Saturday, January 14, 2012

Kamu Manis, Kataku

Vina. Gadis manis bermata bulat. Rambutnya yang hitam selalu dibiarkannya tergerai. Bentuk badannya begitu sempurna. Pantas bila dia selalu menjadi pusat perhatian diantara teman-teman kelompok tari sekolah kami.

Aku. Kapten tim basket sekolah kami. Banyak gadis di sekolah kami yang menyatakan cintanya padaku. Tapi hatiku sudah terlanjur dimiliki Vina.

Tiga tahun mengaguminya diam-diam. Malam ini aku akan menyatakan perasaanku pada Vina. Malam perpisahan sekolah kami. Tidak, aku tidak berharap dia untuk menjadi pacarku, tapi aku akan memintanya untuk menjadi istriku.

Vina tersenyum sinis.

"Kamu manis.. Tapi sayang dompetmu ga semanis wajahmu.." Vina berbicara santai, tapi cukup keras untuk didengar semua orang yang berada di sekitar kami.

"Mikir dong, mana mungkin aku mau jadi istri kamu..!" mata indahnya mendelik kejam.

Sepuluh tahun kemudian...

"Cha.. Kamu benar-benar sayang aku?", tanyaku sambil mencium rambutnya yang wangi saat kami berpelukan. Ini adalah malam pertama kami sebagai suami istri.

"Tentu saja sayang.." Icha menatap mataku, tangannya membelai wajahku lembut.

"Walaupun aku tiba-tiba menjadi miskin?"

"Ih bicara apa sih kamu.."

"Serius Cha.. Waktu SMA, aku pernah ditolak bahkan dihina oleh perempuan yang aku cintai hanya gara-gara aku miskin.."

"Masa sih.. Kamu keliatan ga pernah miskin ah.."

"Yah waktu kan bisa merubah segalanya.."

"Ya udah, namanya juga anak SMA, jangan dimasukin hati..", dia menjawil hidungku.

Aku tersenyum sinis.

"Kamu manis", kataku. Icha mengerlingkan matanya. Sangat manis.

"Tapi sayang hatimu tidak semanis wajahmu."

Mata Icha terbelalak. Darah mengucur dari dadanya.

"Selamat tinggal Icha alias Vina alias Davina Marisha.." aku meninggalkan istriku yang kini sudah terbujur kaku.  

#15HariNgeblogFF Hari-3

No comments :

Post a Comment