"Pak, mau tanya, baso Tasik di sebelah mana ya?" ibu saya bertanya pada tukang parkir di sekitar Kantor Pemda Kota Tasikmalaya.
"Banyak, Bu. Namanya apa?" tanya tukang parkir.
"Lupa, tempatnya yang di belakang Pemda." Ibu saya kalau dinas atau lewat ke Tasik bersama teman-temannya pasti mampir ke sana. Tapi karena ibu saya ini penumpang yang enggak tahu jalan, malah bingung sendiri ketika mengajak kami.
"Oh, Laksana." Bapak tukang parkir pun langsung menunjukkan arahnya pada kami.
Begitulah sepenggal dialog agak aneh dalam rangka usaha kami mencari baso Tasik langganan ibu saya. Ya bagaimana enggak aneh, menanyakan baso Tasik di Tasik kan harus jelas namanya. Kalau enggak jelas, yang ditanya juga bingung mau jawab apa. Seperti menanyakan mie kocok Bandung di Bandung, banyak soalnya :p
Adegan tersebut terjadi pada hari Minggu yang lalu. Saat itu, kami sedang berada dalam perjalanan dari Bandung menuju Ciamis. Ada acara arisan keluarga besar ibu saya yang diadakan di salah satu restoran di Ciamis. Sebelumnya, mampir dulu ke daerah Indihiyang, sidak menengok proyek yang sedang berjalan. Setelah itu, ibu saya mengajak kami untuk ngebaso Tasik.
Kami memang penggemar baso Tasik. Kemarin-kemarin di dekat komplek rumah sih ada juga, namanya Mie Baso Abah Tasik. Tapi baru-baru ini malah tutup. Katanya ditinggal sama pegawainya yang jago meracik :( Hmmm, padahal kami sekeluarga suka banget ngebaso di sana.
Waktu itu, mumpung sedang di Tasik, kami pun memutuskan untuk mencicipi Mie Baso Laksana. Toh nanti di tempat arisan bayarnya masing-masing. Daripada makan siang di tempat arisan, dan baru ngebaso sepulangnya dari sana dengan risiko perut masih kenyang, kami pun langsung menuju ke pusat Kota Tasik demi ngebaso di tempat langganan ibu saya tersebut.
Lokasinya relatif mudah dicapai, cukup strategis. Selain itu, namanya juga cukup terkenal. Asal menyebutkan nama Laksana, pasti pada tahu. Begitu juga dengan saudara-saudara yang kami temui di tempat arisan, mereka berkomentar "Enak dong," ketika mendengar bahwa sebelumnya kami ngebaso Tasik dulu di Laksana.
Untuk yang belum pernah ke sana, cari saja gedung di belakang kantor Pemda Kota Tasik yang berada di pojok dengan dinding yang dikelilingi kaca. Dan untuk memastikan, lihat saja papan nama yang terpasang di bagian depannya. Meskipun enggak terlalu luas, tapi lahan parkirnya memungkinkan untuk menampung beberapa kendaraan roda empat dan roda dua. Karena masih pagi, saat itu hanya tiga meja yang terisi.
Waktu itu saya memesan Yamin Manis Sedang Baso Babat. Enggak perlu menunggu terlalu lama, pesanan pun tersaji di meja kami. Kesan saya, wow, porsinya banyak sekali. Apalagi dibanding mie kuah pesanan orang tua, yaminnya terlihat lebih banyak.
Suapan pertama, saya mencoba yaminnya terlebih dulu. Hmmm, teksturnya lembut tapi enggak lembek. Manisnya pas. Taburan ayam dan daun bawangnya pun melimpah.
Suapan kedua, saya mencoba kuahnya. Gurih.... Enak banget deh. Di dalamnya terdapat 4 buah baso, babat, dan sayur. Basonya lembut, kenyalnya pas. Sedangkan babatnya renyah dan segar.
Nah, baso Tasik ini sepintas memang mirip dengan baso Cina (kalau di Bandung misalnya Mie Baso Akung dan Mymo). Yang membuatnya berbeda yaitu sausnya. Mie baso Tasik mempunyai saus bawang yang khas. Merupakan perpaduan antara sambal, bawang putih, dan cuka. Aroma dan rasanya enak sekali. Enggak terlalu pedas, tapi gurih dan segar. Bikin kangen. Jadi kalau ngebaso Tasik, saus ini enggak boleh terlewat.
Sebagai pelengkap, di sini ada pangsit gorengnya juga. Tapi menurut saya sih rasanya biasa saja. Adapun untuk minumnya, kami diberi teh tawar hangat gratis. Pasangan yang cocok untuk mie baso yang pedas. Selain itu, kami enggak memesan apa-apa lagi. Nanti saja pesan di tempat arisan :D
Alhamdulillah.... Pagi itu merasa puas banget ngebasonya. Kebetulan cuaca juga sedang agak mendung. Ya hangat, ya nikmat, ya kenyang juga. Recomended deh Mie Baso Laksana ini ;)
~~~
Mie Baso Laksana
Jalan Pemuda No. 5 Tasikmalaya
Mie/Yamien Baso Rp 28.000
Mie/Yamien Baso Babat Rp 33.000
Mie/Yamien Baso Spesial Rp 38.000
mayan juga ya harga baksonya
ReplyDeletecuma jauh kesananya..cuma bisa liat fotonya aja huhuhu
Iya, klo ga skalian lewat sih saya jg males :D
Deleteblom pernah ngerasain baso tasik, ada babatnya bikin penasaran
ReplyDeleteBabatnya renyah :D
DeleteWadohh pagi pagi baca postingannya mbak malah jadi laper nih :D
ReplyDeletebelum sarapan soalnya.. hehe
Sok atuh sarapan dulu :p
DeleteWaahhh harganyaaa T___T
ReplyDeleteHeuheu :D
DeleteMayan juga harganya mb nath. Hihi. Tapi worth it dengan kualitas makanannya ya.
ReplyDeleteIya emang relatif mahal heuheu...
DeleteHarganya lumayan jadi kalo makan enaknya makan sendiri.. Kalo nraktir bisa lumyan juga tuh :)
ReplyDeleteHihihi betul :D
Deletewah baso...jadi inget tadi arisan ngebaso jg...harganya mirip, tampilannya juga mirip..jd pengen ngereview deh :D
ReplyDeleteDi cmh teh? Wah baso apa?
DeleteDi Kantin Kantor saya juga ada yang juan Mie Yamin,,, Tapi sepertinya enakan yang di Foto Dech,,, mungkin karna Harga menentukan Kualitas :D
ReplyDeleteGa selalu kok
Deletekrupuk pangsitnya enak ya mbak, ada isinya juga jadi ngiler aku
ReplyDeleteEnak mba, tp ga terlalu
DeleteBakso dan mie kocok bikin saya kelabakan kalau istri minta dua jajanan ini......pokoknya harus......kalau tidak......
ReplyDeleteHihihi
Deletewah kayaknya enak nih basonya, jadi pengen nyobain..
ReplyDeleteSmoga bisa :)
Deletesemoga bisa terlihat lebih baik dan sukses selalu ya mbk nathalia
ReplyDelete