Wednesday, March 25, 2015

#FFRabu - Kamuflase


Perlahan, kuisap rokok yang tersepit di kedua jariku. Kunikmati asapnya yang memenuhi kerongkongan, sebelum mengembuskannya lagi ke udara Lembang yang dingin.

"Kapan kamu akan berhenti merokok, Mas?" Asri muncul di teras.

Masalah ini lagi. Aku sudah bosan mendengarnya. Istriku selalu membahas hal ini. Dulu, dia tidak pernah mengeluh. Tapi setelah menikah, dia menjadi sangat cerewet memintaku untuk berhenti merokok. Ada saja alasannya. Demi kesehatanku, demi kesehatannya, dan kini demi janin yang sedang dikandungnya.

Kumatikan rokok di dalam asbak di atas meja. "Kamu jangan ikut-ikutan melarangku merokok. Asapnya bisa menyamarkan wangi parfummu." Aku segera berdiri dan mencium keningnya. "Aku pulang dulu."

~~~

100 kata

29 comments :

  1. Saya baca paragraf terakhirnya berkali2, mencoba mencerna cerita. Sakit hati saya mak, bacanya... :v naudzubillahi min dzalik...

    Bener2 kreatip dah mak nathalia.. Ceritanya pendek, tapiii, aah sudahlah... :D keep writing!

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah, suami ku bukan perokok dari dulu nya.

    ReplyDelete
  3. Hahaha, udah selingkuh ngerokok lagi. Sini aku tantangin berantem sama Eris :p

    ReplyDelete
  4. heheheh.... beliin istrinya parfum yg sama :D

    ReplyDelete
  5. ah aku lama juga nggak nulis fiksi, apalagi fiksimini. Agak susah mencerna kalimat terakhir. Setelah baca komentar, mungkinkah ini di rumah istri kedua yang seorang pesolek?

    ReplyDelete
  6. wakakaka.. aku juga bolak-balik baca kalimat terakhir, sempet bingung tadi.. baru paham deh setelah menganalisa 'menyamarkan bau parfum'.. keren ni mak Lia.. singkat-padat tapi mengena banget..

    ReplyDelete
  7. haha....., apa cuma gue yang nyari makna ceritanya di kolom komentar ??
    keren mbak tulisanya :)

    ReplyDelete