Thursday, September 5, 2013

Jakarta: Diplomatic City of ASEAN

Diplomatic City of ASEAN
Sekretariat ASEAN sudah dibentuk sejak bulan Februari tahun 1976 oleh Menteri Luar Negeri ASEAN. Namun kantornya yang berlokasi di Jl. Sisingamaraja No. 70A, Jakarta baru diresmikan pada tahun 1981 oleh Soeharto, Presiden Indonesia saat itu.

Sumber
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-21 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja tahun 2012 yang lalu, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty M. Natalegawa secara resmi menyerahkan Piagam Pengesahan (Instrument of Ratification) Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan ASEAN mengenai Ketuanrumahan dan Pemberian Keistimewaan dan Kekebalan kepada Sekretariat ASEAN (Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and ASEAN on Hosting and Granting Privileges and Immunities to the ASEAN Secretariat/Host Country Agreement) kepada Sekretaris Jenderal ASEAN. Perjanjian tersebut memastikan bahwa Sekretariat ASEAN dapat beroperasi sebagai 'nerve centre' bagi Komunitas ASEAN dan mempromosikan Jakarta sebagai Ibu Kota Diplomatik ASEAN.

Jakarta dipilih sebagai Ibu Kota Diplomatik ASEAN mungkin karena sebagai negara terbesar, juga memberikan peran yang besar dalam perekonomian kawasan. Selain itu, mungkin juga karena selama ini Indonesia terkenal dengan politik luar negerinya yang sukses. Sudah beberapa kali Indonesia ikut berperan membantu mengatasi konflik antar negara, mulai dari kudeta yang terjadi di Kamboja pada tahun 1970 sampai yang sedang terjadi saat ini yaitu sengketa Laut Cina Selatan.

Dampaknya Bagi Jakarta
Status tersebut tentu menciptakan peluang dan manfaat bagi Jakarta. Berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Sekretariat ASEAN, pada tahun 2009, sebanyak 20 organisasi internasional menghabiskan sekitar US$100 juta di Jakarta dengan jumlah staf sebanyak 7.000 karyawan, dan 4.000 diantaranya adalah warga Indonesia.

Selain dampak langsung tersebut, juga terdapat dampak tidak langsung baik ekonomi maupun politis, yaitu peningkatan investasi serta peningkatan citra Indonesia di mata dunia.

Sumber
Persiapan Yang Perlu Dilakukan
Laporan Globalization and World Cities Study Group pada tahun 2010 yang disusun oleh Loughborough University UK, menyebutkan bahwa Jakarta merupakan Alpha City bersama dengan Amsterdam, Beijing, Brussels, Buenos Aires, Frankfurt, Kuala Lumpur, Los Angeles, Madrid, Mexico City, Milan, Moscow, Mumbai, San Francisco, Sao Paulo, Seoul, Toronto, dan Washington. Ini berarti bahwa Jakarta mempunyai posisi yang strategis dan berpengaruh dalam interaksi global.

Namun, hal tersebut tentu tidak dapat menutupi berbagai kekurangan Jakarta dalam hal infrastruktur yang masih belum memadai. Dengan status Jakarta sebagai Ibu Kota Diplomatis ASEAN tentu akan menambah jumlah warga Jakarta sehingga diperlukan peningkatan kapasitas ruang dan pelayanan infrastruktur. Oleh karena itu, Jakarta perlu membenahi dirinya dengan ketersediaan transportasi publik serta infrastruktur perkotaan yang memadai.

Selain itu, pemerintah Jakarta juga merencanakan pembangunan sekolah internasional, klinik internasional, dan fasilitas lainnya di area Sekretariat ASEAN untuk meningkatkan kenyamanan para warga asing yang tinggal di Jakarta.

Kita doakan saja semoga rencana tersebut benar-benar terealisasi dan dapat mendukung keberhasilan pembangunan Komunitas ASEAN pada tahun 2015, namun tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Referensi:
  • http://asean.org/asean/asean-secretariat
  • http://nkrinews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1365:jakarta-dikokohkan-menjadi-ibu-kota-diplomatik-asean&catid=48:asean&Itemid=69
  • http://thejakartapost.com/news/2011/12/10/welcome-jakarta-diplomatic-capital.html
  • http://thejakartapost.com/news/2012/05/29/jakarta-develop-asean-diplomatic-zone.html

~~~

Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba blog #10daysforASEAN hari ke-10.

6 comments :

  1. Perlu usaha keras banget nih Jakarta. Semoga sukses :)

    ReplyDelete
  2. kenapa harus di jakarta ya ? kan di Luar jawa tak kalah menariknya. Jakarta sudah terlalu padat dengan gedung perkantoran.

    ReplyDelete
  3. Wah ikutan juga tantangan 10 hari ya mbak... Hebat!

    ReplyDelete
  4. Semoga Jakarta bisa dan mempersiapkan diri sebaik mungkin utk itu. Sungguh suatu kehormatan bagi Indonesia ya mbak.

    ReplyDelete