Ya tuhan, kepalaku sakit sekali. Dimana ini?
Pelan-pelan aku membuka mataku, silau. Setelah beberapa detik, baru pandangan mataku menjadi jelas.
Aku terbaring di sebuah ruangan berwarna serba putih. Ruangan ini dipenuhi alat-alat yang asing bagiku. Badanku pun dipasangi selang-selang. Bau ini, aku tau. Bau yang paling kubenci, bau rumah sakit.
Syukurlah ada seseorang yang tidak asing bagiku. Dia tertidur di sofa menungguiku.
"Beb.. Beb.." suaraku terasa sulit keluar.
"Beb.. Beb.." aku mencoba lagi. Akhirnya Krisna terbangun.
"Ya tuhan, Wina, kamu sudah sadar..!" Krisna hendak menghampiriku, tapi urung.
Dia langsung mengambil handphonenya dan menelepon seseorang "Mam..! Mam..! Wina udah sadar..! Iya.. Iya.."
Krisna memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku celananya. "Mami segera kesini.."
Krisna, dia tampak begitu berbeda. Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Aku sangat merindukannya. "Apa yang terjadi Beb?" aku bingung.
"Kamu kecelakaan dan koma.."
Kecelakaan? Aku tidak ingat. "Berapa lama aku koma?"
"10 bulan.. Kami semua sangat khawatir.."
10 bulan? Lama sekali. "Beb.. Apa aja yg terjadi saat aku koma?" Tiba-tiba aku merasa kehilangan orientasi.
"Hmm.. Hmm.. Aku panggil dokter dulu yah.."
"Tunggu dulu.. Aku butuh kamu disini.." aku menggenggam tangannya.
"Tapi sekarang kamu sangat membutuhkan dokter.." Krisna menatapku prihatin.
"Aku maunya kamu, titik!" perasaanku tak menentu dan aku membutuhkan kekasihku di sisiku.
Tapi Krisna melepaskan tanganku "Tunggu sebentar yah.."
~~~~~
"Suster! dr.Bimo ada? Wina, pasien kamar 607 sudah sadar dari komanya.." aku menemui suster jaga.
"Oke saya hubungi dr. Bimo. Sambil menunggu beliau saya akan melakukan observasi pada pasien. Anda suaminya?" tanyanya.
"Bukan, saya adik iparnya.."
#15HariNgeblogFF Hari-4
No comments :
Post a Comment