Wednesday, June 27, 2012

Mungkin (Takkan) Ada Lagi

Setelah berkeliling Indonesia bersama Rena yang mengerjakan tugas akhir di Bukittinggi, sampai terakhir bersama Langit yang berlibur di Wakatobi, kini takdir membawaku ke Raja Ampat, Papua.

Speechless. Begitulah rasanya ketika pertama kali aku menginjakkan kaki di Raja Ampat. Kami melaju di perairan bening Kepulauan Wayag menggunakan perahu milik warga setempat, menembus celah-celah
batuan karst yang besarnya seperti pulau-pulau kecil. Tujuan kami adalah menepi dan memanjat salah satu pulau kapur. Tidak mudah, karena tingginya 174 meter dengan tingkat kecuraman kurang lebih 85 derajat. Namun setelah memanjat selama 40 menit, kami akhirnya sampai di puncak pulau kapur. Kami pun disambut pemandangan rentetan pulau kapur di antara perairan bening yang memancarkan warna hijau karang. It's heaven on earth.

Saat itu aku melihat dia, berdiri di salah satu tembok karst. Melihatku, dia pun tersenyum. Cinta pada pandangan pertama. Perasaanku mengatakan inilah saatnya untukku menetap di sini, membangun sebuah keluarga bersama dia. Mungkin takkan ada lagi pengalaman seru menikmati berbagai budaya, makanan khas, dan pemandangan alam daerah lain di Indonesia. Tapi aku yakin, di sini aku akan mendapat lebih banyak pengalaman seru bersama dia.

"Eh! Ada semut di bajumu!" seseorang menepisku dan aku pun terlempar.

Sakit, tapi tidak apa-apa. Aku pun berjalan menghampiri gadisku. Sudah selesai petualanganku hinggap dari satu orang ke orang lain.

~~~~~

#15HariNgeblogFF2 Hari-15

No comments :

Post a Comment