Tuesday, February 16, 2016

Seminar Menjadi Ibu Bijak [3]: Guiding Puberty


Materi ketiga dalam seminar ini rencananya akan disampaikan oleh psikolog, Linda Ernawati. Namun ternyata beliau tiba-tiba berhalangan untuk hadir. Akhirnya sesi ini diisi oleh dr. David Budiwartono. Saya sempat kecewa, karena sebenarnya materi yang paling saya incar pada seminar ini yaitu tentang "Gangguan Perilaku Anak Akibat Pola Asuh yang Salah". Saya sedang butuh banget materi ini. Tapi materi yang disampaikan oleh dr. David rupanya tidak kalah menarik, judulnya "Guiding Puberty: Preventing Micro Penis and Small Breast Development". Batal deh kecewanya :)


Dr. David memulai penyampaian materinya dengan memberikan penjelasan mengenai definisi pubertas. Pubertas adalah perubahan fisik dan fungsi anak menjadi dewasa. Banyak yang terjadi pada saat itu. Di antaranya adalah perubahan hormon, pematangan seksual sekunder, serta pematangan dan perubahan fungsi organ.

Perubahan yang terjadi pada laki-laki yaitu:
  • Perubahan suara
  • Tumbuhnya bulu di wajah
  • Tumbuhnya bulu di ketiak
  • Tumbuhnya bulu di kemaluan (bentuknya prisma)
  • Payudara tumbuh dari sangat kecil menjadi kecil (prosesnya selama 1 bulan)

Adapun perubahan yang terjadi pada perempuan yaitu:
  • Payudara yang membesar (prosesnya selama 1 tahun)
  • Pinggul yang membesar
  • Tumbuhnya bulu di ketiak
  • Tumbuhnya bulu di kemaluan (bentuknya segitiga terbalik)
  • Mulai menstruasi

Oleh karena itu,  orang tua jangan sampai menyepelekan masa pubertas anaknya agar pada laki-laki:
  • Penisnya tidak mikro
  • Testis tumbuh sempurna, spermanya bagus
  • Badan atletis dan tinggi, serta dada bidang
  • Bentuk wajah maskulin
  • Kesehatan masa tuanya terjamin

Sedangkan pada perempuan:
  • Pertumbuhan payudara yang sempurna
  • Pertumbuhan dan pematangan rahim yang sempurna (tidak sakit saat menstruasi)
  • Tinggi badan baik
  • Bentuk badan sempurna (seperti biola)
  • Kesehatan masa tuanya terjamin

Perhatikan kebiasaan anak yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Pada perempuan, telurnya berada di dalam tubuh, makanya lebih tahan terhadap suhu panas. Sedangkan pada laki-laki, telurnya berada di luar, sehingga tidak tahan terhadap panas. Oleh karena itu, ketika tidur, celana dalam anak laki-laki sebaiknya dilepas, cukup memakai celana boxer.

Untuk anak perempuan, jangan memakai bra ketika sedang tidur. Jangan pula memakai sepatu berhak sampai umur 18 tahun, karena tulang punggungnya sedang tumbuh dan akan mempengaruhi postur tubuh. 

Selain itu, nutrisi pada masa pubertas juga harus sangat diperhatikan. Anak harus mengkonsumsi makanan sehat yang bergizi lengkap, mengandung karbohidrat kompleks, sayur dan buah-buahan, serta protein. Lebih baik kalau sayurannya mentah.

Adapun makanan yang konsumsinya harus dibatasi di antaranya tepung, gula, dan susu. Susu, kenapa? Karena susu zaman dulu berasal dari sapi yang menghasilkan 2 liter susu per hari per ekor. Namun susu zaman sekarang, berasal dari sapi yang dibuat agar dapat menghasilkan 20 liter susu per ekor per hari. Selain diberi suntikan hormon, sapi-sapi tersebut juga diberi suntikan antibiotik supaya tidak infeksi. Berarti mengkonsumsi susu sapi sama dengan dengan mengkonsumsi hormon dan antibiotik binatang.

Begitu juga dengan mi dan roti. Memang praktis sih, tapi tidak ada gizinya. Makanya produsen-produsennya sibuk menambahkan fortifikasi (nutrisi tambahan) pada produknya, yang sayangnya tetap tidak cukup untuk mendukung kebutuhan nutrisi tubuh.

Serta, kurangi juga konsumsi makanan yang digoreng. Jangan tertipu oleh iklan minyak yang menyebutkan bahwa minyak tersebut tidak mengandung kolesterol, karena minyak memang tidak mengandung kolesterol. Kolesterol itu muncul ketika minyak dipakai untuk menggoreng ayam, dan lain-lain. Yang perlu diperhatikan pada minyak itu yaitu kandungan lemak jenuh/tidak jenuhnya. Satu-satunya minyak yang memiliki kandungan lemak jenuh hanya minyak kelapa. Yang lainnya seperti minyak kelapa sawit, minyak jagung, dan lain-lain memiliki kandungan lemak tidak jenuh yang apabila dipanaskan di atas 60 derajat, bisa berubah menjadi jahat. Makanya minyak-minyak tersebut lebih cocok dimakan mentah.

Pola makan untuk anak laki-laki sebaiknya:
  • Banyak mengunyah makanan yang keras agar pertumbuhan tulang wajah dapat membentuk rahang yang bagus
  • Minum air lemon ketika bangun pagi
  • Sarapan di atas pukul sembilan
  • Banyak mengkonsumsi sayuran di siang hari
  • Banyak mengkonsumsi protein di malam hari diiringi dengan banyak beraktivitas agar dapat membentuk otot yang bagus

Pssst, perhatikan deh artis laki-laki dari Padang, ganteng-ganteng katanya. Bentuk wajahnya persegi. Itu karena mereka banyak mengkonsumsi daging. Coba bandingkan dengan artis laki-laki dari Korea. Bentuk wajahnya oval. Itu karena mereka memang sengaja dibuat kurang maskulin dengan banyak mengkonsumsi soya. Nah, kalau sarapannya bubur, camilannya bala-bala, makan siangnya gudeg, bentuk wajahnya bulat deh :p

Oiya, jangan bangga loh kalau anak balitanya gemuk dan bulat. Memang sih lucu. Bahkan untuk orang Cina, itu tandanya anak tersebut berasal dari keluarga kaya, banyak rezeki. Padahal dapat menyebabkan munculnya diabetes, kolesterol, asam urat, stroke, dan penyakit lainnya di usia dini (umur 25 tahun).

Pola makan untuk anak perempuan sebaiknya:
  • Menghindari diet karena sebenarnya yang membuat gemuk itu bukan makanan utama (karbohidrat, protein, dan kawan-kawannya), tetapi tepung (pada kue dan roti) serta camilan di luar jam makan
  • Banyak mengkonsumsi sayuran dan protein agar bentuk tubuhnya ideal
  • Hindari gula dan roti karena dapat menyebabkan haid terasa sakit

Orang tua harus peka pada diet-diet terselubung yang dilakukan anak perempuannya, karena dapat menyebabkan malnutrisi. Jangan sampai anak tidak makan, tapi jajannya hanya karbohidrat tanpa protein. Hal tersebut dapat memblokir hormon pertumbuhan. Hasilnya, bentuk badannya lurus seperti pensil, tidak seksi. Apabila kebanyakan mengkonsumsi susu dan ayam berhormon, bokongnya akan besar. Percuma mau lari, nge-gym, dan lain-lain. Kalau kebanyakan mengkonsumsi bala-bala? Silakan menikmati lipatan-lipatan di bagian perut. Duh, heuheuheu....

Seperti pada anak usia dini, pada masa pubertas pun perlu dilakukan screening. Segera hubungi dokter apabila terdapat kelainan seperti berikut:
  • Puber sebelum usia 12 tahun
  • Laki-laki tumbuh payudara
  • Perempuan tumbuh kumis
  • Perempuan tumbuh bulu keriting di kaki
  • Perempuan merasakan sakit ketika haid dan haid tidak lancar setelah lebih dari satu tahun pertama
  • Ukuran testis penis tidak membesar setelah usia 14 tahun
  • Tinggi badan di luar kuartil (75-95 cm)

Jangan sampai terlambat ditangani, karena masa pubertas itu periode yang sangat rawan. Pada perempuan, pertumbuhan dimulai 2 tahun setelah keluar haid yang pertama. Apabila bulu di kemaluan atau di ketiak tidak tumbuh, jangan senang dulu. Bisa jadi ketika dewasa perempuan tersebut akan mengalami kesulitan ketika melahirkan.

Begitu pun pada laki-laki. Ketika sudah masuk SD, tugas ayahnya untuk mengecek apakah 'burung' anak sudah keluar. Jangan sampai baru diperiksa beberapa bulan sebelum menikah. Sudah terlanjur mah susah ditanganinya.

Apabila belum terlambat, masih bisa dilakukan terapi seperti:
  • Koreksi pola makan
  • Koreksi olah raga
  • Koreksi gangguan hormonal

Penjelasan ini benar-benar baru bagi saya. Setelah selama ini hanya dijejali dengan materi-materi yang berkaitan dengan bayi dan balita, kenyang juga. Materi tentang pubertas ini menjadi semacam angin segar. Mudah-mudahan dengan pengetahuan baru ini, saya bisa lebih matang lagi mempersiapkan masa pubertas Jav. Supaya Jav bisa tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan makin ganteng ;)

Selanjutnya, Seminar Menjadi Ibu Bijak [4]: Marriage Life

32 comments :

  1. Di fase usia berapa pun nutrisi tetap penting ya mak

    ReplyDelete
  2. pas bgt buat saya yg punya anak abege nih

    ReplyDelete
  3. oh jadi sakit saat menstruasi itu bisa jadi disebabkan oleh pertumbuhan dan pematangan rahim yang tidak sempurna yah Mbak..

    TFS Mbak :)

    ReplyDelete
  4. hwaw,, makanan bisa ngaruh gitu ya mbak.. tfs mbak, adekku lagi puber nih..

    ReplyDelete
  5. seminar jadi ibu bijak memang sangat perlu diikuti oleh ibu-ibu yang ingin di sebut ibu bijak, tapi kenapa yang ngomong di depan kok om-om...kapan dia jadi ibu bijaknya, coba?

    ReplyDelete
  6. waw, banyak sekali yang di bahas, mantap biar jadi ibu sehat. BW

    ReplyDelete
  7. Semoga ini bisa menjadi inspirasi para ibu-ibu..ya kan Mba Nathalia?

    ReplyDelete
  8. wah, wah, saya sih emang dulu baru kenal high heels setelah kerja. Tp ponakan2 saya udah jago pake high heels bahkan sejak SMP... ternyata blm boleh ya... Tp kok tinggi badan mereka tetap menjulang? Apa akan ada gangguan pd tulangnya atau gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin br bakal kerasa dampaknya nanti pas udah dewasa kali yah...

      Delete
  9. Semenjak jadi ibu baru kini aku juga memikirkan perubahan yg akan dialami anakku kelak...

    ReplyDelete
  10. seri artikel menjadi ibu bijak sangat berguna, nunggu seri berikutnya... sambil ngopi bacanya

    ReplyDelete
  11. wah aku jadi deg-degan sebentar lagi anakku akan mengalami fase ini

    ReplyDelete
  12. Duuuh jadi ibu bijak itu harus tetep banyak belajar, ya? >,< Apalagi ibu baru seperti saya.

    ReplyDelete
  13. Materinya vulgar tapi penting yah, Mbak Lia

    Saya dulu haidnya usia 10 tahun dan nyeri. Lebih dari setahun masih terganggu, gak lancar begitu. Kayaknya mungkin gara2 itu maka saya sebenarnya termasuk tidak subur. Perlu berobat ekstra keras sampe akhirnya dikaruniai keturunan

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba... seandainya belum menikah dan punya, mungkin saya bakal shock pas liat presentasi dari dr. david :D

      syukurlah sekarang udah berlalu ya mba...

      Delete
  14. Oh payudara laki2 itu juga tumbuh yaaa #baruTau

    ReplyDelete
  15. Wah perlu banget nih artikel ini disebarluaskan. Terutama untuk para blogger cewek dan ibu muda nih, supaya bisa lebih siap untuk mendidik anaknya kelak :D

    ReplyDelete