Thursday, October 26, 2017

Review Gendongan Rashya


Waktu Jav masih bayi dulu, saya sangat semangat belanja belajar mengenai seluk beluk clodi (cloth diaper). Sekarang setelah kelahiran Rashya, beda lagi. Rupanya masih ada yang bikin ngiler harus dipelajari, yaitu tentang babywearing. Ternyata seru. Dan membuat saya malu sendiri sih, ke mana aja ya saya selama ini. Tapi lebih baik terlambat kan daripada enggak sama sekali, hihihi....

Babywearing adalah menggendong anak menggunakan kain atau gendongan untuk mendekatkan dan menciptakan bonding antara anak dengan penggendongnya. Jadi, zaman dulu, biasanya saya menggendong Jav hanya kalau sedang bepergian. Itu pun bergantian sama ayahnya. Bahkan lebih lama ayahnya, soalnya berat sih Javnya, hehe.... 

Saat itu, saya juga menggendongnya sesuai intuisi aja. Belum tahu yang namanya TICKS, C-Shape, M-Shape, deep seat, hip dysplasia, dan sebagainya. Saya jelaskan sedikit ya tentang istilah-istilah tersebut. Kalau mau yang lebih detail, silakan googling, hihihi....

TICKS yaitu kondisi yang harus dipenuhi ketika menggendong anak. Tight (ketat), In view at all times (bayi selalu terlihat, enggak tenggelam dalam gendongan), Close enough to kiss (mudah dicium), Keep chin off the chest (cegah dagu anak menempel ke dadanya), dan Supported back (gendongan menyangga punggung bayi).


Posisi yang baik untuk menggendong bayi yaitu M-Shape dan C-Shape. C-Shape yaitu posisi menggendong mengikuti bentuk alami tulang punggung bayi ketika masih berada di dalam kandungan (melengkung). Kalau bayinya sudah lebih besar jadi J-Shape.


M-Shape yaitu yaitu posisi menggendong mengikuti bentuk alami kaki bayi ketika masih berada di dalam kandungan (menekuk). 


Deep seat yaitu posisi lutut lebih tinggi dari pantat anak. Apabila kakinya bergerak, anak enggak akan merosot dari gendongan. Caranya yaitu dengan membuat kain gendongan bagian bawah menyangga paha anak dari lutut ke lutut, sehingga menghasilkan M-Shape. 

Hip dysplasia yaitu kelainan yang terjadi pada panggul anak karena tulang panjang kaki (femur) bergeser atau lepas dari lengkung tulang panggul (acetabulum). Salah satu penyebabnya yaitu kebiasaan membedong bayi dengan kaki rapat dan lurus, kebiasaan menggendong yang salah (cradle carry atau upright tapi kakinya menggantung), serta penggunaan car seat yang kurang tepat.


Gendongan yang dulu saya miliki jelas bukan gendongan ergonomis yang mendukung TICKS, C-Shape, dan M-Shape. Mau pakai gendongan impor, harganya wow dan belum terjangkau bagi saya. Untungnya pada barang apapun (termasuk gendongan), saya enggak pernah tertarik untuk membeli versi KW-nya. Tapi ya itu, akhirnya saya hanya menggunakan gendongan seadanya yang didapatkan dari kado, heuheu....

Nah, sekarang saya baru tahu bahwa rupanya ada banyak gendongan lokal berkualitas premium yang ergonomis. Keren-keren deh. Sampai membuat saya galau, kepingin punya semuanya. Berikut beberapa review gendongan lokal milik Rashya. 

Jarit
Belum afdal kalau mengulas gendongan lokal tanpa membahas jarit. Jarit merupakan gendongan yang bisa digunakan untuk bayi yang baru lahir sampai anak balita. Kain batik panjang ini andalan ibu dan ibu mertua saya untuk menggendong Jav. Dengan posisi cradle carry gitu lah. Saya sendiri enggak pernah menggendong Jav memakai jarit. Susah mengencangkan kainnya (dipuntir di pundak) sehingga selalu longgar. Seram kan... Pundak sakit, takut Javnya jatuh pula.

Dengan teknik yang benar, sebenarnya bisa loh menggendong menggunakan jarit dengan aman dan nyaman. Agar anak nyaman, posisinya M-Shape. Kemudian agar anak aman, kain dikencangkan dengan simpul jangkar (slipknot). Serta supaya penggendongnya juga nyaman, kain di bahu dan punggung dilebarkan. Banyak kok tutorialnya di Youtube. 

Kebetulan uyutnya Rashya waktu nengok ngasih jarit. Saya pun menggunakan kain itu, soalnya yang bekas Jav sudah jadi alas setrika, hehehe.... Eninnya Rashya juga ngasih jarit, tapi bahannya licin, jadi enggak saya pakai lagi. Jarit dari uyutnya Rashya masih kaku, meskipun sudah dicuci. Makanya setiap enggak dipakai, kainnya dibuat bantal donat supaya cepat lemas. 


Biasanya saya menggendong Rashya setiap sore, waktunya jalan-jalan keliling rumah. Hihihi, kasihan amat ya cuma jalan-jalan di dalam rumah. Setelah dicoba menggendong beberapa kali, Rashya belum pernah bisa kalem. Kepalanya selalu heboh melihat ke atas, tengok ke kiri, tengok ke kanan. Mudah-mudahan karena dia lagi senang memerhatikan lingkungan sekitar, bukan karena sayanya belum ahli. Harus latihan terus nih.

Usia: 1 bulan, BB: 4,8 kg, TB: 57,5 cm
Tapi memang betul loh, dengan teknik ini jadi enak menggendongnya, enggak pegal. Cuma ya itu, walau sudah diberi penyangga dari kain sisa di belakang kepalanya, karena selalu gerak-gerak, saya tetap ingin menahan kepalanya dengan tangan. Jadi hanya satu tangan yang bisa bebas.

Stretchy Wrap
Salah satu hadiah dari teman-teman kantor. Merk Hanaroo Baby Wrap warna navy. Sebelumnya, adik saya juga sudah punya yang warna baby pink. Ketika melihat dia memakai stretchy wrap ini, saya merasa sepertinya akan repot. Tapi penasaran juga sih. Makanya saat dia bertanya mau kado apa untuk Rashya, saya request stretchy wrap. Eh, tahunya malah keduluan sama teman-teman kantor, hoho....

Paket Hanaroo Baby Wrap ini terdiri dari tas kemasan transparan yang tebal berisi kain elastis berbahan rayon spandex super dengan panjang 5 m dan lebar 60 cm, serta buku dan CD petunjuk pemakaian. Katanya stretchy wrap ini bisa digunakan untuk bayi yang baru lahir sampai anak dengan berat 15 kg.


Saya belum sempat menonton CD petunjuk-nya. Kalau buku petunjuknya sih berisi penjelasan mengenai manfaat menggendong (lucu deh salah satu manfaatnya yaitu menghilangkan kebingungan memilih antara menggendong bayi dan menikmati hidup), tips menggendong bagi pemula, tutorial berbagai posisi menggendong, cara perawatan, dan testimonial. Tapi sayang, ada beberapa foto yang malah menunjukkan kaki anak menggantung ketika sedang digendong, enggak M-Shape dan deep seat.

Meskipun cara memasangnya tampak rumit, ternyata kalau sudah dipraktikkan sih biasa saja. Mungkin karena sudah sering melihat adik saya kali ya. Yang bikin malas justru merapikan kembali kainnya. Panjang banget, sulit melipatnya, heuheu.... Dan lumayan berat juga kalau dibawa bepergian.

Saya menggendong Rashya menggunakan stretchy wrap kalau pergi ke luar rumah. Biar agak gaya gitu, hehehe.... Sama seperti jarit, saat menggendong menggunakan stretchy wrap ini Rashya enggak mau diam. Badannya sih nemplok, tapi kepalanya tetap heboh gerak ke sana gerak ke sini. Pernah sih saya menggendongnya agak lama, eh akhirnya tidur pulas. 

Usia: 2 bulan, BB: 6,2 kg, TB: 60,5 cm
Saya sendiri juga merasa nyaman karena kainnya lembut dan adem. Berat bebannya pun tersebar, jadi enggak pegal. Plus enggak terasa sesak meski badan saya dililiti kain, karena bahannya yang elastis kali ya. 

Ring Sling
Ring sling yaitu gendongan yang menggunakan ring untuk mengencangkan dan melonggarkan kainnya. Setelah melihat-lihat berbagai merk ring sling lokal, akhirnya saya memilih ring sling dari Nana Babycarrier. Alasannya karena motif tenunnya yang cantik.

Jadi saya membeli Ring Sling Tenun Premium Cocorainbow. Harganya Rp 240.000. Bisa digunakan untuk bayi baru lahir sampai usia balita. Kainnya merupakan 100% katun tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dengan jahitan yang rapi. Ukurannya 1,9 x 0,8 m. Termasuk tipis dengan gramasi 125 g/m2. Ringnya berukuran 3,5". Terbuat dari alumunium yang ringan dan anti karat. Serta memiliki standar keamanan internasional, enggak ada celah dan mampu menahan beban hingga 100 kg. Saya suka warna emasnya, elegan.

Ring sling ini dikemas dalam plastik ziplock transparan. Dilengkapi dengan selembar brosur berisi cara perawatan dan cara penggunaan. Pada brosur tersebut dijelaskan pula mengenai TICKS dan M-Shape. Jadi bagi yang belum tahu, bisa tercerahkan. Oiya, saya juga mendapatkan bonus tote bag ketika membeli ring sling ini.


Karena belinya belum lama, saya baru icip-icip beberapa kali aja. Cara menggunakannya sangat mudah. Ring-nya mantap sehingga enggak sulit untuk mengencangkan dan melonggarkan kainnya. Nyaman banget menggendong Rashya menggunakan ring sling ini. Enggak pegal dan terasa pas melekat di badan. Rashya? Baru digendong beberapa menit, dia langsung tidur pulas.

Usia: 2 bulan, BB: 6,2 kg, TB: 60,5 cm
Oiya, ring sling Nana Babycarrier ini dilengkapi dengan garansi selama 2 tahun untuk jahitannya.

Update:
Setelah pemakaian selama kurang lebih dua bulan, saya menyimpulkan bahwa ring sling Nana Babycarrier ini recomended. Kata orang, pakai ring sling itu enggak terlalu enak karena beban hanya bertumpu di satu sisi. Apabila dipakai dalam jangka waktu yang lama, akan terasa menggigit di pundak. Tapi saya sih enggak merasa seperti itu. Tetap nyaman meski menggendong lebih dari satu jam. Hanya saja, saya masih belum terlalu lihai memasangnya. Kadang oke, kadang miring sebelah. Sebal deh.

Kesimpulannya, dengan gendongan yang ergonomis dan teknik yang benar, babywearing itu menyenangkan ya. Bisa puas menggendong Rashya tanpa perlu merasa pegal. Jadi penasaran sama jenis gendongan yang lain. Duh, bahaya nih, hihihi....

45 comments :

  1. Aduuuuh Rashya lucu banget. :D Pipinya menggemaskan. Jadi nggak merhatiin gendongannya deh. Hehehehe :D Aku suka banget sama ring sling. Lebih nyaman saja.

    ReplyDelete
  2. Gendongan bayi sekarang macam2, ya? :D Jadi tinggal pilih mana yang nyaman digunakan.

    ReplyDelete
  3. Saya lebih suka gendongan konvesional alias pake samping batik wkwkwk

    ReplyDelete
  4. Pake jarik belum bisa, pake sling ring juga belum, hanaroo belum punya, bisanya pake geos dulu hihi tfs Teh

    ReplyDelete
  5. liat gendongan lucu2 jd pengen.....punya bayi lagi hehe

    ReplyDelete
  6. Wuiih, kayaknya si baby nyaman banget yaa

    ReplyDelete
  7. Bisa untuk balita 2,5 tahunkah? hehehehe..soalnya baby wearing yang sekarang dipakai udah nggak nyaman

    ReplyDelete
  8. Wah gendongan juga ada aturannya yaa.. Aku telat taunya, anak2 dah petakilan gini hahaha

    ReplyDelete
  9. Memang menggendong bayi itu bikin lebih secure ya soalnya kita bisa skin to skin sama bayi kita

    ReplyDelete
  10. Aku juga punya nana tapi yang linen polos itu. Masih belum gape banget buat nggendong M shape sampe sekarang. Kayak ada yang kurang gitu, kayaknya perlu ikut kopdar baby wearers biar tau tips n trik nggendong bayi pake ringsling :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya saya jg pgn ikut kopdar biar puas belajarnya, tp blum sempet aja

      Delete
  11. Wwa... Tren babaywearing sekarang
    Mau nyicil belajat ah, biar saat dede bayiku lahir emaknya dah bisa aneka teknik menggendong.

    ReplyDelete
  12. Iya, kain jarit itu enak tapi menyiksa bahu banget T_T

    ReplyDelete
  13. Pinjem Dedenya buat digendong heheh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sha juga pinjem, hehehe belom punya dede. suaminya juga belom punya deng :P

      Delete
    2. Sini2 kalau mau pinjem, biar bundanya bisa ke salon hehe...

      Delete
  14. Saya suka yang ring sling karena gampang bukanya. Anakku dulu sering minta turun, nggak betah gendong.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eing sling cocok buat yg anaknya udah seneng naik-turun ya...

      Delete
  15. Gendongan sekarang macam2 ya pilihannya. Bagus2 pulak.. Saya dulu gendong Zidan pakai jarit aja :))

    ReplyDelete
  16. Akupun suka kalap dulu beli gendongan gini mba. Sempat punya hanaroo ama kain jarik aneka motif.. Tp sbnrnya yg make itu semua si babysitternya :p. Krn aku ntah kenapa ga pernah bisa rapi dan ga nyaman juga. Jd kalo gendong si bayi, lbh seneng ga pake kain ato gendongannya.

    ReplyDelete
  17. wah zaman anak2 dulu bayi belum ada yang kayak gini.... sekarang lebih variatif ya..asyiiik jadi lebih nyaman buat ibu n bayinya :)

    ReplyDelete
  18. Idem, Mbak. Anak pertama dulu saya jg sibuk dgn clodi, excited banget buat pakein baby koleksi clodi itu. Naah skrg lain lagi, saya pengen punya gendongan yg baby wrap itu, penasaran, yg sling jg itu kayaknya kece. Babyku yg kedua ini senangnya digendong. Saya jg was2 klo lagi sibuk beberes rumah, si Kakaknya suka ganggu Adik siih, jd kayaknya klo digendongan lbh aman. Isshh, jd mupeng koleksi gendongan jg ini :D

    ReplyDelete
  19. Keren-keren, Teh, yang pake samping batik juga bagus. Adem lihatnya, Teh..

    ReplyDelete
  20. Jadi dirimu punya koleksi berapa kain gendongan? Hehehe..aku sampe sekarang gak bisa pake jarit. Krn perasaan kainnya panjang banget jadi malah ribet. Baca ini jadi inget foto acha septiasa yg di IG lagi gendong anak pake kain terus dikomen negatif banyak orang.

    ReplyDelete
  21. hehehe aku jadi pingin digendong lagi
    padahal aku sudah besar
    hehehe

    ReplyDelete
  22. Saya sudah pernah memakai gendongan kain batik (jarik, bhs Jawa), dan gendongan instan pakai ring. Tapi tetap mantap yang pakai kain batik (ah, kelihatan kalo orang Jawa banget).

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi... kalau jarit saya males ngeset simpul jangkarnya, sedangkan ring sling mudah banget ga perlu diseting lg... jd pakai jarit kalau kepepet aja :D

      Delete