Akhir-akhir ini, Alun-Alun Bandung sedang nge-hits banget. Maklum, lapangan taman yang tadinya kumuh itu, sekarang berubah kinclong setelah di-make over oleh Kang Emil. Apalagi saat musim liburan kemarin. Setiap hari pasti ada saja teman di Facebook yang meng-upload foto selfie-nya di sana.
Saya sendiri, sebenarnya belum berminat untuk ikut menikmati taman itu, karena pasti pengunjungnya ramai sekali. Tapi karena kepingin mengajak Jav naik Bandros--bus yang desain dan warnanya kece itu--maka mau enggak mau, saya pun menginjakkan kaki juga di sana. Karena, sejak 5 Januari 2015, halte Bandros yang sebelumnya berada di Taman Cibeunying, pindah ke Alun-Alun.
Bandros (Bandung Tour on Bus)
Waktu itu, kami tiba di Alun-Alun pukul setengah sembilan pagi. Tapi, ternyata oh ternyata, tiketnya sudah habis. Padahal--katanya--loketnya dibuka pukul delapan. Ditambah lagi, hari itu, dari tiga bus--sumbangan dari Telkomsel dan Bank Mandiri--yang tersedia, hanya satu bus yang beroperasi.
Kecewa? Sudah pasti. Saya penggemar Kang Emil, tapi tetap saja saya kecewa. Jarang-jarang loh saya ke pusat kota untuk menikmati pesona Kota Bandung tercinta. Karena sekarang ini, macetnya enggak asyik banget. Apalagi weekend. Kalau enggak penting-penting amat, lebih baik diam di rumah daripada terjebak macet di jalan dan berdesak-desakan di tempat tujuan. Nah, sekalinya mencoba, hari kerja pula, tetap saja enggak bisa menikmati.
Tapi saya sih enggak akan pundung. Coba aja lagi, lain kali. Apalagi, katanya sih bulan Maret nanti jumlah busnya bertambah jadi delapan.
Bandros (Bandung Tour on Bus)
Halte: sisi selatan Alun-Alun Bandung
Waktu operasi: Sabtu - Kamis, 08.00 - 15.00 WIB
Harga tiket: balita dan manula: gratis, dewasa: Rp 10.000
Taman Alun-Alun Bandung
Karena gagal naik Bandros, kami pun memutuskan untuk bermain sejenak di Taman Alun-Alun.
Dok. Pribadi |
Uniknya, sama seperti ketika hendak memasuki masjid atau musala, sebelum menginjakkan kaki di taman, kita harus membuka alas kaki terlebih dahulu :)) Tujuannya agar rumput sintetis yang terhampar seluas 4.000 meter persegi tersebut enggak cepat rusak. Yup! Karena taman ini berada di atas lahan parkir berlantai beton, maka enggak akan memungkinkan apabila ditanami rumput asli.
Berhubung enggak ada niat untuk main di taman, kami pun enggak membawa mainan apapun untuk Jav. Untungnya ada pedagang yang menjual bola. Jadi Jav bisa main-main bola di sana.
Dok. Pribadi |
Sementara itu, saya dan suami hanya bisa tersenyum miris melihat petugas Satpol PP sibuk memunguti sampah, padahal tempat sampah banyak. Ada juga petugas yang menegur pengunjung karena alas kakinya enggak dilepas, tapi dicuekin. Menurut suami sih, alangkah baiknya apabila Taman Alun-Alun yang baru diresmikan pada tanggal 31 Desember 2014 ini dijadikan tempat percontohan dalam menerapkan aturan. Siapa yang melanggar, langsung didenda. Supaya masyarakat bisa lebih taat aturan.
Dok. Pribadi |
Kami enggak terlalu lama nangkring di sana. Karena matahari sudah bersinar sangat terik, kami pun kepanasan. Padahal masih pukul sembilan pagi. Bukan cuma kepala, kaki juga kepanasan. Iya, rumputnya juga panas. Jadi kalau mau main di taman, jangan lupa bawa payung dan pakai kaus kaki. Atau mending sekalian sore aja ke sananya.
Ternyata, di sebelah utara taman ada playground. Jav pun main perosotan dulu deh. Selain perosotan, ada ayunan dan jungkat-jungkit juga.
Dok. Pribadi |
Menara Masjid Raya Bandung
Tiba-tiba saya terpikir untuk naik ke menara Masjid yang berada di sebelah barat taman. Saya sih sudah pernah-delapan tahun yang lalu, sedangkan Jav dan suami saya belum pernah.
Kami pun berharap pengunjung yang akan naik ke menara enggak terlalu ramai. Tapi lagi-lagi kami salah. Apalagi, dari dua menara kembar, yang beroperasi hanya satu, yang di bagian utara saja. Daripada pulang, kami pun membeli tiket dan ikut antre di depan lift. Kasihan Jav. Tapi biarin lah, biar dia belajar antre ;)
Setelah setengah jam menunggu, akhirnya kami sampai juga di lantai 19 (puncak menara). Angin sepoi-sepoi dan pemandangan Kota Bandung yang lapang membuat hati--yang kesal karena kehabisan tiket Bandros--dan kepala--yang kepanasan di taman--menjadi adem.
Dok. Pribadi |
Dok. Pribadi |
Dok. Pribadi |
Dok. Pribadi |
Dok. Pribadi |
Lumayan lah. Gagal menikmati Kota Bandung dari atas Bandros, masih bisa tetap menikmati Kota Bandung dari ketinggian 81 meter. 360 derajat :)
Menara Masjid Raya Bandung
Waktu operasi: setiap hari, 09.00 - 17.00 WIB
Harga tiket: anak: Rp 2.000, dewasa: Rp 3.000
Belum puas nih muter muter bandungnya aku mak...he he
ReplyDeletekemarin ke mana aja emang mak?
DeleteUdah beberapa kali ke Bandung, tapi blm pernah ke alun2nya. Itu rumput sintetisnya cakep banget ya, mak :D
ReplyDeletesaya aja yg org bandung, jarang ke alun2 mak :D
Deletejadi terlihat lebih hijau ya dengan rumput sintetis
ReplyDeletehijaunya cerah :D
DeleteWaaa kangen Bandung, terakhir kesana 2008
ReplyDeletesmoga bisa ke bandung lg yah :)
DeleteSaya belum pernah ke alun2 semenjak di renov. Kemarin sepuang dari DigiLife mau mampir, ternyata penuuuuuh dgn pengunjung, jadinya bablas aja. Kalo mau ke sana emang jangan week end ya.
ReplyDeletepengin nyobain Bandros dan naik ke menara juga aaah.
nanti pokonya harus selpi di sana, qiqiqi
jangankan weekend mak, hr kerja aja ruame :D
DeleteTambah kepengen ke Bandung nih, sudah lama belum kesampaian ingin berkunjung ke kota Bandung...
ReplyDeletesmoga bisa segera kesampaian yah :)
DeleteMurah meriah banget ya mbak ..
ReplyDeleteTapi apa ga panas main di hamparan rumput sintetis itu mbak. Kayaknya ga ada naungannya yaa
ya panas, ga ada pohon soalnya, pohonnya di pinggir2 :D
Deletepunya keluarga di sana tapi sayang tempatku jauh banget, kapan bisa ke sana dan main ke alun-alunnya..
ReplyDeletesmoga kpn2 bisa berjodoh ya sama bandung...
DeleteSaya 3 minggu lalu ke Bandung dan nglewati Masjid ini, sempet mau berhenti dan mmasuk bentar eh lha kok ramenya kebangetan.
ReplyDeletehihihi... wkt itu lg musim liburan yah...
Deleteduh mbak,makin pinginnn ke bandung..
ReplyDeleteiya,alun2 ini lagi ngehits,di fb banyak foto disini hehe
hayuuu :D
DeleteWah murah banget, kapan2 pingin juga mampir pas bertandang ke Bandung :)
ReplyDeletesip :)
Deleteini deket banget dari rumah saya. Suka jalan kaki kalau ke sana. Tapi, belum pernah ke sana lagi sejak di renov
ReplyDeleteskarang minusnya udah ga ada jajanan lg heuheu...
Deletewah itu alun-alun bandung? terakhir kesana tahun 2014 pertengahan belum seperti itu kayaknya hehe. jadi penasaran pengen kesana
ReplyDeleteiya, br direnov 3 bln yg lalu...
Deletebelum kesana ui.. kalau kesana saya akan dokumentasikan buat diposting hehe - "BPI"
Deletesip ;)
DeleteSungguh asri suasana alun-alunnya...
ReplyDeletelumayan... sayang taman bunganya blum berbunga...
Deletewah asiknya...Jav senang ga naik ke puncak menara??
ReplyDeleteseneng... kebetulan wkt itu ada pesawat yg lewat jg :D
Deletealun-alunnya bersih banget, mirip lapangan bola di eropa
ReplyDeleteeksotik panorama kota dari atas menara..keren, klo ke bandung mesti mampir
penasaran naik bandros
masih baru jd masih kinclong rumputnya :D
DeleteBang Ridwan Kamil kece nih... Menyulap banyak tempat jadi wisata lokal. Haha, jadi inget kalo di Surabaya ya menara Masjid Al-Akbar :D
ReplyDeletekatanya supaya warga bandung ga stres :D
DeleteAhhh bandung itu mah bikin ngiri mbakkk hihiiii
ReplyDeletehehehe...
Deletewaah dokumentasinya lengkap banget mbak,,bandung emang TOP ya mbak :)
ReplyDeleteiya bandung jd smakin cantik, tinggal budaya masyarakatnya aja nih yg hrs dibenahi jg...
DeleteDuhh, kemarin cuma lewat doankk, lain kali harus nyiapin waktu khusus ni buat keliling2 Bandung
ReplyDeletesmoga lain waktu kesampaian ya mak :)
Deleteweh kren itu rupmutnya bagus2 ya
ReplyDeletewarnanya masih kinclong :))
Deleteapa gak serem gitu ya lihat dari atas... hiiiii takut boooo
ReplyDeleteengga atuh... kan ditutupin kaca :D
DeletePas bangetttt lagi mau nyari2 info soal taman Alun2 Bandung... (perginya gak tau kapan tp yg penting nyari info dulu). Apa gak disediakan tempat penitipan sepatu supaya pengunjung benar2 mau melepas alas kakinya?
ReplyDelete