Friday, March 27, 2015

Tentang Nama Panggilan

Postingan ini dibuat dalam rangka ikut serta dalam Free Book Giveaway (Preloved) : Maya Maia by Devania Annesya! | Twitter : @tukardc | Blog : tukardengancerita.wordpress.com #FBG2MayaMaia

~~~

Sumber

Nama adalah doa. Orang tua kita, tentu menyelipkan doa terbaik melalui nama yang mereka berikan untuk kita. Namun, seiring dengan bertambahnya usia dan jaringan pertemanan, kadang nama panggilan yang bagus dan keren pun berubah aneh.

Contohnya nama panggilan teman-teman saya ini. Pektay, dia laki-laki, tapi karena kulitnya putih sekali, teman-teman di SMA tega memanggilnya begitu. Mbe, merupakan panggilan untuk teman di komplek rumah saya karena rambutnya yang keriting. Teman kuliah saya, dipanggil Cakil karena rahang bawahnya yang lebih maju dari rahang atasnya. Suami saya, dipanggil Buret karena pernah memecahkan buret saat sedang praktikum kimia. Saya sendiri, dipanggil Donath oleh teman-teman dekat (ceritanya sudah pernah saya tulis di sini).

Selama yang dipanggil asyik-asyik saja, ya tidak masalah. Tapi, saya pernah merasakan pengalaman konyol karena nama panggilan teman. Jadi, saya selalu menyimpan nomor kontak teman-teman sesuai dengan nama panggilannya. Karena jujur, saking menempelnya nama panggilan daripada nama aslinya, saya perlu loading agak lama jika harus mengingat nama asli mereka. Bahkan pada beberapa orang, saya sama sekali tidak ingat nama aslinya. Faktor umur juga mungkin, hihihi….

Beberapa waktu yang lalu, saya kepingin makan bakso malang. Tukang bakso zaman sekarang kan canggih-canggih ya, bisa dipanggil lewat telepon. Saya pun mengetikkan kata baso di ponsel. Yang muncul di kontak adalah:
  • Baso
  • Baso Malang Maknyus
  • Baso Malang Trio

Saya ingat, hanya satu nomor tukang bakso langganan saya yang aktif. Entah kenapa, si mas ini hobinya ganti nomor melulu. Sayanya juga asal simpan saja dengan nama lain, bukan mengganti nomor yang sudah ada. Akhirnya saya coba satu-satu. Baso Malang Maknyus, tidak aktif. Baso Malang Trio, tidak aktif juga. Baso, aktif! Namun tidak diangkat. Mungkin sedang di jalan atau sedang melayani pelanggan. Saya segera mengirim pesan singkat berbunyi:
Jualan? Ditunggu ya di rumah.
Tapi, eh, loh? Saya perhatikan nomornya, kok terasa tidak asing. Nomor Halo, sepuluh angka. Ini kan nomor teman kuliah saya! Saya ingat nomornya karena dulu dia sering menghubungi saya (dan teman-teman lain juga). Dia kan ketua angkatan saya di jurusan. Namanya Baskoro, panggilannya Baso…. Aduh, salah kirim dong! Saya langsung geli membayangkan Baso mengernyitkan kening saat membaca pesan singkat itu di sela-sela kesibukan pekerjaannya, hahaha….

35 comments :

  1. wkwkwk. :D

    ujung-ujungnya nggak jadi makan baso dong, mak? :D

    ReplyDelete
  2. untung smsnya cuma minta kirimin bakso doang ya mbak :D

    ReplyDelete
  3. haha..sama2 baso

    suka baso malang juga teh..

    ReplyDelete
  4. Hahah... Masih mending ini lucu, kadang2 suka heran org mau dipanggil dg panggilan yg artinya jelek, padahal nama aslinya bagus :D

    ReplyDelete
  5. Huahahahaaaa.. Trus dibalesnya gimana, Mbak? :D

    ReplyDelete
  6. hahaha lucu juga mbak. jadi kita nyimpen nomor hp penjual ya. aku punya nomor penjual bubur, rujak, sama ketoprak :)

    ReplyDelete
  7. Hehehe... Mas Baskoro :)
    Ngomong2 tentang bakso, saya jualan tahu susu bakso. Pada suatu hari ada yang pesan, namanya Pak Hadi, lalu saya antar. Lhoooo, ternyata istrinya Pak Hadi itu adalah teman saya KKN dulu. Gak nyangka, ketemu lagi jadinya. Padahal sudah sepuluh tahun lebih ga pernah ketemu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. penasaran sama tahu susu baksonya :D
      alhamdulillah ya bisa ketemu tmn lama :)

      Delete
  8. ha, ha, lucu banget, kebayang yang menerima smsnya

    ReplyDelete
  9. :))) mas baskoro nya balas smsnya gak mbak? :D

    ReplyDelete
  10. good luck ya
    @guru5seni8
    http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    ReplyDelete
  11. Hahahaha, temennya mungkin ngiranya Mama Jav becanda kali ya :)

    ReplyDelete