Masih ingat cerita saya tentang Donita, donita kentang beku? Donat kentang ini praktis banget dan menjadi bahan wajib yang ketersediaannya harus ada di kulkas. Waktu itu kan saya mencoba yang rasa cokelat. Benar-benar recomended deh. Donatnya lembut, serta isian cokelatnya pun melimpah dan enak.
Nah, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika mencoba varian Donita yang lain, yaitu yang rasa keju. Ternyata, ketika pesan lagi, saya mendapati bahwa kini kemasan Donita menjadi lebih kece. Tadinya, kemasan Donita hanya berupa bungkus plastik biasa, kini menjadi dua lapis dengan tambahan kotak plastik di bagian dalamnya.
Dengan desain kemasan baru tersebut, informasi yang tertera di atasnya pun menjadi lebih menarik untuk dibaca. Di bagian depan, selain keterangan rasa donat, kita juga dapat melihat produk ini 100% produk dalam negeri dan sudah memiliki sertifikat halal dari MUI.
Sedangkan di bagian belakang, kita dapat mengetahui cara penyimpanan, cara penyajian, komposisi, dan tanggal kedaluwarsa. Karena enggak menggunakan bahan pengawet, donat ini harus disimpan di dalam freezer, sehingga bisa bertahan hingga 23 hari. Apabila disimpan di luar freezer, hanya bisa bertahan selama 4 hari saja. Satu kemasan seharga Rp 30.000 berisi enam buah donat keju.
Cara penyajiannya sangat mudah. Keluarkan dulu dari freezer dan diamkan selama 5 sampai 10 menit. Kemudian goreng deh dalam minyak panas dengan api kecil hingga berwarna kuning keemasan.
Praktis kan ya. Pokoknya Donita ini andalan banget deh untuk mengatasi perut yang lapar pas saya sedang malas berkutat di dapur. Begitu juga kalau saya enggak sempat membuat bekal untuk Jav. Tinggal goreng sebentar, jadi deh. Sehat pula.
Nah, sekarang saya kasih bocoran bagaimana rasanya ya. Tekstur donatnya garing di luar dan lembut di dalam. Wanginya harum dan rasanya enak. Di tengahnya berisi keju yang juga begitu lembut dan mulur ketika ditarik. Agak kecewa sih ketika melihat isian kejunya yang enggak melimpah seperti Donita yang rasa cokelat. Gigitan pertama, saya mendapati rasa kejunya pun kurang kuat. Namun setelah gigitan-gigitan berikutnya, semakin terasa deh enaknya. Rasa kejunya pas, jadi enggak membuat enek.
Dibanding yang rasa cokelat, saya yang pecinta keju ini tentu lebih menyukai donat yang rasa keju. Bahaya deh pokoknya. Sekali makan, enggak bisa berhenti. Apalagi disantap bersama teh manis hangat sambil membaca buku. Hmmm mantap.
Sebenarnya umur berapa ya idealnya anak mulai tidur terpisah dari orang tuanya? Kalau bule-bule sih, dari sejak bayi juga anak-anaknya sudah dibiasakan untuk tidur sendiri ya.
Duh saya sih enggak kuat. Jangankan beda kamar sama Jav bayi, beda kasur saja lemas. Soalnya kalau malam dia sering banget bangun untuk menyusu. Daripada capek bolak-balik plus jadi kurang tidur, paling praktis ya Jav bayi tidur satu kasur dengan saya. Ketika dia menangis, tinggal lep aja disodorin ASI langsung dari sumbernya tanpa saya harus beranjak dari kasur :D
Ketika umurnya tiga tahun, Jav pernah belajar tidur sendiri. Enggak pakai acara drama. Berikut tips-tips yang saya lakukan waktu itu.
Memberikan pengertian bahwa Jav sudah besar dan sudah layak untuk mempunyai kamar sendiri.
Membuat kamarnya terasa nyaman. Saya biarkan Jav memilih sendiri sprei dan dekorasi kamar lainnya.
Sebelum tidur, saya menemani Jav di kamarnya sambil membacakan buku untuknya.
Saat Jav sudah terlelap, saya tinggalkan dia di kamarnya dengan lampu tetap menyala. Belum sempat beli lampu tidur :p
Kadang Jav tidur nyenyak sampai pagi, tapi kadang juga terbangun di tengah malam. Saya temani lagi sebentar sampai Jav tidur lagi. Capek sih, tapi biarin lah namanya juga masih dalam proses belajar. Wayahna :D
Sayangnya proses belajar tersebut terputus karena Jav sakit. Enggak tega dong saya membiarkannya tidur sendiri. Kalau lagi sakit mah pengecualian lah. Masalahnya, ketika Jav sudah sembuh, berbarengan dengan dimulainya dia masuk playgroup. Lalu tiba-tiba saja Jav enggak mau lagi tidur sendiri. Kenapa? Karena dia takut sama hantu dan monster yang diceritakan oleh teman-teman di sekolahnya. Argh! Anak-anak itu tahu dari mana sih tentang hantu dan monster? Siapa sih yang mengajari mereka? Saya merasa sangat gemas.
Berbagai cara sudah saya lakukan supaya Jav mau belajar lagi tidur sendiri, namun enggak pernah berhasil. Ya sudahlah, enggak saya paksakan. Lagipula saya juga kini tahu bahwa dalam Islam, usia anak 0 sampai 7 tahun itu disebut masa hadhonah. Masa di mana anak-anak harus merasakan kasih sayang yang sebesar-besarnya dari orang tuanya. Baru pada umur 7 tahun (sama seperti ibadah salat), orang tua harus mulai membiasakan anaknya untuk mulai belajar tidur terpisah. Dan ketika berumur 10 tahun, anak sudah wajib tidur terpisah dari orang tuanya.
Jadi, sebenarnya enggak apa-apa ya kalau Jav masih tidur bersama saya dan ayahnya. Tapi semakin lama, tubuh Jav juga semakin besar. Sekarang usianya sudah lima tahun. Sempit, heuheu.... Akhirnya kami mulai serius mengajak Jav untuk belajar lagi tidur sendiri.
Alhamdulillah sudah beberapa hari ini Jav mulai tidur sendiri di kamarnya. Masih seperti dulu. Kadang tidur nyenyak sampai pagi, kadang terbangun di tengah malam. Sempat mati listrik pula, sehingga membuat Jav menangis histeris tengah malam. PR juga nih untuk sedia lampu emergency di kamar Jav. Tapi lumayan lah, Jav mau tidur sendiri saja sudah merupakan kemajuan.
Supaya semakin semangat latihannya, setiap pagi, saat Jav bangun tidur, saya enggak pernah bosan mengapresiasi kemauannya untuk tidur sendiri. Saya juga bertanya pada Jav, "Mana monster sama hantunya? Enggak ada kan?" :D
Yang bermasalah justru saya. Apa saya merasa bahagia ketika melihat ruang kosong di kasur antara saya dan ayahnya Jav? Enggak juga. Sama seperti ketika berhasil menyapih Jav dari ASI, saya malah enggak bisa menahan diri untuk enggak menangis. Terharu tapi sedih, bangga tapi takut, semuanya bercampur menjadi satu. Dasar emak baper, hehe....
Teman-teman pernah ikut zumba party? Saya dari dulu selalu penasaran seperti apa sih zumba party itu. Pasti asyik. Sendiri saja seru, ramai-ramai lebih seru, apalagi kalau dibikin party. Awal bulan Desember yang lalu, akhirnya rasa penasaran saya terjawab.
Waktu itu, Ratih, teman saya, mengadakan acara pembukaan sebuah sanggar senam dan tempat fitness khusus wanita miliknya. Namanya Hawa Gym. Hawa Gym ini merupakan sanggar senam dan tempat fitness khusus wanita pertama di Kota Bandung loh.
Kebetulan lokasinya enggak jauh dari rumah saya. Makanya saya menyempatkan waktu di hari Minggu pagi tanggal 6 Desember itu untuk menghadiri acara tersebut. Saya enggak mengira kalau salah satu kegiatannya yaitu zumba party. Karena di brosurnya, hanya ditulis senam bersama.
Ketika saya tiba dan mengisi daftar hadir, baru deh ngeuh kalau kegiatannya zumba party. Ya iyalah. Setelah saya pikir-pikir, acara pembukaan begitu pastinya memilih kegiatan yang dapat menarik perhatian orang sekitar. Dilakukan di tempat yang luas (di halaman gedung) dan diiringi dengan musik yang cetar.
Tanpa menunggu waktu lama, zumba party pun dimulai. Seru! Sayangnya, saya enggak kuat, hihihi.... Ngos-ngosan karena saat itu lagi jarang olahraga. Ditambah sinar matahari menyorot pula dari sebelah kiri timur. Enggak nyaman deh, apalagi dengan pakaian lengkap plus jilbab yang saya gunakan. Padahal musik dan gerakannya asyik banget loh.
Siap ber-zumba party
Ketika zumba party selesai, Ibu Walikota Bandung tercinta pun hadir untuk memimpin acara pembukaan. Duh, meni geulis. Langsung deh beliau dirubung ibu-ibu untuk diajak wefie, heuheu.... Setelah berhasil 'menarik' Bu Wali ke atas panggung, acara pembukaan Hawa Gym pun dimulai.
Diawali dengan sambutan dari Pak Mardi Sumitro, founder sekaligus CEO dari Hawa Gym. Beliau menjelaskan bahwa cabang Hawa Gym sudah tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Bali, dan Lombok. Hawa Gym di Bandung yang dikelola oleh teman saya ini merupakan cabang yang ke-37. Wow!
Kemudian, Bu Wali menyampaikan apresiasinya terhadap pembukaan Hawa Gym ini. Alat-alatnya lengkap, kelas-kelasnya menarik, khusus wanita pula. Dengan begitu, para wanita Bandung bisa merasa lebih nyaman untuk berolahraga. Kalau wanita-wanita Bandung sehat dan bugar, index of happiness-nya pun pasti meningkat. Selanjutnya, Hawa Gym ini resmi dibuka setelah dilakukan acara gunting pita dan penandatanganan sertifikat oleh Bu Wali.
Resmi dibuka
Selesai? Belum. Masih ada acara pembagian doorprize dan kuis. Asyik loh hadiahnya, free membership selama beberapa bulan di Hawa Gym.
Nah, buat teman-teman wanita yang ingin sehat dan berolahraga di tempat yang nyaman dengan fasilitas yang lengkap, coba deh datang ke Hawa Gym. Kemarin saya dihubungi pegawainya yang menginformasikan bahwa bulan ini sedang ada promo menarik. Saya sih libur dulu ah. Insya Allah kalau sudah melahirkan kepingin ikut kelas belly dance-nya ;)
Akhir pekan kemarin, tante yang dari Jakarta mengajak kami makan Mi Kocok Ternate. Kelezatan mi kocok tersebut sudah sering saya dengar dari mulut ibu saya. Tapi kalau kebetulan ke sana, saya biasanya malah beli bakso tahu. Belum pernah mencoba mi kocoknya. Makanya, meskipun sedang malas makan mi kocok, saya manfaatkan kesempatan kali ini untuk mencicipi mi kocoknya.
Mi kocok ini dijual di kaki lima. Tepatnya berada di pojok pertemuan antara Jalan Ternate dan Jalan Ambon, Bandung. Nama resminya ternyata Mi Kocok Kaki Sapi Mang Nanang Tea. Tempat makannya berupa meja dan bangku-bangku sederhana. Tapi jangan salah, pengunjungnya selalu ramai. Buktinya, waktu itu kami harus parkir agak jauh. Ketika sudah memesan pun, enggak bisa langsung duduk, harus menunggu pengunjung lain selesai dahulu. Padahal ketika itu kami datang sekitar pukul dua siang. Jam nanggung, sudah bukan waktu makan siang, dan belum masuk waktu ngemil.
Saat itu saya memesan mi kocok dengan sumsum. Harganya Rp 35.000 per porsi. Kalau yang tanpa sumsum harganya Rp 25.000 saja per porsinya.
Pertama kali melihat pesanannya, lumayan kaget melihat sumsumnya yang besar dan kikilnya yang melimpah. Kemudian, saya icip dulu kuahnya. Gurih sih, tapi terasa ada yang kurang. Langsung deh saya tambahkan perasan jeruk nipis dan beberapa sendok sambal. Jadi mantap, gurih, pedas, segar. Setelah rasanya pas, baru deh siap untuk dinikmati.
Mi dan taogenya fresh. Tekstur minya pas, enggak terlalu lembek dan enggak terlalu kenyal. Taogenya renyah. Sumsumnya lembut dan gurih sekali. Namun bagi saya sih terlalu banyak, jadi enggak saya habiskan, soalnya agak enek. Tapi kalau kikilnya sih, meskipun begitu melimpah, saya tetap sanggup menghabiskannya. Kenyal, tapi lembut, enggak keras. Enak. Lain kali, pesan kikilnya aja deh, hihihi.... Ditambah potongan kerupuk, menjadi semakin nikmat.
Berhubung bekal air putihnya masih ada, jadi saya enggak memesan minuman. Tapi saya berdua suami memesan sop buah di gerobak sebelah sebagai pencuci mulut. Harganya Rp 15.000 per porsi.
Mantap loh. Isi buahnya berbeda dengan sop buah biasa, lebih spesial. Ada durian, alpukat, belimbing, naga, jambu dan mangga. Kuahnya pun enggak terlalu manis. Jadinya segar banget.
Kesimpulannya, puas banget deh ngemil di sana. Porsinya besar, makanan dan minumannya enak, pelayanannya pun termasul cukup gesit sih kalau menurut saya. Sebelum diminta atau diingatkan, tisu yang habis langsung diganti, sambal habis pun langsung diisi kembali. Recomended :)
"Anak zaman sekarang mah hebat ya, baru lahir sudah bisa diajak senyum."
"Anak zaman sekarang mah canggih ya, sudah pandai mengoperasikan gadget."
"Anak zaman sekarang mah kritis ya, kalau dilarang, harus ada alasan logisnya."
Begitulah komentar yang sering saya dengar untuk anak-anak 'zaman sekarang'. Termasuk pada anak saya Jav (5 tahun), juga pada saudara-saudara dan teman-teman seangkatannya, anak-anak yang lahir pada awal abad 21. Masa di mana teknologi komunikasi dan informasi sudah semakin matang, serta orang tuanya memiliki pola pikir yang lebih modern, terbuka, dan kreatif.
Mereka adalah bagian dari Generasi Platinum, generasi yang dianggap paling unggul dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Hal itu dikarenakan mereka memiliki karakter yang unik. Di antaranya yaitu cepat sekali belajar dan menangkap sesuatu, eksploratif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, ekspresif dalam mengungkapkan sesuatu, serta mempunyai aspirasi sendiri.
Namun di balik potensi yang besar tersebut, Generasi Platinum juga harus siap menghadapi tantangan yang lebih besar pula. Di masa depan, mereka akan menjalani persaingan global yang sangat ketat. Untuk itu, menjadi tugas kita para orang tua agar memberikan pola asuh yang tepat bagi anak-anak Generasi Platinum. Pola asuh seperti apa sih yang cocok untuk mereka?
Selalu berikan penjelasan mengenai segala hal. Ketika sedang mengobrol santai di rumah, ketika sedang jalan-jalan di luar rumah, bahkan ketika melarang mereka melakukan sesuatu.
Mendidik dengan cara yang modern, terbuka, dan kreatif. Sehingga anak dapat menerima pelajaran dengan cara yang menyenangkan.
Apabila tidak bisa menjawab pertanyaan kritis dari anak, tidak perlu panik. Ajak anak untuk mencari jawabannya bersama-sama. Nah, saya sering nih mempraktikkan tips yang ini :D
Dengan pola asuh yang tepat, diharapkan potensi yang sudah dimiliki oleh Generasi Platinum bisa berkembang dengan baik, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi multitalenta yang cerdas.
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Berbicara tentang kecerdasan anak, setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang cerdas. Begitu pun saya, selalu berdoa agar Jav dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas. Kenapa? Tentu saja karena orang tua berharap bahwa dengan kecerdasaan yang dimiliki anak akan membuat hidupnya menjadi sukses. Bisa menjadikan mereka berhasil menghadapi persaingan global di masa depan.
Namun sebenarnya apa saja sih indikator cerdas itu? Apakah dilihat dari nilai akademis? Apakah dilihat dari skor IQ (Intelligence Quotient)? Atau apakah dilihat dari kemampuan calistung (baca tulis hitung) di usia dini? Menurut Albert Binet, penggagas awal konsep kecerdasan, kecerdasan merupakan kemampuan memahami yang bersifat praktis. Selama ini, kecerdasan seseorang hanya diukur berdasarkan kecerdasan akademisnya (kemampuan logikanya).
Padahal, percaya tidak, kesuksesan hidup seseorang ternyata tidak berhubungan dengan kecerdasan akademisnya loh. Hal ini sudah dibuktikan oleh Lewis Terman melalui penelitian yang dilakukannya pada tahun 1921. Hasil dari penelitian yang berlangsung selama dua puluh lima tahun tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan akademis tidak terlalu berpengaruh pada tingkat kesuksesan seseorang.
Howard Gardner kemudian melakukan revolusi mengenai pengertian kecerdasan. Menurut dia, ada banyak cara untuk menyelesaikan persoalan dan berkarya. Manusia tidak hanya memiliki kecerdasan tunggal, tetapi kecerdasan majemuk. Berikut delapan jenis kecerdasan majemuk yang diperkenalkan oleh Howard Gardner.
Hal ini sesuai dengan gagasan yang pernah disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara. Bahwa sejak lahir, seorang anak sudah dibekali kemampuan untuk mendidik dirinya sendiri. Kemampuan ini berbeda-beda pada setiap anak. Apabila dianalogikan, seperti benih tanaman. Setiap jenis benih tanaman memiliki potensi yang berbeda, karakter yang berbeda, serta memerlukan penanganan yang berbeda pula. Hal tersebut merupakan kodrat dan tidak bisa dibanding-bandingkan antara satu benih dengan benih yang lain, begitu pula antara satu anak dengan anak yang lain.
Ada empat poin penting mengenai kecerdasan majemuk ini. Pertama, setiap anak mempunyai beragam kecerdasan, bukan hanya satu jenis kecerdasan. Profil kecerdasan majemuk seseorang bisa seperti laser atau mercusuar. Seperti laser apabila anak mempunyai satu atau dua kecerdasan yang sangat dominan. Seperti mercusuar apabila anak mempunyai tiga atau lebih kecerdasan yang kuat. Kedua, beragam kecerdasan bekerja sama, bukan bekerja sendiri. Misalnya, ketika anak bermain bola, dia tidak hanya menggunakan kecerdasan kinestetik, tetapi juga kecerdasan logika matematika, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan interpersonal.
Ketiga, kecerdasan majemuk bisa dikembangkan, bukan barang jadi. Tentu saja potensi tersebut harus didukung dengan stimulasi yang tepat. Keempat, ada banyak cara menjadi cerdas, bukan hanya satu cara. Contohnya, dua orang anak yang memiliki kecerdasan musikal yang dominan, ada yang bisa menjadi pencipta lagu, ada pula yang bisa menjadi penyanyi. Tergantung kecerdasan lain yang mendukungnya.
MoriCare+ Prodiges
Namun masalahnya, bagaimana sih mengaplikasikannya pada kegiatan anak kita sehari-hari? Tenang, Morinaga mempersembahkan MoriCare+ Prodiges yang merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi.
Nutrisi: Perisai Pelindung Tumbuh Kembang Anak
Kekuatan bangunan perisai pelindung tumbuh kembang anak ditentukan oleh bahan dasar penyusunnya, yaitu nutrisi sejak dini yang tepat dan seimbang. Alhamdulillah, sejak Jav masih berada di dalam kandungan, saya sudah mulai memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi makanan-makanan bergizi. Ketika sudah lahir, Jav mendapat ASI Eksklusif selama enam bulan, mulai mengonsumsi MPASI (Makanan Pendamping ASI) bergizi seimbang ketika berusia enam bulan, serta terus mendapatkan ASI sampai usianya dua puluh enam bulan.
Jav juga mengonsumsi Morinaga Chil-School Platinum. Morinaga Chil-School Platinum merupakan susu anak untuk usia sekolah, 3-12 tahun. Susu tersebut bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi dan jumlah energi saat anak beraktivitas (berkalori tinggi 200kkal/saji). Terdiri dari tiga varian rasa yaitu vanila, madu, dan cokelat. Selain itu, susu tersebut lebih unggul karena sudah dilengkapi degan Formula MoriCare+ Prodiges, yaitu sinergi (gabungan) nutrisi tepat antara Faktor Kecerdasan Multitalenta, Faktor Pertahanan Tubuh Ganda, dan Faktor Tumbuh Kembang Optimal.
Brain Care untuk Faktor Kecerdasan Multitalenta
Morinaga Chil-School Platinum mengandung:
Asam Linoleat (AL), Alfa Asam Linolenat (AAL) yang berfungsi sebagai bahan untuk pembentukan AA dan DHA.
DHA dan AA yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan antar sel syaraf sehingga mempercepat daya tangkap saat proses belajar.
Kolin yang berfungsi untuk memperkuat penyimpanan daya ingat di otak saat berpikir, berbicara, gerakan sadar, maupun rangsang sensorik sehingga anak cerdas.
Zat Besi yang berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi dalam proses belajar anak, terutama dalam menyimak pelajaran.
Body Defense untuk Faktor Pertahanan Tubuh Ganda
Morinaga Chil-School Platinum mengandung:
Lactoferin (pertahanan di seluruh tubuh) yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit seperti demam, batuk, dan pilek.
Prebiotik (Laktulosa, pertahanan di saluran cerna) yaitu makanan untuk pertumbuhan bakteri baik sehingga pencernaan menjadi sehat, tidak mudah diare, dan sembelit.
Probiotik (Bifidobacterium BB 536 dan M-16V, pertahanan di saluran cerna) yaitu bakteri baik yang dapat menekan bakteri jahat sehingga nutrisi terserap lebih baik dan nafsu makan meningkat.
Body Growth untuk Faktor Tumbuh Kembang Optimal
Tumbuh artinya sel organ tubuh bertambah sesuai dengan usianya. Dan kembang artinya peningkatan fungsi dari seluruh sel organ tubuh. Penambahan Premix (campuran) Vitamin dan Mineral yang lebih berkualitas dalam Morinaga Chil-School Platinum akan lebih mudah diserap tubuh untuk membantu tumbuh kembang yang optimal pada anak.
Stimulasi: Kenali Kecerdasannya Sejak Dini, Wujudkan Multitalentanya
Layaknya benih tanaman, potensi setiap anak pun berbeda-beda. Maka dari itu mereka membutuhkan stimulasi yang berbeda pula. Agar dapat mengetahui stimulasi yang tepat, tentu orang tua harus mengetahui terlebih dahulu potensi (kecerdasan majemuk) apa yang dimiliki oleh anaknya.
Tidak sulit kok. Apalagi sekarang sudah ada Morinaga Multiple Intelligence Play Plan atau MI Play Plan. MI Play Plan merupakan inovasi dari MoriCare+ Prodiges yang diciptakan untuk membantu dan mempermudah orang tua agar bisa mengidentifikasi dan merencanakan aktivitas bermain yang bermanfaat untuk pengembangan kecerdasannya. MoriCare+ Prodiges, lebih dari sekedar nutrisi atau beyond nutrition, karena memfasilitasi orang tua untuk mengembangkan potensi anak, agar tumbuh menjadi Generasi Platinum yang multitalenta.
Lakukan registrasi dengan cara mengisi data mengenai orang tua dan anak.
Memulai identifikasi kecerdasan majemuk anak dengan cara menjawab 64 buah pertanyaan mengenai hasil pengamatan orang tua terhadap perilaku anak sehari-hari.
Membaca dan memahami hasil identifikasi.
Membuat rencana bermain (stimulasi apa saja) yang sesuai dengan profil kecerdasan majemuk anak. Kita bisa mengisi rencana bermain untuk beberapa waktu ke depan. Bisa dicetak juga kok agar lebih mudah digunakan.
Praktikkan rencana bermain bersama anak. Yeay! Kini saatnya bersenang-senang :D
Melakukan evaluasi berdasarkan hasil pengamatan ketika anak diberikan stimulasi.
Seperti ini nih penampakannya.
Pengalaman Jav Bersama Morinaga MI Play Plan
Saya sudah mencoba MI Play Plan untuk Jav. Profil kecerdasan majemuk yang dimiliki Jav yaitu sebagai berikut (diurutkan dari yang paling dominan sampai yang kurang dominan):
Kecerdasan musikal
Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan visual spatial
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan logika matematik
Kecerdasan linguistik
Kecerdasan naturalis
Hasil identifikasinya memang cocok loh. Pertama, kecerdasan musikal. Sejak bayi sampai sekarang, Jav suka sekali mendengarkan musik. Baik itu lagu-lagu anak, lagu-lagu di sekolah, juga lagu-lagu soundtrack acara di televisi. Jav senang menyanyikan lagu-lagu anak. Kadang, kalau ada adik sepupunya, mereka biasa karaoke lagu anak sambil berduet, hihihi.... Kadang bergantian juga, yang satu menyanyi, yang satu lagi menari. Begitu juga di sekolah, materi-materi agama seperti rukun iman, rukun Islam, nama-nama nabi, atau nama-nama malaikat, lebih mudah diserap oleh Jav apabila disampaikan dengan cara bernyanyi. Di rumah pun, Jav sering mengulang lagu-lagu yang dia dapatkan di sekolah, tidak tanggung-tanggung diiringi alat musik pula. Perihal soundtrack acara di televisi, Jav sering meminta saya untuk mengunduh lagu-lagu Hi-5, Masha and the Bear, bahkan Go BMX.
Kedua, kecerdasan kinestetik. Jav sangat menyenangi kegiatan fisik seperti bermain sepeda, bermain bola, dan bermain di playground. Dia juga selalu menikmati kegiatan outbound seperti memanjat tali, menyeberangi jembatan gantung, naik ATV, hingga mencoba flying fox. Jav juga suka permainan-permainan yang melibatkan gerakan tubuh dan diiringi musik seperti senam Bebek Berenang, tarian Gummy Bear, serta tarian Chicken Dance yang pernah dipopulerkan oleh Dono Kasino Indro. Selain itu, di rumah pun Jav memang tidak bisa diam. Harus selalu bergerak, sulit diajak duduk manis. Saking aktifnya, apabila saya perhatikan, dalam waktu sehari, Jav hanya bisa diam ketika sedang tidur atau saat sedang buang air besar, heuheu....
Ketiga, kecerdasan intrapersonal. Selain mendengarkan musik dan menyanyi, Jav juga senang menari. Dia tidak pernah malu untuk tampil menari di depan umum. Seperti ketika mengikuti lomba fashion show di komplek atau ketika ada lomba joget saat pesta ulang tahun temannya. Keduanya atas inisiatif sendiri. Ini membuktikan bahwa dia percaya diri dan memiliki motivasi yang cukup besar.
Kecerdasan yang kurang dominan pada Jav yaitu kecerdasan naturalis. Hmmm betul juga sih. Kalau diajak menonton acara tentang binatang atau tumbuhan di televisi, dia tidak pernah antusias. Tapi kalau binatang atau tumbuhannya nyata, baru deh dia semangat memperhatikan. Mungkin karena melibatkan kecerdasan kinestetik juga kali ya, menyentuh secara langsung hal yang sedang dipelajari.
Setelah mengetahui kecerdasan majemuk Jav, saya kemudian menyusun rencana bermain bersama Jav sebagai stimulasi untuk kecerdasan yang dimiliknya. Jadwal dari Morinaga MI Play Plan ini membantu sekali loh. Jav kan anaknya selalu tidak sabaran. Sebelum tidur, dia pasti bertanya pada saya, apa kegiatan kami esok hari. Saya yang santai ini, yang selalu membiarkan segalanya mengalir apa adanya, biasanya hanya menjawab "bagaimana besok saja." Setelah menggunakan Morinaga MI Play Plan ini, persiapan saya menjalani kegiatan bersama Jav menjadi lebih matang.
Kegiatan apa saja? Namanya juga anak-anak, kegiatannya ya bermain dong. Jangan salah loh, ketika bermain, anak-anak juga belajar banyak. Karena memang begitulah fitrahnya, bermain sambil belajar. Lalu kecerdasan majemuk apa saja yang distimulasi? Semuanya. Yang kurang dominan dikembangkan dan yang paling dominan diperkuat lagi. Karena beragam kecerdasan majemuk bekerja sama, tidak bisa bekerja sendiri.
Berikut beberapa kegiatan bermain Jav ketika libur semester kemarin.
Stimulasi untuk Kecerdasan Naturalis
Salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan naturalis yaitu dengan mengajak anak mengunjungi tempat wisata yang berhubungan dengan binatang atau tumbuhan. Kebetulan waktu itu sedang ada pertunjukan lumba-lumba di dekat rumah. Ayahnya Jav mengajak kami untuk melihat ke sana.
Evaluasi: Awalnya Jav memang terlihat tidak terlalu antusias. Namun ketika kami sudah masuk ke dalam area pertunjukan, Jav langsung penasaran melihat lumba-lumba dari jarak yang paling dekat. Begitupun ketika pertunjukan dimulai, dia mau duduk manis hingga pertunjukan selesai. Jav juga berani loh difoto bersama lumba-lumba.
Stimulasi untuk Kecerdasan Linguistik
Bercerita atau membacakan buku merupakan salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan linguistik Jav. Belanja buku ke toko buku dan membaca buku di rumah sih sudah merupakan rutinitas yang tidak pernah kami lewatkan. Tetapi kami belum pernah membaca buku di perpustakaan. Makanya, kemarin saya mengajak Jav berkunjung ke Perpustakaan Daerah Jawa Barat.
Evaluasi: Mengajak Jav berkunjung ke perpustakaan merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Dia terlihat sangat nyaman berada di antara buku-buku, memilihnya, dan meminta saya untuk membacakannya. Mungkin kunjungan ke perpustakaan ini harus dijadikan kegiatan rutin juga.
Stimulasi untuk Kecerdasan Logika Matematik
Menyusun sesuatu berdasarkan kategori tertentu merupakan salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan logika matematik. Karena Jav sangat suka kegiatan yang berhubungan dengan stiker, maka saya membeli buku stiker dan mozaik stiker untuknya. Untuk buku stiker, Jav harus menempelkan stiker gedung dan kendaraan sesuai dengan tema bagian-bagian kota. Sedangkan untuk mozaik stiker, Jav harus menempelkan stiker warna sesuai dengan angka yang tertera.
Evaluasi: Tentu saja Jav sangat menikmati permainan ini. Dia sangat suka kegiatan melepas dan menempel stiker. Jav juga tidak kesulitan menempelkan stiker sesuai kategorinya.
Stimulasi untuk Kecerdasan Interpersonal
Mengajak anak untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang baru merupakan salah cara stimulasi untuk kecerdasan interpersonalnya. Oleh karena itu, mumpung libur, saya ajak Jav mengikuti kegiatan saya. Naik kendaraan umum, menghadiri launching sebuah tempat fitnes, berkunjung ke dokter gigi, menghadiri acara resepsi pernikahan, dan lain-lain.
Evaluasi: Jav tidak pernah kesulitan beradaptasi apabila diajak ke tempat baru. Dia tidak pernah malu atau canggung saat bertemu dengan orang baru. Ketika dokter gigi sedang memeriksa gigi saya, Jav ikut memerhatikan bahkan dengan percaya diri 'berbincang-bincang' dengan bu dokter.
Stimulasi untuk Kecerdasan Visual Spatial
Salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan visual spatial anak yaitu dengan mengenalkannya pada bentuk dan warna. Dua di antaranya adalah membentuk benda menggunakan pasir warna dan mewarnai gambar.
Evaluasi: Jav tidak terlalu suka kegiatan mewarnai. Baru mewarnai dua buah bus saja dia sudah mengaku bosan. Begitu juga dengan pilihan warnanya, kurang variatif. Tetapi tidak begitu ketika Jav membentuk benda menggunakan pasir warna. Jav sangat serius membuat adonan pasir warna mulai dari mencampur pasirnya dengan pewarna, menambah air, dan membentuknya dengan cetakan. Dengan telaten dia mengatur komposisi garam dan air agar bisa dengan mudah dibentuk.
Stimulasi untuk Kecerdasan Intrapersonal
Melatih ketekunan anak untuk menyelesaikan tugas hariannya merupakan salah satu bentuk stimulasi untuk kecerdasan intrapersonal. Oleh karena itu, saya mengajak Jav untuk membuat Papan Kegiatanku.
Evaluasi: Jav sangat menyukai kegiatan menempel dan menggunting ketika kami sedang membuat Papan Kegiatanku. Begitu juga setelah papannya selesai. Setiap Jav sudah mengerjakan sesuatu, dengan bangga dia akan menunjukkannya pada Papan Kegiatanku.
Stimulasi untuk Kecerdasan Kinestetik
Salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan kinestetik adalah dengan melakukan aktivitas yang memerlukan gerak tubuh. Di sela-sela waktu liburan kemarin, saya mengajak Jav menjajaki tempat wisata baru di dekat rumah. Di sana kami bisa menaiki perahu dayung.
Evaluasi: Awalnya Jav tidak mau ikut mendayung, mungkin masih beradaptasi dengan kondisi perahunya. Namun lama-kelamaan jadi kepingin juga. Saya ajari dia cara memegang dayung dan menggunakannya. Meskipun kadang cara memegang dayungnya kurang pas, tapi Jav bisa mengikuti instruksi yang saya perintahkan untuk mendayung ke belakang ketika maju atau mendayung ke depan ketika mundur. Waktu itu kami mendayung sekitar setengah jam, lumayan olahraga.
Stimulasi untuk Kecerdasan Musikal
Mendengarkan musik dan mengajak anak bernyanyi sambil memainkan alat musik merupakan salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan musikal. Kebetulan Jav mempunyai CD album Morinaga yang baru. Selain itu, saya juga membuatkan Gitar Kardus untuknya.
Evaluasi: Sekarang kalau naik mobil, Jav pasti langsung memasang CD album Morinaganya. Sampai-sampai saya dan ayahnya Jav jadi ikut hafal. Ketika saya membuat Gitar Kardus, Jav membantu dalam beberapa bagian, ikut menggunting dan menempel. Kemudian, setelah Gitar Kardusnya jadi, Jav langsung menggunakannya untuk mengiringi dia bernyanyi lagu favoritnya We've Got The Whole World In Our Hands. Walaupun Bahasa Inggrisnya masih belepotan, yang penting tetap percaya diri, hihihi.... Saya rekam videonya, selamat menikmati :)
Berikut keunggulan yang saya rasakan ketika menggunakan Morinaga MI Play Plan ini.
Cepat dan mudah digunakan. Cara menggunakannya tidak sulit, cukup klak-klik sebentar, hasilnya sudah bisa langsung keluar.
Mudah dipahami. Informasi mengenai hasil identifikasi tidak sulit untuk dimengerti. Orang tua bisa mengetahui urutan kecerdasan majemuk anak dari yang paling dominan sampai yang kurang dominan, mengenali ciri-ciri masing-masing kecerdasan tersebut, dan mengetahui cara-cara untuk menstimulasinya.
Lengkap. Dilengkapi dengan rencana dan berbagai macam ide bermain untuk dipraktikkan bersama anak.
Bagaimana ayah dan bunda yang lain, siap mendidik anak kita untuk menjadi Generasi Platinum yang multitalenta dan siap menghadapi masa depan? Yuk, dicoba Morinaga MI Play Plan-nya ;)
Kalbe Nutritionals
Morinaga Chil School Platinum dan Morinaga MI Play Plan ini dipersembahan oleh Kalbe Nutritionals. Kalbe Nutritionals (PT Sanghiang Perkasa) merupakan bagian dari PT Kalbe Farma, Tbk. Kegiatannya fokus pada pengembangan produk nutrisi, dalam rangka mempertajam komitmennya di bidang bisnis makanan dan minuman kesehatan. Kalbe Nutritionals memastikan bahwa dalam setiap pertumbuhan dan perkembangan manusia, produk Kalbe Nutritionals dapat hadir menemani konsumennya agar bisa menikmati hidup melalui produk-produk nutrisi yang berkualitas.
Rangkaian produknya di antaranya seperti Prenagen dan Lovamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui. Milna, Morinaga dan Zee untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal buah hati. Entrasol, Nutrive Benecol dan Fitbar untuk meningkatkan kualitas hidup kaum dewasa dan kaum senior, serta Diabetasol untuk kenyamanan hidup kaum Diabetisi.
Sudah sejak lama saya ingin mengajak Jav main ke Perpustakaan Daerah Jawa Barat (Perpusda Jabar). Katanya sekarang tempatnya lebih nyaman dan lebih asyik. Apalagi Jav termasuk anak yang suka dibacakan buku. Suka kalap juga kalau diajak ke toko buku. Pasti betah deh kalau diajak ke sana. Tapi karena lokasinya agak sulit (masuk ke dalam komplek Kawaluyaan, bukan di pinggir jalan Soekarno Hatta), rencana itu pun selalu tertunda.
Liburan semester kemarin saya sempat mengajak Jav lagi. Tapi masih gagal terus karena Jav suka lama siap-siapnya. Keburu panas. Belum lagi waktu untuk berliburnya pun kepotong gara-gara sayanya sakit. Deuh.... Hingga sehari sebelum sekolah, Jav menagih janji saya, minta jalan-jalan ke perpustakaan.
Alhamdulillah, pas berangkat ketemu yangkinya Jav yang mau beli beras ke dapan komplek. Tadinya cuma mau nebeng ke depan, akhirnya malah diantar sampai ke lokasi, hihihi.... Soalnya dari rumah saya ke Perpusda Jabar ini lumayan memutar jalurnya kalau pakai kendaraan umum. Harus menggunakan dua angkot yang berbeda. Belum lagi ke dalam kompleknya, kalau enggak pakai becak ya jalan. Sedangkan kalau pakai kendaraan pribadi, bisa lewat jalan pintas. Signifikan banget deh perbedaannya.
Kami tiba di Perpusda Jabar sekitar pukul sepuluh. Dari luar, gedungnya tampak modern, karena bangunannya dikelilingi oleh kaca. Ketika masuk, udara yang sejuk dan lobi yang luas menyambut kami. Saya langsung menghampiri sebuah layar untuk mengisi buku tamu digital.
Lihat-lihat ke sekeliling, ternyata ruang baca anak terletak di lantai satu. Saya pun mengajak Jav untuk masuk ke sana. Tapi saya lupa bahwa untuk masuk ke dalam, enggak boleh membawa barang. Ups, titip tas dulu deh di loker. Di dekat loker ada petugas yang berjaga dan memberikan kunci loker kok.
Ketika masuk ke dalam ruang baca anak, saya harus kembali mengisi buku tamu. Kali ini enggak digital, hehe.... Rupanya sudah ada beberapa pasang anak dan orang tua (ayah/ibu) yang berada di sana. Ada yang sedang memilih buku, ada yang sedang membaca buku, dan ada juga yang sedang bermain. Di ruang tersebut ada perosotan juga, jadi anak-anak enggak akan bosan.
Sebagai pemanasan, Jav langsung mencoba bermain perosotan, sedangkan saya berkeliling melihat-lihat koleksi buku anak apa saja yang ada di sana. Seru banget, memang bikin betah deh.
Setelah bermain perosotan sebentar, Jav memilih satu buku untuk saya bacakan. Kemudian main lagi, lalu memilih buku lagi, dan baca buku lagi, begitu terus. Kadang ada juga buku yang saya pilihkan. Buku yang semoga bisa mengurangi ketakutan Jav pada monster serta supaya Jav berani untuk tidur sendiri.
Jav terlihat sangat nyaman. Sementara saya, hmmm jujur, merasa tersiksa. AC-nya dingin banget, hiks.... Jav sih enak bisa sambil main perosotan, lari-lari, loncat-loncat supaya hangat. Sedangkan saya, heuheu.... Mana enggak bawa jaket. Tapi melihat Jav seneng sih, saya tahan-tahan deh dinginnya.
Enggak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas. Sebuah pengeras suara mengumumkan bahwa saat itu sudah masuk jam istirahat dan pengunjung perpustakaan dipersilakan untuk keluar dari ruang baca. Bisa saja sih kami menunggu di lobi, apalagi katanya ada wifi gratis. Tapi karena sudah lapar, saya ajak Jav untuk pulang saja, cari tempat makan siang di sekitar Metro.
Sedih sih, enggak sempat ngintip ke ruang baca dewasa. Gara-gara kesiangan datangnya. Harusnya dari pagi karena Perpusda Jabar ini sudah buka sejak pukul delapan.
Kalau buku anak, saya memang enggak berniat untuk pinjam. Padahal gratis loh. Bisa pinjam tiga buah buku dalam jangka waktu dua minggu. Cuma untuk mencapai perpustakaannya itu loh, perjuangan banget. Kemarin saja pulangnya kan pakai angkot ya, sejam lebih dong. Padahal kalau lewat jalan pintas hanya butuh waktu lima belas menit saja.
Semoga, pihak pemerintah Jawa Barat, ataupun pihak pemerintah Kota Bandung berkenan menyediakan perpustakaan daerah yang lebih mudah untuk dijangkau.
Tahun baru ini, ada yang baru juga di komplek rumah saya. Di ujung selatan Kota Bandung ini sekarang ada tempat wisata loh. Namanya Kampoeng Tulip. Kalau enggak dikasih tahu suami, saya enggak ngeuh loh. Ternyata pas lewat, eh benar sudah ada baliho di depannya.
Mumpung masih libur, seminggu yang lalu saya mengajak Jav main ke sini. Katanya sih ada danau kecil dan bisa naik perahu juga. Berhubung suka ngeri sendiri melihat air yang banyak, maka saya enggak berniat untuk naik perahu. Hanya untuk survey saja dulu.
Sempat bingung waktu mau main ke sini. Kalau cuma pergi ke tetangga sih saya biasanya pakai pakaian seadanya saja. Tapi kalau kucel, malu juga sama pengunjung lain. Mau dandan juga, malas, karena 'cuma tinggal jalan segitu doang', hihihi.... Akhirnya, ya gitu deh, pakai pakaian seadanya saja, tapi dandan sedikit.
Saya datang ke sini sekitar pukul sepuluh pagi, enggak lama setelah Kampoeng Tulip ini buka (pukul sembilan pagi), supaya enggak terlalu kepanasan. Harga tiketnya murah meriah, Rp 5.000 sudah mendapatkan air minum dan gratis naik perahu dayung.
Ketika tiba di Kampeng Tulip, sudah banyak anak-anak yang sedang main perahu. Saya sih keliling-keliling saja dulu. Selain bisa naik perahu, di sini juga ada terapi ikan dengan biaya Rp 5.000 per setengah jam. Untuk yang suka memancing, ada tempat pancing mini dengan biaya Rp 10.000.
Saya sih enggak mencoba apa-apa, hanya melihat-lihat sambil foto-foto. Di sini memang banyak spot keren loh untuk foto-foto. Suasananya didominasi dengan dekorasi ciri khas Belanda, sesuai dengan namanya Kampoeng Tulip. Sayang, enggak ada bunga tulip betulannya, hihihi....
Selain bangunan-bangunan bernuansa Belanda, ada juga sebuah ruangan berupa galeri yang memang dikhususkan untuk memajang pernak-pernik lucu. Namun saya enggak betah berlama-lama di dalam sana, khawatir Jav memecahkan sesuatu, heuheu....
Setelah capai berkeliling dan foto-foto, saya mengajak Jav beristirahat dulu. Duduk-duduk di bangku di sekitar danau. Adem deh. Di sini juga ada kafenya gitu loh. Karena menunya masih sangat terbatas, waktu itu saya hanya memesan kentang goreng seharga Rp 10.000. Padahal Jav ingin minum cokelat, tapi yang tersedia hanya kopi. Menu makanannya pun hanya kentang dan sosis. Padahal waktu itu saya sedang kepingin surabi, hehehe....
Ketika sedang menikmati kentang goreng, Jav melihat sepasang ibu dan anak yang naik perahu. Jav jadi kabita, ingin naik juga. Saya suruh supaya dia menumpang ibu-ibu itu, tapi enggak mau. Kepingin sama Bunda katanya, ya iyalah, heuheu.... Saya kemudian membujuknya supaya naik perahunya lain kali saja, sama ayahnya atau sama kakek-neneknya. Tapi Jav enggak mau, kepingin saat itu juga.
Akhirnya setelah diyakinkan oleh sang pemilik tempat bahwa perahunya aman, saya pun terpaksa menuruti permintaan Jav. Tentu saja sambil terus berdoa. Tapi memang aman sih. Perahunya besar, jadi tenang enggak takut akan terbalik. Hanya saja, karena sudah menjelang siang, jadinya panas banget. Yah, yang penting rasa penasaran Jav sudah terpenuhi. Enaknya memang pagi banget atau sore sekalian kalau mau main perahu.
Menurut pemiliknya, tempat ini masih dalam proses pengembangan. Rencananya nanti akan dibangun juga waterpark dan taman tematik. Wuih asyik. Enggak perlu jauh-jauh macet-macetan ke Lembang kalau mau refreshing. Mudah-mudahan menu di kafenya juga dibuat semakin bervariasi. Dan dilengkapi dengan wifi juga, hihihi....
Update:
Sekarang harga tiket masuknya Rp 6.000 untuk weekday, serta Rp 9.000 untuk weekend dan Hari Libur Nasional. Wahana permainannya pun sudah bertambah. Beberapa di antaranya yaitu perahu bebek dan sepeda air.
~~~
Kampoeng Tulip
Jalan Banyu Biru H17 Komplek Pasir Pogor Bandung
Buka: setiap hari pukul 09.00 - 18.00 WIB