Monday, December 29, 2014

Gerak Jalan Santai di Hari Ibu

Dalam rangka menyambut Hari Ibu, sehari sebelumnya, DPRD Provinsi Jawa Barat mengadakan acara gerak jalan santai, gratis untuk perempuan. Tujuannya, selain agar para ibu menjadi sehat dan bugar--karena generasi yang sehat tentu berawal dari ibu yang sehat--juga untuk menjalin silaturahmi antara Ibu Ineu, Ketua DPRD Prov. Jabar yang baru--perempuan dan mungkin ketua Dewan paling muda di Indonesia--dengan masyarakat.

Acara ini diselenggarakan dari para perempuan, oleh perempuan, dan untuk perempuan. Termasuk Mamah--ibu saya--yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai PNS di sana. Mamah mengajak saya untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Tentu saja, pada mulanya saya sama sekali enggak tertarik. Apalagi karena sebagai panitia, Mamah enggak akan bisa ikut jalan santai bersama saya. Namun, melihat bagaimana Mamah sangat bersemangat, saya pun jadi enggak tega untuk menolak. Untungnya, banyak juga tetangga di komplek yang ikut. Lumayan, saya jadi ada teman.

Ternyata jumlah total peserta yang ikut lumayan banyak juga, sekitar 1.500 orang. Bahkan beberapa peserta ada yang sangat antusias dan menunjukkannya dengan menggunakan kostum kebaya. Niat sekali, hihihi…. Keren!

Acara dimulai sekitar pukul delapan pagi. Setelah penyampaian beberapa sambutan--singkat, gerak jalan pun dimulai. Rutenya enggak terlalu panjang, 5 km saja. Mulai dari kantor DPRD Prov. Jabar, Jl. Sulanjana, Jl. Dago, Jl. Riau, Jl. Banda, lalu kembali lagi ke titik awal. Lumayan menyenangkan. Setelah sekian lama, akhirnya saya bisa merasakan lagi segarnya jalan pagi di Jalan Dago :)

Setelah itu, para peserta bisa menyantap snack sambil menikmati hiburan di atas panggung. Saat Ibu Netty--istri Gubernur--menyumbangkan suaranya, ibu-ibu berkostum kebaya ikut memeriahkan dengan berjoget di depan panggung. Heboh :))

Neli.... Nenek lincah :D (Dok. Pribadi)
Lalu, acara yang dinanti-nanti pun tiba juga. Apa lagi kalau bukan pembagian door prize. Ada sekitar 250 door prize dan grand prize yang dibagikan--sumbangan dari berbagai SKPD dan organisasi di Jawa Barat. Alhamdulillah saya dapat rice cooker :D

Foto bersama Ibu Netty (Dok. Humas Prov. Jabar)
Yang paling berkesan di hati sih bukan karena dapat door prize. Tapi karena hari itu, selama setengah hari, saya menyaksikan sendiri bagaimana Mamah 'bekerja'. Sejak dulu, saya sudah sering mendengar cerita suka duka Mamah ketika bekerja. Yang namanya lembur mah udah biasa. Kebagian tugas di akhir pekan pun udah enggak terhitung lagi.

Namun, melihatnya secara langsung, membuat saya merenung. Betapa kualitas saya ini jauh sekali dari Mamah. Sebagai perempuan bekerja, bukan berarti Mamah menelantarkan pekerjaan rumah. Setelah pulang dari kantor, bukannya istirahat, Mamah malah menyempatkan diri untuk memasak, mengepel, dan sebagainya.

Sedangkan saya, setiap hari di rumah, malah masih suka moody melakukan pekerjaan rumah. Huft! Masih harus banyak belajar dari Mamah nih.

Love you so much, Mamah…. Semoga Allah membalas semua amalan Mamah dengan yang jauh lebih baik.

Yang punya acara (Dok. Humas DPRD Prov. Jabar)

Monday, December 22, 2014

Saat Kenyataan Tak Sesuai dengan Harapan

No matter what you plan for, life does not always deliver what is expected.
(What to Expect When You're Expecting, 2012)
Sudah pernah nonton What to Expect When You're Expecting? Film drama komedi romantis ini bercerita tentang lima pasangan yang sedang menanti kehadiran buah hati. Ada kehamilan yang tidak diharapkan, ada kehamilan yang menjadi kejutan manis, namun ada pula yang tidak memiliki kesempatan untuk bisa hamil. Ada yang melaluinya dengan sangat lancar, tetapi ada juga yang sebaliknya.

Sumber
Seperti film, kehidupan di dunia nyata juga kurang lebih seperti itu. Beruntung, proses kehamilan yang saya jalani bisa dibilang cenderung lancar. Tidak perlu menunggu lama, dua bulan setelah menikah, akhirnya saya hamil. 

Tapi bukan berarti saya tidak pernah merasakan mual ya. Bukan berarti juga keadaan saya selalu sehat dan bugar setiap waktu. Ada saat di mana alergi saya kambuh, gatal-gatal di sekujur tubuh. Memasuki bulan terakhir, kaki saya juga bengkak. Untungnya, semua itu tidak mengganggu kegiatan saya. Saya sangat menikmati sembilan bulan masa kehamilan tersebut.

Sejak awal, saya selalu berusaha untuk positive thinking bahwa dapat melahirkan secara normal. Apalagi, saya juga sudah melakukan usaha-usaha ini: 
  • Setiap bepergian, saya terbiasa untuk berjalan kaki dan lebih senang menggunakan tangga daripada lift
  • Setelah memasuki usia kandungan tujuh bulan, saya rutin melakukan senam hamil dua kali seminggu. 
  • Saat posisi jabang bayi masih sungsang, saya pun rutin melakukan gerakan sujud. 
  • Memasuki usia kandungan sembilan bulan, saya rajin mengepel dengan posisi jongkok, agar kepala bayi segera turun menuju jalan lahir. 
  • Saya juga sempat mengikuti kelas hypnobirthing. Bukan supaya tidak merasa sakit, tapi agar bisa menjalani proses persalinan dengan lebih tenang. 
  • Di rumah, saya rutin melakukan senam kegel dan pijat perineum, agar otot-otot vagina menjadi lentur. 
Dengan berbagai usaha tersebut, wajar kalau saya berharap bisa melahirkan secara normal. Tetapi ternyata Allah berkehendak lain. Flek sudah muncul, ketuban pun sudah bocor, tetapi pembukaan masih 1. Dokter akhirnya menginstruksikan untuk segera dilakukan induksi. Namun setelah melalui dua kali induksi dan dua belas jam merasakan kontraksi, tetap tidak ada kemajuan. Tidak ada pilihan lain, saya harus melahirkan dengan cara operasi (C-Section)….

Javier Irsyad Rafisqy (Dok. Pribadi)
Perjuangan tidak berhenti sampai di situ, karena setelah operasi, wajah saya bengkak parah, mirip TKI yang menjadi korban KDRT :( Rupanya tubuh saya alergi terhadap anestesi. Lalu, setelah efek obat biusnya hilang, perut saya mulai terasa sangat sakit. Karena tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai kondisi pascaoperasi, saya sempat mengira telah menjadi korban malapraktik :)) 

Syukurlah proses pemulihannya termasuk cepat. Hanya satu yang masih mengganjal di hati. Kenapa saya tidak bisa melahirkan secara normal? 

Sekarang umur Jav sudah menjelang empat tahun. Sebenarnya sudah sejak lama saya kepingin memberi adik untuk Jav. Sayangnya saya masih ragu untuk melepas IUD. Namun, saya yakin setiap kehamilan mempunyai kisah dan jalannya masing-masing. Yang harus saya lakukan apabila diberi kesempatan untuk hamil lagi, yaitu:
  • Tetap rajin menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. 
  • Harus lebih rajin mencari second opinion mengenai kondisi saya dan calon bayi saya. 
  • Berdoa. 
  • Menyiapkan mental dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT :)
~~~

“Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Hamil dan Melahirkan ala Bunda Salfa”


Thursday, December 18, 2014

Pesta Jengkol di D'Jengkol

Psstt… ada yang suka jengkol enggak? Ayo ngaku aja :p

Karena baunya, sebagian orang membenci jengkol. Tapi karena rasanya yang pulen, walaupun bau, untuk beberapa orang, jengkol ini bukan hanya enak, tapi enak banget. Ya, meskipun ada yang mengakuinya secara terang-terangan, namun ada juga yang malu-malu :D

Hari Minggu, 14 Desember 2014 kemarin, saya mendapatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai olahan jengkol di D'Jengkol. Well, saya bukan penggemar jengkol, tapi saya pemakan segala--termasuk jengkol, hihihi…. Jadi kesempatan tersebut enggak saya sia-siakan dong.

Kafe ini berada di Jl. Banteng, seberang Lapangan Lodaya. Sejajar lah sama salon Anata--salon langganan saya waktu zaman kuliah. Lokasinya mudah dicari, apalagi banyak banner D'Jengkol berwarna merah cerah di halamannya.

D'Jengkol, tampak luar (Sumber)
Suasananya sengaja dibuat homey, agar pengunjung nyaman nongkrong di sana. Tempat duduknya ada yang berupa kursi biasa, ada yang lesehan, dan ada juga yang berupa sofa dengan ruangan semi terbuka. Pokoknya asyik deh. Sambil menunggu pesanan, pengunjung bisa membaca buku yang udah disediakan, jadi enggak akan bosan. Dan supaya semakin betah lagi, ada Wi-Fi gratis juga loh. Mantap deh….

Buku-buku yang bisa dibaca (Dok. Pribadi)
Umur kafe ini memang masih muda sekali. Pada awalnya  Kang Gun--owner D'Jengkol, menjual sambal jengkol secara online. Namun akhirnya memberanikan diri untuk membuka kafe yang dikelola keluarga ini dengan menggunakan resep andalan milik sang ibu.

Sesuai namanya,  jengkol merupakan menu utama di kafe ini--walaupun belum seinovatif jeJamuran di Jogja. Saat itu saya mencoba beberapa variasi menunya. Semur Jengkol-nya enak…. Teksturnya lembut dan bumbunya meresap. Rendang Jengkol-nya juga enggak kalah enak, namun pasti akan lebih mantap kalau bumbunya lebih melimpah--seperti rendang daging betulan aja :D Kalau Jengkol Balado-nya menurut saya bumbunya kurang tajam. Sedangkan Jengkol Goreng-nya gurih, tapi sayangnya enggak ada sambal terasinya, jadi terasa kurang afdal.

Semur Jengkol (Dok. Pribadi)
Rendang Jengkol (Dok. Pribadi)
Jengkol Balado (Dok. Pribadi)
Menu favorit saya sih Sambal Jengkol. Jadi, sambal jengkol ini bukan jengkol yang diberi sambal, tapi sambal yang dibuat dari jengkol yang dicincang. Level kepedasannya ada dua tingkat, yaitu level 'mengharukan' yang enggak terlalu pedas dan level 'masbuloh' yang lebih pedas. Tapi level 'masbuloh'-nya menurut saya masih kurang pedas euyLumpia Jengkol-nya juga menjadi cemilan favorit saya. Renyah dan gurihnya pas. Apalagi dicocol dengan sambal botol, hmmm maknyus….

Sambal Jengkol (Dok. Pribadi)
Lumpia Jengkol (Dok. Pribadi)
Awalnya, agak shock juga sih melihat berbagai menu jengkol yang tersaji di meja--yang tentunya sangat menggugah selera dan akhirnya berpindah ke piring saya :D Karena biasanya kan, saya memakan jengkol hanya sebagai menu pendamping. Untung ada ayam goreng. Jadi enggak sampai mabuk jengkol :))

Yup! Buat yang enggak suka jengkol, tenang aja, di sini juga tersedia menu-menu non jengkol kok. Mulai dari karedok dan sayur asem, sampai spagheti dan omelet. Jadi enggak usah ragu kalau mau datang ke sini. Siapa tau malah tertarik untuk mencoba jengkol, terus jadi ketagihan deh hihihi…. Enggak perlu khawatir soal bau mulut, karena kafe ini menyediakan permen mint gratis ;)

Menu di D'Jengkol (Dok. Pribadi)
Bagaimana, tertarik mencoba berbagai olahan jengkol di kafe ini? Saya pribadi sih berharap bisa kembali lagi ke sini. Penasaran sama nasi goreng sambal jengkol dan kerupuk jengkolnya. Kalau enggak ada waktu, bisa memanfaatkan fasilitas delivery loh, khusus untuk daerah Bandung aja tapi ya. Cukup pesan lewat telepon, langsung deh dikirim ke rumah. Ongkos kirimnya Rp 25.000 dengan minimal pembelian Rp 50.000.

~~~

D'Jengkol
Website: http://djengkol.com
Facebook: D'Jengkol
Twitter: @Djengkolers
Alamat: Jl.K.H Ahmad Dahlan (Banteng) No.50 Bandung
Telepon: 022 7305756, 0813 2001 7881, 0812 9321 3517
Buka: 10.00 - 22.00 WIB

Tuesday, December 16, 2014

A Self Reflection: Cerita Masa Lalu dan Impian Masa Depan



Beberapa hari lagi, tahun 2014 akan segera berakhir. Sebagian cerita dan pengalaman pribadi yang terjadi di tahun ini sudah saya tuliskan di blog tercinta.

Tulisan mana yang paling berkesan? Hmmm, awalnya agak sulit untuk menjawabnya. Bagi saya, semua tulisan tersebut berkesan, karena semuanya ditulis dengan hati ;) Tapi, setelah menengok kembali dan membaca ulang 103 tulisan di blog ini, akhirnya saya menemukan bahwa yang paling berkesan adalah tulisan yang berjudul Bali I'm in Love.

Tulisan yang di-publish pada tanggal 16 Januari 2014 tersebut merupakan sebuah flash fiction dalam rangka menjawab tantangan dari Monday Flash Fiction dengan tema The Spectacular Bali. Isinya bercerita tentang seorang penari Bali beragama Islam yang mempunyai hubungan spesial dengan seorang pemain gamelan beragama Hindu.

Kenapa paling berkesan? Memang tulisan ini berhasil menyandang Karya Terpilih pada tantangan tersebut. Tapi alasan utamanya bukan karena hal itu, melainkan karena rasa nyeseuk setiap kali membacanya. Mungkin karena cerita yang berada di baliknya. Dulu saya pernah mengatakan--lupa di mana--bahwa ketika menulis fiksi, biasanya sebagian besar idenya terinspirasi dari pengalaman pribadi yang didramatisasi, baik yang dialami oleh sendiri maupun yang saya lihat/dengar dari orang lain. Ada juga sih yang benar-benar dari hasil imajinasi. Tapi untuk cerita yang ini, terinspirasi dari pengalaman pribadi yang didramatisasi. Makanya nyeseuk. Eits, terinspirasi bukan berarti sama persis yah. 

Saking niatnya menulis cerita itu, saya sampai melengkapinya dengan foto yang dipinjam dari teman di Maha Gotra Ganesha (MGG)--unit kesenian Bali di ITB. Bahkan ada soundtrack-nya juga loh. The One That Got Away, tapi yang versi Isa Raja.
In another life... I would be your guy... We'd keep all our promises... Be us against the world... In another life... I would make you stay... So I don't have to say... You were the one that got away...
Namun, bukan berarti tulisan tersebut tidak mempunyai kekurangan. Walaupun ceritanya ditulis dengan sangat lancar, tapi saya kesulitan mendapatkan judul yang kece. Jujur, menurut saya, judulnya terkesan asal-asalan.

Mudah-mudahan saya bisa menemukan judul lain yang lebih menarik, apabila berhasil meng-upgrade flash fiction  tersebut menjadi sebuah novel. Ya, saya mempunyai impian untuk bisa menulis novel. Ide besarnya sudah ada. Outline detailnya yang agak berat, karena harus melakukan riset terlebih dahulu tentang reinkarnasi yang dipercaya oleh umat Hindu. Semoga ada teman di MGG yang bisa membantu.

Tapi, ironisnya, akhir-akhir ini saya jarang sekali menulis cerita fiksi. Tahun ini, hanya ada dua flash fiction yang berhasil saya publish di blog. Harus lebih serius dan semangat lagi nih latihan menulisnya. Karena… 
Menulis itu bukan apa, kenapa, atau siapa, tapi masalah komitmen diri sendiri akan apa yang ingin diraih. (The Somplak Life - Diva Press)
~~~

“Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer”

Sunday, December 14, 2014

Santai Sejenak di Alam Wisata Cimahi

Weekend kemarin, saya dan suami menghadiri undangan pernikahan teman suami di Cililin. Lumayan jauh juga ternyata. Jadi inget waktu survei untuk tesis beberapa tahun yang lalu. Terharu sama kebaikan suami (dulu mah statusnya masih pacar) yang mau mengantarkan saya survei bolak-balik ke Cililin dan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Bandung. Pakai motor pula. Fiuh….

Akhirnya, setelah melalui perjalanan panjang Bandung-Cililin selama satu setengah jam, kami sampai juga di lokasi. Teman-teman suami udah kumpul semua, jadi langsung deh foto-foto sama pengantin. Tapi setelah itu mereka memutuskan untuk makan siang sekalian ngobrol-ngobrol di Taman Kupu-Kupu. What?! Balik lagi ke Cimahi? Tidak…. Ya pegal, ya lapar juga. Untungnya suami lebih memilih untuk makan siang dan salat dulu, baru deh menyusul ke Cimahi satu jam kemudian.

Perjalanan kembali dari Cililin ke Cimahi lebih cepat dibandingkan waktu perginya. Yang lama justru di Cimahinya. Macet dimana-mana. Rasa kantuk yang melanda pun berubah menjadi pusing. Setelah dua jam menghabiskan waktu di perjalanan, akhirnya kami sampai di Alam Wisata Cimahi, karena Taman Kupu-Kupu sedang penuh katanya.

Dok. Pribadi
Masuk ke tempat ini enggak perlu membayar tiket masuk. Gratis! Udaranya sejuk. Rasanya segar sekali. Suka…. Perlahan, pusing di kepala pun mulai menghilang.

Dok. Pribadi
Jav langsung ikut bocah-bocah lain (anak teman-teman suami) main di Taman Kelinci. Tempatnya cantik, dihias rumput dan bunga sintetis. Di sana udah disediakan wortel dan sawi, sehingga anak-anak bisa juga mencoba memberi makan kelinci.

Dok. Pribadi
Selain Taman Kelinci, masih banyak wahana permainan lain. Tapi yang waktu itu terlihat oleh saya hanya ATV, kuda, delman, dan panahan. 

Dok. Pribadi
Setelah Jav mulai bosan, kami pun bersantai di restorannya. Tempat duduknya ada yang berupa kursi, ada juga yang berupa sofa. Tinggal pilih mau yang mana. Para istri bergosip di sofa, sementara para suami nongkrong di kursi yang berada di dekat pagar. Tipenya terbuka. Pemandangannya Kota Cimahi. Kalau malam, bakal keren tuh.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Karena udah makan siang, kami pesan cemilan aja. Tadinya saya ingin memesan singkong keju, tapinya kosong. Jadi diganti dengan jagung susu keju. Sedangkan suami memesan pisang cokelat keju. Pisangnya enak…. Kalau jagungnya ya enak juga sih, tapi standar. Yang pasti porsinya banyak banget.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Setelah beres ngemil, sebelum bubar, saya salat dulu di musala. Lumayan nyaman. Tempatnya bersih dan cukup besar. Untuk perempuan disediakan mukena juga.

Kapan-kapan boleh lah ke sini lagi, mencoba makanan beratnya. Namun yang disayangkan, toko tempat menjual puding dan mainan baling-baling yang ingin dibeli Jav karena kabita sama bocah-bocah lain udah tutup, padahal masih sore.

~~~

Alam Wisata Cimahi 
Telepon: (022) 2700228, (022) 91581401
Email: management@alamwisatacimahi.com
Website: www.alamwisatacimahi.com
Alamat: Jl. Kol. Masturi KM 4 No.157 RT.001 RW 0013 Kel. Cipageran Cimahi

Sunday, December 7, 2014

Menjajal #AdrenalineRush di Sepanjang Pulau Jawa dan Bali

Jangan terkecoh ya dengan penampilan saya yang (kata teman-teman saya) feminin ini :p Orang yang belum mengenal saya atau orang yang baru mengenal saya secara sepintas, pasti enggak akan menyangka bahwa saya ini sebenarnya termasuk orang yang sangat menyukai tantangan. Apalagi kalau tantangan itu berupa kesempatan untuk mencoba kegiatan ekstrim yang memacu adrenalin. Wuih… baru membayangkannya saja perasaan saya menjadi lebih bersemangat.

Sayang, harapan dan kenyataan enggak sejalan. Pengalaman saya mengikuti kegiatan ekstrim baru sebatas menjajal wahana Halilintar dan Tornado di Dunia Fantasi, hihihi…. Pengalaman lainnya yang agak serius pun belum seberapa, masih bisa dihitung dengan jari :D

Seandainya saya diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan ekstrim, maka saya akan memulainya dengan menjajal berbagai kegiatan ekstrim yang berada di sepanjang Pulau Jawa dan Bali. Jadi, saya akan berangkat dari Bandung menuju Bali melalui jalan darat, menyusuri tempat-tempat (dan mencoba kegiatan-kegiatan seru) di sepanjang Pulau Jawa. Lebih tepatnya di Jawa bagian Selatan.

Dibanding jalur Utara, jalur Selatan Pulau Jawa memang lebih asyik. Selain pemandangannya yang lebih indah, medan perjalanannya pun lebih menantang. Dan yang paling penting, tempat-tempat yang dilaluinya pun lebih seru. Berikut beberapa kegiatan ekstrim yang akan saya coba dalam perjalanan tersebut.

Paragliding di Gunung Haruman, Garut
Run and fly...! Yup! Cukup dengan berlari di sepanjang landasan dan memanfaatkan kondisi angin di Gunung Haruman yang relatif kencang, maka saya pun akan merasakan sensasi terbang yang luar biasa. Terbang tandem, tentunya :D Di atas sana, sambil duduk manis, saya dapat menikmati udara yang sejuk dan pemandangan yang sangat indah, yaitu persawahan dan perkampungan di kaki Gunung Haruman. Hmmm, pengalaman yang enggak mungkin bisa saya lupakan....

Paragliding (Sumber)
Body Rafting dan Water Tubing di Citumang, Ciamis
Well, saya sudah pernah merasakan serunya permainan olahraga air di Batu Karas. Sekarang saatnya mencoba segarnya air Sungai Citumang yang jernih. Sungai Citumang berada di daerah antara Pangandaran dan Green Canyon. Warna airnya biru, dikelilingi oleh pepohonan yang hijau. Arus yang cukup deras akan membawa tubuh saya menyusuri sungai. Dimulai dengan mengarungi sungai yang berada di dalam goa, lalu dilanjutkan dengan melewati jeram di sepanjang sungai. Untuk menguji adrenalin, saya juga akan mencoba melompat dari atas air terjun ;)

Permainan olahraga air di Batu Karas (Dok. Pribadi)
Water tubing di Sungai Citumang
Caving di Goa Jomblang, Gunungkidul
Pengalaman dua kali terhempas kesana-kemari dan terlonjak-lonjak dalam sebuah jeep ketika off road di Merapi merupakan kegiatan ekstrim yang seru dan enggak pernah membosankan. Namun, kali ini saya ingin mencoba kegiatan yang lain, yaitu menyusuri Goa Jomblang. Pasti rasanya mendebarkan menuruni goa vertikal yang sangat tinggi. Katanya, pemandangan di dalamnya indah sekali. Ada perbukitan karst, pohon jati, hutan purba yang sangat lebat, stalaktit, stalagmit, serta sungai bawah tanah. Kalau waktunya pas, saya juga bisa melihat hal paling keren di goa ini, yaitu pemandangan sinar matahari yang masuk dari atas Goa Grubug.


Off road di Merapi (Dok. Pribadi)
Sinar matahari di Goa Grubug (Sumber)
Berenang Bersama Hiu di Pulau Menjangan Besar, Karimunjawa
Banyak kegiatan alam yang bisa dilakukan di sana, mulai dari diving dan snorkeling sampai camping dan menyusuri hutan bakau. Pulau Menjangan Besar merupakan tempat penangkaran hiu di Taman Nasional Karimunjawa. Saya sih ingin menguji adrenalin dengan berenang bersama hiu-hiu tersebut. Walaupun sudah jinak, pasti rasanya mendebarkan sekali berenang bersama belasan hiu sirip hitam dan hiu sirip putih....

Kolam penuh ikan hiu di Taman Nasional Karimun Jawa (Sumber)
Berpetualang di Taman Nasional Baluran, Situbondo
Apabila ingin menikmati indahnya pemandangan sabana di Afrika, enggak perlu jauh-jauh ke Afrika. Di Pulau Jawa juga ada loh. Iklimnya ekstrim seperti di Afrika. Suasananya juga sangat unik dan indah, yaitu hamparan padang rumput yang luas serta langit biru yang bersih. Berpetualang di sini akan semakin seru apabila berhasil menyaksikan gerombolan binatang seperti banteng, kancil, monyet, burung merak, hingga burung elang.

Taman Nasional Baluran (Sumber)
Bungee Jumping di Seminyak, Bali
Sebagai penutup, rangkaian kegiatan ekstrim saya akan diakhiri dengan bungee jumping di Pantai Seminyak. Selain dapat memacu adrenalin dengan meloncat bebas dari menara setinggi 45 meter--yang pasti akan memberikan efek nyesss tak terkira pada jantung, mata pun akan dimanjakan dengan pemandangan pantai yang sangat indah. Saya sih inginnya terjun di sore hari, saat matahari mulai terbenam sehingga langitnya berwarna kemerahan.

Bungee jumping saat sunset di Pantai Seminyak
Gimana? Seru kan kegiatan ekstrim pilihan saya? Jujur, baru menuliskannya saja membuat darah saya berdesir. Mudah-mudahan bisa segera kesampaian ya, bukan hanya sekedar imajinasi ;)

Tapi, ada satu hal penting yang harus dipersiapkan untuk mendukung khayalan saya ini. Kendaraannya! Namanya juga perjalanan panjang melalui darat, harus pakai mobil yang sesuai dong. Sepertinya si Toyota Etios Valco kesayangan harus istirahat dulu di rumah selama saya melakukan perjalanan ini. Sebagai gantinya, pasti lebih mantap kalau saya memakai saudaranya, Toyota Rush.

Kenapa Toyota Rush? Berdasarkan pengalaman adik saya yang bekerja di perkebunan kelapa sawit, mobil yang termasuk jenis Sport Utility Vehicle (SUV) ini sudah terbukti tangguh menaklukan berbagai medan, baik di jalan yang lurus dan mulus dalam perjalanan Bandung-Lebak, ataupun di jalan rusak yang licin dan berbatu di kebun kelapa sawit.

Toyota Rush milik adik saya yang bikin mupeng.... (Dok. Pribadi)
Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki Toyota Rush sehingga membuatnya menjadi kendaraan yang paling cocok untuk mendampingi perjalanan saya menjajal adrenalin di sepanjang Pulau Jawa dan Bali.
  • Fitur keamanan yang lengkap. Perjalanan menyusuri Pulau Jawa melalui jalur Selatan yang ekstrim akan terasa lebih aman karena Toyota Rush dilengkapi dengan berbagai fitur safety seperti Dual SRS Airbags yang akan melindungi penumpang di bagian depan dari benturan apabila terjadi kecelakaaan. Fitur ABS (Anti-lock Bracking System) yang akan sangat membantu apabila harus melakukan pengereman mendadak di jalan yang licin. Serta Seat Belt Warning yaitu indikator pengingat pemakaian sabuk pengaman sehingga penumpang enggak akan kelupaan untuk selalu menggunakan sabuk pengaman setiap bepergian.
Safety (Sumber)
  • Interior yang nyaman. Dashboard yang elegan, Leather Steering Wheel with Steering Switch yang nyaman, Shift Lever Knob yang ergonomis, serta New Interior Design yang lapang dan sporty sehingga cukup untuk menampung banyak penumpang, barang bawaan, dan cemilan--pastinya, membuat perjalanan panjang melalui darat menjadi terasa menyenangkan. Apalagi Toyota Rush juga dilengkapi dengan 2 DN CD with MP3/AM FM dengan 4 speakers dan 2 tweeters yang siap menyajikan hiburan musik yang maksimal.
Interior (Sumber)
  • Mesin yang tangguh. Enggak perlu khawatir ketika harus melewati jalan rusak yang penuh lubang, tanjakan curam, dan belokan tajam menuju lokasi lepas landas paragliding di Gunung Haruman, karena Toyota Rush memiliki mesin 3SZ-VE berkapasitas 1500 cc dengan teknologi DOHC 16 Valve dan VVT-i. Tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 109 Ps dan 6.000 rpm sehingga memiliki akselerasi yang baik. Ditambah dengan EPS (Electric Power Steering), setir pun akan selalu berada pada posisi sigap.
Eksterior (Sumber)
  • Desain yang sporty dan dinamis. Tampilan eksterior Toyota Rush semakin gagah karena kini sudah dilengkapi dengan berbagai aksesori keren seperti Mud Guard yang akan melindungi ban, sehingga tidak akan menjadi masalah apabila berkendara ke medan yang berlumpur. New Side Visor Design sehingga dapat mencegah air masuk ke dalam mobil. Rear Roof Spoiler yang tidak hanya memberi kesan sporty, tetapi juga membuat mobil menjadi lebih stabil serta mengurangi gejala melayang apabila sedang melaju dalam kecepatan tinggi. Dan Side Body Moulding yang akan melindungi pintu dari goresan. Cocok banget nih dibawa berpetualang ke Taman Nasional Baluran. 
Accesories (Sumber)
So, siapa yang mau ikut menjajal #AdrenalineRush di sepanjang Pulau Jawa dan Bali menggunakan Toyota Rush bersama saya? Hohoho ;)

Wednesday, December 3, 2014

Jav 3 Tahun 11 Bulan

Dok. Pribadi

  • Kalau main, misalnya main beca-becaan, lebih suka jadi yang dorong-dorong daripada jadi yang duduk manis di beca.
  • Lagi seneng bantuin Bundanya nyuci beras.
  • Udah suka minta dikasih adik.
  • Kalau ditanya, "Apa gunanya alis?" Dijawabnya, "Untuk marah." Heuheu....