Friday, March 8, 2013

Adik untuk Bayu

"Bukankah selama ini kamu menggunakan alat KB? Bagaimana kamu bisa hamil?!" mata Ayah melotot saat Ibu memperlihatkan test pack dengan dua buah tanda strip.

"Sudah dua bulan aku melepasnya Mas.. Aku tidak tega melihat Bayu yang selalu murung karena ingin mempunyai adik." jawab Ibu.

"Kenapa kamu tidak mendiskusikan dulu hal ini denganku? Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak menambah anak lagi?!" Ayah sangat marah.

"Maafkan aku Mas.. Aku tidak ingin mengecewakan Bayu." jawab Ibu.

"Terserah!" Ayah meninggalkan Ibu sambil melempar test pack ke bawah meja. Ibu diam saja, air matanya turun ke pipinya.

Beberapa bulan kemudian...

"Ayah! Ibu sudah melahirkan? Bayinya perempuan? Siapa namanya? Aku sudah membelikan boneka untuknya." Bayu yang baru dijemput dari sekolahnya langsung menghampiri Ayah yang sedang merokok di bangku halaman rumah sakit bersalin.

"Namanya Risa, sesuai permintaanmu." jawab Ayah datar tanpa menatap mata putra sulungnya.

Bayu pun masuk ke dalam rumah sakit. Dia sempat kebingungan harus berjalan ke mana, namun Ibu segera menghampirinya.

"Ibu! Lihat! Aku bawa boneka untuk Risa!"

Ibu tersenyum kemudian berkata, “Lucu sekali. Mudah-mudahan Risa suka. Ibu antar ke kamarnya sekarang?”

Bayu mengangguk senang.


"Maaf sayang, selain suster, semua orang tidak boleh masuk ke ruangan ini." kata Suster menahan Bayu di pintu ruang bayi.

"Tapi Suster, aku mau melihat Risa adikku dan memberinya boneka ini." jawab Bayu.

"Kamu bisa melihatnya melalui jendela. Dan boneka ini, biar Suster saja yang menyimpannya di meja sebelah tempat tidur adikmu ya." Suster membujuk Bayu.

Bayu mengangguk dan memberikan boneka itu, lalu berjalan menuju jendela yang ditunjukkan oleh Suster.

"Cantik ya?" kata Ibu yang berdiri di belakang Bayu.

Bayu mengangguk, matanya tidak berkedip memperhatikan adik perempuan yang sudah lama dia idam-idamkan.

"Ibu harap kamu menjaganya dengan baik ya." kata Ibu sambil mencium kepala Bayu.

"Tentu saja Bu." jawab Bayu.

"Bayu! Rupanya kamu sudah ada di sini." Nenek menghampiri Bayu.

"Iya, Ibu yang mengantarku ke si....." Bayu tidak menyelesaikan kalimatnya karena Ibu tiba-tiba menghilang.

"Kamu yang sabar ya Nak. Ibumu.. Ibumu sudah meninggal saat melahirkan adikmu.." kata Nenek sambil memeluk Bayu dan menangis. Dia menyayangkan keputusan putrinya yang bersikeras untuk hamil lagi, padahal dokter jelas-jelas sudah melarang karena kehamilan pada putrinya akan sangat beresiko di usianya yang sudah tidak muda lagi dan tekanan darah tinggi kronis yang diidapnya.

~~~~~

Monday Flashfiction: Prompt #4 Boneka untuk Risa

15 comments :

  1. oh...sedihnya...btw, hmmm...gitu ya, klo setauku masih bisa, cuman ntr lahirannya operasi...*ada teman seperti itu. dua kali cesar, karena punya tekanan darah tinggi. tapi, yang namanya ajal kan ya gak ada yang tau hihi...kadang diagnosa dokter juga tidak selalu benar. btw, idenya keren mak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh gitu..
      klo tetangga saya pas caesar lgsg stroke dan koma, terus meninggal deh :(
      memang manusia cuman bisa berusaha, tapi smua Allah yang ngatur ya :)

      Delete
  2. lhoh, itu yang ngomong sama Bayu waktu Bayu ngasih boneka di RS sampai dia lihat Risa dari jendela, itu penampakan ibunya ya mak? atau gimana? hehe.. bingung :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba.. itu penampakan ibunya yang mau nitipin risa ke bayu..
      ceritanya sih gitu hehe :D

      Delete
  3. Huhuuuuuu....merinding aku bacanya mbaaaakkk :((

    ReplyDelete
  4. eklampsia ya mak, resikonya memang banyak sekali.

    btw ibunya sayang banget berarti ya sama bayu.

    ReplyDelete
  5. dija mau juga bonekanyaaaa......
    mmaaauuuuu

    ReplyDelete