Monday, February 22, 2016

Tentang Guilty Pleasure

guilty pleasure

Saya mempunyai beberapa hal yang menurut standar pribadi seharusnya enggak layak untuk disukai, tetapi saya malah menyukainya. Ya, enggak keren lah untuk diakui, soalnya cukup memalukan. Ada yang karena memang enggak bermanfaat atau bahkan malah merugikan. Tentu saja rasanya menyenangkan ketika dilakukan, namun setelahnya akan membuat saya menyesal. Namanya guilty pleasure.

Contohnya nih, salah satu guilty pleasure saya ketika masih sekolah dulu yaitu suka menyontek kalau sedang ulangan. Kalau bentuknya rumus-rumus sih biasanya melalui tulisan di kertas kecil dan panjang yang dilipat-lipat. Tetapi kalau bentuknya hafalan, enggak perlu susah-susah deh, langsung saja menyontek dari bukunya, hohoho.... Rasanya tentu saja bangga dong, karena enggak pernah ketahuan sama guru :p

Ya namanya juga masa muda. Menyontek karena malas belajar aja sih, bukan karena bodoh. Buktinya saya bisa tuh pas kelas tiga tobat serta belajar sungguh-sungguh sehingga akhirnya diterima di STT Telkom dan ITB. Soalnya risikonya bukan hanya dimarahi guru kalau ketahuan menyontek, tapi didiskualifikasi. Seram kan. Dan enggak asyik dong kalau masuk perguruan tinggi kece tapi hasil dari perbuatan curang :D

Itu dulu. Kalau guilty pleasure saya sepanjang masa yaitu menikmati mi instan dan makanan ringan ber-MSG. Padahal sudah tau enggak baik untuk tubuh, tapi da bagaimana, susah banget untuk beralih dari dua jenis camilan tersebut. Kalau perempuan lain butuh cokelat apabila sedang stres, saya mah butuhnya yang gurih-gurih.

Apalagi mi instan tuh. Me time sederhana ala saya di rumah ya paling asyik membaca buku sambil menikmati mi instan. Favorit saya tentu saja yang rasa ayam bawang. Ada dua versi. Versi pertama yaitu dengan menambahkan telur, keju, dan saus sambal. Sedangkan versi kedua yaitu menambahkan sawi hijau, tomat, dan cabai rawit. Maknyus.... Diusahakan enggak sering-sering sih. Selain karena enggak baik, juga karena makannya susah, harus ngumpet-ngumpet dari Jav :p

Nah, sekarang bertambah lagi deh daftar guilty pleasure saya. Apa coba? Itu loh, sinetron India di saluran televisi lokal yang ternyata panjangnya sampai ribuan episode, Uttaran, hihihi.... Waktu Icha dan Tapasya masih kecil, saya enggak pernah tertarik untuk mengetahui jalan ceritanya. Baru ketika mereka sudah dewasa, menjadi gadis yang cantik, dan memperebutkan Veer, saya mulai penasaran.

Sayangnya, saya enggak bisa benar-benar mengikuti jalan ceritanya. Kadang Jav ingin menonton Disney Junior, kadang Jav ingin dibacakan buku. Seringnya sih saya harus menemani Jav bermain, pukul segitu kan waktunya Jav main. Ya, saya tahu banget menonton sinetron Uttaran itu enggak ada manfaatnya, tapi bagaimana da seru juga ternyata. Memang sih ceritanya selalu membuat saya gemas dan kesal, tapi tetap saja tuh pingin nonton lagi dan lagi, heuheu.... Untungnya baru-baru ini saya sudah membaca sinopsis keseluruhannya. Jadi enggak terlalu penasaran lagi deh kalau enggak sempat nonton :D

Ya, sekian 'pengakuan dosa' saya. Kalau teman-teman, mempunyai guilty pleasure juga kah? Cerita dong ;)

12 comments :

  1. Guilty pleasureku begadaaang hahahha. Harus ya jam 22.00 udah merem, ini masih melek. Besok paginya pusing, deh. Yang lainnya makan cokelat, padahal katanya alergi. Ga setiap saat sih, tapi kalau pengen ya pengen.

    ReplyDelete
  2. guilty pleasure saya makan coklat, coklat dan coklat :)))))))))
    Gak apa2 sekali2 ntn sinetron sih... asal jangan jadi ketagihan dan susah mau kemana2 hanya gara2 gak mau ketinggalan satu episode

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuh kan pd suka cokelat :D
      Iya mba, yg penting ga mengganggu kegiatan lain ;)

      Delete
  3. aku jarang nonton, tpai kemarinn ini aku kecanduan Elif mbak hehehe untung aja sudah selesai tayangannya

    ReplyDelete
  4. xixixi..iya juga ya,bangga banget rasanya kl nyontek g ketauan guru..ya ampunnnn >_< #malusendirijadinya kalau ingat masa2 sekolah dulu hahaha

    ReplyDelete
  5. Kalau masa-masa muda kayaknya hampir semua macam itu teh, punya erita yang sama tapi beda versi. he..he...follow ah biar tambah baraya.

    ReplyDelete
  6. kalau saya kudu guilty pleasure saya mah nyantey kaya di pantey

    ReplyDelete