Thursday, December 27, 2012

Ini Gila Ini Cinta

Alisha
Sore ini Yuda keluar dari kantornya seperti biasa. Dia berjalan ke lobby dan menunggu taksi yang biasa menjemputnya. Dengan sebuah pisau di tangan yang sempat aku curi dari Amore Cafe, aku siap menghampirinya. Maafkan aku Yuda. Jika aku tidak dapat memilikimu, maka tidak ada perempuan lain yang dapat memilikimu.

~~~~~

Mau tau kelanjutan dari tulisan saya ini? Bagaimana cerita selengkapnya tentang Alisha dan Yuda? Beli buku Lamitta di toko buku kesayangan kalian :)


Judul: Lamitta
Oleh: Endah Wahyuni dkk
Ukuran: 14x20cm
Terbit: Desember 2012
Penerbit: DIVA
Harga: Rp 42.000

Lamitta merupakan buku kumpulan cerpen Juara Lomba Cerpen Inspirasi Galaxy Cinta Diva Press.

Endorsements

“…Dalam kumpulan cerita ini, banyak hal yang dapat kita petik untuk menjadi seorang pengarang. Kita seperti dipaksa meneguk minuman asing, yang harus dinikmati dengan hati dan kesabaran.”
Oka Rusmini, penyiar dan novelis.

“Wajah cinta dalam antologi ini mengingatkan saya pada wajah-wajah dalam seri potret Andy Warhol. Nge-pop, warna-warni, tetapi presisi— merepresentasikan realitas yang difiksikan secara ringan. Kadang riang, kadang suram. Klise, tetapi segar dengan caranya. Dan yang penting: jujur….”
Miranda Harlan, novelis.

“Kelahiran buku ini, akan turut memberi warna dan makna yang tak bisa diabaikan dalam menyuburkan sastra Indonesia.”
Kwek Li Na, cerpenis dan penyair.

“Aku suka cerita pertama, yang kedua juga, eh yang ketiga juga, semuanya deeehh…! Selamat untuk para rekan penulis, yang selalu menulis hal-hal yang pengecualian, tetapi ada doa yang tulus dalam setiap cerita dan memang pantas untuk diceritakan… bravo!!!"
Rangga Wirianto Putra, novelis.

“Dengan kereta imajinasinya, para pengarang kumpulan cerpen ini mampu menyuguhkan cerita romantis yang penuh dengan warna- warni dan menggetarkan hati. Betul-betul cocok buat kado para pengagum cinta.”
Indah El-Hafidz, novelis.

“Merinding dan mengejutkan!”
Yuan Acitra, penulis.

“Dari penulis-penulis seperti yang karyanya ada di dalam antologi inilah saya belajar. Keberanian mereka menuliskan sebuah kisah, meski terkadang lucu, membuat saya mengerti: kita tak pernah benar-benar sendirian.”
herlinatiens, novelis.

No comments :

Post a Comment