Thursday, October 18, 2012

Antara Saya, Listrik, dan PLN

Suatu hari, setelah melakukan perjalanan survei lapangan selama seminggu di sebuah kabupaten di Sumatera Barat, saya memutuskan untuk bolos bekerja. Lebih tepatnya izin tidak masuk kerja, karena Pak Bos pun tidak melarang. Hari itu saya berencana membuka hari dengan pergi ke salon. Salon tampaknya tempat yang tepat untuk memanjakan badan saya yang sedang pegal. Sayangnya ketika saya sampai, ternyata salon tersebut tutup karena terkena pemadaman listrik bergilir. Saya pun kembali ke rumah dengan hati kecewa. Namun saya tidak menyangka bahwa ternyata rumah saya pun sedang terkena pemadaman listrik bergilir. Dapat ditebak kan apa yang terjadi selanjutnya? Saya mati gaya karena semua rencana saya bersantai-santai di rumah menjadi kacau. Tanpa listrik, saya tidak bisa menonton film, tidak bisa browsing dan chatting karena baterai ponsel sekarat, tidak bisa bereksperimen di dapur karena blender dan mixer tidak dapat menyala tanpa listrik, tidak bisa meng-update blog karena baterai notebook juga sekarat, tidak bisa mendengarkan musik, dan masih banyak tidak bisa lainnya.

Itu adalah pengalaman terburuk saya dengan PLN. Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, listrik merupakan kebutuhan yang sangat pokok. Sudah menjadi tugas PLN untuk menyediakan pelayanan listrik yang maksimal. Namun kejadian pemadaman listrik bergilir tersebut membuat saya kecewa pada PLN.

Syukurlah itu dulu, empat tahun yang lalu. Sekarang, PLN sedang melakukan proses reformasi dalam penyelenggaraan korporasinya yang disebut PLN Bersih.

PLN menjalin kerjasama dengan jaringan organisasi global anti korupsi Transparency International Indonesia (TII). Kerjasama ini bertujuan untuk lebih memastikan bahwa PLN dalam menjalankan usahanya menyediakan listrik bagi masyarakat luas, sungguh-sungguh menerapkan praktek Good Corporate Governance dan anti korupsi. Kerjasama yang dibangun meliputi reformasi dalam Pengadaan Barang dan Jasa serta reformasi di sisi pelayanan pelanggan.
Sumber: PLN Bersih

Sebagai pelanggan yang awam, saya melihat bahwa dari sisi pelayanan pelanggan, PLN cukup serius melakukan perbaikan tersebut. Dapat dilihat dari pemadaman listrik bergilir karena kekurangan daya yang sudah jarang terjadi.

PLN juga mengeluarkan program yang disebut Listrik Pintar.

Pada sistem listrik pintar, pelanggan terlebih dahulu membeli pulsa listrik melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online untuk kemudian dimasukkan ke Meter Elektronik Prabayar. Dengan sistem ini, pelanggan dapat mengetahui sejumlah informasi penting terkait dengan penggunaan listriknya, seperti informasi jumlah energi listrik yang dimasukkan, jumlah energi listrik yang sudah terpakai selama ini, dan jumlah energi listrik yang masih tersisa. Jika energi listrik sudah hampir habis, maka Meter Elektronik Prabayar akan memberikan sinyal agar segera dilakukan pengisian ulang.
Sumber: PLN

Program Listrik Pintar ini sesuai dengan komitmen PLN untuk melaksanakan Good Corporate Governance. Informasi pemakaian energi listrik oleh pelanggan dapat diketahui secara transparan. Dengan sistem ini, interaksi pelanggan dengan petugas lapangan pun berkurang sehingga meminimalisasi tindakan korupsi dan kolusi.

Saya sebagai pelanggan yang menggunakan Listrik Pintar juga merasakan manfaatnya. Diantaranya:
  • Dapat mengatur pemakaian listrik. Kalau pulsa listrik tiba-tiba habis sebelum waktunya, saya dapat memilih untuk menghemat pemakaian listrik atau melakukan pengisian ulang sesuai dengan sisa anggaran belanja bulanan.
  • Bebas dari biaya keterlambatan. Apabila lupa melakukan pengisian ulang pulsa listrik, saya cukup membeli pulsa listrik seperti biasa. Hal ini juga biasanya tidak pernah terjadi karena sebelum pulsa listrik benar-benar habis, ada alarm yang mengingatkan saya untuk segera melakukan pengisian ulang.
  • Privasi yang terjaga. Tidak perlu terburu-buru turun dari lantai 2 rumah saya hanya untuk membukakan pintu bagi petugas pencatat meter, karena sudah tercatat secara akurat pada Meter Elektronik Prabayar.
  • Pulsa listrik dapat dibeli dengan mudah. Warung di dekat rumah saya pun menyediakan pulsa listrik.

Usaha PLN untuk menuju PLN Bersih memang patut diacungi jempol. Tapi PLN jangan dulu berbangga diri karena masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Berdasar pengalaman saya yang lagi-lagi hanya sebagai pelanggan awam, masalah tersebut diantaranya:
  • Masih sering terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba karena ada pemeliharaan atau perbaikan infrastruktur. Sebagai ibu rumah tangga pemalas yang sangat bergantung pada listrik, pemadaman listrik beberapa jam sebelum makan malam tentu membuat saya panik, karena saya tidak bisa memasak nasi tanpa rice cooker. Apalagi kalau listriknya padam-nyala-padam-nyala, sebagai ibu rumah tangga yang pelit hemat, saya selalu khawatir dengan keberlangsungan hidup barang-barang elektronik di rumah. Belum lagi kalau listrik padam di malam hari saat sedang hanya berdua dengan anak batita saya, saya bisa galau setengah mati.
  • Harga listrik yang semakin mahal. Meskipun saya tidak merasakan dampaknya secara langsung, tapi dampak tidak langsung dapat dirasakan bukan hanya oleh saya tapi oleh seluruh masyarakat Indonesia karena kenaikan harga listrik mempengaruhi perekonomian negara ini.
  • Pelayanan listrik yang belum menjangkau semua wilayah di Indonesia. Kalaupun sudah dilayani listrik, masih banyak daerah yang hanya bisa menikmati listrik setengah hari saja. Saya sempat merasakannya saat melakukan survei lapangan ke beberapa kabupaten di luar Pulau Jawa. Betapa tidak produktifnya kehidupan saya disana saat sore hari tanpa listrik.

Sebagai satu-satunya perusahaan yang menyediakan listrik di negara ini, saya berharap PLN terus berusaha menyelesaikan masalah tersebut dan konsisten untuk menjalankan komitmen PLN Bersih agar dapat mewujudkan pelayanan listrik yang lebih baik lagi untuk saya seluruh masyarakat Indonesia.

~~~~~

Tulisan ini diikutkan pada lomba Harapanku untuk PLN.


No comments :

Post a Comment