Saya mau cerita tentang munggahan nih, tradisi masyarakat
Sunda dalam menyambut Bulan Ramadan. Munggahan berasal dari kata unggah yang artinya pindah atau naik. Dalam konteks ini, berarti perpindahan dari Bulan Syaban ke Bulan Ramadan--bulan yang penuh berkah. Kegiatannya biasanya dilakukan tepat
sehari sebelum Bulan Ramadan. Acaranya yaitu kumpul-kumpul, makan-makan, dan
maaf-maafan bersama keluarga.
Tahun kemarin sih semuanya berkumpul, keluarga saya, keluarga adik, dan keluarga mertua juga ikut. Tempatnya di saung milik orang tua. Menu utamanya, sate kambing dan sate ayam. Masing-masing membawa menu tambahan sesuai dengankemauannya kemampuannya. Waktu itu saya bawa apa
ya? Sepertinya nasi deh, yang paling mudah membuatnya, hihihi....
Tahun kemarin sih semuanya berkumpul, keluarga saya, keluarga adik, dan keluarga mertua juga ikut. Tempatnya di saung milik orang tua. Menu utamanya, sate kambing dan sate ayam. Masing-masing membawa menu tambahan sesuai dengan
Tapi tahun ini berbeda. Karena munggahan kemarin jatuhnya
pada hari kerja, maka kami tidak mengadakan acara khusus. Suami belum pulang.
Adik dan keluarganya juga masih di luar kota. Yang ada hanya kami bertiga, saya
dan kedua orang tua saya. Eh ditambah Jav jadi berempat :D Kami makan malam
seperti biasa. Tapi sebelum bubaran untuk salat Tarawih, tetap ada acara
maaf-maafan dulu.
Yang lumayan berkesan di tahun ini yaitu acara botram (makan-makan) bersama ibu-ibu di komplek. Kegiatannya diadakan seminggu sebelum Bulan
Ramadan. Pertimbangannya, karena kalau diadakan sehari sebelum Bulan Ramadan,
khawatir akan mengganggu acara keluarga.
Sempat deg-degan dan bingung, makanan apa ya yang akan saya
bawa. Karena idealnya, botram itu kan membawa makanan masing-masing untuk
dikumpulkan dan dimakan bersama-sama. Sempat terpikir untuk beli saja. Soalnya saya
tidak pede membawa makanan hasil masakan saya untuk ditukar dengan makanan
hasil masakan para ibu-ibu yang sudah senior di dapur. Tapi, untungnya Ibu RT
menginstruksikan agar kami tidak perlu membawa apa-apa. Fiuh.... Tempat dan
dananya disediakan oleh Ibu RT. Sedangkan yang memasaknya, salah satu tetangga
yang memang sudah terkenal jago memasak.
Ini adalah pertama kalinya saya ikut acara ini, karena
kebetulan waktunya memang cocok. Itupun saya datang agak terlambat karena menjemput
Jav ke sekolah dulu. Ketika saya datang sih, acara utamanya belum dimulai,
masih ngobrol-ngobrol santai membicarakan gosip isu-isu hangat yang terjadi di
komplek, seperti masalah air bersih serta uang sahur untuk pertugas keamanan
dan petugas kebersihan. Ternyata lumayan banyak juga yang ikut meramaikan. Dari
sekitar 50 kepala keluarga, ada tiga per empatnya yang datang.
Baru deh, setelah masuk waktu makan siang, acara
makan-makannya dimulai. Menunya sederhana saja, tapi sangat nikmat. Ada nasi
liwet, ayam goreng, tumis tahu, serta tidak ketinggalan sambal, lalap, dan
kerupuk. Minumannya ada jus kuini yang segar. Pencuci mulutnya ada buah
semangka dan pisang. Wuih, nikmat banget deh, siang-siang, makan sambil ngobrol
sama ibu-ibu :D Terakhir, kegiatan ini ditutup dengan acara salam-salaman dan maaf-maafan.
Kalau teman-teman, bagaimana cerita munggahan-nya? :)
Halo mak salam kenal :)
ReplyDeleteSeru acara munggahannya , semoga lancar ya ibadahnya tahun ini ^^
sama2 :)
Deletehallo mak nathalia.. salam kenal yaaa...
ReplyDeleteaduuuh mupeng pisan ih aku uda, di jkt mah ga ada botram.. dulu pas di bandung suka ikut botram ama temen2nya mama aku.. hahaha enaak pisan makan rame2 sambil dengerin ibu2 ngegosip.. hehe
oia aku udah follow yaa mak, GFC 147 #KEB asiiiik :))
folbek jg ya mak di www.vitawirapraja.com
ajak aja yg di jakarta buat botram juga, hihihi...
DeleteSaya dengar pertama kali istilah munggahan ini dari seorang teman beberapa hari menjelang Ramadan kemarin. Ternyata bagus banget rangkaian acaranya.
ReplyDeletetemannya orang sunda? :D
DeleteIya, Bund.
Deletehehehe...
Deletehehe, di sini juga ada tradisi munggahan. ntar ada udun-udunan juga. makanannya biasanya yang ringan aja, mba. kayak ketan kepala yang dicampur sama kacang. Atau bisa juga ketupat.
ReplyDeleteketupat mah berat atuh :p
DeleteKalau di luar negeri kayak potluck ya Tante, masing-masing menyumbangkan makanan untuk dimakan bersama-sama. Eh, btw, botram tuh apa ya? :D
ReplyDeleteiya itu, botram teh potluck gitu :D cuman makanannya masakan tradisional sunda :)
Deletemunggahan kali ini aku gak ada apa-apa nih mbak
ReplyDeletesoalnya hari kerja yah...
Deletesenengnya munggahannya sama tetangga tetangga jadi bisa sekalian ajang mempererat silaturahmi ya :)
ReplyDeleteiya :)
DeleteMunggahan di rumah ortu biasanya di mushola, bawa makanan masing-masing terus dimakan bareng.
ReplyDelete*Mak aku udah follow blognya ya*
wah di mushola ya...
DeleteKalo di kampung saya namanya megengan Mak. Tapi acaranya buat bapak-bapak aja, ngumpul di satu rumah warga sebelum taraweh pertama. Masing2 KK bawa 2 nasi berkat dari rumah, trus nanti ditukar antar warga. Habis berdoa dibawa pulang.
ReplyDeleteoh jd makannya mah di rumah masing2 ya?
Deleteunik :)
Kalau tempat saya namanya ruwahan mungkin, ya. Asyik banget memang. Makan sama keluarga besar menjadikan menu yang biasa menjadi istimewa ya, Jav.
ReplyDeletejav mah ga mau makan, malah anteng main sendiri :D
DeleteKalo di daerah saya mungkin nyadran/sadranan biasanya kumpul di halaman masjid/mushola gelar tikar terus setelah berdoa sama-sama makan bareng-bareng deh. Hehe.
ReplyDeletewuih seru ya :)
Deletessama mak, di kampung halaman juga ada istilah ini :)
ReplyDelete*toss*
Deletemunggahan tahun sekarang jenuh banget diem di rumah :D
ReplyDeletekan enak di rumah ngumpul sama keluarga :)
Deletedi artikelnya kan saya tulis botram ibu2 komplek & saya yang paling junior :p
ReplyDeletesama saja mba :)
ReplyDelete:)
DeleteAku malah baru tau ada acara ini... prasaan dari dulu ortu ga prnh ngadain yg bgini jg sih mba... seru jg ya, bisa makan bareng sebelum puasa
ReplyDeletebeda kebiasaan yah :)
Delete