Monday, January 25, 2016

Mi Kocok Ternate

Akhir pekan kemarin, tante yang dari Jakarta mengajak kami makan Mi Kocok Ternate. Kelezatan mi kocok tersebut sudah sering saya dengar dari mulut ibu saya. Tapi kalau kebetulan ke sana, saya biasanya malah beli bakso tahu. Belum pernah mencoba mi kocoknya. Makanya, meskipun sedang malas makan mi kocok, saya manfaatkan kesempatan kali ini untuk mencicipi mi kocoknya.


Mi kocok ini dijual di kaki lima. Tepatnya berada di pojok pertemuan antara Jalan Ternate dan Jalan Ambon, Bandung. Nama resminya ternyata Mi Kocok Kaki Sapi Mang Nanang Tea. Tempat makannya berupa meja dan bangku-bangku sederhana. Tapi jangan salah, pengunjungnya selalu ramai. Buktinya, waktu itu kami harus parkir agak jauh. Ketika sudah memesan pun, enggak bisa langsung duduk, harus menunggu pengunjung lain selesai dahulu. Padahal ketika itu kami datang sekitar pukul dua siang. Jam nanggung, sudah bukan waktu makan siang, dan belum masuk waktu ngemil.

Saat itu saya memesan mi kocok dengan sumsum. Harganya Rp 35.000 per porsi. Kalau yang tanpa sumsum harganya Rp 25.000 saja per porsinya.


Pertama kali melihat pesanannya, lumayan kaget melihat sumsumnya yang besar dan kikilnya yang melimpah. Kemudian, saya icip dulu kuahnya. Gurih sih, tapi terasa ada yang kurang. Langsung deh saya tambahkan perasan jeruk nipis dan beberapa sendok sambal. Jadi mantap, gurih, pedas, segar. Setelah rasanya pas, baru deh siap untuk dinikmati.

Mi dan taogenya fresh. Tekstur minya pas, enggak terlalu lembek dan enggak terlalu kenyal. Taogenya renyah. Sumsumnya lembut dan gurih sekali. Namun bagi saya sih terlalu banyak, jadi enggak saya habiskan, soalnya agak enek. Tapi kalau kikilnya sih, meskipun begitu melimpah, saya tetap sanggup menghabiskannya. Kenyal, tapi lembut, enggak keras. Enak. Lain kali, pesan kikilnya aja deh, hihihi.... Ditambah potongan kerupuk, menjadi semakin nikmat.

Berhubung bekal air putihnya masih ada, jadi saya enggak memesan minuman. Tapi saya berdua suami memesan sop buah di gerobak sebelah sebagai pencuci mulut. Harganya Rp 15.000 per porsi.


Mantap loh. Isi buahnya berbeda dengan sop buah biasa, lebih spesial. Ada durian, alpukat, belimbing, naga, jambu dan mangga. Kuahnya pun enggak terlalu manis. Jadinya segar banget.

Kesimpulannya, puas banget deh ngemil di sana. Porsinya besar, makanan dan minumannya enak, pelayanannya pun termasul cukup gesit sih kalau menurut saya. Sebelum diminta atau diingatkan, tisu yang habis langsung diganti, sambal habis pun langsung diisi kembali. Recomended :)

10 comments :

  1. Yang penting satu mbak Nathalia, sedang di makan isinya kemudian di tarik,,, lawong saking gesitnya, hehehe pizzzzz. Aku juga pernah dengar loh mbak tentang mie ini,,,, tapi belum pernah mencobanya, wah musti perlu nieh buat mencobanya,,,,

    ReplyDelete
  2. Pulang kerja jam segini lihat yang kayak beginian serasa udah makan tapi masih mau nambah. wkwkwk

    ReplyDelete
  3. wih nikmatnya mie kocok ya bu, apalagiu malam gini jadi laper :)

    ReplyDelete
  4. abis makan berkuah pedes panas, minumnya manis seger

    ReplyDelete
  5. aneka olahan mie dari berbagai penjuru ternyata ounya khasnya masing masing ya mb

    ReplyDelete
  6. kikilnya gak nahaaan, noted deh bandung pojok jl, ternate ya..

    ReplyDelete
  7. Duuuh jadi pingin makan mie kocok ini. Kikilnya itu lho ... Nyun nyummm

    ReplyDelete