Friday, June 29, 2018

Mencetak Album Foto Keren di IDPhotobook

idphotobook

Beberapa waktu yang lalu, saya dan suami membahas betapa beruntungnya generasi kami. Yup biasa disebut generasi milenial, yaitu generasi yang lahir mulai tahun 1980 sampai pertengahan tahun 1990-an. Kenapa beruntung? Apa karena lebih hebat? Atau lebih keren? Hmmm, mungkin ya, hihihi.... Enggak lah, saya enggak akan bahas soal siapa yang lebih hebat atau lebih keren. 

Nostalgia Dulu, Yuk....

Saya dan suami merasa beruntung karena menjadi saksi bahkan menjadi bagian dari peralihan teknologi. Kini kami bersenang-senang dengan musik digital, tapi pernah mengoleksi dan mendengarkan musik dari kaset, serta tahu bahwa generasi sebelumnya menikmati musik dari laser disc.

Sama seperti film. Sekarang kami bisa menikmati film digital, tapi pernah merasakan serunya menyewa vcd dan dvd, serta tahu bahwa sebelumnya orang tua kami menonton film menggunakan betamax.

Begitu pun dalam hal penyimpanan data. Saya dan suami pernah merasakan peralihan dari floppy disc, usb flash drive, hingga cloud storage. Alhamdulillah ya, semakin mudah dan praktis saja. 

Kamera Analog vs Kamera Digital

Bagaimana dengan foto? Ya sama. Beruntung sekali saya pernah merasakan bagaimana suka dukanya memotret menggunakan kamera saku analog, hingga sekarang sudah beralih pada kamera digital.

Saya ingat, zaman dulu itu, kamera hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja. Misalnya kalau ada kegiatan jalan-jalan sekolah ke luar kota atau ketika acara perpisahan. Sebelum memotret, ada dua hal yang perlu dipersiapkan sebelum menggunakan kamera analog. Yaitu batu baterai dan rol film, beli dulu di studio foto terdekat. Biasanya saya mendapatkan jatah 2 rol saja dari orang tua. Nah, yang harus diperhatikan, memasang rol filmnya harus betul. Karena apabila rol filmnya enggak tergulung dengan benar, ya foto hasil jepretannya enggak akan tersimpan. Bisa gagal deh mengabadikan momen bersejarah, huhuhu....

Pada saat memotret pun, harus hati-hati. Jangan sampai terbakar. Dan berhubung jumlah framenya terbatas (1 rol film berisi 36 frame), memotretnya harus pilih-pilih, enggak bisa sembarang jepret. Untuk menghemat rol film, 1 pose ya 1 jepret saja. Entah nanti apakah hasilnya oke, pas sedang merem, atau pas sedang mangap ya pasrah deh, hihihi....

Berbeda dengan kamera digital, karena kapasitasnya sangat banyak, saya bisa memotret 1 pose hingga beberapa kali jepret. Pokoknya bebas sampai pegal puas dengan hasilnya. Karena kapasitas yang hampir enggak ada batasnya, hampir semua momen bisa didokumentasikan dengan kamera digital. Apalagi ketika sedang mempunyai bayi seperti sekarang ini. Setiap ada gerak-gerik si kecil yang lucu, langsung ambil smartphone lalu jeprat-jepret.

Hasil foto dari kamera digital bisa dilihat saat itu juga. Apabila enggak sesuai dengan harapan, tinggal dihapus saja. Kalau bagus ya disimpan. Bahkan bisa juga diedit supaya semakin keren untuk kemudian langsung dipamerkan dibagikan ke media sosial, hohoho.... 

Sedangkan untuk melihat hasil foto dari kamera analog, saya harus mengirim rol film ke tempat cuci cetak foto dan menunggu hasilnya selama beberapa hari. Klisenya lalu disimpan baik-baik agar kapan-kapan dapat digunakan lagi saat dibutuhkan. Adapun foto-fotonya bisa dipasang di pigura ataupun di album foto. Kekurangannya, foto yang tersimpan bisa lembap atau termakan jamur. Gambarnya pun bisa rusak apabila enggak disimpan dan dirawat dengan baik.

Berhubung kini sudah ada kamera digital, saya bisa langsung menikmati hasilnya kapan saja tanpa perlu repot-repot mencuci cetak terlebih dahulu. Makanya, di rumah saya hanya ada 2 album foto, yaitu album foto ketika menikah. Sisanya--foto-foto kenangan selama 8 tahun pernikahan, tersimpan manis di laptop Lenovo kesayangan.

Kangen Menikmati Kenangan dalam Lembaran Album Foto

Lalu bagaimana nasib foto-foto yang tersimpan manis di laptop itu? Ironisnya, benar-benar tersimpan manis, heuheu.... Jujur, rasanya sulit menikmati foto-foto digital tersebut. Enggak praktis karena harus menyalakan laptop terlebih dahulu. Akhirnya saya mengakses foto-foto tersebut hanya ketika membutuhkan, misalnya untuk melengkapi tulisan di blog. 

Lagipula, memangnya dijamin aman ya menyimpan foto di laptop? Hmmm, ternyata enggak loh. Segala kemungkinan bisa terjadi. Mulai dari salah klik yang membuat foto-foto tersebut enggak sengaja terhapus, hard disc yang rusak, atau laptopnya dicuri. Duh, jangan sampai deh. Kalau begitu simpan di media sosial saja? Bisa sih, tapi takutnya ada yang iri hati dan dengki melihat foto-foto bahagia tersebut, hehehe.... Mengamankan di penyimpanan data online? Bisa juga, tapi tetap saja khawatir aplikasinya tiba-tiba eror.

Makanya, beberapa tahun terakhir ini saya terpikir untuk mencetak foto-foto digital yang jumlahnya mungkin sudah belasan ribu tersebut. Selain agar bisa lebih mudah dinikmati kapan saja, juga sebagai backup dalam bentuk fisik. 

Mencetak Album Foto Keren di IDPhotobook

Namun karena berbagai kesibukan, niat mencetak foto pun belum bisa terlaksana. Sebagai ibu rumah tangga tanpa asisten, untuk menyelesaikan rutinitas saja, 24 jam sehari rasanya enggak cukup. Bagaimana pula harus menyempatkan waktu untuk pergi mencetak foto.

Hingga saya melihat iklan IDPhotobook di media sosial. Rupanya, mencetak album foto di IDPhotobook ini enak banget loh.

Pertama, praktis. Jadi, IDPhotobook merupakan tempat untuk mencetak foto digital secara online. Saya enggak perlu repot-repot pergi ke studio foto. Hanya perlu modal internet saja. Caranya pun sangat mudah.
  • Mulai dari memilih albumnya. Ada medium, square, large, dan lain-lain. Tinggal sesuaikan mana yang ukurannya cocok dengan kebutuhan dan harganya pas dengan anggaran.
  • Kemudian, mengisi data untuk keperluan pengiriman.
  • Lalu, melakukan pembayaran. Bisa transfer ke rekening bank BCA, Mandiri, BNI, atau Mandiri.
  • Terakhir, kirim deh foto-fotonya. Bisa melalui website atau apabila foto-fotonya ada di smartphone, bisa kirim lewat Whatsapp juga loh.

Kedua, cepat. Selanjutnya, saya hanya tinggal menunggu albumnya dikirim dari Yogyakarta ke rumah. Lamanya sekitar 1 minggu.

Ketiga, hemat. Saya enggak perlu membayar ongkos kirim loh. Karena gratis ongkir untuk Jawa dan Bali, serta diskon ongkir untuk seluruh Indonesia. Selain itu banyak promo juga, asalkan rajin mengecek media sosialnya.

Keempat, hasilnya keren. Album foto zaman now dari IDPhotobook tentu berbeda dengan album foto zaman dulu. Desainnya seperti majalah. Terdapat berbagai macam pilihan cover dan tema layout. Kertasnya tebal dan enggak gampang berjamur karena menggunakan high quality matte paper 150 gram. Plus yang menakjubkannya lagi nih, apabila terkena air tinggal dilap saja, gambarnya enggak luntur loh. 

idphotobook

idphotobook

Sebagai permulaan, saya mencoba mencetak foto-foto perjalanan dulu. Soalnya kami termasuk jarang jalan-jalan, jadi enggak terlalu sulit menyeleksi foto-fotonya, hihihi.... Saya mengirimnya melalui Google Drive. Untuk foto-foto tersebut, saya memilih album large berisi 80 foto dengan cover spring dan tema traveller, serta album square berisi 61 foto dengan cover window royal brown dan tema simple elegant. 

idphotobook

idphotobook

Saya sendiri cukup puas dengan hasilnya. Foto terasa lebih bernilai apabila sudah dicetak begini. Desain dan layout cantik dari IDPhotobook membuat foto-foto tersebut menjadi lebih spesial. Seru banget melihat album ini bersama suami dan anak-anak. Ternyata, sensasi melihat foto dalam bentuk lembaran album jauh lebih asyik ya daripada melihat foto dari layar laptop. Saya jadi ketagihan nih mencetak album foto di IDPhotobook. 

idphotobook

Nah, bagi teman-teman yang tertarik juga untuk mencetak album foto di IDPhotobook, langsung saja cek ke sini ya.

~~~

Instagram: id.photobook
Facebook: IDPhotobook

53 comments :

  1. Saya juga cetak 3 album sekaligus Teh soalnya dari zaman pacaran sampe punya anak blm punya album kenangan hhaha

    ReplyDelete
  2. coba ah intip2 harganya berapa, heehe

    ReplyDelete
  3. Keren nih. Kebetulan kmaren juga sempat ada promo. Cetak album cuma 99rb-an. Hasilnya juga kece

    ReplyDelete
  4. Kalau bicara soal rol photo analog, jadi malu sendiri. Saya pernah salah memasangnya, dan anguslah karena kena sinar matahari.

    ReplyDelete
  5. baru tahu ada bisnis beginian. keren. kalo murah bisa dicoba nih hihi

    ReplyDelete
  6. wah keren id photo book ini
    jumlah foto yang dikirim berapa ya batasannya

    ReplyDelete
  7. Hee bagus juga, mau ah nyobain. Nuhun infonya ya.

    ReplyDelete
  8. pengen cetak juga nih foto-fota rayi sama teteh yang uda gede hehehe pengen cobain pake idphotobook

    ReplyDelete
  9. wah saya juga sudah nyoba...asik nih jadi gak kececer kenang2an kita :)

    ReplyDelete
  10. Jadi kepikiran foto-foto liburan di albumin gini.. lucuuu..

    ReplyDelete
  11. Aku juga langganan cetak di situ.

    ReplyDelete
  12. Baguuuss..
    Suka banget sama hasilnya.

    Bener kenangan ini mahal harganya.
    Kalau dibukukan begini..jadi awet sampai anak-cucu, semoga...

    ReplyDelete
  13. Grafisnya keren dan kekinian ..
    Dokumen jadi terlihat rapi dan awet, ngga mudah rusak .
    Thanks rekomendasinya.

    ReplyDelete
  14. Wah hasilnya bagus ya mbak, jadi pingin cetak juga

    ReplyDelete
  15. Keren banget mba template itu bikin aku kepengen juga buat album yang bisa diabadiin itu mba. Kalau di makassar tudak susah kah prosesnya?

    ReplyDelete
  16. Wah, aku jadi teringat masih punya utang sama diri sendiri untuk cetak foto bertahun2 hihihii jadi menggunung dan mahal deh :) Bagus juga ya pake ID photobook ini. Nanti aku ceki2 deh webnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, semakin numpuk fotonya, semakin males ngumpulinnya huhu...

      Delete
  17. cocok nih buat bikin album perpisahan SMA :D

    ReplyDelete
  18. Pingin juga cetak foto keluarga kayak gini. Pas waktu liburan bagus banget.

    ReplyDelete
  19. Saya lebih beruntung lagi berarti, generasi yang lahir sebelum 80-an..kwkwkw

    ID Photobook, saya sudah pernah pesan dan puas dengan hasilnya. Nanti satu-satu kumpulin tema dulu dan rencana bikin lagi :)

    ReplyDelete
  20. Foto yang pengen gua cetak apa yah ? Keluarga belum punya, pacar nggak ada, cetak foto mantan bisa ? Ckck

    ReplyDelete
  21. Iya sekarang agak susah kalau mau cetak foto ya, sudah gitu mudah luntur hasil cetaknya. kapan2 mau juga coba nih cetak di idphotobook

    ReplyDelete
  22. Sejak lama pengin cetak foto-foto lama, idphotobook bisa jadi pilihan tempat untuk cetak fotonya nih :)

    ReplyDelete
  23. Ih, aku jadi ingin.
    Beneran tau teeeh, walaupun teknologi digital itu udah memungkinkan kita untuk nyimpen foto, tapi risiko hilangnya besar banget.
    Jadi kayaknya lebih aman kalau dicetak deh! wkwk
    Mau juga ah cetak di idphotobook.. :)

    ReplyDelete
  24. Ngomongin bisnisnya lumayan keren dan nostalgia nya juga keren, jadi keingetan zaman old yah hehe

    ReplyDelete
  25. Bener sekali, saya sepakat banget: hasilnya kereeeen....

    ReplyDelete
  26. Ga bingung lagi mau nyetak poto, karena sudah ada idphoto book..

    The best lah.

    ReplyDelete
  27. Hi Kak Nath,

    Setujuuu kak, foto digital daripada disimpen mending dicetak aja yah, biasanya lebih awet dan nggak gampang lupa naroh di folder mana. Hihihi.

    Cheers,
    Dee Rahma

    ReplyDelete