Thursday, February 27, 2014

Ketika Belajar Menulis Fiksi Terasa Menyenangkan

Para penggemar fiksi pasti tau dong Kampung Fiksi, tempatnya para pecinta fiksi belajar segala sesuatu yang berkaitan dengan menulis fiksi. Ada yang belum tau? Duh! Coba deh main-main ke Kampung Fiksi. Kita bisa belajar teknik-teknik menulis fiksi, mengetahui pengalaman para penulis yang sudah menelurkan karya, membaca review buku-buku keren, sampai berlatih bersama menulis fiksi. 

Tidak hanya berbagi ilmu, Kampung Fiksi juga sering bagi-bagi hadiah lewat lomba yang diadakannya. Berikut beberapa lomba dari Kampung Fiksi yang pernah saya ikuti:
  • #postcardfiction
Melalui lomba ini lah saya pertama kali mengenal Kampung Fiksi. Ketika itu, peserta lomba harus membuat flash fiction dengan tema celebration of life. Saya pun membuat tiga buah flash fiction yang berjudul Sarah, Cita Ci(n)ta, dan Pulang Kampung. Tidak disangka-sangka, ternyata Sarah masuk 10 besar! Meskipun tidak menjadi juara utama, tapi rasanya bangga sekali. 
  • #postcardfiction edisi Valentine
Kali ini flash fiction (atau puisi) yang dibuat peserta lomba harus ditulis dalam sebuah postcard lalu dikirim ke panitia. Lebih seru dan heboh! Tidak tanggung-tanggung, akhirnya saya mengirim empat buah flash fiction yang berjudul Foto Prewed untuk Pink Theme, Panji dan Dea untuk Blue Theme, serta Koma dan Selamat Ulang Tahun untuk Black Theme. Sayang, saya masih belum beruntung. Padahal udah bela-belain beli postcard yang lucu-lucu loh hihihi...
  • Lomba review buku Macaroon Love
Siapa yang tidak tergoda ketika melihat manisnya gambar macaroon pada cover buku hasil karya salah satu co-founder Kampung Fiksi ini. Tidak tahan rasanya untuk segera membeli dan membacanya. Apalagi ada lomba reviewnya. Senang sekali karena ternyata Mak Winda dan Tim Kampung Fiksi menyukai tulisan saya tersebut dan menjadikannya sebagai Juara 1! Yippie! 
 
Captured from my Andromax U (hadiah dari Kampung Fiksi)  
Yup! Bersama Kampung Fiksi, belajar menulis fiksi menjadi terasa menyenangkan. Dengan mengikuti berbagai lomba dari Kampung Fiksi, secara tidak langsung kemampuan menulis saya pun ikut terasah. Namun bukan hanya hal itu yang membuat saya tidak bosan mengikuti lomba dari Kampung Fiksi. Ini nih alasan lainnya:
  • Hadiahnya yang wow banget
Hadiah dari Kampung Fiksi biasanya tidak jauh-jauh dari buku dan gadget. Hmmm penulis mana coba yang tidak suka kedua benda tersebut. Buku, selain menghibur, juga bisa dijadikan referensi untuk memperluas wawasan dan mempelajari teknik menulis bagi para (calon) penulis. Dan gadget, sebagai (calon) penulis yang tidak bisa duduk manis di depan laptop/pc karena pasti diganggu si kecil, gadget (smartphone) adalah segalanya bagi saya. Browsing tips-tips menulis dan info lomba menulis, blogwalking, bahkan blogging semua saya lakukan melalui smartphone.

Hadiah untuk lomba dalam rangka ulang tahun Kampung Fiksi yang ke-3. Bikin mupeng!  
  • Jumlah kata yang dibatasi
Bagi saya, menulis dengan jumlah kata yang dibatasi adalah sebuah kemudahan sekaligus sebuah tantangan. Lebih mudah karena saya tidak perlu menulis panjang-panjang. Namun juga lebih sulit karena saya harus bisa menulis seefisien dan seefektif mungkin agar tetap menghasilkan tulisan yang singkat namun jelas dan lengkap, sehingga idenya dapat diterima oleh pembaca (dan juga juri) dengan baik. Penilaian pun terasa lebih fair karena semua peserta mempunyai 'luas lapak' yang sama.

Masih ragu untuk mengikuti berbagai lomba dari Kampung Fiksi? Rugi loh! :p

~~~

Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, BentangPustaka, Stiletto Book dan Loveable.


7 comments :

  1. Wah, seru banget tantangan2 nulisnya.... Selamat ya, pernah juara... Duh, andai saya mengenal Kampung Fiksi lebih cepat... :)

    ReplyDelete
  2. Emang hadiah dari kampung fiksi luar biasa keren ya Mbak.
    Gutlak ya

    ReplyDelete
  3. hadiahnya keren banget ya mbak, pasti karena reveiwnya keren juga

    ReplyDelete
  4. Mauuuu belajar nulis fiksi juga

    ReplyDelete