Sunday, October 20, 2013

Peran Ibu untuk Si Pemimpin Kecil: Gampang-Gampang Susah

"Teteh duduk di sini!" kata Jav pada Zuyyin dan adiknya, setelah menyusun kursi menjadi empat baris ke belakang. Si Teteh pun menurut, duduk di kursi baris pertama dan adiknya duduk di baris kedua, sedangkan Jav duduk di kursi baris ketiga. Ceritanya lagi naik kereta. Mirip adegan di salah satu iklan produk susu itu.

Jav sedang main kereta-keretaan (dok. pribadi)
Melihat kejadian itu, perasaan saya campur aduk. Pertama, takjub karena ternyata adegan dalam iklan produk susu itu enggak berlebihan. Buktinya, kejadian juga sama anak saya. Kedua, agak enggak enak sama pengelola kafe, soalnya Jav udah ngacak-ngacak kursi di kafenya hehe... Ketiga, tentu saja bangga dong. Bagaimana tidak, kejadian tersebut menunjukkan bahwa Jav tau apa yang dia mau, berusaha untuk mewujudkannya, dan berhasil mengkomunikasikan keinginannya tersebut pada temannya. Saya menyebutnya si pemimpin kecil, karena umurnya baru 2,5 tahun dan dia sudah menampakkan sifat kepemimpinan.
"Sesungguhnya Aku akan menjadikan (manusia) di muka bumi sebagai seorang khalifah." ( QS. Al Baqarah:30)
Semua manusia pada dasarnya diciptakan untuk menjadi seorang pemimpin, setidaknya untuk dirinya sendiri. Sebagai laki-laki tentu Jav juga akan menjadi pemimpin dalam keluarganya. Syukur kalau suatu saat nanti Jav juga bisa menjadi pemimpin dalam lingkup yang lebih besar, siapa yang tau.

Pada perkembangannya, kepribadian seseorang tidak hanya ditentukan oleh gen, tetapi juga dipengaruhi oleh gizi dan lingkungan. Jadi, bisa saja potensi kepemimpinan Jav menjadi tidak berkembang apabila tidak didukung dengan gizi dan lingkungan yang kondusif. Sebagai seorang ibu, tentu sudah menjadi tugas saya untuk menjaga dan mengembangkan sifat kepemimpinan dalam diri Jav.

Kenapa harus ibu?
  • Orang tua, terutama ibu merupakan guru pertama bagi seorang anak. Sejak lahir, ibu merupakan sosok pertama yang dikenal anak. Sehingga apapun yang dilakukan ibu, akan terekam oleh anak.
  • Anak adalah titipan Allah. Maka pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua. Karena sebagian besar waktu anak biasanya dihabiskan bersama ibu, maka ibu lah yang harus lebih sering 'mempraktekkan' secara langsung pendidikan untuk anak.
Kebiasaan baik untuk si pemimpin kecil
Sifat kepemimpinan tidak bisa muncul secara instan. Dibutuhkan proses yang panjang untuk membentuk karakter tersebut. Dengan kebiasaan-kebiasaan baik yang saya terapkan di rumah, mudah-mudahan bisa mengembangkan karakter-karakter yang mendukung potensi kepemimpinan Jav.

Nutrisi yang baik
Mens sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat)
Nutrisi yang baik sangat penting bagi perkembangan otak dan tubuh anak. Apalagi, masa balita merupakan masa emas pertumbuhannya. Dengan memenuhi kebutuhan nutrisinya, maka akan berpengaruh pada kecerdasan, kreativitas dan perilaku anak.
  • ASI is the best
Meskipun perjuangan saya memberikan ASI Ekslusif untuk Jav tidak semulus jalan tol, namun syukurlah Jav bisa mendapatkan ASI hingga umurnya 26 bulan.
  • MPASI homemade
Setelah berumur 6 bulan, saya memberikan MPASI homemade untuk Jav. Kenapa homemade? Karena makanan homemade terjamin kesegarannya, kualitasnya, kebersihannya, dan keamanannya (tidak mengandung bahan pengawet buatan dan zat aditif lainnya).
  • Teratur
Saya membiasakan keluarga kami, termasuk Jav untuk makan berat tiga kali sehari, termasuk sarapan. Sarapan sangat penting sebagai asupan nutrisi bagi tubuh dan otak sehingga siap melakukan berbagai aktivitas di siang hari. Ditambah makan selingan minimal dua kali sehari, sehingga kandungan gula dalam darah tetap terjaga.
  • Gizi seimbang
Makanan yang saya sediakan minimal harus mengandung karbohidrat, protein, dan sayur. Ditambah buah yang akan serat, vitamin, mineral dan antioksidan.
  • Bervariasi
Meskipun penelitian menyebutkan beberapa makanan yang sangat baik bagi pertumbuhan otak anak, namun saya tetap memberikan jenis makanan yang bervariasi untuk Jav. Hasilnya, Jav tidak pernah memilih-milih makanan. Cemilan misalnya, mulai singkong ala tradisional sampai pasta ala modern, dia mau. Ikan, mulai belut yang berasal dari sawah sampai salmon yang diimpor, dia suka. Buah-buahan juga, mulai buah pisang yang murah meriah sampai buah naga yang mahal, dia lahap. Begitu juga dengan sayuran, mulai taoge yang 'enggak keren' sampai zucchini yang 'tampak lebih keren', dia doyan.

Jav bersama homemade cookies buatan bundanya (dok. pribadi)
Pendidikan yang baik
Pendidikan anak harus dimulai sejak dini, sehingga karakter anak pun terbentuk sedini mungkin. Memangnya bagaimana sih cara mendidik anak seumur Jav? Dengan memberi pelatihan kepemimpinan ala orientasi mahasiswa baru? Tentu tidak hehehe...

Mendidik anak di usia dini sangatlah mudah. Kenapa? Pertama, karena pada masa emas pertumbuhannya, otak anak menyerap informasi seperti spons. Tanpa perlu diajarkan, anak akan melihat dan meniru aktivitas orang tuanya baik lisan maupun perbuatannya. Kedua, mendidik anak cukup melalui bermain dan kegiatan sehari-hari di rumah. Dunia anak adalah dunia bermain. Tapi jangan salah, melalui bermain lah kemampuan motorik anak dapat terstimulasi dan pengembangan karakter dapat dibentuk.
  • Bermain di dalam rumah
Banyak permainan di dalam rumah yang dapat meningkatkan perkembangan otak anak, seperti menyusun balok, menyusun puzzle, bermain pasir, play dough, dan lain-lain. Jav sangat menyukai puzzle. Manfaatnya sangat banyak, selain melatih sensor visual dan motorik halusnya, juga dapat melatih koordinasi mata dan tangan, konsentrasi, ketekukan, kesabaran, dan memecahkan masalah.

Jav bermain puzzle (dok. pribadi)
Jav bermain pasir (dok. pribadi)
Jav bermain balok (dok. pribadi)
  • Bermain di alam terbuka
Saya selalu menyempatkan diri mengajak Jav bermain di luar rumah. Selain lebih leluasa bergerak sehingga melatih motorik kasarnya dan lebih berani, anak pun dapat mengeksplorasi lingkungannya, mengenal hewan juga tumbuhan. Pada saat-saat seperti inilah saya melatih Jav untuk mengenal penciptanya. Dengan bermain di luar, Jav juga bisa bertemu banyak orang sehingga dapat belajar sopan santun dan bersosialisasi. Seperti berbagi mainan, mengucapkan salam, terima kasih, permisi, dan lain-lain.

Berani memanjat menara penyimpanan air, berarti berani menanggung resiko jatuh :p (dok. pribadi)
Jav meniup kelopak bunga dandelion (dok. pribadi)
Jav bermain bersama kucing (dok. pribadi)
Jav bermain perosotan bersama teman-temannya (dok. pribadi)
  • Bermain keterampilan hidup
Permainan keterampilan hidup biasanya merupakan kegiatan yang paling menarik bagi anak. Anak-anak senang memperhatikan dan meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Maka sejak dini saya sudah melatih Jav cara merawat diri seperti menyikat gigi, menyisir rambutnya, memilih pakaiannya, dan lain-lain. Secara tidak langsung, kegiatan tersebut melatih kepercayaan diri, kemandirian, dan keteraturan. Selain itu, Jav juga senang melakukan pekerjaan sehari-hari. Menuangkan air minum sendiri atau membersihkan makanan/minuman yang dia tumpahkan misalnya, selain melatih motorik halusnya juga dapat melatih tanggung jawab, disiplin, dan kepatuhan. Saya juga selalu melibatkan Jav dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, sehingga melatih kebiasaan membantu orang lain.

Jav belajar menyikat gigi sendiri (dok. pribadi)
Jav belajar makan sendiri (dok. pribadi)
Jav 'membantu' bundanya memasak (dok. pribadi)

  • Membaca buku
Hobi saya membaca buku rupanya menular pada Jav. Membaca buku mempunyai banyak manfaat, diantaranya meningkatkan kemampuan berbahasa, mendengar, imajinasi dan kreativitas, kecerdasan emosi, dan wawasan yang luas.

Jav membaca buku (dok. pribadi)
  • Bercerita
Setiap malam, sebelum tidur, saya biasa mengajak Jav bercerita tentang kegiatan yang sudah dia lakukan di siang hari. Hal ini dapat melatih keterbukaan, daya ingat, dan belajar menyampaikan hal yang ada di dalam pikirannya.

Peran ibu sangat penting
Mendidik si pemimpin kecil terlihat mudah ya? Sebagai ibu, yang perlu saya lakukan hanya memfasilitasi, mendampingi, dan mengarahkan Jav. Namun bagi saya, tugas tersebut gampang-gampang susah. Saking pentingnya peran ibu dalam tumbuh kembang seorang anak, maka seorang ibu harus terus membekali diri dengan berbagai pengetahuan.
  • Seorang ibu harus mampu melihat potensi yang ada pada anak lalu mengembangkannya.
  • Seorang ibu harus mempunyai pengetahuan tentang tahap perkembangan anak dan stimulasinya.
  • Seorang ibu harus kreatif dan berwawasan luas.
  • Seorang ibu adalah role model bagi anaknya. Sebagai muslim, maka ibu harus menjalankan pola hidup yang menanamkan aqidah dan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Mendidik anak berarti mendidik diri sendiri. Itu yang sulit. Untungnya, sekarang ini berbagai pengetahuan mengenai ilmu parenting dan tumbuh kembang anak sudah mudah diakses baik melalui buku, seminar, dan informasi di internet.
When you teach a man, you teach a person. But when you teach a woman, you teach a generation. (anonim)
~~~


4 comments :

  1. terlihat gapang tapi kenyataannya penuh perjuangan ya mbak. Good luck ya mbak

    ReplyDelete
  2. Yang paling penting adalah kita menjadi teladan bagi anak2 kita ya bund.. Itu yang sulit.. hihihi

    Semoga anak2 kita bisa menjadi pemimpin yang baik kelak ketika dewasa..aaamiinn ^^

    Sukses ya mbak ngontesnya ^^

    ReplyDelete
  3. itu Jav, pinter banget ikut ngulek hehehe... sukses ya, ngontesnya :)

    ReplyDelete