Sunday, October 3, 2021

Mengenal Penyebab, Warna Kotoran, dan Cara Mencegah Diare pada Anak


Salah satu penyakit yang cukup umum menyerang bayi adalah diare. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh virus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun hal yang perlu dikhawatirkan jika bayi mengalami diare yaitu terjadinya komplikasi yang serius dan berisiko. Hal ini terbukti oleh angka kematian pada bayi atau balita masih cukup tinggi.

Penyebab diare sendiri bisa terjadi karena beberapa hal, diantaranya yaitu:
  • Adanya infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri, parasit, dan virus
  • Keracunan karena makanan, hal ini sering terjadi pada bayi yang sudah mulai MPASI
  • Berlebihan saat mengkonsusi jus buah
  • Memiliki alergi tertentu pada obat atau makanan
  • Intoleransi pada susu sapi

Tanda yang muncul saat bayi terkena diare bisa dilihat dari frekuensi BAB dan tekstur dari kotorannya. Tapi bagi bayi yang masih mengkonsumsi ASI saja bisa jadi kototannya memiliki tekstur yang cair. Jadi teman-teman harus lebih teliti saat membedakannya ya.

Nah, berikut panduan supaya Anda bisa mendeteksi kondisi kotoran bayi:
  • Bayi yang mengkonsumsi susu formula, kotorannya akan berwarna cokelat kekuningan atau cokelat muda.
  • Bayi yang usianya baru 5 hari kotorannya akan berwarna hijau kecokelatan.
  • Bayi yang mengonsumsi ASI, kotorannya akan memiliki warna kuning kehijauan.
  • Bayi yang sudah mengkonsumsi makanan padat, kotorannya akan berwarna cokelat pekat.

Bila bayi teman-teman masih berusia dibawah 6 bulan kemudian mengalami diare, maka sangat disarankan agar segera dibawa ke dokter. Apalagi jika gejala yang dialami bayi seperti berikut ini:
  • Muntah-muntah
  • Lesu
  • Kotoran berwarna hitam atau berwarna putih
  • BAB mengeluarkan darah atau nanah
  • Lebih rewel dan terlihat kesakitan
  • Demam
  • Enggak mau makan atau minum susu

Jika dibiarkan terlalu lama, nantinya tubuh bayi akan menjadi lemas karena kehilangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Selain itu penanganan yang terlambat juga sangatlah berbahaya untuk kesehatan bayi. 

Terdapat beberapa cara yang bisa teman-teman lakukan supaya bayi terhindar dari diare. Hal tersebut akan saya bahas pada artikel kesehatan ini

1. Memberikan cairan elektrolit atau ASI
Saat bayi teman-teman masih berumur dibawah 6 bulan, sebaiknya atasi diare ini dengan memberikan ASI lebih banyak. ASI mempunyai nutrisi yang sangat baik untuk menggantikan cairan yang hilang ketika diare. ASI juga memiliki kandungan antibodi didalamnya, jadi nantinya bisa membantu bayi untuk melawan penyebab diare. Adapun bagi anak yang umurnya sudah lebih dari 6 bulan pengobatannya bisa dibantu dengan obat-obatan.

2. Memberikan suplemen zinc
Saat anak terkena diare, teman-teman bisa memberikan suplemen zinc. Seperti yang dikatakan oleh WHO dan juga Ikatan Dokter Anak Indonesia, ketika anak terkena diare maka diberikan suplemen zinc dalam jangka waktu 10 sampai dengan 14 hari. Untuk dosisnya teman-teman harus berkonsultasi dengan dokter ya.

3. Memberikan probiotik
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian probiotik juga bisa membantu proses penyembuhan saat anak terkena diare. Jadi sangat disarankan agar teman-teman memberikan anak makanan atau juga vitamin yang memiliki kandungan probiotik.

Sebelum penyakit diare ini lebih parah sebaiknya teman-teman berkonsultasi dengan dokter. Namun, lebih baik apabila teman-teman melakukan beberapa langkah pencegahan. Diantaranya yaitu:
  • Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan untuk bayi
  • Memcuci tangan anak setelah dia bermain atau pipis dan buang air besar
  • Jagalah kebersihan rumah dan semua peralatan bayi hingga mainannya
  • Berikan ASI eksklusif


1 comment :

  1. Penting banget untuk mengetahui saat anak diare apalagi ini buat si kecil kesakitan, bahaya kalau dibiarin apalagi mengenai perut.

    ReplyDelete