Monday, February 8, 2016

Seminar Menjadi Ibu Bijak [2]: Nutrisi Anak


Materi kedua dalam seminar ini yaitu mengenai "Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Optimal" yang disampaikan oleh ahli gizi, dr. Siti Nur Fatimah.


Beliau menjelaskan bahwa kebutuhan nutrisi anak berbeda dengan kebutuhan nutrisi orang dewasa. Anak sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan yaitu peningkatan dimensi/ukuran fisik karena adanya penambahan jumlah dan volume sel. Adapun perkembangan yaitu peningkatan kemampuan dan fungsi organ karena adanya pertumbuhan dan kematangan sel.

Makanya, anak bukan orang dewasa versi mini. Kebiasaan makannya harus benar-benar diperhatikan. Kenapa? Karena 1000 hari pertama dalam kehidupan anak akan menentukan kualitas hidup anak di masa dewasanya. Misalnya, akan menentukan kualitas ovum pada perempuan, dan akan menentukan kualitas sperma pada laki-laki.

Jadi dua tahun pertama adalah masa rawan dalam proses pertumbuhan anak. Namun masih dapat dioptimalkan lagi pada masa awal remaja. Perempuan yaitu ketika usia 10/11 tahun sampai 12 tahun, kemudian melambat hingga berhenti pada usia 17 tahun. Sedangkan pada laki-laki yaitu ketika usia 12/13 tahun sampai 14 tahun, kemudian melambat hingga berhenti pada usia 20 tahun.


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di antaranya yaitu: nutrisi, penyakit, dan aktivitas fisik. Genetik hanya berpengaruh sebesar 10% saja.

Nutrisi
Agar kebutuhan nutrisi anak terpenuhi, makanan yang dikonsumsi sehari-hari harus mengandung zat gizi:
  • Sumber karbohidrat
  • Sumber protein nabati
  • Sumber protein hewani
  • Sumber vitamin dan mineral


Semuanya harus lengkap. Kadang ada anak yang tidak suka nasi. Orang tuanya merasa sudah cukup hanya dengan memberinya susu. Padahal anak tidak bergerak pun, tubuhnya selalu membutuhkan energi. Regenerasi darah berlangsung sebanyak 3 bulan sekali, kulit setiap 21 hari sekali, dan usus setiap beberapa jam sekali.

Tubuh mempunyai prioritas mana yang paling dibutuhkan, yaitu yang akan mengancam keselamatan jiwanya. Di antaranya sel otak, hormon, dan sel darah merah. Apabila kebutuhan energi dari karbohidrat tidak terpenuhi, tubuh akan menyerap energi dari protein yang tentu saja menjadi lebih boros, serta membuat kerja hati dan ginjal menjadi lebih berat.

Menjadi tugas orang tua untuk memastikan kebutuhan nutrisi tubuh anaknya terpenuhi. Apabila anak tidak suka nasi misalnya, masih bisa diganti dengan jagung, ubi, kentang, dan lain-lain.

Untuk sumber karbohidrat dan protein, pastikan makanan tersebut alami dan bervariasi. Karbohidrat yang alami termasuk ke dalam karbohidrat kompleks sehingga ketika dikonsumsi menyebabkan gula darah naik pelan-pelan, dan setelahnya turun lagi pelan-pelan. Untuk protein, harus dikombinasikan antara protein hewani dan protein nabati. Kandungan protein hewani lebih baik, tetapi protein nabati lebih mudah diserap oleh tubuh.

Begitu juga dengan sayuran dan buah-buahan, pastikan selalu bervariasi dan berwarna-warni. Sehingga dapat menurunkan risiko penyakit di pembuluh darah.

Selera makan harus diatur sejak kecil. Apabila sudah remaja sampai tahun ketiga kuliah, anak tidak akan peduli pada kesehatannya. Biasakan sarapan, dan selalu sediakan camilan sehat di antara waktu makan. Jangan biarkan perut anak kosong, sehingga dia tidak akan tertarik untuk jajan.

Penyakit
Perubahan pola makan yang terjadi sekarang ini (tinggi lemak jenuh, rendah serat, tinggi indeks glikemik, kurang vitamin, kurang mineral) berpengaruh terhadap pergeseran pola penyakit.

Aktifitas Fisik
Selain itu, sekarang ini sebagian besar penyakit disebabkan karena kegiatan sehari-hari yang inaktif. Hal tersebut berperan terhadap berkurangnya produksi hormon pertumbuhan. Sebaiknya anak rutin melakukan aktifitas fisik intensitas ringan-sedang dengan durasi 20-60 menit sebanyak 3 kali seminggu.

Sebagai penutup, disebutkan bahwa untuk mengetahui keberhasilan/kegagalan pertumbuhan, dapat dilakukan dengan menggunakan WHO Growth Chart.

Selanjutnya yaitu sesi tanya jawab. Sangat menarik, baik pertanyaan maupun jawabannya.

Pertanyaan pertama yaitu mengenai anak remaja yang melakukan food combining. Di kalangan dokter, terdapat dua kelompok pendapat yang berbeda. Ada yang tidak apriori, asalkan orangnya sedang dalam kondisi sehat.

Ada pula yang 100% apriori. Pertimbangannya yaitu pertama, karena dalam satu kali makan harus mengandung gizi yang lengkap. Kedua, peraturan dalam food combining dianggap tidak konsisten. Dalam food combining, konsumsi karbohidrat tidak boleh berbarengan dengan konsumsi protein. Padahal tidak ada makanan yang kandungannya benar-benar murni, karbohidrat saja atau protein saja. Contohnya nasi, semakin bagus berasnya maka semakin banyak kandungan proteinnya. Beliau sendiri memperbolehkan food combining, asalkan tidak sedang dalam masa pertumbuhan.

Pertanyaan kedua yaitu tentang suplemen pengganti sayur untuk anak. Anak membutuhkan semua kandungan yang terdapat pada sayur, termasuk serat. Serat baik bagi pencernaan agar dapat buang air besar dengan lancar. Kenapa harus lancar? Karena 25%-nya merupakan bakteri dan racun, sehingga apabila tidak lancar akan meningkatkan risiko kanker usus.

Pemberian suplemen sayuran diperbolehkan, namun setiap 1 sachet harus disertai dengan minum 2 gelas air putih. Kalau tidak, akan mengendap. Plus pemberian suplemen ini seharusnya hanya bersifat sementara saja, tidak selamanya. Anak harus dilatih agar terbiasa makan sayur.

12 comments :

  1. Sangat bermanfaat ilmu nutrisi anaknya, saya kira ibu yang jadi narasumbernya.

    ReplyDelete
  2. waduh.. ilustrasi dlm satu piring.. ajib banget, klo dulu karbo semua dong gw.. dah mie.. pake nasi pulak

    ReplyDelete
  3. Penting banget memperhatikan nutri utk anak ya Mba.. Agar tumbuh kembangnya baik..

    ReplyDelete
  4. menjadi ibu bijak memang tidak ada universitasnya maka seminar seperti ini haruslah diperbanyak dan lakukan juga di desa-desa....emang ibu bijak milik orang kota doang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Smoga ke desa2 jg ya :)
      Sementara ini bs baca2 di blog saya aja dl hehe...

      Delete
  5. belajar terus soal nutrisi untk anak nih mbak

    ReplyDelete
  6. alhamdulillah anak pertama ga susah makan sayur, apa aja dia mau..tapi anak kedua nih masih suka pilih2:)

    ReplyDelete