Friday, August 14, 2015

Becoming an Urban and Regional Planner (Again)

urban and regional planner

Suatu hari, sekitar satu bulan yang lalu, tiba-tiba saya mendapatkan telepon dari  teman lama ayah saya. Sebelumnya saya sudah menebak, pasti ada hubungannya dengan pekerjaan. Ternyata... memang benar. Beliau mengatakan bahwa perusahaan konsultannya mengikuti tender dengan mencantumkan nama saya sebagai salah satu tim ahlinya. Pekerjaannya berhubungan dengan perencanaan wilayah dan kota, makanya mereka memakai nama saya. Dan... mereka berhasil memenangkan tender. Glek!

Logika saya langsung bekerja. Sejak melahirkan Jav empat setengah tahun yang lalu, saya (tiba-tiba) memutuskan untuk berhenti bekerja. Itu berarti selama empat setengah tahun juga saya tidak pernah lagi berhubungan dengan segala hal yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan kota. Pernah juga sih beberapa kali mendapat tawaran pekerjaan dari teman, tapi selalu saya tolak karena mengharuskan saya untuk melakukan survei lapangan dan presentasi di luar kota. Jadi, kalau bergabung dalam pekerjaan ini, saya khawatir tidak tahu akan melakukan apa :))

Tapi teman ayah saya itu meminta saya untuk membantunya. Saya jadi tidak enak juga untuk menolak. Lagipula, rezeki masa ditolak. Akhirnya, dengan berat hati saya menyanggupi untuk bergabung dalam pekerjaan tersebut.

Beberapa hari kemudian, saya pun mengikuti kick off meeting di tempat klien di salah satu lembaga pemerintah nonkementerian di Jakarta. Perasaan saya? Campur aduk. Kaget karena mengetahui bahwa buku-buku dan catatan kuliah saya tidak jelas keberadaannya. Bingung karena pakaian yang pantas untuk dipakai ke acara meeting di lemari saya sangat terbatas. Galau karena harus meninggalkan Jav. Sebal karena harus merasakan lagi macetnya Kota Jakarta di hari kerja.

Namun, yang paling mengganggu adalah rasa cemas karena di acara kick off meeting tersebut ada tiga orang kakak angkatan dari jurusan saya. Dengan kondisi otak saya yang benar-benar sedang blank terhadap dunia perencanaan wilayah dan kota, menemukan mereka berada di antara tim klien merupakan mimpi buruk T_T Untung waktu kuliah, saya ikut ospek dan cukup aktif di himpunan, jadi ketakutan saya sedikit berkurang :p

Sekarang, saya masih meraba-raba, kira-kira nanti keluaran dari pekerjaan ini bagaimana, metoda apa yang digunakan, dan data apa saja yang dibutuhkan. Yang paling membuat merasa merana sih karena sekarang saya tidak mempunyai akses terhadap artikel jurnal dan sumber data seperti ketika saya masih bekerja menjadi peneliti di kampus dulu :(

Hmmm, dinikmati saja lah. Karena ternyata menyenangkan juga berjibaku lagi dengan pembangunan dan pembiayaan infrastruktur, moda transportasi, kemacetan, pusat logistik, logistics performance index, RPJMN, Perpres, dan kawan-kawannya :)

Lagipula pekerjaan ini cukup fleksibel. Bahan-bahan pekerjaan sudah disediakan. Saya tinggal mengerjakannya di rumah. Rapat koordinasi seminggu sekali saja, itupun sambil membawa Jav. Alhamdulillah kemarin waktu diajak rapat koordinasi Jav bisa bermain dengan agak tenang. Main mobil-mobilan di meja, gambar-gambaran di papan tulis, bereksperimen dengan kursi, hingga memperhatikan layar dan bayangan yang dihasilkan dari proyektor :p

Tapi walaupun pekerjaannya fleksibel, tetap saja kan harus selesai. Lumayan menyita waktu, tenaga, dan pikiran juga. Apalagi, untuk mengerjakannya harus duduk di depan laptop. Tidak bisa seperti  membuat tulisan untuk blog yang dapat diselesaikan di ponsel sambil tidur-tiduran atau sambil mengawasi Jav bermain sepeda di halaman rumah. Makanya, sekarang ini saya kesulitan mencari waktu untuk blogwalking dan meninggalkan jejak di blog teman-teman. Manajemen waktunya masih berantakan :(

36 comments :

  1. Semangat ya Tante Nath, takjub (dan merasa baru tahu) mulai berhenti bekerja semenjak Jav lahir.

    ReplyDelete
  2. Semangaaaat. Kembali ke 'fitrah' macam ini itu emang ngeri-ngeri sedep. Hahaha. Aku juga nggak tahu bakalan ngapain kalau balik lagi ke kerja dengan ilmu yg kupelajari di kuliah dulu XD

    ReplyDelete
  3. Hihi jd surprise gitu ya mb nat kembali ke ilmu jmn sekolah

    ReplyDelete
  4. Wuah, teh natalia alumni planologi toh
    selamat menikmati aktivitas baru teh

    ReplyDelete
  5. semangaaattt.. ehh ketemu siapa aja? *kepo haha*

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenernya yg kenal sih cmn seorang, yg lainnya angkatan tua, hihihi...

      Delete
  6. pembangunan dan pembiayaan infrastruktur, moda transportasi, kemacetan, pusat logistik, logistics performance index, RPJMN, Perpres <----- woowww gilak, terdengar keren banget Mak :D

    ReplyDelete
  7. Waaa selamat ya maak, emang klo udah lama ngga brhubungan dgn krjaan gt jd kagok yaa, tp insyaAlloh akan trbiasa lg dal lancaaar semua, aamiin

    ReplyDelete
  8. belajar manajemen waktu. dengan menulis hal hal penting dalam buku agenda. sehingga bisa mempriotaskan bisa sempat blogwalking dan lain lain hehe..

    tidak ada manusia yang mengalami kesulitan seperti halnya dengan tulisan di atas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. masalahnya, kalau punya balita tanpa art itu, jadwal yg udah disusun sedemikian rupa, lbh sering gagalnya daripada suksesnya :D

      Delete
  9. Kagok pasti ya, mba. Semoga lancar semuanya. *bawa pompom*

    ReplyDelete
  10. Selamat mbak Lia... tetep semangat. Insya Allah bisa. Buang jauh-jauh galaunya :)

    ReplyDelete
  11. selamat ya mbak LIa,, ilmunya dipake lagi.. kalo saya mah ngeri kalo disuruh balik ngurusi listrik hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. jd ibu rumah tangga jg kan masih ngurusin listrik... contohnya bayar listrik hihihi :D

      Delete
  12. tetep semangat mbak, semoga pekerjaannya lancar, tetep bisa menemani anak, dan tetep bisa ngeblog ^_^

    ReplyDelete
  13. gpp berantakan di awal, nanti kalo udah ketemu ritmenya pasti lancer deh :-) setelah proyek yg ini kelar, mungkin malah ketagihan hehe

    ReplyDelete
  14. Semoga karena beliau teman ayah bisa fleksibel dg kesibukan sbg ibu, bisa bawa2 kerjaan kerumah lebih banyak drpd lembur di kantor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. klo kerjaan, emang dikerjain di rumah mba... ke kantor sminggu skali aja buat rapat koordinasi :)

      Delete
  15. Semangat ya! Prioritaskan saja yang terbaik menurut Nathalia ^_^

    ReplyDelete
  16. semangat kerja lagi nech, seperti menemukan dunia baru ya...

    ReplyDelete
  17. wah kerjaannya keceh mbak smeoga berkah mbak.....

    ReplyDelete