Thursday, April 20, 2023

Buka Puasa di Rumah Makan Taliwang Bersaudara


Bagi saya, satu kata yang mewakilkan suasana buka puasa di luar rumah yaitu riweuh. Susah mencari tempat parkir, tempat makannya penuh dan ramai, lama menunggu pesananan makanan, makan harus cepat-cepat karena harus salat juga, salatnya pun antri karena musalanya terbatas. Pokoknya enggak nyaman deh.

Namun hari Kamis dua minggu yang lalu, akhirnya kami buka puasa juga di luar rumah. Waktu itu saya habis mengantar Jav buka puasa bersama di rumah teman sekelasnya, setelah itu lanjut menjemput suami yang baru pulang dari Jakarta.

Tiba-tiba suami mengajak kami buka puasa di luar. Hmmm, antara senang tapi malas juga. Apalagi saya juga sudah masak. Namun langsung antusias ketika suami mengajaknya ke Parit 9 Seafood. Beberapa hari sebelumnya saya memang pernah bilang ingin Kepiting Saus Singapur.

Waktu itu pukul 5. Di jalan kami menelepon Parit 9 untuk booking tempat, tapi ternyata sudah penuh. Walah, padahal hari kerja, tapi ramai juga ya. Katanya kalau mau sesi 2 (pukul 7) bisa langsung datang aja. Tapi kami kan harus menjemput Jav, enggak enak sama tuan rumahnya kalau telat menjemput.

Akhirnya kami pun sepakat untuk mencari tempat makan lain, dan yang terpikir saat itu yaitu Ayam Taliwang. Langsung deh meluncur ke Rumah Makan Taliwang Bersaudara. Tiba di sana pukul setengah 6, tempat parkir sudah ramai, tapi masih banyak yang kosong.

Ketika masuk, ada pelayan berbaju tenun khas Sasak yang menyambut kami dan bertanya apakah kami sudah booking meja atau belum. Sempat kaget, duh jangan-jangan sudah penuh juga. Alhamdulillah ternyata masih ada meja.

Sudah lama banget enggak makan di sini. Dari dulu suasananya masih sama, rumahan banget. Tempat makannya terbagi ke dalam ruangan-ruangan. Kami pun memilih di lorong halaman, nyaman karena semi terbuka.

Setelah memilih sebentar, kami langsung menyampaikan pesanan kami pada pelayan. Mbaknya enggak mencatat loh. Membuat saya khawatir takut ada pesanan yang terlewat.

Sambil menunggu azan Magrib, satu per satu pesanan kami sampai di meja. Mulai dari kolak, lalu minuman, dan ayam. Namun hingga azan Magrib berkumandang, pelecing kangkungnya belum ada. Tuh kan, ternyata belum masuk pesanan, untungnya bisa disajikan dengan cepat sih.

Saat Magrib, semua meja di rumah makan ini sudah terisi penuh, tapi enggak crowded loh. Alhamdulillah enggak riweuh sama sekali, kami bisa menikmati momen berbuka puasa dengan nyaman. Wastafel untuk cuci tangan pun ada banyak, tersedia di beberapa titik.

Makanannya, selain enggak perlu menunggu lama karena disajikan dengan cepat, rasanya juga jelas enggak perlu diragukan lagi.

Kolak (gratis)

Di bulan Ramadan ini, kami mendapatkan menu takjil gratis, yaitu Kolak. Isinya pisang dan ubi kuning. Bagi saya yang enggak terlalu suka manis, kolak ini rasanya enak dan manisnya pas. Kuahnya enggak giung, sampai ludes saya habiskan, hehehe....

Ice Alpukat (Rp 25.000) dan Ice Jeruk (Rp 24.000)

Untuk minumnya, suami memesan Ice Alpukat dengan sedikit gula, sedangkan Rashya memesan Ice Jeruk. Mungkin karena enggak dicatat, jadi tertukar. Malah Ice Jeruk yang gulanya sedikit. Dari segi rasa, oke lah standar. Meski Ice Alpukatnya enggak sesuai ekspektasi sih, lebih banyak airnya daripada alpukatnya.

Kami memesan 3 porsi nasi putih. Yang ternyata kurang hingga akhirnya saya dan suami tambah 1 porsi lagi berdua, hihihi....


Ayam Bakar Taliwang (Rp 75.000), 1/2 Ayam Goreng Taliwang (Rp 37.500), Nasi Putih (Rp 10.000)

Lalu menu utamanya, tentu saja Ayam Taliwang. Enggak bisa pesan per potong, tapi per ekor. Kami memesan 1 ekor Ayam Bakar Taliwang untuk saya dan suami, serta setengah ekor Ayam Goreng Taliwang untuk Rashya.

Ayam Bakarnya enak. Dibuat dari ayam kampung muda. Bumbunya berwarna cokelat kemerahan, terlihat ada biji cabainya juga. Rasanya gurih kaya rempah dengan aroma bakar yang menggoda. Enggak terlalu pedas, makanya harus dicelup saja dengan Sambal Taliwangnya supaya semakin mantap.

Kalau Ayam Gorengnya saya enggak coba. Yang pasti enggak pedas. Sepertinya enak dan gurih juga karena Rashya makan dengan lahap.

Pelecing Kangkung (Rp 25.000)

Nah, Pelecing Kangkung Taliwangnya segar banget. Kangkung dan taogenya fresh. Sambalnya juga nendang, sambal tomat dan terasi gitu. Ditambah taburan kacang tanah goreng yang renyah, membuatnya semakin kaya rasa dan tekstur.

Setelah makan, saya dan suami bergantian salat Magrib. Ada musala di dekat tempat parkir. Enggak terlalu luas, tapi bersih dan leluasa.

Musala

Alhamdulillah, puas sih buka puasa di sini. Tempatnya nyaman, makanannya tersaji dengan cepat, ada musala juga.

~~~

Rumah Makan Taliwang Bersaudara (Ny. Hj. Baiq Hartini)
Jl. Citarum No. 29 Bandung

No comments :

Post a Comment