Thursday, March 7, 2013

Kuis Seven Days by Rhein Fathia

Beberapa hari yang lalu, saya blogwalking ke blognya Mba Rini dan menemukan tulisan tentang liburan ke Pulau Umang. Ternyata Mba Rini sedang ikut Kuis Seven Days by Rhein Fathia. Saya mau ikutan juga ah :D

"Anggap ada yang mau bayarin kamu jalan-jalan ke mana aja, nggak peduli berapa biayanya. Kamu diberi waktu selama TUJUH HARI dan harus mengajak SATU orang saja. Ke mana kamu akan pergi traveling, sama siapa, dan apa alasannya?"
Jawabannya...

Tentu saja saya akan mengajak suami saya. Kapan lagi dapat kesempatan pergi berdua suami tanpa dibuntuti si kecil, kan hanya bisa mengajak satu orang hihihi. Jangankan jalan-jalan berdua suami, saya pergi ke salon atau ke dokter pun si kecil pasti selalu ikut. Sebagai perempuan normal, saya ingin sekali-kali merasakan quality time dengan suami bukan di malam hari saat badan sudah lelah dan mata sudah mengantuk karena harus menunggu si kecil terlelap lebih dahulu. Jadi kali ini biarlah si kecil dititipkan dulu ke kakek-neneknya, dengan berdalih 'mumpung ada yang bayarin, sayang kalau tidak dimanfaatkan' hohoho.

Saya akan mengajak suami ke tempat yang katanya surga terakhir di dunia itu loh. Raja Ampat! Alasannya?

Pertama, karena saya rasa waktu tujuh hari cukup memungkinkan bagi kami untuk melakukan perjalanan dari Indonesia bagian Barat menuju Indonesia bagian Timur. Agar sampai di Raja Ampat, kami akan menggunakan pesawat dengan tujuan Sorong yang terletak di Papua Barat. Rutenya beragam sesuai armada pesawat yang digunakan, ada yang singgah terlebih dahulu di Denpasar, Makassar, atau Ambon. Dari Sorong, perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang ke Pelabuhan Waisai Raja Ampat menggunakan transportasi angkutan laut yang hanya berangkat satu kali sehari dengan lama perjalanan sekitar 2 hingga 2,5 jam. Sehingga total lama perjalanan sekitar 21 jam, masih ada sisa lima hari untuk menikmati keindahan Raja Ampat.

Kedua, jalan-jalan ke Raja Ampat membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lokasi yang jauh dan sulit dijangkau membuat harga bahan bakar dan kebutuhan pokok di sini jauh lebih tinggi daripada di kota besar. Tapi tenang saja, kan ada yang bayarin. Jadi, mumpung ada yang bayarin, saya tidak akan ragu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk jalan-jalan ke tempat mahal ini hihihi.

Ketiga, karena perjalanan yang melelahkan dan biaya yang mahal untuk jalan- jalan di Raja Ampat sebanding dengan kepuasan yang akan didapatkan. Pemandangan bebatuan dan pantai yang indah, puluhan jenis burung, makanan laut yang segar, pemandangan laut yang jernih dari atas bukit karang, dan yang paling terkenal adalah kekayaan biota laut yang sangat beragam. Bayangkan, Raja Ampat memiliki 537 jenis karang, atau mewakili 75% jenis karang yang ada di dunia! Merupakan surga bagi para penyelam.

Karang dan ikan berwarna-warni (sumber)

Sunset di Raja Ampat (sumber)
Keempat dan yang paling penting, tidak terlalu ramai. Untuk menjaga kelestarian alamnya, Raja Ampat memang tidak dikembangkan untuk tempat pariwisata massal. Sampai 10 tahun ke depan, jumlah resor dibatasi maksimal 20 resor saja, begitu juga jumlah kapal cepat yang beroperasi. Sangat cocok untuk tempat berdua-duaan dengan suami hohoho.

Tempat berdua-duaan sama suami, romantis (sumber)
Gimana? Asik kan jalan-jalan ke Raja Ampat? 

Baiklah, sekian berandai-andainya. Mudah-mudahan yang baca tulisan ini mau meng-aamiin-kan khayalan saya ini  :)

4 comments :