Tuesday, May 23, 2017

Tentang Biaya Pendidikan Anak

biaya pendidikan anak

Sejak masih mengandung Jav dulu, saya sudah diingatkan oleh seorang teman untuk menyiapkan biaya pendidikannya. Duh, iya pendidikan kan sangat penting dan biayanya terus meningkat setiap tahun. Inflasinya enggak nahan. Tapi sampai sekarang (Jav sudah mau masuk sekolah dasar), saya malah masih santai-santai saja.

Hingga kemarin, saya (sebagai bagian dari pengurus POM) mengetahui kabar yang kurang enggak mengenakkan. Bahwa ternyata selama ini, ada beberapa anak di sekolah Jav yang enggak membayar SPP. Bahkan sudah bertahun-tahun. Hah? Masa sih?

Tentu saja saya merasa kaget dan agak enggak percaya. Dari yang saya amati, sepertinya orang tua di sekolah Jav termasuk golongan yang mampu deh. Enggak ada tuh yang terlihat kesusahan. Bisa dilihat dari pakaiannya, kendaraannya, rumahnya, gaya hidupnya. Kok bisa ya sampai enggak membayar SPP? Bertahun-tahun pula. Padahal pendidikan anak kan hal yang utama. Saya saja yang pas-pasan begini, setiap awal bulan pasti langsung menyisihkan uang untuk membayar SPP. 

Di luar kebijakan sekolah yang menurut saya terlalu baik dan entah bagaimana cara pengelolaan keuangan rumah tangga orang tua tersebut, jujur dengan adanya kejadian ini membuat saya sadar agar menyiapkan biaya pendidikan anak dengan lebih serius. Jangan sampai hal yang seperti itu menimpa saya. 

Berikut beberapa pilihan investasi untuk persiapan biaya pendidikan anak.

1. Tabungan pendidikan
Tabungan pendidikan ini merupakan cara paling mudah yang dapat dilakukan untuk menabung biaya pendidikan anak. Tapi akan menguntungkan apabila dimanfaatkan dalam jangka waktu yang pendek. Seperti membayar SPP, membayar kursus, membeli buku, dan lain-lain. Kalau untuk jangka panjang, kurang menguntungkan. Karena bunganya enggak sebanding dengan inflasi.

2. Deposito
Deposito hampir sama dengan tabungan. Bedanya, bunganya lebih tinggi. Dan enggak bisa diambil kapan saja, ada ketentuan waktunya. Satu bulan, tiga bulan, atau satu tahun, tergantung perjanjian. Persamaannya, meskipun bunganya lebih tinggi daripada tabungan, tetapi deposito juga enggak bisa digunakan untuk investasi jangka panjang. Bunganya masih lebih rendah daripada inflasi.

3. Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan merupakan proteksi untuk dana pendidikan anak. Jadi, orang tua membayar premi sesuai perjanjian. Apabila terjadi sesuatu pada orang tua, anak akan tetap mendapatkan dana pendidikan sesuai dengan yang sudah disepakati tanpa perlu membayar premi lagi.

4. Reksadana
Reksadana yaitu sebuah investasi yang dikelola oleh perusahaan manajemen investasi. Jadi enggak ribet. Reksadana sangat fleksibel, dapat dibeli dan dijual kapan saja. Selain itu reksadana merupakan produk investasi jangka panjang yang cenderung memberikan hasil tinggi. Namun, tentu saja hasilnya sebanding dengan risikonya. Tergantung jenis reksadananya. Ada investasi reksadana pasar uang yang keuntungannya enggak terlalu tinggi namun risikonya kecil, ada investasi reksadana saham yang keuntungannya tinggi namun risikonya juga tinggi, ada investasi reksadana campuran dengan risiko moderat, dan lain-lain. 

reksadana

5. Logam mulia
Merupakan cara investasi yang paling simpel. Logam mulia termasuk investasi jangka panjang. Keuntungannya enggak setinggi investasi reksadana saham. Namun kelebihannya, nilainya liquid, bisa dijual dengan mudah dan kapan saja. Harganya pun relatif stabil, mengikuti inflasi. 

6. Properti
Apabila ada dananya, investasi properti merupakan cara yang juga menguntungkan. Risikonya kecil, karena harga tanah dan bangunan enggak pernah turun, kecuali di daerah yang sering terjadi bencana. Selain dijual, keuntungan bisa didapatkan dengan cara menyewakannya. Namun menjualnya perlu waktu, enggak semudah menjual logam mulia. 

Tinggal praktiknya nih. Kalau teman-teman pilih yang mana? 

20 comments :

  1. Nice info Teh, sepertinya saya hrs diskusi soal reksadana sama suami hihi tfs ya

    ReplyDelete
  2. mendingan tabungan pendidikan, kl saya loh. Kl emas atau reksadana bagus jg sih... tapiiii... takutnya kepake buat yg lain :))))))

    ReplyDelete
  3. wah bener juga itu, saya baru mikir & ngumpulin dana buat bangun keluarga, eh ternyata di depan masih banyak jg yg dipikirkan, hmm. #semangadd Semoga tercukupi, aamiin :)

    Eh iya mbak klo nyoba reksa dana (saham), sharing sharing yaa :D hehe..

    ReplyDelete
  4. Nice info nih. Aku galau soal tabungan buat biaya pendidikan. :(

    ReplyDelete
  5. Sekarang udah ada tabungan buat anak2, ya? :D

    ReplyDelete
  6. Biaya sekolah anak mahal memang harus disiapkan sedari dini...

    Yang Reksadana belum coba...

    ReplyDelete
  7. Biaya sekolah anak itu memang harus di pikirkan matang2 ya, Teh. Jadi punya sedeikit gambaran untuk nabung suatu saat nanti buat anak..

    ReplyDelete
  8. Skr ini aku investasi banyak di reksadana dan emas sih... plus tambah asuransi utk proteksi anak2ku kalo ada kenapa2 dengan aku dan suami, at least hidup mereka udh terjamin.. sisanya dlm skala kecil aku main juga di valas mba :) .. beberapa mata uang asing aja sih, kayak dolar amerika, euro, dolar australi, dan China Yuan. tabungan rp jujurnya aku hanya pake utk kebutuhan sehari2, krn ga menguntungkan kalo disimpen sebagai tabungan :D

    ReplyDelete
  9. Aku ikut asuransi pendidikan buat anak2 juga mb.. Ya, minimal klo pas waktu bayar banyak nggak ketar-ketir krn ada yang sudah ke cover asuransi

    ReplyDelete
  10. Aku belum bikin tabungan pendidikan, masih tabungan biasa aja khusus anak, tapi udah ikut reksadana juga sejak 3 tahun lalu

    ReplyDelete