Tuesday, April 9, 2013

[BeraniCerita #06] Ketahuan

Saya sudah siap Mas. Jemput sekarang ya.

Membaca pesan singkat dari Laras, Rino pun segera meluncur ke rumah kekasihnya tersebut.

Tak perlu waktu lama, Rino akhirnya sampai di rumah bergaya Jawa kuno yang cukup besar. Halamannya luas dengan beberapa pohon beringin. Tampaknya rumah ini adalah rumah turun-temurun.

"Tok, tok!" Rino mengetuk pintu. 

Tak lama pintu dibuka. Rino terkejut melihat sosok yang berada di hadapannya. 

"Bapak?!" kata seorang gadis di hadapannya dengan terkejut.

"Intan?!" Rino pun tidak kalah terkejutnya.

"Eh, Mas Rino sudah datang. Duduk dulu Mas, saya ambil tas dulu sebentar ya." Laras muncul tapi kemudian masuk ke dalam untuk mengambil tasnya. 

"Intan sedang apa di sini?" tanya Rino sambil berbisik, wajahnya memucat.

"Intan menjadi guru les piano anak angkat Tante Laras. Seharusnya Intan yang tanya, Bapak sedang apa di sini?!" Intan meminta penjelasan.

"Bapak....." Rino tidak meneruskan kalimatnya, dia terlihat salah tingkah.

"Jawab Pak!" kata Intan memaksa.

"Tolong Tan. Jangan ceritakan kejadian ini pada ibumu. Biar Bapak yang menjelaskan sendiri padanya setelah dia kembali dari Solo." kata Rino.

Intan menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin percaya pada apa yang baru saja didengarnya. 

"Yuk Mas. Intan tunggu dulu ya, sebentar lagi Dini pulang kok dari sekolahnya." kata Laras yang tiba-tiba muncul lagi. Namun rupanya dia tidak menyadari adanya kejanggalan pada sikap Rino dan Intan. 

"Iya Tante." jawab Intan.

Laras pun pergi meninggalkan Intan sambil menggandeng mesra lengan Rino. 

Intan menghela nafas panjang. Dia merasa geram melihat mereka berdua pergi meninggalkan rumah ini menggunakan mobil hasil kerja keras ibunya. Tapi Intan tahu ibunya terlalu baik, dia pasti akan memaklumi kejadian ini. Intan juga tidak habis pikir pada sikap Laras. Sampai sekarang wanita itu belum menemukan jodohnya, padahal umurnya sudah mencapai kepala empat. Tetapi Intan tidak menyangka bahwa wanita pengusaha itu begitu putus asa sehingga rela menanggalkan harga dirinya demi cintanya pada seorang supir. Atau jangan-jangan wanita itu tidak tahu?

~~~~~

307/500 kata

Ditulis dalam rangka menjawab tantangan Lampu Bohlam: Prompt #5 Harga Diri dan Berani Cerita #06.


16 comments :

  1. Wkwkwkwk.. Jadi Rino sopirnya Intan? Eh itu pergi ke rumahnya Laras jangan-jangan pakai mobilnya Intan lagi.. :D

    Tapi setelah tahu endingnya, kok jadinya saya ngerasa tokoh si Intan kelihatan kepo sekali ya..? Karena kalau saya di posisi Intan nggak bakalan berani ngejar pertanyaan "ada hubungan apa bapak sama tante Laras?". Kecuali kalau si Rino merangkap kerabat Intan. Om-nya atau pakdhe-nya yang dia tahu telah beristri (ini misalnya).

    IMHO

    Tapi endingnya nge-twist. Saya bener-bener ketipu. Dikirain tadi anak angkatnya Laras itu adalah anaknya Rino. Dan Rino saya kira bapaknya Intan..

    *malah bikin cerita sendiri* :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe.. emang diarahkan supaya orang2 ngira rino itu bapaknya intan mba.. dan rino lebih tepatnya pakai mobil ibunya intan :)
      bagian keponya udah saya ilangin mba :D
      makasih ya..

      Delete
    2. Nah.. Kalau gini keren nih.. :)

      Baguus.. Suka twist endingnya.. :D

      Delete
  2. hoalaahhh...Rino...rino *geleng2 kepala*

    ReplyDelete
  3. "Dia merasa geram melihat mereka berdua pergi meninggalkan rumah ini menggunakan mobil hasil kerja keras ibunya." bagian ini menjelaskan apa?

    Rino itu supir siapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. menjelaskan bahwa rino pakai mobil ibunya..
      jadi rino itu supir ibunya intan..

      gimana mba?

      Delete
  4. Selalu menemukan kejutan yang asyik di tulisan Mba Nath :)

    ReplyDelete
  5. Well! Kena bingung gue! Setelah baca bolak-balik baru mudeng, apalagi pas baca penjelasan2 di komen! Bhahaha, mantap, bu! ;-)

    ReplyDelete