Wednesday, August 28, 2013

Sister Sites: Borobudur dan Angkor Wat

"Tahun ini liburan ke mana?"
"Gue mau ke Borobudur."
"Ih! Enggak keren amat! Gue dong ke Angkor Wat."
"Ye! Lebih keren Borobudur kali! Angkor Wat tuh nyontek Borobudur!"

Aduh... Stop! Indonesia dan Kamboja bisa perang, kalau debatnya diterusin. Daripada ribut enggak jelas juntrungannya, mending baca artikel saya ini. 


Candi Borobudur sebagai UNESCO World Heritage Site di Indonesia (sumber)
Candi Angkor Wat sebagai UNESCO World Heritage Site di Kamboja (sumber)

Menurut penjelasan ahli sejarah, relief Borobudur ada kemiripan dengan Candi Angkor Wat, yang berada di Kamboja. Padahal, Borobudur dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat ada.

Pada akhir abad ke-8, Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra membangun Candi Borobudur yang dipimpin arsitek bernama Gunadharma hinggga selesai pada tahun 824 Masehi. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang tersusun dalam 1.460 panel. Cerita dalam relief tersebut akan terbaca secara runut apabila berjalan searah jarum jam dari pintu gerbang sisi timur. Relief tersebut merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa kuno, seperti bentuk rumah panggung, lumbung, istana dan candi, bentuk perhiasan, busana serta persenjataan, aneka tumbuhan dan margasatwa, serta alat transportasi.


Candi Borobudur merupakan tempat suci umat Budha. Hal itu dapat dilihat dari sepuluh tingkat candi yang melambangkan tiga divisi sistem kosmik agama Budha, yaitu Kamadhatu atau dunia keinginan, Rupadhatu atau dunia berbentuk, dan Arupadhatu atau dunia tak berbentuk. 


Relief di Candi Borobudur (sumber)
Relief di Candi Angkor Wat (sumber)
Sejak pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat peziarah umat Budha dari China, India, Tibet, dan Kamboja. Maka tidak mengherankan apabila relief di Angkor Wat, Kamboja yang dibangun pada abad ke-12 memiliki kemiripan dengan relief di Borobudur. Kemiripan yang dimaksud adalah kemiripan tipe relief. Apabila dilihat dari segi cerita jelas berbeda, karena pembangunan Angkor Wat pada awalnya adalah untuk umat Hindu. Dengan melihat kronologis seperti itu, bisa dikatakan bahwa mungkin pembangunan Angkor Wat terinspirasi dari pembangunan Borobudur. Bukan menyontek. Adapun persamaan lainnya antara Borobudur dan Angkor Wat adalah terdapat rasio perbandingan yang sama yaitu 4:6:9 antara bagian kaki, tubuh, dan kepala bangunan candi.

Penampang Candi Borobudur (sumber)
Apakah ini menandakan bahwa negara-negara di ASEAN itu serumpun?

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara berasal dari dua rumpun ras yang berdekatan, yaitu rumpun Indocina dan rumpun Melayu. Rumpun Indocina mendiami wilayah bagian utara, seperti Myanmar, Thailand Utara, Kamboja, Vietnam, dan Laos. Adapun rumpun Melayu mendiami wilayah bagian selatan, seperti Thailand Selatan, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Indonesia, dan Timor Leste.

Meskipun berasal dari dua rumpun yang berbeda, namun hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk saling menjatuhkan. Karena walaupun begitu, rumpun Indocina dan Melayu termasuk ke dalam rumpun besar yang sama, yaitu rumpun Mongoloid. Selain itu, perlu diingat bahwa latar belakang pendirian ASEAN adalah adanya: 
  • Persamaan letak geografis: berada di wilayah yang sama yaitu Asia Tenggara.
  • Persamaan nasib dan sejarah: pernah dijajah, kecuali Thailand.
  • Persamaan budaya: merupakan daerah penyebaran kebudayaan Melayu Austronesia. 
  • Persamaan ekonomi: penduduknya bermatapencaharian di bidang pertanian.
  • Persamaan kepentingan: mengharapkan terwujudnya kemajuan, kemakmuran, dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
Apalagi, jauh sebelum ASEAN dibentuk, bangsa-bangsa tersebut sudah menjalin interaksi dan kerjasama baik di bidang agama, perdagangan, maupun politik.

Pada kenyataannya, dunia memang lebih mengenal Angkor Wat daripada Borobudur, dapat dilihat dari jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Borobudur yang sangat jauh di bawah jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Angkor Wat. Hmmm salah siapa ya? Salah pemerintah? Eits tunggu dulu. Pemerintah Indonesia sudah melakukan kerjasama loh dengan pemerintah Kamboja, diantaranya:
  • Kerjasama teknik merestorasi salah satu candi di Siem Riep oleh Indonesia tahun 1994. 
  • Penjajagan kerjasama sister sites warisan budaya dunia. Penandatanganan surat pernyataan kesepahaman (LoI) sudah dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ali Mufiz dengan Gubernur Siem Reap, Sou Thirin di Kamboja pada tanggal 11 Februari 2007. Programnya yaitu pelaksanaan riset mengenai hubungan sejarah kedua negara, pendirian pusat informasi mengenai Borobudur di Siem Riep dan Angkor Wat di Jawa Tengah, dan kerjasama dalam bentuk penerbangan langsung antara Yogyakarta dan Angkor, Siem Riep.
  • Kerjasama antara otoritas pengelola warisan budaya Borobudur dan Siem Riep. 
Dengan adanya ASEAN Community tahun 2015, maka bukan hanya pemerintah yang berperan penting dalam kerjasama tersebut. Masyarakat pun perlu terlibat secara aktif demi tercapainya tujuan ASEAN Community tahun 2015. Sehingga pada akhirnya, negara-negara ASEAN bisa maju bersama tanpa perlu mempermasalahkan rumpun, siapa lebih keren dari siapa, atau siapa menyontek siapa. Sesuai dengan motonya, yaitu "One Vision, One Identity, One Community".

Referensi:
  • http://antaranews.com/print/70194/orbitkan-borobudur-pemda-jateng-jalin-kerja-sama 
  • http://www.asean-community.au.edu 
  • http://ekowinarto.files.wordpress.com/2009/03/bab-37.pdf 
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Angkor_Wat
  • http://id.m.wikipedia.org/wiki/Borobudur 
  • http://indonesia.travel/id/destination/233/borobudur 
  • http://koran-jakarta.com/index.php?id=80694&mode_beritadetail=1 
  • http://tinatiwi.blogspot.com/2012/08/asean.html
  • http://us.m.news.viva.co.id/news/read/111934-borobudur_dan_angkor_wat_memiliki_kesamaan 

~~~

Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba blog #10daysforASEAN hari ke-2.

3 comments :

  1. serumpun atau tidaknya udah kelihatan dari fisik ya mbk,mirip2 lah :D

    ReplyDelete
  2. hebat-hebat ya Mak orang jaman dulu. Belum ada traktor, crane, atau mesin lain untuk mempermudah pekerjaan tapi mereka bisa bikin bangunan megah yang masih terus berdiri sampai sekarang. Batu2 besar itu loh yang bikin kagum. Niat banget disusun hingga setinggi itu (ya iyalah niat hehehe)

    ReplyDelete