Wajib! Bagi saya, sarapan pagi itu penting sekali. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sarapan pagi merupakan bekal nutrisi untuk beraktivitas di siang hari. Dan memang benar, kalau tidak sarapan pagi, biasanya saya akan merasa lemas sepanjang siang, itu kemungkinan buruk terbaiknya. Kemungkinan buruk terburuknya, maag saya bisa kambuh. Duh, ribet deh kalau sudah begitu. Makanya, saya selalu berusaha agar selalu makan teratur, termasuk rutin sarapan pagi.
Kebiasaan sarapan pagi ini sudah dimulai sejak saya masih kecil. Ibu saya lah yang mengenalkan saya pada kebiasaan ini. Beliau tidak ingin perut anaknya kemasukan angin duluan. Makanya sepagi mungkin setelah bangun tidur, keluarga kami terbiasa untuk sarapan. Bahkan ketika harus bepergian. Tidak peduli kami harus berangkat pagi sekali, sarapan tetap tidak boleh ditinggalkan.
Kini kebiasaan itu sudah berubah menjadi suatu kebutuhan. Makanya jangan heran kalau zaman kuliah dulu, saya bisa sarapan pagi sampai tiga kali dalam satu hari. Kok bisa? Jadi, kalau saya ada kuliah jam tujuh pagi, berarti saya harus berangkat dari rumah jam setengah enam pagi. Karena saya tidak bisa pergi sebelum sarapan, otomatis jam lima pagi saya sarapan dulu di rumah. Kadang lalu lintasnya sangat padat sehingga saya tiba di kampus tepat waktu. Namun tidak jarang juga lalu lintasnya agak lengang, jadi saya terlalu cepat tiba di kampus. Kalau sudah begitu, biasanya saya ngebubur ayam atau ngelontong kari dulu di pedagang kaki lima dekat gerbang kampus. Harap maklum, perjalanan rumah-kampus jauh sih, jadi lapar lagi hihihi... Selesai kuliah jam sembilan pagi, teman-teman saya yang sebagian besar adalah anak kos biasanya sarapan di kantin. Enggak asyik dong kalau saya tidak ikut makan juga. Jadi tiga kali deh, sarapan pagi saya hari itu hohoho...
Menu Sarapan Pagi Itu...
Apa saja... Saya tidak pernah pilih-pilih dalam menentukan menu sarapan pagi. Apapun, selama enak, sehat, dan mengenyangkan, pasti saya makan.
Setelah berkeluarga, kewajiban saya bertambah dengan menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan anak tercinta. Kalau sedang rajin, saya akan memasak menu lengkap untuk sarapan. Kalau sedang agak malas, saya akan memasak menu yang lebih simple seperti nasi goreng atau mie goreng atau roti. Kalau sedang benar-benar malas, saya akan membeli nasi kuning atau kupat tahu di depan kompleks. Kalau malasnya sudah tidak ketolongan lagi, saya akan menunggu tukang bubur ayam yang lewat di depan rumah :p
Paling enak sih sarapan pagi di hotel yah. Semuanya ada, mulai dari menu sarapan tradisional sampai internasional. Lebih enak lagi karena semuanya bisa dimakan, tidak dibatasi. Surga banget untuk perut saya yang seperti karet ini hihihi...
Sarapan saya di Hotel Aston Makassar hari pertama (Dok. Pribadi) |
Sarapan saya di Hotel Aston Makassar hari kedua (Dok. Pribadi) |
Bubur ayam Abah. Bubur ayam kampung ini dijual menggunakan gerobak mengelilingi kompleks. Karena penjualnya sudah agak tua, maka saya sekeluarga biasa memanggilnya Abah. Bagi orang lain, bubur ayam ini mungkin biasa saja. Tapi bagi saya, bubur ayam ini sangat spesial. Agak mirip dengan Bubur Ayam Cianjur. Buburnya tidak terlalu kental, disiram dengan sedikit kuah kari, dan rasanya enak meskipun dimakan tanpa sambal.
Sayangnya, bubur ayam Abah ini baru lewat di depan rumah saya sekitar jam sembilan atau sepuluh pagi. Duh, terlalu siang. Bisa-bisa maag saya keburu kambuh. Ada sih bubur ayam lain yang lewatnya lebih pagi, tapi saya sukanya bubur ayam Abah :(
Pernah saya meminta ke Abah, supaya sekali-sekali keliling ke kompleks rumah saya dulu, baru agak siang keliling ke kompleks yang lain. Tapi Abahnya enggak mau hiks... Ya sudahlah, bukan rezeki saya bisa sering-sering makan bubur ayam Abah. Bukan rezeki Abah juga, bubur ayamnya bisa sering-sering dibeli sama saya.
Bubur ayam Abah (Dok. Pribadi) |
~~~
Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway Yuk Menulis Part 1
Sarapan pagi lauk tempe pk sambel, hmmmm enyaaak
ReplyDeleteklo pagi2 sih saya beraninya pake kecap aja :D
DeleteSelamat Pagi Teh Nathalia, wah masih jam 2 dini hari sudah di kasih sarapan
ReplyDeleteBetul yah Teh sarapan itu perlu sekali, saya malahan tiap pagi gak sarapan
Soalnya saya di kampung sudah jam 6 pagi pasti Istri saya sudah siapin
Makan jadi gak sarapan lagi langsung Makan pagi saja. makasih sarapan pagi nya.
bedanya sarapan pagi & makan pagi apa? :D
Deletebikin ngiler, mak. xD bubur ayam memang enak, apalagi sambel dan krupuknya banyak :D hehe
ReplyDeletebetul itu, bubur ayam ga pake krupuk tuh ga asik :D
DeleteDulu aku sering mengabaikan sarapan. Ternyata, imbasnya bukan cuma ke lapar di siang hari. Tapi juga mood dan fkus kerja yang seharian terganggu. Tapi sekarang gak pernah lagi mengabaikannya. Sarapan itu enaaaak. Apalagi sarapan favoritku itu bubur ayam atau soto lontong. Hadeuh.... hehehehe. TFS, Mak. ^^
ReplyDeletesip... :)
DeleteMba Nath, sarapannya mini bgtt, sih. Jadi berulang2. Hahha
ReplyDeleteBTW, nitip salam buat Abah penjual bubur. :D
abis piringnya jg mini sih :p
Deletekalau menu sarapan di hotel enak banyak ya
ReplyDeleteiya hihihi...
Deletewkwkwk lama nggak ke sini,eh disuguhi sarapan :D
ReplyDeleteberhubung aku anak rumahan, sarapan favorit ya masakan bunda :)
apa kabar? :)
Deleteklo udah nikah, ntar sarapan favoritnya masakan istri yah ;)
sarapan pagi , udang rebon+sambal terasi ,hehhe
ReplyDeletega pake nasi? :p
Delete