Jam di tanganku sudah menunjukkan waktu dua puluh menit menuju pukul dua. Aku mengajak Agus yang masih asik memilih komik untuk segera membayarnya. Setelah Agus mendapatkan komik favoritnya kami pun segera keluar dari Gedung Landmark dan menyusuri Jalan Braga ke arah selatan.
Aku dan Agus mempunyai janji dengan salah seorang dari Bagian Humas di Bank Jabar Banten. Kami bermaksud mengajukan proposal untuk acara seminar yang diadakan Himpunan Mahasiswa Geodesi beberapa bulan lagi. Memang tema seminarnya tidak terkait dengan Bank Jabar Banten, tapi tidak ada salahnya mencoba.
"Don, gue denger cewe lu anak Arsitek ya?" tanya Agus.
"Yah elu.. Kemana aja.." aku tertawa.
"Lu bisa dong tolongin gue..?" Agus bertanya.
"Tolongin apaan?" tanyaku.
"Gue lagi naksir anak Arsitek nih.. Gimana kalo lu bikin kita semua jalan bareng? Semacam double date yang ga disengaja gitu.." Agus membujukku.
"Hmm gimana yah.." aku tidak yakin dengan ide yang disampaikan Agus.
"Kenapa lu ga langsung aja sendiri ajak dia kenalan?" tanyaku.
"Ah lu kaya ga tau gue aja.. Gue tuh orangnya ga pedean.. Beda sama lu, Doni-Prince Charming.." Agus menyanjungku agar aku mau membantunya.
"Ih gombal lu..!" aku tinju bahunya.
"Hahaha..! Please Don.. Beberapa hari ini gue terbayang-bayang wajah dia terus.. Gue cuman bisa liat dia dari jauh kalo dia lewat pagi-pagi di depan gedung kita.." Agus meratap.
"Emang siapa sih anak Arsitek yang lu taksir?" aku penasaran.
"Namanya Ajeng, Don.. Lu kenal?" tanyanya.
"Ya tau lah..!" aku tertawa.
"Nah.. Jadi gimana?" tanya Agus penuh harap.
"Hmm kita liat ntar ya.." aku tidak memberikan jawaban yang pasti, karena kami sudah sampai di depan Bank Jabar Banten.
Sorry Gus, gue ga bisa bantu lu.. Soalnya gue udah putus sama cewe gue itu.. Bahkan sampai sekarang gue belum bisa move on.. Dan ga mungkin gue mau ngenalin elu ke Ajeng, mantan gue itu..
~~~~~
#15HariNgeblogFF2 Hari-5
No comments :
Post a Comment