Sunday, February 15, 2009

Kyai Berkalung Sorban

Film Perempuan Berkalung Sorban udah lama beredar...
Pro kontra soal film itu udah lama kedenger...
Isu pencekalannya udah sering denger...
Lia nonton film itu juga udah lumayan lama...
Tapi berhubung pro kontra soal film itu terus beredar di sekitar Lia, bahkan ada cerita temen yang keluar dari bioskop pas filmnya baru mulei beberapa menit, Lia jadi gatel juga pengen komentar.
Orang2 yang kontra alesannya karena katanya film itu mendiskreditkan Islam, melecehkan pesantren dan ulama, melecehkan Al-Quran, dll...
Orang2 yang pro alesannya cuman karena film itu ceritanya sedih...
Fiuh...
Gini nih klo masyarakat Indonesia kebiasaan dikasih tontonan vulgar berkedok komedi en horor. Cuman duduk, makan pop corn, sambil nelen bulet2 isi film yang sebenernya isinya nol karena yang dipentingin di film itu cuman pemerannya semacam Aura Kasih, Juve, Dewi Persik dan sebangsanya. Giliran dikasih film agak bermutu, otaknya ga bisa nangkep, ga mampu mencerna. Hihihi...
Ya ya ya filmnya emang sedih dan bikin mata Lia berkaca-kaca (yang sebenernya Lia bisa nangis bombay klo nontonnya sendiri hihihi). Tapi yang lebih penting dari itu, buat Lia yang udah nonton filmnya dari awal sampe akhir, film itu bagus dan tidak pantas dicekal. Wow tenang, Lia Muslim dan insya Allah bukan kafir (Naudzubillah mindzalik). Buat Lia film itu sama sekali tidak mendiskreditkan Islam...
Kata kuncinya ada 2:
1. Peran antagonis-protagonis
2. Pemahaman terhadap ajaran Islam
Yang pertama, film itu akan menarik klo ada konflik di dalemnya. Konflik akan terjadi klo ada dua peran yang saling bersilangan, yaitu peran antagonis dan peran protagonis. Peran antagonis ga musti jahat loh, yang penting posisinya bersilangan ama peran protagonis. Biar filmya seru ga mungkin cuman diisi ama peran protagonis. Kalaupun ada film yang semua perannya protagonis, pasti keadaan/faktor eksternal yang jadi peran antagonis. Dalam film ini:
Peran antagonis --> Kyai dan geng pesantrennya yang digambarkan kolot dan berlaku tidak adil terhadap perempuan
Peran protagonis --> Annisa yang digambarkan diperlakukan tidak adil sebagai perempuan
Makanya judul filmnya Perempuan Berkalung Sorban.
CATATAN BUAT YANG ENGGA NGERTI: tidak semua kyai dan pesantren kolot.
Sebenernya bisa aja klo peran antagonis-protagonisnya dituker, tergantung sutradara en penulis skenario, misalnya:
Peran protagonis --> Kyai dan geng pesantrennya yang digambarkan menerapkan Islam secara ideal
Peran antagonis --> Annisa yang ikut aliran sesat sehingga digambarkan melanggar ajaran Islam dan durhaka sama ayahnya
Klo gitu judul filmnya Kyai Berkalung Sorban dong.
Hehehe...
CATATAN LAGI BUAT YANG ENGGA NGERTI: tidak semua anak perempuan durhaka sama ayahnya.
Yang kedua, ISLAM ITU YA ISLAM. Ga ada Islam konservatif, ga ada Islam progresif. Jadi klo ada yang komentar tentang film itu klo "Islam ga gitu" ya emang bener. Lia setuju banget Islam ga gitu. Yang ada itu Muslim konservatif dan Muslim progresif. Apa yang membedakan Muslim konservatif dan Muslim progresif? Yang membedakan itu pemahaman mereka terhadap ajaran Islam dan cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebenernya banyak adegan di film ini yang bisa dibahas buat ngejelasin adanya pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang berbeda-beda, cuman Lia males aja bahasnya. Berhubung tema filmnya kedudukan perempuan dalam Islam, Lia kasih contoh ini aja:
Samsudin mempunyai pemahaman yang kurang mengenai ajaran Islam. Dia cuman ngambil materi dalam ajaran Islam yang menguntungkan dirinya sendiri. Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda: "Ketika seorang suami mengajak istrinya pada alas (tempat tidur), dan istri tidak mendatangi suaminya (menolak), dan membiarkan suaminya dalam keadaan marah pada istri, maka malaikat akan melaknat istri hingga pagi menjelang" (HR. Bukhari). Dia memanfaatkannya untuk berbuat semena-mena terhadap Annisa istrinya.
Sedangkan Khudori, mempunyai pemahaman yang cukup lengkap mengenai ajaran Islam. Meskipun istri wajib melayani suami, dia tau klo Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah engkau menikah dengan seorang gadis agar engaku bisa bermain-main dengannya dan ia bisa bermain-main denganmu" (HR. Muslim). Jadi dia tau klo Annisa istrinya juga punya hak untuk sama-sama menikmati hubungan suami istri. Bukan cuma seonggok daging berlubang yang bisa dipake suami kapan aja dalam kondisi apa aja (ampun deh bahasanya). Selain itu bersikap baik dan lembut terhadap istri termasuk hal yang diwasiatkan oleh Rasulullah SAW pada Haji Wada bahkan di saat-saat akhir beliau menjelang meninggal.
So, kesimpulannya ISLAM ITU AGAMA YANG ADIL DAN SANGAT MENGHARGAI PEREMPUAN. Dan hal tersebut ditunjukkan secara jelas dalam film Perempuan Berkalung Sorban ini.
Hmm...
I love this movie...
Hidup Hanung buat filmnya...!!!
Dan hidup Hanung juga buat ngerubah karakter Khudori (yang di novelnya katanya otaknya ngeres) jadi karakter suami idaman...

Perempuan

Bukan dari tulang ubun ia dicipta
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak

Tetapi dari rusuk kiri
Dekat ke hati untuk dicintai
Dekat ke tangan untuk dilindungi

(Diambil dari Agar Bidadari Cemburu Padamu - Salim A. Fillah)

2 comments :

  1. Saya sangat setuju pendapat mbanya, islam memang agama yang adil dan sangat menghargai perempuan. Salam kenal.

    ReplyDelete