Monday, February 11, 2013

[BeraniCerita #1] Ulang Tahun Riko

Happy birthday to you..
Happy birthday to you..
Happy birthday happy birthday.. 
Happy birthday to you.. 

Aku dan Riko sama-sama menyanyikan lagu ulang tahun untuknya. Dengan penuh semangat Riko lalu meniup lilin berbentuk angka tujuh yang berada di atas kue kesukaannya. Setelah Riko berhasil membuat lilin itu padam, aku memberinya tepuk tangan yang meriah.

"Sekarang kita makan kuenya." kata Riko sambil memotong kue di hadapannya.

Riko memotong kuenya dengan gesit dan rapi. Aku hanya melihat dengan perasaan penuh haru. Riko tumbuh begitu cepat, dan aku menyesal karena tidak dapat selalu bersama dengannya. 

"Mmm enak." kata Riko saat suapan kue pertama masuk ke mulutnya.

Aku tersenyum melihatnya.

"Nah, sekarang buka dong hadiahnya." kataku.

Riko meraih sebuah kotak besar yang dihias dengan kertas kado bergambar Angry Birds. Pelan-pelan, Riko menyobek bungkusnya.

"Bagaimana, kamu suka hadiah dari Papa?" tanyaku.

"..." Riko terdiam sambil menatap sebuah Play Station di pangkuannya.

"Kamu tidak suka?" tanyaku lagi.

"Riko bosan dengan hadiah-hadiah dari Papa.. Riko ingin Papa ada di sini, seperti ayah teman-teman Riko yang lain." jawab Riko.

Ah Riko. Papa juga sangat ingin selalu berada di sana bersamamu Nak.

"Papa minta maaf ya Riko." kataku.

"Riko benci Papa!" Riko berteriak lalu pergi dari hadapanku. 

"Riko! Jangan bersikap seperti itu pada Papamu." kudengar Karin menegur Riko.

"Maafkan Riko ya Mas." kata Karin, kini wajahnya muncul di hadapanku.

"Tidak apa-apa. Wajar kalau Riko bersikap seperti itu. Ini semua memang salahku. Aku pamit ya." kataku pada Karin.

"Iya Mas." jawab Karin. Lalu layar laptop di depanku menjadi gelap. 

"Kenapa lagi Mas? Riko enggak puas dengan kue dan hadiah yang kamu kirim?" tanya Hana yang sudah berdiri di sampingku entah sejak kapan.

"Iya. Riko ingin aku berada di sana bersamanya." aku menjawab sambil memutus akses internet dan mematikan laptopku.

"Anak itu memang tidak tahu diuntung. Bukannya bersyukur atas semua perhatianmu padanya, malah selalu meminta lebih. Dasar anak haram yang tidak tahu diri!" istriku mengomel lalu melangkah pergi meninggalkanku.

~~~~~

Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma.

9 comments :