Sunday, October 15, 2017

Pencernaan Sehat Berkat INTERLAC


Katanya menjadi ibu menyusui itu banyak pantangannya. Ah, itu hanya mitos. Ibu menyusui boleh kok makan dan minum apa saja, asalkan bukan obat dan alkohol. Yang penting makan dan minum secukupnya, tidak berlebihan. Serta selalu observasi keadaan bayi, apakah muncul reaksi alergi atau tidak. Begitu katanya.

Tapi menurut saya, ibu menyusui memang harus mengatur asupan makanannya. Yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta membatasi makanan dan minuman yang mengandung bahan aditif seperti pengawet buatan, penyedap buatan, pewarna buatan, dan lain-lain. Untuk apa? Ya supaya sehat dong. Soalnya repot banget kalau ibu menyusui sakit, apalagi ibu menyusui yang memiliki pencernaan sensitif seperti saya.

Diare
Jadi beberapa hari yang lalu, entah karena makan apa, tiba-tiba saya mengalami diare. Awalnya saya bangun pagi dan buang air besar seperti biasa. Tapi setelah selesai salat Subuh, perut terasa mulas lagi. Karena enggak bisa ditahan, Rashya yang sedang ingin menyusu pun terpaksa menangis karena harus menunggu saya buang air. Untung saat itu ada ayahnya. 

Selesai menyusui Rashya dan dia tidur pulas, perut saya terasa bergejolak lagi. Kali ini waktu yang seharusnya digunakan untuk memasak sarapan dan menyiapkan bekal sekolah Jav jadi terpakai untuk buang air. Untung ada stok frozen food di kulkas, bisa dimanfaatkan dalam keadaan genting seperti ini.

Bisa dibayangkan kan, bagaimana repotnya ketika saya sakit diare. Bukan hanya tersiksa dan lemas karena harus bolak-balik ke toilet, tetapi juga berpengaruh pada rutinitas keluarga sehari-hari. 

Diare merupakan salah satu penyakit pada saluran cerna. 80% dari sistem imun manusia terletak di saluran cerna, karena saluran cerna merupakan organ terbesar di dalam tubuh manusia. Bila dibentangkan, saluran cerna ternyata dapat mencapai luas 300 meter persegi atau sebesar lapangan tenis! Maka dari itu, para ahli medis sepakat bahwa kesehatan saluran cerna manusia adalah cerminan kesehatan tubuh secara umum.

Diare terjadi ketika kesehatan saluran cerna terganggu karena berkembangnya bakteri jahat. Sebaliknya, saluran cerna yang sehat memiliki kandungan bakteri baik (probiotik) yang turut mendukung sistem imun.

Probiotik 
Makanya, untuk menjaga kesehatan saluran cerna, direkomendasikan oleh ahli kesehatan agar mengkonsumsi suplemen probiotik. Tentunya bukan asal suplemen, tetapi bakteri baik yang efektivitas dan keamanannya sudah terbukti secara klinis dan diakui oleh BPOM.

Tapi ibu menyusui kan tidak boleh mengkonsumsi obat sembarangan. Memang betul. Tenang, probiotik kan bukan obat. BPOM Indonesia mengkategorikan probiotik sebagai suplemen makanan. 

Kata probiotik diambil dari Bahasa Yunani “pro” yang berarti “untuk” dan “bios” yang berarti “kehidupan”. Jadi kata probiotik mempunyai makna “untuk kehidupan”. WHO mendefinisikan probiotik sebagai bakteri baik yang dapat hidup di saluran cerna dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, dapat memberikan manfaat kesehatan signifikan bagi penggunanya.

Berikut syarat-syarat probiotik yang baik menurut WHO.
  • Berasal dari manusia 
  • Dapat bertahan hidup di saluran cerna 
  • Tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu 
  • Menghasilkan zat antimikroba 
  • Mampu melawan bakteri jahat 
  • Terdokumentasi penelitian klinis yang baik 

INTERLAC
Ketika diare, saya tidak minum obat antidiare. Karena diare kan usaha tubuh untuk mengeluarkan virus/bakteri/bahan yang enggak baik bagi tubuh. Jadi jangan dihentikan. Agar diare tidak semakin parah dan mengganggu aktivitas harian, saya hanya memperbanyak minum air putih untuk mengganti cairan tubuh dan mengkonsumsi INTERLAC. Kebetulan di rumah sedang ada stok INTERLAC Tablet Kunyah. 

INTERLAC adalah probiotik yang memenuhi semua syarat probiotik yang baik dari WHO. Selain itu, INTERLAC juga dikenal di kalangan medis sebagai Live and True Probiotic. 

Di dalam 1 dusnya, INTERLAC Tablet Kunyah ini terdapat 3 blister yang masing-masing terdiri dari 10 tablet. Sesuai dosis yang disebutkan pada kemasannya, saya cukup memakan 1 tablet saja 1 hari. Enak deh. Tidak seperti obat, tapi manis rasa buah. Alhamdulillah, siang harinya diare saya sembuh, enggak mulas-mulas lagi.

Kenapa sih harus INTERLAC? Kan banyak probiotik lain. Nih, saya jabarkan beberapa alasan mengapa saya memilih INTERLAC.


Efektif
INTERLAC merupakan satu-satunya probiotik Lactobacillus reuteri Protectis di Indonesia. Salah satu jenis probiotik yang terkenal sejak awal dekade ke-20 adalah genus Lactobacillus. Probiotik tersebut memiliki khasiat anti-inflamasi dan imunostimulator (menstimulasi sistem imun) yang sangat baik. Namun diantara probiotik-probiotik dengan jenis Lactobacillus, yang paling menonjol kelebihannya adalah strain Lactobacillus reuteri Protectis. Probiotik ini diambil dan dikultur dari ASI ibu di suku Andes, Peru yang tidak terpapar polusi. 

Teruji
Lactobacillus reuteri Protectis dipatenkan oleh BioGaia, perusahaan bioteknologi Swedia yang dikenal sebagai World Leader in Probiotics. Hingga saat ini, perusahaan tersebut sudah melakukan lebih dari 160 uji klinis pada lebih dari 13.000 partisipan. Termasuk diantaranya adalah lebih dari 2.000 bayi prematur, 5.000 bayi dibawah usia 3 tahun, 2.500 anak dan remaja berusia 4 sampai 18 tahun, serta 3.600 pasien dewasa. 

Terpercaya
Probiotik Lactobacillus reuteri Protectis dari BioGaia telah direkomendasikan oleh dokter di lebih dari 90 negara. INTERLAC dipasarkan di Indonesia melalui kerjasama BioGaia dengan PT Interbat. PT Interbat merupakan salah satu dari lima produsen farmasi peringkat atas di Indonesia. 

Lengkap
Varian INTERLAC tersedia dalam sediaan lengkap, yaitu:
  • Oral Drops, cocok untuk bayi baru lahir sampai berusia 1 tahun
  • Sachet, cocok untuk bayi baru lahir sampai berusia 3 tahun
  • Tablet Kunyah dengan varian rasa strawberry cocok untuk anak usia 4 tahun ke atas dan rasa lemon cocok untuk dewasa.

Praktis dan ekonomis
Apapun variannya, baik bayi, anak, maupun dewasa, dosisnya cukup 1x sehari. INTERLAC merupakan probiotik hidup, bukan obat kimia yang penyebarannya di darah ditentukan oleh berat badan tubuh atau volume darah dalam tubuh. Dengan dosis 1x sehari (100 juta Lactobacillus reuteri Protectis), probiotik tersebut mampu masuk ke saluran cerna, bertumbuh dan berkolonisasi. 

Aman
Bukti keamanan Interlac didapatkan dari FDA Amerika Serikat, dengan pemberian predikat GRAS (Generally Recognized as Safe) yang merupakan sertifikasi keamanan tertinggi untuk suplemen makanan di Amerika. Di Indonesia, INTERLAC sudah terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi SI114602931 untuk Oral Drops, SI154205601 untuk Sachet, dan SI154506071 untuk Tablet Kunyah.

Formula bebas laktosa
INTERLAC juga sama sekali tidak mengandung laktosa sehingga dijamin aman dan tidak akan menimbulkan reaksi alergi untuk bayi sejak hari pertama kelahiran, termasuk bayi yang lactose-intolerant. 

Memiliki banyak manfaat
Yaitu:
  • Menjaga kesehatan saluran cerna 
  • Terapi dan pencegahan diare, konstipasi, regurgitasi (gumoh), dan distensi abdomen (kembung) 
  • Terapi dan pencegahan infeksi candida (jamur) 
  • Terapi dan pencegahan kolik infantil (tangisan berlebih pada bayi berusia dibawah 4 bulan yang disebabkan oleh gangguan pencernaan) 
  • Terapi dan pencegahan NEC (Necrotizing Enterocolitis), penyebab kematian nomor satu pada bayi lahir prematur 
  • Meningkatkan sistem imun, mencegah alergi, dan meningkatkan daya tahan tubuh 
  • Mendukung perkembangan neurologi (syaraf) yang optimal pada bayi 
  • Terapi functional abdominal pain (sakit perut) pada anak-anak 
  • Mengurangi efek samping penggunaan antibiotik 
  • Terapi pendamping antibiotik untuk infeksi Helicobacter pylori 

Mudah didapatkan
INTERLAC dapat dibeli di Guardian, Halodoc, Go-Med App, Lazada.co.id, dan apotek terdekat.

INTERLAC Probiotics - Healthy Tummy Happy Baby
Masalah pencernaan tidak hanya menyerang orang dewasa, bayi dan anak-anak justru lebih berisiko untuk mengalami gangguan saluran cerna. Sewaktu Jav masih bayi, saya sudah cukup 'kenyang' dengan masalah pencernaan yang dialami Jav. Mulai dari gumoh ketika organ pencernaannya belum sempurna, kemudian konstipasi di masa-masa awal pemberian MPASI, hingga diare setelah dia hobi memasukkan berbagai benda ke dalam mulutnya. Melelahkan dan membuat saya sangat khawatir.

Dulu, saya belum mengenal INTERLAC. Sekarang, setelah mengetahui keunggulan INTERLAC, saya rutin menyediakan probiotik tersebut bagi Jav dan adiknya, Rashya. Tidak perlu menunggu bayi dan anak mengalami masalah pencernaan untuk mengkonsumsi INTERLAC. Apabila dipakai dalam jangka panjang, INTERLAC dapat menjaga kesehatan saluran cerna dan meningkatkan imunitas tubuh. Kalau sudah begitu, anak bahagia, ibu pun tenang.


2 comments :

  1. Kadang-kadang orang salah kaprah. Ibu menyusi banyak pantangannya karena beberapa mitos. Yg penting asal jaga asupan aja ya Mba..

    ReplyDelete