Tuesday, July 18, 2017

Sayang untuk Melewatkan Wisata Berikut di Pontianak

Sumber: http://www.getborneo.com
Siapa yang tidak mengenal Kota Pontianak? Kota besar yang terletak di Pulau Kalimantan ini memang menyimpan beragam keistimewaan, mulai dari beragam makanan khas hingga objek-objek wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan. Apabila teman-teman memang berniat untuk mengunjungi Kota Pontianak, maka sangat disayangkan apabila teman-teman melewatkan 6 objek wisata yang sangat menarik berikut:

Keraton Kadriah
Keraton kadriah didirikan pada tahun 1771 oleh sultan pertama Kota Pontianak, yakni Syarif Abdurrahman Alqadrie. Keraton ini didominasi oleh warna kuning dan terbuat dari kayu belian yang terkenal dengan kekuatannya. Pada halaman keraton ini terdapat meriam kuno peninggalan Jepang dan portugis. Di dalam Keraton Kadriah sendiri teman-teman dapat menemukan berbagai peninggalan sultan serta permaisuri. Apabila teman-teman tertarik untuk berkunjung, maka terdapat beberapa hotel Pontianak yang berdiri di dekatnya.

Tugu Khatulistiwa
Teman-teman tentu tahu dong kalau di Kota Pontianak terdapat sebuah tugu sangat spesial yang disebut sebagai Tugu Khatulistiwa. Objek wisata yang satu ini terletak 3 kilometer dari pusat kota. Tugu Khatulistiwa ini sangat terkenal dan selalu mampu menarik perhatian para wisatawan. Pada Tugu Khatulistiwa ini terdapat sebuah museum yang akan memberikan informasi mengenai garis imajinasi bumi. Di sekitar juga banyak pedagang yang menjual souvenir Tugu Khatulistiwa. Apabila teman-teman perhatikan, banyak hotel Pontianak yang juga memajang hiasan Tugu Khatulistiwa pada suatu bagian hotel tertentu.

Taman Alun-Alun Kapuas
Tidak sah rasanya apabila teman-teman berkunjung ke Pontianak, namun belum berkunjung ke Taman Alun-Alun Kapuas. Letak alun-alun ini sangat strategis, karena dekat dengan pusat perbelanjaan, hotel Pontianak, rumah makan, dan lain-lain. Memang tidak dapat disangkal bahwa keberadaan Sungai Kapuas tidak dapat dipisahkan dari kehidupan warga Pontianak. Selain masih digunakan untuk keperluan transportasi air, tepi Sungai Kapuas juga dijadikan sebuah taman yang menarik untuk keluarga. Taman Alun-Alun Kapuas cocok untuk dikunjungi pada siang serta malam hari.

Museum Kalimantan Barat
Museum Kalimantan Barat lebih dikenal sebagai Museum Negeri Pontianak. Museum Kalimantan Barat terletak di Jalan Ahmad Yani dan memiliki posisi yang sangat mudah untuk diakses. Museum yang satu ini terdiri dari tiga zona dengan hal yang berbeda, yakni artefak, koleksi benda kerajaan, kerajinan seni, budaya suku Dayak, sampai koleksi keramik Cina. Apabila teman-teman memang hobi mengambil foto bersama teman atau keluarga, maka di luar Museum Kalimantan Barat ini terdapat taman dengan jembatan kayu kecil yang seringkali dijadikan tempat pengambilan gambar oleh para wisatawan. Museum ini hanya tutup satu kali seminggu, yakni pada Hari Senin.

Rumah Betang Radankng
Apabila teman-teman termasuk orang yang sangat suka dengan benda-benda kebudayaan, maka Pontianak memiliki Rumah Betang Radankng yang merupakan rumah tradisional asli Suku Dayak. Rumah adat yang satu ini merupakan rumah adat terpanjang di Indonesia dengan panjang 138 meter, lebar 5 meter, serta tinggi 7 meter. Rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang menampung beberapa keturunan Suku Dayak yang memang suka tinggal bersama-sama. Rumah Betang Radankng terdiri dari 3 bagian, yakni teras, ruang tengah kumpul, serta kamar tidur.

Makam Kesultanan Batulayang
Tempat wisata ini adalah kompleks pemakaman tujuh sultan Pontianak beserta keluarganya. Makam utama di sini tentu saja makam sultan pertama, Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie, yang berada dalam sebuah ruangan tepat di tengah kompleks dan berbentuk mirip bunker kecil. Pintu masuk untuk peziarah dibuat rendah sehingga mereka harus merunduk saat masuk sebagai penghormatan pada sultan. Di luar kompleks terdapat sebuah gundukan batu yang diwarnai hijau. Batu inilah yang disebut sebagai batulayang. Kompleks pemakaman ini berada sekitar 2 km dari Tugu Khatulistiwa. Untuk masuk ke sini, teman-teman tidak dipungut biaya.

2 comments :

  1. Teh, aku bookmark (walau ngga tau ke Kalimantannya kapan) tapi kok pengen yaa menginjak pulau Borneo di masa depan hehehe ^^

    ReplyDelete