Tuesday, September 6, 2022

Perayaan 17 Agustus yang [Kembali] Meriah


Dirgahayu Republik Indonesia ke-77. Semoga di usianya yang bertambah ini, Indonesia bisa pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Udah masuk bulan September, tapi enggak apa-apa ya cerita keseruan di bulan Agustus kemarin, hehehe....


Setelah 2 tahun enggak ada perayaan 17 Agustus karena pandemi, senang banget deh tahun ini mulai ramai lagi. Saya lihat di mana-mana, semua orang merayakan 17 Agustus di tempat tinggalnya masing-masing. Terharu.... Termasuk di komplek kami.

Karnaval Anak

Sayangnya, meski ada perayaan 17 Agustus di komplek kami, tahun ini enggak ada lomba sepeda hias. Sedih banget. Padahal juara bertahannya (Jav) udah pensiun. Iya, dulu tuh kami suka niat menghias sepedanya Jav. Dibikin tank, pesawat tempur, motor polisi, dan lain-lain. Makanya selalu juara 1, hihihi.... Rencananya setelah Jav pensiun mau diterusin sama Rashya, tapi lombanya malah enggak ada, hiks....


Adanya cuma karnaval. Itupun lombanya antar RT bukan individu. Berhubung Ketua RT saya mah hare-hare (soalnya dari tim oposisi Ketua RW sekarang, padahal mah enggak boleh gitu ya), jadi ya pasrah aja udah siap enggak menang.

Rashya ikut lomba karnaval

Yang penting Rashya senang. Apalagi karnaval kali ini karnaval pertamanya Rashya. Makanya dia antusias banget. Jiwa nasionalismenya juga jadi terasah. Semangat terus nyanyi-nyanyi Indonesia Raya dan Hari Merdeka selama bulan ini, hohoho....

Futsal Ibu-Ibu

Melihat kegagalan karnaval, ibu-ibu RT kami semangat mau ikut lomba futsal antar RT. Sayangnya orangnya enggak ada, pada sakit katanya. Terpaksa lah saya yang enggak ngerti dan takut bola ini harus turun juga, huhuhu....

Saya (bersama ibu-ibu RT) ikut lomba futsal

Lomba Azan dan Membaca Al-Quran

Jav ikut lomba azan dan membaca Al-Quran juga. Sayangnya, waktunya bentrok dengan futsal ibu-ibu, jadi saya enggak bisa melihat.

Jav ikut lomba azan

Jav ikut lomba membaca Al-Quran

Olimpiade Merah Putih di Sekolah Rashya

Selain di komplek, sekolah Rashya juga mengadakan lomba 17 Agustus-an selama satu pekan. Berhubung masih TK yang fokusnya kolaborasi bukan kompetisi, lombanya bukan melawan teman, tapi melawan diri sendiri, hehehe....

Rashya ikut Olimpiade Merah Putih di sekolah

Nah, selain lomba untuk anak-anak, ada juga lomba untuk orang tuanya. Sehari aja, waktunya pas banget pas saya lagi enggak enak badan. Hidung meler, kepala keliyengan. Tapi demi Rashya, saya bela-belain datang deh. Kasihan kan kalau orang tua teman-temannya datang, tapi orang tua dia enggak ada.

Akhirnya saya pun cuma ikut lomba yang sistemnya kerjasama antara orang tua dan anak. Seperti lomba memindahkan air, memasukkan bola, memecahkan air, dan lain-lain. Alhamdulillah seru, Rashya juga happy.

Lomba Rakyat

Pas tanggal 17 Agustus-nya, ada berbagai macam lomba rakyat di komplek. Lomba untuk anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, semuanya ada.

Jav ikut lomba rakyat

Tapi ternyata setelah enggak enak badan itu saya sakit beneran, jadinya diem aja di rumah. Enggak bisa menikmati kemeriahan yang ada. Enggak liat Jav ikut lomba kelereng, makan kerupuk, balap karung, dan lain-lain. Enggak liat suami lomba futsal dan karaoke. Plus, enggak bisa jajan di bazar juga, hiks....

Suami (bersama DKM) ikut lomba futsal

Panggung Malam Puncak

Pas lagi sakit sedih sendiri rumah, saya tiba-tiba kepikiran ingin mengajak anak-anak dan keponakan tampil di panggung 17-an. Seperti biasa, di akkhir bulan Agustus, sebagai puncak acara perayaan 17 Agustus, selalu ada panggung hiburan. Acaranya yaitu pembagian hadiah lomba, pentas kesenian, dan penampilan bintang tamu. Kadang ada pom-pom boys juga, tapi tahun ini enggak ada.


Soal anak-anak tampil bareng di panggung 17-an ini sebenarnya sudah ada wacananya dari lama sih, suka dibahas kalau lagi kumpul keluarga, tapi enggak pernah betul-betul dipikirin untuk diseriusin. Nah, daripada mati gaya rebahan aja, langsung aja saat itu saya bikin koreografi untuk tari kreasi Bali 'Kembalikan Baliku'-nya Yopie Latul. Untungnya anak-anak pada mau.

Berasa mimpi....

Bikin koreografi hari Rabu, sambil kepala masih keliyengan. Latihan bareng formasi lengkap cuma 4 kali. Ternyata meski sepersepupuan, tetap aja susah nyari jadwal latihannya. Ada yang sakit (saya dan Jav gantian), ada yang keluar kota (keponakan), ada yang ngajar senam (saya), dan lain lain, hehehe....

Belum lagi pas latihan, Rashya enggak pernah bisa betah. Baru latihan sekali, langsung bosen, keluar main sepeda, main ayunan, atau main bola. Pas geladi resik pun dia malah duduk santai di tengah panggung. Saya mikirnya enggak apa-apa lah anak bawang, udah mau ikut tampil aja udah bersyukur, hihihi....

Nyari kostumnya dadakan baru hari Kamis, dapet di Jawi Jawi @sewakostumbandung. Make up pun ngandelin punya Nin-nya, karena punya saya udah kedaluwarsa, heuheu....

Super Family Junior bersama tim sukses

Alhamdulillah, akhirnya anak-anak tampil lancar dan maksimal loh. Jadi pelajaran banget buat saya, jangan underestimate sama anak-anak, karena:
  • Meski latihannya banyak main-mainnya, ternyata Rashya merhatiin juga dan pas tampil mah total dan serius.
  • Meski latihannya malas-malasan (biasalah udah mau ABG), ternyata Jav juga antusias mempersiapkan penampilannya.
  • Deg-degan? Pasti! Tapi bundanya. Anak-anak mah santai dan cuek aja. Mereka belum tahu soal malu, grogi, dan deg-degan. Enggak peduli pada penilaian orang lain.
  • Khawatir anak-anak keburu enggak mood karena acaranya malam, pakai kostum tari, dan nunggu lama karena ngaret? Iya. Tapi untungnya mood anak-anak tetap terjaga karena sebelumnya udah tidur siang dulu.

Jadi semangat nih. 17 Agustus tahun depan bikin koreografi untuk tari apa lagi ya....

1 comment :