Wednesday, August 5, 2015

Alergi Obat: Mau Sembuh Malah Tambah Sakit

alergi obat

Lebih baik sakit gigi atau sakit hati? Saya sih enggak dua-duanya deh. Meskipun sakit hati jauh lebih menyesakkan dada, tapi sakit gigi juga ternyata sangat menyiksa. Sudah sebulan ini saya menderita sakit gigi karena ada gigi geraham yang berlubang. Sakitnya pertama kali muncul ketika bulan Ramadhan. Namun karena sedang puasa, saya tunda kunjungan ke dokter giginya sampai Lebaran.

Tadinya mau periksa di temannya Mamah, tapi malu ah. Akhirnya kemarin saya putuskan untuk periksa di Puskesmas saja, sekalian mencoba BPJS yang belum pernah dimanfaatkan.

Kata dokternya, ada radang di gusi saya. Makanya sebelum mulai perawatan, saya diberi obat dulu berupa antibiotik dan antinyeri. Pulang ke rumah, langsung saya makan obatnya. Di dalam hati, saya memuji dokter tersebut. Karena seumur hidup, baru sekarang ada dokter yang lebih dulu menanyakan apakah saya mempunyai riwayat alergi terhadap obat atau tidak. Biasanya saya yang harus selalu berinisiatif menceritakan riwayat alergi obat saya setiap dokter hendak menuliskan resep obat. Ya, selain mempunyai riwayat alergi udara dan alergi stres, saya juga mempunyai riwayat alergi obat.

Tentang Alergi Obat
Alergi obat terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan (hipersensitif) terhadap obat yang dikonsumsi. Penyebabnya belum dapat dipastikan. Bisa karena faktor genetik, ayah saya memang alergi makanan (udang). Bisa juga karena daya tahan tubuh yang sedang lemah, alergi pertama saya baru muncul saat kuliah, ketika saya sudah jarang olahraga (menari) lagi.

Gejala yang muncul pun berbeda-beda. Bisa berupa ruam, gatal-gatal, demam, bengkak, sesak, hingga anafilaksis (reaksi alergi yang berbahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa). Sedih ya, mau sembuh malah tambah sakit, hiks....

Wajib Lapor Sama Dokter
Alergi obat enggak bisa disembuhkan. Hanya bisa diminimalkan dengan cara menghindari pemicunya. Oleh karena itu, setelah mengetahui bahwa tubuh saya alergi terhadap obat tertentu, saya harus mencatatnya dan selalu mengkomunikasikannya dengan dokter yang baru saya temui. Sehingga dokter enggak akan meresepkan obat-obat tersebut dan menggantinya dengan yang lain.

Berikut riwayat alergi obat yang pernah saya alami:
  • Waktu kuliah, saya pernah alergi karena obat antibiotik. Niatnya ingin menyembuhkan radang tenggorokan, malah bibir saya yang bengkak, luka, dan berbekas hingga berminggu-minggu.
  • Ketika melahirkan secara SC, setelahnya wajah saya bengkak (seperti korban KDRT sampai-sampai Mamah enggak bisa mengenali saya) karena alergi obat antinyeri.

Pemeriksaan Alergi Obat 
Dengan riwayat alergi obat seperti itu, tentu saya menjadi super waspada ketika harus mengkonsumsi obat. Makanya, kalau sakit, saya paling malas berobat ke dokter. Sebisa mungkin menghindari obat-obatan kimia dan memaksimalkan pemanfaatan obat-obatan tradisional. Tetapi ada masa ketika saya merasa membutuhkan bantuan dokter untuk menyembuhkan penyakit, sehingga saya pun terpaksa menelan obat kimia.

Oleh karena itu, saya penasaran sekali, bisa enggak mengetahui obat apa saja yang akan membuat saya alergi? Ada tesnya enggak? Berikut kutipan jawaban dari dr. Aprillia Putrie di grup Facebook Pasien Cerdas Indonesia.
Panel tes alergi yang saat ini banyak tersedia adalah tes alergi untuk debu, kutu, dsb. Panel tes alergi yang sekarang terdapat di pasaran/laboratorium belum mencakup tes alergi obat-obat tertentu. Karena jumlah obat yang beredar di masyarakat demikian banyaknya, dan tidak memungkinkan untuk mengujinya satu persatu. Bayangkan saja seandainya kita alergi terhadap obat batuk, artinya kita harus menguji masing-masing komponen obat tersebut (CTM, ambroxol, DMP, GG, belum lagi zat pembawanya seperti menthol, turunan alkohol, dsb). 
Kesimpulannya, saya (dan semua penderita alergi obat) enggak akan bisa mengetahui obat apa saja yang dapat menyebabkan alergi sebelum mencobanya sendiri dan melihat reaksinya :(

Ketika Alergi Obat Muncul Lagi
Tiga jam setelah mengkonsumsi obat dari dokter gigi, rupanya alergi saya kambuh lagi. Tersangkanya ya kalau bukan antibiotik, berarti antinyeri. Tanda-tandanya, mata merah, berair, bengkak, dan sedikit pusing. Rasanya sama seperti habis menangis semalaman T_T

Ketika alergi obat terjadi lagi, ada dua hal yang harus saya lakukan. Pertama, menghentikan pemakaian obat yang dicurigai menjadi pemicu alergi. Kedua, segera menemui dokter. Setelah memastikan bahwa Puskesmasnya masih buka (setengah jam lagi), saya langsung menelepon Papah untuk menitipkan Jav. Akhirnya malah diantar sama Papah (beliau memang ayah siaga). Saat saya datang, petugas Puskesmas langsung meminta obat yang sudah saya konsumsi, mengkonsultasikannya dengan dokter, lalu menggantinya dengan yang lain, serta memberikan tambahan obat antialergi, obat antibengkak, dan obat maag.

Alhamdulillah, obat yang baru ini enggak menyebabkan alergi. Bengkaknya pun berangsur-berangsur berkurang walaupun saya enggak meminum obat antialergi dan obat antibengkaknya. Takut kena maag, nanti malah menjadi tambah repot. Agar alerginya cepat sembuh, saya memilih untuk mengkonsumsi bahan-bahan alami yang mengandung antihistamin. Di antaranya madu serta buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C dan vitamin A.

Hmmm, semoga daftar obat yang membuat saya alergi enggak bertambah lagi deh. Dan yang pasti sih, semoga saya selalu diberikan kesehatan agar enggak perlu sering-sering mengkonsumsi obat kimia :)

61 comments :

  1. masih mendingan udah manfaatin BPJS dengan seksama, akibatnya malah bukannya sembuh malah tambah sakit, obatnya didapet dari hasil pemeriksaan BPJS sih...hehe

    ReplyDelete
  2. repot juga kalo sudah alergi obat, mesti selektif dan tentunya dengan pemeriksaan dokter yang ketat supaya tidak salah obat, banyak kasus karena alergi obat akibatnya fatal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang pasti kita nya yang harus teliti ya Mas,, kadang kadang kan kalau bukan dokter langganan, kan gak tahu jika pasienya alergi obat

      Delete
  3. Wah, harus punya catatan ya alergi obatnya apa aja... Semoga sekarang udah gak sakit lagi giginya

    ReplyDelete
  4. Saya kalo ketemu dokter pasti ditanya alergi obat apa?
    Mba, saya alergi ciprofloxacin. Kalau minum itu perut langsung mual.
    Semoga segera pulih ya, Mba.

    ReplyDelete
  5. Wah.. harus hati-hati banget ya, bagus juga ditulis biar ga repot-repot mengingat nama obat yang kompleks gitu.. Semoga selalu sehat ya, biar aktivitas lancar dan tidak perlu mengonsumsi bahan kimia..

    ReplyDelete
  6. kalau saya alhamdulilah tidak ada alergi obat .. kalau ada ribet duh .. temen saya juga alergi obat jadinya kalau sakit ke dokter mulut

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh maksudnya mulu kok mulut sih XD

      Delete
    2. Gak apa apa Mbak Nabil. salah dikit Mbak Nathalia maklumin lho iya Kan Mbak..?

      Delete
    3. klo saya kebalik, krn alergi obat, jd males ke dokter :D

      Delete
  7. samaaaa....saia alergi cipro,jadi klo k dokter musti bilang dulu klo alergi cipro. pas mau SC, beberapa obat dicobain dan diliat reaksinya hiks.

    ReplyDelete
  8. Kalau alergi obat dokter, ada baiknya coba cara herbal aja mba, seperti jus sayur sayuran... Kalau saya sudah terbiasa minum obat antibiotik dan obat alergi seperti clindamycin dan loratadine. karena saya alergi makanan seafood

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kalau belum parah sih diusahain diobatin dgn cara alami dl :)

      Delete
  9. Aku pernah alergi obat, kulit jadi merah-merah. Kalo nggak gitu jadi jerawat. Menyebalkan T__T

    ReplyDelete
  10. memang susah mbak kalau kita udah alergi obat dan akan susah lagi kalau itu terjadi pada anak-anak. karena kalau kita gak tau yang ada malah tambah parah sakitnya...makanya akan lebih baik kalau dilakukan dengan cara terapi pengobatan herbal melalui buah-buahan dan sayuran....tinggal kita yang harus pandai mengolah menunya....

    ReplyDelete
  11. Aamiin, semoga selalu sehat Mbak,
    Kan biasanya kalau ke dokter ditanya Mbak "ada riwayat elergi Obat"

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah siih ga pernah alergi obat, semoga jangan pernah deh :)

    ReplyDelete
  13. Wah... ngeri ya alergi obat. Semoga kita sehat-sehat selalu :)

    ReplyDelete
  14. aku juag pernah loh alergi obat sampai kejang2, minum obat mual...

    ReplyDelete
  15. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mak Nathalia kunjungan pedana sambil blogwalking, maaf nih baru bisa bekunjung. Setelah saya baca post nya jadi inget Ibu saya Mbak. beliau punya alergi jadi setiap berobat ke dokte mesti saya yang harus mengantarnya agar obat nya jangan di kasih anti boitik yang membuat alergi saat di minum. makasih atas info sehanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ohh Maaf maksudnya Mbak Nathalia, komentar diatas penulisanya ada yg kurang lengkap. maaf gak di sengaja Mbak. :)

      Delete
    2. klo bgitu sebaiknya dicatat aja obat2 apa aja yg bikin ibunya alergi, trus simpen di dompet/di antara kartu berobat... jdnya misalnya mas ga bisa nganterin, ibunya tinggal kasih catetannya :)

      Delete
  16. Oh ya Mbak blog nya sekalian saya Folllow biar silaturrahim antar blogging lebih nyaman. follow succesfull.

    ReplyDelete
  17. semoga sakitnya lekas sembuh ya mba, kalo alergi obat tertentu kayanya harus pilih2 obat yang di minum ya mba

    ReplyDelete
  18. wih bahaya juga nih kalau alergi obat,alhamdulillah saya nggak ada alergi obat,yg ada alergi pada cerita tentangnya *uhuk

    ReplyDelete
  19. Harus dicoba semua oabt baru ketahuan alerginya ya..

    ReplyDelete
  20. Biasanya dokter pas mau kasih obat suka nanya, ada alergi pbat tertentu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. idealnya begitu, tp ada beberapa dokter yg hrs saya ingetin duluan :)

      Delete
  21. saya pernah punya temen kerja nih mb, ia juga alergi sama obat, gak cuma alergi sama obat sahaja, tapi sama jamu2, atau obat2 herbal, mp si dokternya bingung mau dikasih obat apaan.

    ReplyDelete
  22. Biasanya klo dokter mau kasih antibiotik aja yg tya... tp tyt mbaknalergi anti nyeri juga ya. Alhamdulillah saya sering minum obat alerginya satu....bosen.wwkww

    ReplyDelete
  23. pernah juga ngalami alergi obat dokter,, tandanya badan menjadi panas seperti rada terbakar! langsung dah hentikan obatnya dari pada makin parah

    ReplyDelete
  24. wah bahaya juga nih kalau alergi obat

    ReplyDelete
  25. suami saya juga alergi obat, belum jelas sih alerginya alergi apa harus diperiksa lebih lanjt. dia sudah ga mau pake obat kimia udah kena ginjalnya (operasi) sekarang lebih ke herbal

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh udah kena ginjalnya :(
      smoga kita smua sehat terus yah, spy jauh2 dr obat...

      Delete
  26. mau ikut nanya ya mbak,,sya kmrn abis kena radang tenggorokan jg,,diksh ciproflaxacin,paracetamol sama licodexon,,setelah diminum sehari semlm seluruh badan sya bentol2 kecil gatal sekali,mata sya serasa kering,,sya curiga alergi cipro,,kalo obatnya sya stop smua apakah perlu balik ke dokter lagi? mengingat radang sya sudah sembuh malah ganti gatal seluruh tubuh bentol2 plus mata pedih sekali,,apakah cukup dengan madu dan sayur buah vit A dan C,,soalnya kalo ke dokter lagi brarti biaya lagi,hehehe

    ReplyDelete