Sunday, September 1, 2013

Laos: Dari Land-Locked Menuju Land-Linked

Visi ASEAN 2015 adalah menjadi ASEAN komunitas tunggal, baik di bidang ekonomi maupun politik. Laos, atau Republik Demokratik Laos, meski sudah bergabung dengan ASEAN sejak tahun 1997, namun baru membuka diri seluas- luasnya dengan negara lain pada tahun 2004, dan melakukan kerjasama di berbagai bidang. Peran Republik Demokratik Laos di ASEAN, bisa dikatakan belum banyak berkontribusi, tenggelam di bawah bayang-bayang negara ASEAN lainnya yang semakin maju. Dengan adanya Komunitas ASEAN, diharapkan Laos menjalin kemitraan yang baik dengan negara ASEAN lainnya. Jika posisi Anda adalah negara Laos, investasi diplomatik apa yang diharapkan dengan kemitraan yang terjalin dengan dunia internasional, khususnya negara-negara ASEAN.

Letak geografis Laos yang berbatasan dengan Myanmar dan Cina di sebelah Utara, Vietnam di sebelah Timur, Kamboja di sebelah Selatan, dan Thailand di sebelah Barat membuat Laos menjadi negara yang terisolasi, land-locked.

Ketimpangan dapat terlihat jelas dari Sungai Mekong di kota Vientiane, yang menjadi garis pembatas antara Laos dengan Thailand. Pemandangan di Thailand adalah gedung-gedung tinggi yang menjulang, sedangkan pemandangan di Laos masih berupa perkampungan kumuh. Dibandingkan dengan negara-negara di sekelilingnya, perekonomian Laos memang tertinggal dan termasuk tiga negara termiskin di ASEAN.

Sungai Mekong (sumber)
Dalam rangka menyambut ASEAN Community tahun 2015 nanti, Laos dapat memanfaatkan hal tersebut untuk mengatasi ketertinggalan ekonominya. Maka sebagai langkah awal, Laos dapat menjalin berbagai diplomasi persahabatan dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam bidang:

Ekonomi
  • Pertumbuhan ekonomi di beberapa kota besar di Laos seperti Vientiane, Luang Prabang, Pakxe, dan Savannakhet cukup tinggi. Namun di sebagian besar wilayah lainnya, masih terdapat kekurangan infrastruktur seperti jaringan transportasi, komunikasi, dan listrik. Maka diperlukan kerjasama dengan negara lain untuk mendapatkan investasi dalam hal pembangunan infrastruktur.
  • Meski sama-sama tergabung dalam ASEAN, nilai perdagangan Laos dengan negara lainnya masih sangat kecil. Laos dapat menjalin kerjasama perdagangan di sektor pertanian dengan produk utamanya yaitu padi, serta sektor lain seperti sektor pertambangan untuk produk tembaga, timah, emas dan gipsum.
Sosial
  • Pertambangan emas dan tembaga merupakan sektor terbesar kedua setelah pertanian di Laos. Sayangnya, potensi tersebut belum didukung dengan tenaga kerja ahli di bidang pertambangan yang belum memadai. Untuk mengatasi masalah tersebut, Laos dapat melakukan kerjasama dengan negara-negara ASEAN dalam hal beasiswa untuk pendidikan.
  • Masih banyak perempuan di Laos yang menjadi korban perdagangan manusia. Mereka merasakan ekploitasi seks dan eksploitasi tenaga kerja di negara lain. Laos dapat melakukan kerjasama dengan negara-negara ASEAN untuk mengatasi masalah ini.

Ban Pak-Ou (sumber)
Budaya
Negeri 'Seribu Gajah' ini kaya akan kesenian yang dipengaruhi oleh agama Theravada. Begitu juga dengan daya tarik wisatanya yang sangat eksotis. Laos dapat melakukan kerjasama pertukaran pemuda dengan negara-negara ASEAN. Selain bermanfaat jangka pendek, yaitu memperkenalkan budaya dan pariwisata Laos, pertukaran pemuda juga bermanfaat sebagai investasi jangka panjang yaitu membuat para pemuda Laos mempunyai cara pandang internasional yang tentu akan berpengaruh pada pembangunan negara Laos di masa depan.

Lingkungan
Sadar memiliki potensi tenaga air yang besar dari Sungai Mekong membuat Laos melaksanakan pembangunan bendungan selama bertahun-tahun untuk menghasilkan listrik dan bermimpi untuk menjadi 'baterai Asia'. Namun pembangunan bendungan tentu akan memberikan dampak lingkungan yang buruk bagi seluruh wilayah Sungai Mekong (termasuk Vietnam, Thailad, dan Kamboja). Laos perlu melakukan kerjasama dengan negara-negara tersebut untuk mengantisipasi masalah lingkungan.

Luang Prabang (sumber)
Dengan melakukan berbagai investasi diplomatik dengan negara-negara ASEAN, diharapkan Laos dapat mengatasi ketertinggalannya. Di satu sisi, upaya Laos untuk mengatasi ketertinggalan ekonomi tentu harus mendapat dukungan dari negara sekitar, terutama dari negara-negara ASEAN. Di sisi lain, keberhasilan Laos dalam memacu perekonomiannya tentu akan mempermudah ASEAN dalam mewujudkan integrasi negara tersebut menuju ASEAN Community pada tahun 2015.

Referensi:
  • http://dw.de/ambisi-laos-di-mekong/a-16236305
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Human_trafficking_in_Laos
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Laos
  • http://internasional.kompas.com/read/2011/03/28/05182886/Laos.Mengatasi.Ketertinggalan.Ekonomi
  • http://merdeka.com/uang/indonesia-tingkatkan-perdagangan-dengan-laos.html
  • http://pewarta-indonesia.com/kolom-pewarta/indonesia-maroko/5982-pertukaran-pemuda-sebagai-investasi-hubungan-diplomatik-indonesia-maroko-392m.html

~~~

Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba blog #10daysforASEAN hari ke-6.

No comments :

Post a Comment