Thursday, January 26, 2012

Menikahlah Denganku

Mentari menyala disini
Disini di dalam hatiku
Gemuruhnya sampai disini
Disini di urat darahku
 

Jari-jariku bergerak lincah di atas tuts piano sambil menyanyikan lagu masa muda kami.

"Hahaha.. Ini kan lagu Mentari. Waa aku jadi inget perjuangan kita waktu ospek dulu.."

Mata Risa menerawang. Aku, Risa, dan Ibra yang berbeda jurusan menjadi sahabat sejak berada dalam satu kelompok saat ospek di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung.

Aku tersenyum padanya sambil terus memainkan lagu itu. Cafe mungil ini khusus disewa untuk merayakan gelar master yang baru didapatnya di Jepang. Malam ini Risa sangat cantik. Dengan make up tipis di wajahnya, rambut cepol sederhana dan gaun lembut warna putih gading sangat serasi dengan suasana romantis di cafe ini. 

"Dalam rangka apa nih kamu mainin lagu ini?" dia bertanya. Aku kembali menjawabnya dengan senyum dan memainkan lagu selanjutnya.

Can I walk with you through your life
Can I lay with you as your wife
Can I be your friend till the end
Can I walk with you through your life
 

Risa tersipu malu saat aku memainkan lagu itu. Lagu itu mengingatkannya pada masa saat dia tergila-gila pada dosen kalkulus yang masih sangat muda dan mirip aktor korea. 

Sepenuhnya aku ingin memelukmu
Mendekap penuh harapan tuk mencintaimu
Setulusnya aku akan terus menunggu
Menanti sebuah jawaban tuk memilikimu
 

Sekarang Risa tertawa lagi. Waktu itu Risa baru putus dengan seniornya. Dia memaksa aku dan Ibra menemaninya nonton Ungu Violet sebagai pelipur lara. 

"Oh aku baru ngerti, ini tema lagu-lagunya flashback dari jaman kita baru ketemu sampai sekarang yah.." katanya. Aku menjawabnya dengan anggukan.

Ku yakin cinta selalu mengerti
Ku yakin cinta tak salah
Ku yakin cinta kan saling percaya
Aaa.. Oouu..
 

"Ah.. Kapan ya kita bisa liburan kaya waktu itu lagi.." kata Risa saat aku memainkan lagu ini.

Waktu itu kami liburan bertiga ke kota-kota di Jawa dan puncaknya ke Bali untuk merayakan gelar sarjana kami. Kami menyetir bergantian. Album D'Cinnamon lah yang menemani kami. 

Jangan jangan kau menolak cintaku
Jangan jangan kau ragukan hatiku
Ku kan selalu setia menunggu
Untuk jadi pacarmu
 

Tawa Risa semakin lebar. Lagu ini terus diputar saat kami sedang terjebak hujan di sela-sela waktu survei di sebuah warung di Kabupaten Gunungkidul, daerah yang menjadi studi kasus untuk tesis Risa.

"Sayang ya Ibra engga ada disini.. Engga bisa ketawa-ketawa bareng kita.." kata Risa.

Aku pun memainkan lagu terakhir. 

Dengarkanlah wanita pujaanku
Malam ini akan ku sampaikan
Hasrat suci kepadamu dewiku
Dengarkanlah kesungguhan ini
 

Setelah memberi kode pada Ibra, aku terus memainkan lagu ini dengan penuh perasaan. Ibra pun keluar dari tempat persembunyiannya dan memberikan kejutan pada Risa. Dengan cincin di tangan, Ibra berlutut di depan Risa.

"Menikahlah denganku.."

Risa terlihat kaget. Tapi kekagetannya langsung berubah dengan senyum bahagia, yang diikuti dengan anggukan pada pernyataan Ibra.

Aku masih memainkan lagu itu saat Ibra memakaikan cincin pada Risa, perempuan yang juga aku cintai. 


#15HariNgeblogFF Hari-15

7 comments :