Tuesday, May 7, 2013

Terlambat

Saya benci pada orang yang hobi datang terlambat. Ketika masih SMA, saya pernah membuat janji dengan seorang teman untuk bertemu di depan sebuah komplek perumahan. Rencananya kami akan mengerjakan tugas kelompok di rumah teman kami yang lain yang berada di komplek perumahan itu. Lima menit... Sepuluh menit... Lima belas menit saya menunggu di pinggir jalan, tapi teman yang ditunggu belum muncul juga. Saya langsung menelepon ke rumahnya melalui telepon umum. Dan saya sangat terkejut saat mengetahui bahwa teman yang saya tunggu-tunggu itu baru bangun tidur. Apa??!! Saya yang ketika itu terkenal kalem dan anggun pun kehilangan kontrol lalu menangis sambil mengamuk dan mencaci maki teman saya itu. Memang teman saya itu sering terlambat datang ke sekolah, tetapi saya tidak menyangka dia juga tega membiarkan saya berdiri menunggunya di pinggir jalan seperti orang bodoh. Apa dia tidak mengenal teknologi yang disebut jam weker??? Sungguh perilaku yang tidak bertanggungjawab. Saya merasa telah dikhianati. 

Ternyata kehidupan setelah SMA, lebih parah lagi. Terlambat sepertinya bukan perilaku yang tidak bertanggungjawab, namun sudah dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Entah sudah berapa ratus kali saya datang tepat waktu untuk mengerjakan tugas kelompok, rapat himpunan, dan latihan menari, namun kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat segera dimulai karena masih menunggu teman yang terlambat. Entah sudah berapa puluh kali saya datang terburu-buru dan agak terlambat untuk mengerjakan tugas kelompok, rapat himpunan, dan latihan menari, namun ternyata ketika saya sampai kegiatan-kegiatan tersebut belum juga dimulai karena masih menunggu teman yang lebih terlambat dari saya.

Saya tidak mengerti. Saya yang tinggal nun jauh dari kampus, selalu berusaha untuk datang tepat waktu. Tetapi kenapa teman-teman yang tinggal sangat dekat dengan kampus selalu datang seenaknya dan menyia-nyiakan waktu saya teman-teman lain. Kalau terlambat sekali-kali ya dapat dimaklum lah, tapi kalau menjadi kebiasaan, sungguh menyebalkan. Terlambat dimulai, tentu menyebabkan terlambat selesai. Padahal selain kegiatan kampus, saya juga punya acara lain dengan teman-teman saya, keluarga saya, dan pacar saya (ehemm..). 

Teman-teman saya itu bukan hanya hobi datang terlambat, mengerjakan tugas pun selalu nyaris terlambat. Pernah suatu sore saya datang ke kampus dengan mata yang mengantuk dan kepala yang pusing karena tidak tidur demi selesainya tugas tapak yang harus dikumpulkan hari itu. Setelah mengumpulkan tugas, impian saya untuk segera pulang dan tidur harus kandas karena atas nama kebersamaan dan solidaritas, saya membantu mengerjakan tugas teman yang belum selesai. 

Setelah lulus kuliah dan mulai bekerja, karena masih berada di lingkungan yang sama, saya mendapati bahwa dunia bekerja pun tidak jauh berbeda dengan dunia kuliah. Suram. Saya selalu dirugikan. Nasib baik tidak pernah berpihak pada orang yang tepat waktu seperti saya. 

Bahkan setelah berhenti bekerja pun bukan berarti saya bebas tidak berurusan lagi dengan orang-orang yang hobi terlambat. Dokter yang tidak pernah datang tepat waktu atau penjahit yang belum menyelesaikan pesanan saya padahal bajunya akan dipakai tiga jam lagi.

Selama nasib baik selalu menyertai mereka yang hobi terlambat, tidak ada yang dapat saya perbuat kecuali menyiasatinya. Daripada mengomel menunggu dokter yang tidak kunjung datang, lebih baik datang satu jam lebih lambat dari waktu yang sudah ditentukan. Daripada deg-degan menanti baju yang belum selesai dijahit, lebih baik sedikit berbohong mengatakan bahwa bajunya akan dipakai dan harus selesai seminggu lebih cepat dari waktu yang sebenarnya.

Bagi orang-orang yang hobi terlambat, tolong hargailah waktu orang-orang di sekitar kalian. Bagi orang-orang yang selalu dirugikan oleh orang-orang yang hobi terlambat, mari kita doakan semoga penyakit mereka bisa sembuh.

Terima kasih untuk Mba Latree atas prompt-nya minggu ini (meskipun sedikit terlambat), sehingga saya bisa mengeluarkan uneg-uneg saya hihihi.

~~~~~

Untuk Lampu Bohlam: Prompt #10 Terlambat

6 comments :

  1. walaupun rumahku juga ke sekolah maupun kampus bahkan ke tempat kerja dulu anti yang namanya telat, deg2an rasanya kalau telat

    ReplyDelete
    Replies
    1. tp orang2 yg biasa telat mah kayanya ga pernah deg2an yah? hihihi..

      Delete
  2. iya malas banget ngadepi orang yg suka telat trus ditambahi dengan berbagai alasan lagi huuu.. :D
    tapi dengan adanya postingan ini bisa meluapkan uneg-uneg ya ..

    ReplyDelete
  3. aku juga selalu berusaha on time. terlambat sepertinya memang sudah jadi kebiasaan yang dimaklumi. menyebalkan ya.

    tapi susah banget aku buat bisa on time jam 07.00 sampai kantor. hari ini terlambat 59 detik hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. mba latree sih telatnya cuman itungan detik, nyaris itungan menit :p
      lah temen2 saya itu bisa berjam2 telatnya :)

      Delete