Wednesday, February 7, 2018

Jav 7 Tahun: Yeay, Sudah Dikhitan


Duh, anak Bunda sudah besar ya. Sudah bukan balita lagi. Sudah enggak mau main sepeda cuma di depan rumah, heuheu.... Tapi untungnya masih suka minta dipeluk sama Bunda. Makanya sekarang dipuas-puasin deh peluk-peluk dan cium-cium Jav, hehe....

Di usianya yang ketujuh ini, merupakan saat yang spesial untuk Jav dan kami orang tuanya. Jadi, entah awalnya karena apa, pertengahan tahun 2017 yang lalu, Jav bilang ingin dikhitan. Tentu saja kami senang. Namun sayangnya terpaksa meminta Jav untuk menunda khitannya sampai akhir tahun 2017.

Alasannya, karena waktu itu bertepatan dengan persiapan Jav masuk ke SD. Biayanya pun belum dianggarkan karena kami masih fokus menyambut kelahiran Rashya dan akikahnya. Kalau khitannya dilaksanakan akhir tahun (pergantian semester), selain Jav sedang libur sekolah, waktunya juga berdekatan dengan ulang tahun Jav di awal tahun 2018. Jadi kan bisa sekalian tuh syukurannya, hohoho....

Sebenarnya, sekolah Jav sudah libur sejak tanggal 13 Desember. Namun karena tanggal 17 Desember ada ujian kenaikan tingkat taekwondo, jadi Jav baru dikhitan tanggal 23 Desember. Kebetulan enggak jauh dari komplek ada klinik yang menyediakan jasa khitan juga, yaitu Klinik Sehat Margasari. Jadi enak, dekat.

Untuk metodenya, kami memilih teknik smart clamp. Katanya teknik ini menggunakan alat yang sangat ringan karena terbuat dari plastik, prosesnya sangat cepat yaitu 5-10 menit, tanpa pendarahan dan jahitan, bisa langsung beraktivitas seperti biasa, buang air kecil juga biasa melalui tabung. Biayanya Rp 1.000.000 sudah termasuk konsultasi dan pemeriksaan sebelum khitan, konsultasi dan kontrol setelah khitan, obat, celana khitan, serta tas berkarakter.

Berhubung saya perempuan dan adik juga perempuan, jadi enggak pernah mempunyai pengalaman dengan khitan. Suami pun begitu. Dia enggak tahu bagaimana rasanya dikhitan karena hernia sehingga sudah dikhitan waktu usianya 2 bulan. Jadi kami sama-sama buta soal ini heuheu....

Makanya saya deg-degan banget menjelang hari yang sudah dijadwalkan. Jav sih mikirnya nanti sakitnya seperti digigit semut--seperti kata Upin Ipin, bikin saya malah makin khawatir. Dari pada kaget, saya katakan saja bahwa, "Mungkin nanti rasanya akan lebih sakit dari digigit semut, tapi Bunda yakin Jav kuat, kan jagoan."

Alhamdulillah, khitannya lancar. Yang mengantar Jav pagi itu bukan hanya saya dan suami, tapi juga Yangki, Enin, dan Omnya. Tapi ya gitu, selama proses khitan, Javnya tegang dan enggak bisa diam. Disuruh mengatur napas dengan tenang, malah heboh, jadinya cape sendiri, heuheu... Dia juga nanya-nanya terus, "Sudah, belum?" Padahal sudah dipinjami ponsel, tapi tetap saja stres, ponselnya dicuekin.

Saya jadi ikut stres deh. Sambil cemas campur bingung. Ini Jav heboh karena memang sakit atau hanya sugesti saja sih.... Apalagi menurut saya, dokternya kurang child friendly. Ya pengalaman nih buat Rashya, nanti harus cari tempat dan dokter khitan yang lebih child friendly.

Untuk menghibur Jav, di rumah, kami sudah menyiapkan mainan request dia, yaitu Tobot Titan--yang nyarinya susah banget. Di mana-mana kosong. Jangankan di toko offline, di toko online pun enggak ada. Ketika H-2 ada yang lapor sudah restock, saya pun langsung pesan dan melunasi pembayaran. Bisa sampai di Bandung H-1 menggunakan JNE Yes, hoho....

Tapi bukannya senang, dia malah marah-marah. Katanya "Jav enggak mau disunat lagi!" Ya iyalah Jav, memangnya disunat bisa berkali-kali, hihihi.... Baru setelah Aki dan Enin dari Cimahi datang, dia bisa lupa sama sakitnya. Seru mainin si Tobot bareng saudaranya.

Enin dari Cimahi membawa nasi kuning lengkap dengan lauknya untuk dimakan bersama siang itu. Khusus untuk Jav, beliau memasak sup kaki sapi satu panci besar. Nah, yang unik nih--dan saya baru tahu kali ini, beliau juga membuat sate yang terdiri dari nasi ketan dan daging kambing. Khas Cimahi. Simbol katanya, hihihi....


Perawatan dengan teknik smart clamp ini memang enggak rumit. Jav cukup mengkonsumsi antibiotik dan antinyeri. Lukanya hanya perlu dioles salep--itupun sama ayahnya karena saya ngeri, hehehe....

Lima hari kemudian, saatnya kontrol ke dokter dan clampnya dilepas. Kata pak dokter, nanti tabungnya lepas sendiri dengan rentang waktu paling cepat 5 menit sampai paling lama 3 hari. Rupanya punya Jav sudah lepas siang harinya. Yang membuat saya bingung lagi, seharian itu Jav enggak mau ngapa-ngapain, sakit katanya, huhu.... Tapi setelah itu aman. Selamat ya Jav, semoga jadi anak yang shaleh....



Tanggal 7 Januari, kami mengadakan acara di rumah. Syukuran khitan sekaligus ulang tahun Jav yang ketujuh. Kasihan, soalnya sejak lahir, kami enggak pernah merayakan ulang tahun Jav bersama teman-temannya.



Sederhana saja. Undangannya pun hanya teman sekolah, teman taekwondo, tetangga, dan saudara. Untuk acara ulang tahun, supaya praktis, kami memesan paket ulang tahun dari KFC. Jadi enggak perlu pusing memikirkan dekorasi, MC, dan suvenir. Adapun untuk tamu dewasa, kami memesan sajian dari catering milik tetangga, namanya Wan's Catering. Hiburannya yaitu karaoke.


Alhamdulillah, acara Jav ini banyak sponsornya. Ibu mertua menyumbang uang untuk catering. Ibu saya menyumbang uang, roti buaya dan kue ulang tahun. Tante saya pun ikut menyumbang bakso Mas Parno. Bakso Mas Parno ini bakso kampung legendaris yang biasa berjualan keliling di sekitar Cipaganti. Langganan keluarga besar ayah saya, bahkan sudah ada sejak ayah dan ibu saya masih pacaran. Hari itu Mas Parno dan gerobak panggulnya diimpor dari Gandok ke Ciwastra, hohoho....


Acaranya berjalan lancar dan cukup memuaskan. Sayang saya enggak bisa terlalu menikmati karena sebagian besar waktunya digunakan untuk menyusui dan menidurkan Rashya, heuheu.... Yah, yang penting Jav happy main sama teman-temannya. Dan para vokalis tersalurkan hasratnya :D



6 comments :

  1. Subhanallah Alhamdulillah selamat Kaka Jav, jadi kepikiran nih nanti Gen di khitan kalau sudah besar 😂💕

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah rata2 umur 7 tahun ya udah minta sunat, duh aku jg kudu siao2 nih 3 tahun lg ada yg minta :D

    ReplyDelete
  3. Ya ampuuun aku blm ngalamin ini hahahah. . Ntr lah kalo anaknya udh 7 thn an juga :p. Ga kebayang sebenernya sunat itu sesakit apa yaa. Kalo kata suami ga sakit. Dia dulu sunat pas masih tinggal di Jerman. Nah, di sana itu sistemnya laser. Trs lucunya, suami dikasih portfolio yg menunjukkan aneka jenis penis yg beda2. Wkwkwkwkwk serius, dokternya ksih pilihan mau seperti apa bntuknya nanti. Tp dasar pak suami, dia mah cuek dan kalo ditanya emg bntuknya apa aja? Jwbannya, "aneh2. Emoh aku. Yg original aja" wkwkwkwkwk.. Dan zaman dia sunat, wkt itu ama mamanya dikasih pilihan, mau disunat di indo, ato jerman? Kalo di jerman ga banyak kluarga, jd mungkin ga bisa dibikin perayaan syukuran. Palingan cm di kbri kecil2an.

    Kalo di indo bisa dirayain.

    Dia milih jerman dgn alasan, ntr dapat angpaonya dlm currency deutsche mark (masih belum euro wkt itu) , kalo di jakarta kan rupiah :p. Dia udh ngerti nilainya lbh gede mana :p.

    ReplyDelete