ASI, Wujud Kasih Sayang Bunda untuk Jav dan Rashya

Happy World Breastfeeding Week!

Bulan Agustus merupakan bulan yang istimewa bagi ibu menyusui. Yup, karena setiap tahun di bulan ini, WHO menggelar kampanye World Breastfeeding Week. Alhamdulillah ya, meski berada di tengah pandemi Covid-19, dukungan untuk ibu menyusui tetap diserukan.

Dalam masa seperti ini, saya suka terbawa suasana, jadi kepingin mempunyai bayi lagi deh. Kangen ditatap penuh cinta sama bayi ketika dia sedang menyusu. Melihat bayi yang sedang menyusu itu sepertinya nikmat banget....

Ah, bagi saya menyusui adalah momen kebersamaan dengan anak yang paling sakral dan paling indah. Karena menyusui bukan hanya soal memberikan nutrisi dari seorang ibu untuk anaknya. Tetapi juga memenuhi hak anak akan rasa aman dan nyaman, sebagai wujud kasih sayang ibu untuk buah hatinya.

Pengalaman Menyusui Jav dan Rashya

Alhamdulillah, saya bisa menyusui Jav dan Rashya hingga usia keduanya 2 tahun. Lebih malah, bonus, hihihi.... Meski enggak sama, dalam proses menyusui, semua ibu tentu mengalami tantangannya masing-masing. Saya juga begitu kok. Tapi tenang, selama ibu yakin, semua tantangan tersebut pasti bisa dilalui. Apalagi jika mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat.

Saya mau cerita tentang Jav dulu ya. Sebagai calon ibu baru, sejak hamil saya sudah mulai belajar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bayi, termasuk belajar tentang ASI. Walau di awal kelahirannya Jav gagal IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dan dikenalkan dengan susu formula karena lahir melalui operasi caesar, akhirnya seminggu kemudian dan seterusnya saya bisa memberikan ASI Eksklusif untuk Jav.

Tapi di balik itu? Sebenarnya saya enggak percaya diri. Karena payudara saya kecil, lingkungan sekitar meragukan kecukupan ASI saya. 

“Kok payudaranya kelihatan enggak penuh yah...” komentar seorang bibi saat melihat payudara saya yang imut-imut. 

"Memang banyak banget ya Teh ASI-nya, sampai disumpel begitu?” komentar tetangga ketika melihat saya memakai breastpad. Padahal, walaupun imut tapi ya suka mengucur kalau sedang LDR (Let Down Reflect).

Selain menjengkelkan, komentar seperti itu membuat saya sempat ragu dan khawatir kebutuhan nutrisi Jav enggak terpenuhi. Untungnya, suami terus menyemangati saya. Dia mengingatkan saya bahwa faktanya (frekuensi BAK dan berat badan Jav) menunjukkan bahwa ASI saya memang mencukupi. Jadi ya yakin saja lah.

Tantangan selanjutnya yaitu ketika saya sakit tifus saat usia Jav 8 bulan. Saya terpaksa berhenti menyusui selama 2 minggu karena alergi antibiotik yang aman untuk ibu menyusui, makanya hanya bisa mengonsumsi antibiotik lain yang enggak aman untuk bayi. 

Rasanya sedih banget. Untungnya keluarga selalu memberikan dukungan. Suami, orang tua, dan mertua begitu sabar memberikan ASIP dan susu formula (waktu itu saya enggak banyak menyetok ASIP) dengan gelas dan sendok, bukan botol dot. Agar ketika saya sudah sembuh, Jav enggak bingung puting. Meski sempat mengalami nursing strike, alhamdulillah saya bisa lanjut menyusui Jav hingga usianya 2 tahun.

Kalau menyusui Rashya, berbeda lagi ceritanya. Saya sudah lebih percaya diri. Payudara saya memang kecil, tapi so what gitu loh, hehehe....

Saya ingat ketika kontrol dan imunisasi ke dokter anak 10 hari setelah kelahiran. Saat saya masuk ruangan, dokternya berkomentar, ”Ibunya kurus banget, ada ASI-nya enggak?"

Kemudian ketika kontrol dan imunisasi saat usia Rashya 3 bulan, beliau komentar lagi, ”Umur 3 bulan kok seperti 6 bulan? Campur susu formula ya?" Hahaha..... Dokternya memang suka ceplas ceplos, tapi baik banget dan seru diajak konsultasi.

Menyusui, momen paling indah (2017)

Meski begitu, tetap saja muncul tantangan lain. Saya sakit lagi. Kali ini konstipasi. Walau tampak remeh, tapi begitu menyiksa. Berhari-hari perut terasa mulas ingin BAB, tetapi sulit dikeluarkan. Apabila dianalogikan, rasanya mirip seperti proses persalinan saat pembukaan belum lengkap. Ingin mengejan, tapi enggak bisa. Berhari-hari tidur enggak nyaman, makan enggak enak, keringat dingin bercucuran, huhuhu....

Rashya pun jadi ikut rewel. Gara-gara ketika sedang menyusu sering terganggu karena saya tiba-tiba merasa mulas. Akhirnya Rashya, saya, dan suami jadi kurang tidur, serta sama-sama sempat ketiduran di ruang tunggu dokter, hehehe.... Memang ya, ibu tuh harus benar-benar menjaga kesehatan, jangan sampai sakit. Apalagi ibu menyusui, sekalinya sakit, semua anggota keluarga ikut repot.

Tantangan menyusui Rashya berikutnya yaitu ketika usianya 3 bulan muncul ruam di wajah, leher, dan lipatan tangannya. Sampai berdarah-darah karena digaruk sama Rashya, padahal sudah dipakaikan sarung tangan. Kata dokter kulit, Rashya mengalami Dermatitis Atopik. Akhirnya hingga usia Rashya 1 tahun, saya harus puasa makan telur, ayam, seafood, susu, dan dairy food. 

Awalnya terasa berat sekali. Soalnya makanan favorit saya pasti mengandung telur, susu, dan keju. Sedih, padahal ibu menyusui harus happy kan supaya ASI-nya lancar. Bingung juga mau makan apa, sehingga pastinya memengaruhi nutrisi yang terkandung di dalam ASI.

Namun akhirnya saya sadar dan bersyukur karena sebenarnya masih banyak makanan lain yang enggak menyebabkan alergi, bergizi, tetap enak, dan bikin happy. Nah, untuk menjaga kesehatan supaya enggak sakit lagi, dan meningkatkan nutrisi yang terkandung di dalam ASI, saya juga mengonsumsi Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG). 

Tips Lancar Menyusui

Semua ibu, tentu ingin memberikan nutrisi terbaik melalui ASI untuk buah hatinya. Namun namanya hidup, terkadang ada hambatan dan tantangan yang harus dilalui. Saya sendiri, selain mengalami beberapa tantangan yang sudah disebutkan sebelumnya, mengalami juga kesulitan-kesulitan lain dalam proses menyusui Jav dan Rashya. Babyblues, ASI enggak lancar, mastitis, dan lain-lain.

Makanya, meski kelihatannya mudah dan alamiah, seorang ibu harus memiliki persiapan agar bisa menyusui dengan lancar. Berikut sedikit tips dari saya agar ibu bisa menyusui dengan lancar. Ada lima amunisi yang bisa dipersiapkan sejak ibu mulai hamil.

Pertama, persiapkan diri dengan ilmu yang memadai mengenai ASI dan menyusui. Caranya banyak, pilih yang paling mudah dan nyaman. Bisa dengan membaca buku, datang ke seminar, ikut forum, bergabung dalam komunitas, dan lain-lain. Insya Allah, kalau sudah tahu ilmunya, ibu bisa menyusui dengan lebih bahagia dan percaya diri.

Buku andalan, isinya lengkap banget

Kedua, persiapkan support system. Ilmunya jangan disimpan sendiri saja ya. Bagikan juga kepada suami dan orang tua/mertua (apabila masih tinggal bersama). Pinjamkan bukunya atau ajak datang ke seminar. Karena pada prosesnya nanti, ibu menyusui sangat membutuhkan dukungan dari keluarga. Jangan seperti saya, baru sibuk membagikan artikel tentang ASI dan menyusui ke keluarga setelah anak lahir.

Ketiga, persiapkan payudara. Payudara perlu rutin dibersihkan dan dipijat. Dulu sih saya belajar breastcare sekalian senam hamil di rumah sakit. Bisa saja sih belajar sendiri melalui buku atau video. Tapi kalau saya lebih senang praktik langsung dengan ahlinya supaya lebih afdal.

Keempat, persiapkan nutrisinya. Setiap tetes ASI begitu berharga. Apa saja yang menjadi asupan ibu akan memengaruhi kualitas ASI. Makanya harus rutin makan makanan dengan gizi seimbang. Usahakan tetap semangat meski mual dan malas makan. Lebih bagus lagi apabila dilengkapi dengan suplemen seperti Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG).

Kelima, terakhir tetapi yang paling penting, yakin bahwa ASI merupakan nutrisi terbaik yang disediakan Tuhan untuk bayi. Cairan ajaib ini memiliki kandungan nutrisi yang enggak selalu sama, karena disesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi.

Mudah-mudahan, dengan amunisi yang cukup, ibu bisa menyusui dengan lebih percaya diri dan keras kepala. Apabila ada masalah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi ya. 

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG)

Seperti yang tadi sudah beberapa kali sempat saya singgung, selain makan makanan dengan gizi seimbang dan cukup minum air putih, saya juga mengonsumsi Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG).

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG) merupakan produk unggulan dari Kalbe Blackmores Nutrition. Yaitu suplemen dengan kandungan lengkap, 17 nutrisi esensial, bantu penuhi nutrisi ibu sehingga dapat memberikan ASI bernutrisi untuk buah hati. Produk ini sangat baik untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan dan menyusui, serta memenuhi kebutuhan nutrisi untuk  tumbuh kembang bayi di 1000 hari pertama kehidupannya. 

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG) mengandung 17 nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui. Di antaranya yaitu:

• Tinggi asam folat, yang dapat membantu menjaga ibu dari risiko anemia.
• Tinggi kalsium, untuk pertumbuhan tulang dan gigi buah hati, serta mencegah terjadinya osteoporosis pada ibu.
• Zat besi, untuk membantu menjaga energi ibu supaya enggak mudah sakit. Tapi enggak perlu khawatir, karena enggak akan menyebabkan konstipasi.
• Omega 3/DHA, yang baik untuk pertumbuhan otak dan mata buah hati. Tenang, enggak berbau kok sehingga enggak menyebabkan mual saat dikonsumsi.
• Vitamin dan mineral lainnya, yang dibutuhkan oleh ibu.

Makanya, saya rutin mengonsumsi Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG) sebanyak 2 kali sehari. Ternyata memang benar loh, produk ini enggak bau amis sehingga enggak bikin mual. Plus, meski bentuknya hitam dan besar, namun sangat mudah ditelan.

Hasilnya, ASI menjadi lebih bernutrisi. Dapat dilihat dari konsistensi dan warnanya, yaitu kental berwarna kekuningan atau putih pucat, serta memiliki kandungan lemak yang cukup. Very recomended! Apalagi jika sudah dikonsumsi sejak masa kehamilan.

Hasil LDR (Let Down Reflect) yang ditampung (2017)

Untuk ASI bernutrisi, ASI berkualitas, lancar menyusui, teman-teman bisa mendapatkan Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG) di Blackmores Official Store di Tokopedia, Blibli, Lazada, atau Shopee. 

Dukungan Kalbe Blackmores Nutrition untuk Ibu Menyusui

Nah, di bulan Agustus ini, dalam rangka memperingati World Breastfeeding Week 2020, Kalbe Blackmores Nutrition memberikan serangkaian edukasi di media sosial mengenai pentingnya ASI dan masa menyusui serta pemenuhan ASI bernutrisi untuk ibu dan bayi. Karena Kalbe Blackmores Nutrition sadar betul mengenai pentingnya dukungan dari berbagai pihak agar dapat menyukseskan pemberian ASI.

Kalbe Blackmores Nutrition juga bekerjasama dengan Yayasan Bumi Sehat, organisasi non-profit yang berfokus pada penyediaan akses layanan kesehatan berkualitas, higienis, serta pengupayaan kelahiran anak secara layak.

Kerjasama Blackmores dengan Bumi Sehat Foundation merupakan komitmen berkelanjutan dari Kalbe Blackmores Nutrition dalam mendukung semua ibu di Indonesia untuk mendapatkan nutrisi yang cukup. Hal ini dibuktikan melalui pembagian 12.000 botol Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold setiap tahunnya di Klinik Bumi Sehat, yang tersebar di 3 kota yaitu Denpasar, Aceh, dan Papua. Wah, salut!

Semoga tulisan saya ini membuat teman-teman yang sedang hamil dan menyusui semakin semangat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi buah hatinya ya. Yuk, lengkapi kebutuhan nutrisi saat menyusui dengan Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG) yang harus dipersiapkan sejak masa kehamilan, agar menghasilkan ASI bernutrisi, untuk ibu dan bayi yang istimewa.

~~~

Blackmores

Website: Blackmores

Instagram: @blackmoresid