Saturday, August 29, 2015

Batagor Isan, Batagor Legendaris di Bandung


Tentang batagor lagi nih, bakso tahu goreng, hihihi....

Orang Bandung pada tau batagor Isan enggak sih? Karena kalau saya, dari zaman masih kecil, keluarga saya sudah langganan sama batagor Isan yang legendaris ini. Dulu sih belinya ke daerah Kopo. Terus ketika saya sudah agak besaran ada yang lebih dekat di daerah Margacinta. Hingga akhirnya ada yang lebih dekat lagi di depan komplek rumah.

Lumayan banget lah, kalau lagi kepingin batagor, enggak perlu jauh-jauh. Misalnya seperti ketika saya tiba-tiba lapar dan membayangkan ngemil batagor sepulangnya dari menjemput Jav di sekolah beberapa waktu lalu. Sebelum ke rumah, mampir dulu ke batagor Isan.

Waktu itu saya memesan yamin bakso. Lagi kepingin mi, hehehe.... Dari segi porsi sih, enggak terlalu banyak. Tapi menurut saya ya cocok kalau hanya untuk mengganjal perut sambil menunggu waktu makan siang mah. Satu porsi yamin campur terdiri dari semangkuk mi, serta semangkuk kuah bakso berisi satu buah bakso besar, dua buah bakso kecil, dan satu buah batagor.


Minya lembut. Manisnya pas, asal ketika pesan bilangnya manis sedang. Kuahnya gurih, andalan teman makan nasi kalau sedang sakit. Baksonya enak, bukan bakso abal-abal. Dagingnya padat. Batagornya, mantap. Karena direndam kuah bakso, ada sensasi berbeda pada tekstur dan rasa batagornya.


Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, porsi yamin baksonya memang enggak terlalu banyak. Makanya, setelah menghabiskan seporsi yamin bakso, saya belum merasa kenyang, heuheuheu.... Lagipula, enggak afdal rasanya apabila datang ke batagor Isan tapi enggak beli batagornya. Batagor kering maksudnya. Akhirnya saya memesan lagi dua buah batagor :D

Batagornya disajikan di dalam mangkok, lengkap dengan saus kacangnya. Apabila cara memakan yamin baksonya menggunakan sendok dan sumpit, batagor kering ini paling asyik dinikmati tanpa menggunakan alat bantu apapun, pakai tangan saja. Kelebihan batagor Isan ini, walaupun harganya jauh lebih terjangkau daripada batagor terkenal lain di Bandung, tapi kualitasnya enggak terlalu jauh berbeda. Dengan harga Rp 2.000 per buah, aroma dan rasa ikannya terasa sekali. Memang sih, kalau dibandingkan dengan waktu dulu, ada sedikit penurunan kualitas dan pengurangan ukuran. Harganya pun meningkat terus. Batagor ini enak banget deh dicocol dengan sambal kacang yang sudah diberi kecap dan jeruk nipis. Apalagi ditambah kerupuk, hmmm nikmat.


Tertarik untuk mencoba? Banyak kok cabangnya di Bandung. Bahkan di Cimahi juga ada. Kalau mau beli banyak untuk oleh-oleh ke luar kota juga bisa, nanti dikasihnya batagor yang setengah matang. Hanya saja kekurangannya, sambal kacangnya cepat basi. Bagus sih, berarti enggak pakai tambahan apa-apa. Tapi berarti kalau untuk dibawa pergi jauh, harus dalam bentuk beku.

Wednesday, August 26, 2015

Ketika Jav Ikut Membantu Pekerjaan Rumah


Enggak terasa, ternyata sudah dua tahun lebih saya belum berjodoh lagi dengan asisten rumah tangga yang baru. Apakah hal tersebut membuat saya menjadi semakin mahir menyelesaikan pekerjaan rumah? Sayangnya belum, hehehe.... Saya masih sering keteteran membagi waktu untuk pekerjaan rumah, untuk bermain bersama Jav, untuk pekerjaan sampingan, dan untuk diri sendiri :D

Untungnya, sekarang Jav sudah cukup besar, bukan bayi lagi yang harus ditemani sepanjang waktu. Sehingga ketika harus menyelesaikan pekerjaan rumah, maka...
  • Saya cukup memasang musik yang ceria. Saya menjadi lebih semangat bekerja, dan Jav pun bisa menyalurkan energinya dengan menari-nari di sekitar saya. 
  • Biasanya Jav memilih untuk bermain sendiri. Enggak apa-apa. Lebih baik lagi kalau Jav membawa mainannya ke dekat saya, jadi saya bisa menyelesaikan pekerjaan rumah sambil tetap menemani Jav bermain dan bercerita.
  • Tapi kadang Jav juga semangat membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah. Alhamdulillah, tentu saja enggak pernah saya larang, hihihi....

Waduh, bundanya Jav mempekerjakan anak di bawah umur nih. Ya enggak lah. Saya kan enggak pernah memaksa. Kalau Jav mau membantu ya syukur, kalau enggak juga enggak apa-apa. Tapi seperti yang sudah saya jelaskan tadi, malah Jav yang sering berinisiatif lebih dulu untuk ikut membantu saya. Biar lah, karena dengan ikut terlibat dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, ternyata bagus loh untuk perkembangan anak.
  • Meningkatkan kemampuan lifeskill. Walaupun pekerjaan rumah menurut kebiasaan dan budaya di Indonesia standarnya didominasi oleh kaum perempuan, tapi saya ingin Jav juga terbiasa menyelesaikan pekerjaan rumah. Selain akan membuat Jav lebih mandiri sehingga nanti dia enggak akan kerepotan kalau harus sekolah di luar negeri (aamiin...), harapannya dia juga bisa lebih menghargai perempuan. Lagian laki-laki yang bisa masak tuh keren banget tau, liat tuh Chef Juna ;)
  • Melatih kemampuan motorik dan kognitif. Jangan salah, memeras kain pel bagus loh untuk melatih otot-otot jari anak agar siap untuk belajar menulis. Begitu juga dengan mencuci piring, baik untuk melatih konsentrasi serta koordinasi antara mata dan tangan. Pelajaran berhitung pun bisa dilatih di dapur dengan menghitung jumlah telur atau bawang misalnya.
  • Membentuk karakter. Menyelesaikan pekerjaan rumah juga dapat melatih pembentukan karakter-karakter baik seperti kesabaran, ketelitian, dan lain-lain. Kepercayaan diri pun akan meningkat apabila anak telah berhasil membantu menyelesaikan pekerjaan.

Makanya, walaupun dibantu Jav berarti pekerjaan saya menjadi lebih lama selesainya dan bahkan harus bekerja dua kali (ya maklum lah namanya juga anak-anak, pengerjaannya pelan-pelan atau kadang kurang rapi) saya berusaha untuk tetap sabar dan enggak mengambil alih pekerjaan secara paksa. Meskipun sebenarnya sih gemas... sekali :D

Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan Jav setiap membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah (selain menyimpan piring/gelas kotor di kitchen sink, menyimpan pakaian kotor di keranjang, menjemur handuk, mengelap tumpahan air, menyapu remah-remah makanan, dan lain-lain yang merupakan tanggung jawab pribadi).
  • Menyapu. Jav enggak terlalu suka menyapu. Biasanya, dia baru ikut riweuh kalau saya sudah mau merapikan kotorannya ke dalam pengki. Jadi saya yang menyapu, dan Jav yang memegang pengkinya serta membuang kotorannya. 
  • Mengepel. Pekerjaan rumah yang paling melelahkan. Tapi lumayan terhibur setiap Jav menawarkan diri untuk membantu. Biasanya sih hanya ikut di bagian memeras kainnya. Namun akhir-akhir ini kepingin ikut mengepel juga. Saya kasih jatah mengepel tangga saja yang ukuran lantainya kecil-kecil :D
  • Mencuci piring. Biasanya saya yang membersihkannya dengan sabun, kemudian Jav yang membilasnya dengan air. 
  • Mencuci pakaian. Berhubung mencucinya pakai mesin, kalau mau, Jav bisa ikut membantu dalam semua prosesnya. Mulai dari memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin, menuangkan sabun dan pewangi, mengatur setelan mesinnya, mengeluarkan pakaian yang sudah bersih, serta menjemurnya. 
  • Menyetrika. Jav biasanya ikut membantu dalam hal menyortir pakaian dan menyemprot pelicin. Kadang ikut juga membantu menyimpan pakaian yang sudah disetrika ke dalam lemari.
  • Memasak. Banyak yang bisa dilakukan Jav. Misalnya mengambilkan bahan-bahan dari dalam kulkas, mencuci beras, buah, dan sayur, mengulek, serta memasukkan kerupuk mentah ke penggorengan. Di sini memang butuh pengawasan super ketat. Yang pasti sih saya belum mengizinkan Jav untuk memegang pisau. Kalau membuat kue atau puding, Jav biasanya ikut menimbang, mencampurkan bahan-bahan, mengaduk adonan, menyiapkan cetakan, dan tentu saja mencomot keju atau cokelat untuk dimakan sendiri :))


Alhamdulillah.... Pekerjaan selesai, quality time bersama anak dapat, Jav juga bisa belajar banyak. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan :)

Sunday, August 23, 2015

Puree Mangga Gedong, Ya Fruits Up Dong

Fruits Up... mungkin teman-teman masih merasa asing dengan merk minuman segar ini. Pemasarannya memang masih terbatas, baru di Bandung dan Bekasi. Tapi sudah mendapatkan Award Winning Anugerah Inovasi Prakarsa Jawa Barat 2014 dan Wirausaha Baru Terbaik Jawa Barat 2015 loh.

Fruits Up adalah puree mangga gedong gincu. Minuman dengan kualitas premium ini merupakan salah satu produk lokal hasil pemberdayaan Forum Kreatif Jatinangor. Timnya terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad yang bekerjasama dengan para petani mangga di Cirebon. Keren ya :)

Sudah lama saya kabita untuk mencoba minuman ini. Bagaimana enggak, banyak kenalan saya yang alumni FTIP memamerkan foto si Fruits Up ini di akun media sosialnya. Tapi ya hanya sebatas ngiler saja, enggak ada tindakan apa-apa :D

Ternyata ada salah satu ibu teman sekolah Jav yang merupakan alumni FTIP dan menjadi distributor Fruits Up. Langsung deh saya pesan.

fruits up mango puree

Terdapat tiga macam varian Fruits Up.
  • Reguler: kekentalannya 40 %, ukurannya 270 ml, dan harganya Rp 12.500
  • Premium: kekentalannya 50 %, ukurannya 400 ml, dan harganya Rp 23.000
  • Slush: kekentalannya 60 %, ukurannya 200 ml, ada tambahan potongan buah kiwi/peach/leci, harganya Rp 16.000

Untuk pengalaman pertama mencicipi Fruits Up ini, saya mencoba memesan yang Reguler dan Slush Kiwi. Ketika melihat secara langsung, ternyata ukurannya imut-imut :p

Walaupun kemasannya masih bisa dibuat lebih keren lagi, namun informasi yang tercantum di atasnya menurut saya sudah cukup lengkap. Seperti:
  • Berat bersih. Ini mah sudah pasti selalu ada lah ya.
  • Nomor P-IRT. Terjamin sehat dan aman.
  • Saran penyimpanan dan saran penyajian. Fruits Up diolah dengan proses sterilisasi dan tanpa menggunakan bahan pengawet tambahan, makanya harus selalu disimpan dalam kondisi dingin (di bawah 4 °C).
  • Tanggal kedaluwarsa. Karena enggak menggunakan pengawet tambahan, maka tanggal kedaluwarsanya pun enggak lama-lama.
  • Informasi nilai gizi. Wuih, kaya akan vitamin C.
  • Komposisi. Wow, low sugar dan ada jelinya juga.
  • Keterangan tambahan. Berupa akun-akun media sosial dan nama perusahaan yang memproduksinya.




Baik yang Reguler maupun yang Slush, ketika segel dan tutupnya dibuka, keduanya mengeluarkan aroma khas buah mangga yang menggoda. Walaupun kekentalannya paling rendah di antara varian lainnya, tapi yang Reguler ini lumayan juga kentalnya. Meskipun begitu, rasanya tetap segar, sehingga cocok banget diminum ketika sedang haus. Manisnya pas. Jelinya pun melimpah. Very recomended deh!



Sedangkan yang Slush Kiwi, jelas, kental banget. Teksturnya lembut. Potongan kiwinya enggak lembek, masih segar dan renyah. Sayang, kurang banyak :p Malah saya juga enggak menemukan jelinya, padahal di komposisinya tertulis ada jeli juga. Rasanya cenderung lebih asam dibandingkan dengan yang Reguler. Kurang cocok kalau untuk menghilangkan dahaga. Pasnya untuk ngemil :D

Kesimpulannya, dua-duanya enak. Tapi favorit saya sih yang Reguler. Jadi penasaran nih sama yang Premium :D Kapan-kapan coba yang Premium ah....

Hanya saja, ada hal yang membuat saya agak bingung nih. Kenapa minuman ini disebut puree ya.... Karena setahu saya, puree itu diolah/dihaluskan tanpa menambahkan apa-apa (seperti air dan gula). Jadi benar-benar murni buah saja. Makanya nutrisinya lebih baik apabila dibandingkan dengan jus yang dalam pengolahannya ditambah dengan air, gula, atau bahan lain. CMIIW :) Ya apapun namanya, yang penting sih segar....

Thursday, August 20, 2015

Menanamkan Sikap Anti Korupsi pada Anak

Sumber
Siapa yang benci sama koruptor?

Saya? Benci sekali.... Bagaimana tidak, karena ulah para koruptor, kita semua kena imbasnya. Akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan transportasi tidak dapat dinikmati oleh semua masyarakat karena dananya diembat oleh para koruptor. Sering lihat kan di televisi, ada anak-anak yang harus berjalan di atas jembatan rusak agar bisa belajar di sekolah yang jaraknya sangat jauh dari tempat tinggalnya? Seandainya uang korupsi yang jumlahnya trilyunan itu digunakan untuk membangun sekolah dan infrastruktur, tentu anak-anak tersebut tidak perlu mempertaruhkan nyawanya.

Ternyata kita, iya kita, bisa loh ikut memberantas korupsi. Beberapa waktu yang lalu, saya menghadiri sebuah acara Parenting Ramadhan di Bandung Indah Plaza. Penyelenggaranya yaitu komunitas A Cup of Friendly Tips (dari 123), bekerjasama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW). Temanya adalah "Menanamkan Sikap Anti Korupsi pada Anak". Keren banget. Sambil ngabuburit, dapat ilmu pengasuhan juga.

Teh Fani dari 123

Pembicara pertama yaitu Teh Selly Martini dari ICW. Sebelum masuk ke dalam materi, Teh Selly menjelaskan terlebih dahulu mengenai ICW. ICW berdiri sejak tahun 1998. Fokusnya kepada hal-hal yang berkaitan dengan HAM, keadilan, dan akses terhadap pelayanan publik. Adapun visinya yaitu memberdayakan masyarakat, agar suaranya dapat didengar oleh pemerintah. Kegiatannya di antaranya riset empirik dan ilmiah, serta capacity building dan advokasi.
Tembok Besar Tiongkok yang dibangun selama 3 dinasti, lumpuh pertahanannya hanya karena ada satu penjaga yang menerima suap.
Menurut Teh Selly, korupsi merupakan akar dari segala kejahatan. Apa saja yang termasuk korupsi itu?
  1. Merugikan keuangan negara
  2. Suap
  3. Gratifikasi
  4. Penggelapan
  5. Pemerasan
  6. Curang
  7. Konflik kepentingan

Karena korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa, maka pemberantasannya pun harus luar biasa pula. Kita tidak perlu menjadi anggota KPK untuk ikut memberantas korupsi. Pemberantasan korupsi bisa dimulai dari keluarga karena keluarga merupakan unit terkecil dari suatu negara/bangsa. Kenapa harus keluarga? Berikut alasannya.
  • Kewajiban moral
  • Masyarakat adalah korbannya
  • Kontrol sosial
  • Meningkatkan kualitas demokrasi
  • Meningkatkan kualitas pemerintahan
  • Masa depan bangsa terancam

Pemberantasam korupsi terdiri dari tiga tahap.
  1. Dirasakan (disadari)
  2. Diucapkan
  3. Dilakukan
Indonesia baru sampai pada tahap diucapkan. Masa sih? Iya. Buktinya masih ada yang membayar suap apabila ditilang, masih ada yang memakai jasa calo untuk menyelesaikan keperluannya, masih ada pejabat koruptor yang ketika keluar dari penjara malah disambut.
Oleh karena itu, untuk membentuk generasi yang berintegritas, ada sembilan nilai yang harus ditanamkan dalam keluarga.
  1. Jujur. Bukan hanya tidak bohong, tapi melakukannya dengan sungguh-sungguh.
  2. Peduli, amanah
  3. Disiplin
  4. Mandiri
  5. Tanggungjawab. Contoh: membuang sampah pada tempatnya, mencuci piring sendiri.
  6. Kerja keras. Contoh: orang tua tidak menyuap agar anaknya bisa masuk ke sekolah yang bagus.
  7. Berani
  8. Adil
  9. Sederhana. Contoh: orang tua tidak membelikan semua permintaan anak. Sederhana bukan berarti miskin dan kaya bukan berarti harus mewah. Sebagai orang tua, biasakan anak agar kebutuhannnya yang terpenuhi, bukan keinginannya.
Teh Khamsa dan Teh Selly

Kemudian, pembicara selanjutnya yaitu Teh Khamsa, seorang psikolog anak. Teh Khamsa menjelaskan bahwa social emotional merupakan bagian dari perkembangan anak yang harus distimulasi. Umur 2-3 tahun adalah tahap egosentrisme. Yaitu tahap di mana anak belum bisa membayangkan sudut pandang orang lain. Makanya, orang dewasa yang masih egosentris (kurang empati, egois, serakah, tidak bisa menunggu) berarti orang tersebut gagal move on :p

Pada dasarnya, setiap anak sudah mempunyai kebaikan yang tumbuh dari dalam dirinya. Namun untuk mengembangkan sikap integritasnya, harus didapatkan dari pengalaman yang diberikan melalui orang dewasa.

Berikut sepuluh karakter yang mendukung perkembangan moral anak.
  1. Pengendalian diri. Sifatnya kognitif, bukan dengan larangan tetapi melalui rutinitas. Contoh: kebiasaan bangun pagi
  2. Empati. Contoh: ketika ada teman yang membuat anak tidak nyaman, ajak anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, bahkan mencarikan solusi untuk temannya.
  3. Interaksi sosial
  4. Kepatuhan
  5. Keberhargaan diri. Contoh: mendengarkan pendapat anak.
  6. Kesadaran akan perilaku baik
  7. Penalaran moral
  8. Keinginan untuk menolong
  9. Kejujuran
  10. Kemampuan sosial

Untuk mengembangkan karakter tersebut, dapat dilakukan dengan sepuluh metoda pengasuhan.
  1. Pengarahan untuk perilaku baik. Tidak ada toleransi untuk nilai agama dan komunitas.
  2. Pengasuhan yang hangat
  3. Tuntutan yang jelas
  4. Pemberian contoh
  5. Proses demokratis
  6. Memfasilitasi pengertian akan situasi
  7. Mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan
  8. Membangun kepedulian
  9. Membantu anak mengendalikan emosi
  10. Menghargai anak

Acara ini kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Ada pertanyaan menarik yang disampaikan oleh salah satu peserta. Berikut pertanyaannya.
Keponakan saya mendapatkan SMS pemberitahuan dari gurunya bahwa di akhir tahun ajaran, lebih baik orang tua memberi hadiah berupa uang daripada berupa barang/bingkisan. Apa yang harus saya lakukan?

Dan ini jawaban dari Teh Selly.
  1. Selama tidak ada ancaman kepada siswa menyangkut dengan nilai, maka abaikan saja.
  2. Tetapi apabila sudah mengancam, laporkan. Dapat melalui www.lapor.go.id. Nama bisa anonim, yang penting jangan hilangkan bukti.
  3. Cari teman. Misalnya di persatuan orang tua murid.
  4. Ajari anak untuk mempunyai keberanian.
  5. Bagaimana kalau di-bully? Tetap percaya bahwa pasti ada yang akan membantu.
  6. Ingin menyampaikan terima kasih kepada guru/sekolah? Lakukan dengan cara yang terbuka. Tanyakan apa yang sedang dibutuhkan oleh sekolah, perbaikan WC misalnya. 
  7. Pindah sekolah? Memang merupakan solusi yang singkat, tapi tidak akan menyelesaikan masalah.

Yuk, kita berantas korupsi. Mulai dari diri dan keluarga kita sendiri. Demi generasi bangsa Indonesia yang lebih baik ;)

Foto bersama #BloggerBDG

Wednesday, August 19, 2015

Perayaan 17 Agustus yang [Selalu] Meriah

17 agustus

Merdeka!!! :D

Alhamdulillah ya, tanggal 17 Agustus kemarin, Indonesia merayakan hari kemerdekaannya yang ke-70. Bagaimana perayaan di tempat teman-teman? Seru atau malah sepi? Hmmm, yang penting sih pada pasang bendera kan di depan rumahnya? ;)

Di komplek perumahan saya sih seperti biasa selalu ada perayaan. Memang, tiap tahun tidak pernah sama. Setiap tahun selalu memberikan kesan yang berbeda. Termasuk tahun ini. Acara perayaan yang biasanya dikoordinasikan oleh remaja, sekarang di dikoordinasikan oleh para ibu-ibu dan bapak-bapak. Saya, yang biasanya adem ayem di rumah, sekarang ikut eksis karena Jav sudah bisa diajak ikut berpartisipasi. Suami saya terlibat dalam kepanitian, saya sih ogah, sudah kenyang jadi panitia waktu zaman masih muda dulu. Mending haha hihi saja sama tetangga :p

Sejak awal Agustus, berbagai lomba sudah dimulai. Seperti lomba gapleh dan lomba tenis meja yang diadakan setiap malam di Gedung Serbaguna. Lomba MTQ ibu-ibu serta lomba adzan dan lomba MTQ anak-anak.

Hari Minggu tanggal 16 Agustus, paginya diadakan lomba fashion show dan sepeda hias, serta lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak. Sedangkan sorenya, diadakan lomba futsal untuk orang tua. Ibu-ibu pakai sarung, dan bapak-bapak pakai daster. Kocak! :D

futsal
Biasanya sih malamnya ada acara renungan. Tapi kali ini tidak ada. Sebagai gantinya, hari Seninnya diadakan Upacara 17 Agustus. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai macam lomba untuk anak-anak. Seperti lomba makan kerupuk, lomba membawa kelereng menggunakan sendok, lomba mengambil koin dengan mulut, lomba memecahkan balon, lomba memasukkan pensil ke dalam botol. Dan puncaknya yaitu lomba panjat pinang untuk para remaja yang hadiahnya disponsori oleh Entrostop. Seru banget!


panjat pinang

Sebagai orang tua yang berusaha memahami anaknya, saya sadar bahwa Jav tidak suka mewarnai dan tidak bisa diam ketika sedang menunggu giliran (pasti lari-lari). Daripada memusingkan kekurangannya, lebih baik saya fokus pada kelebihannya, yaitu kesukaannya terhadap alat-alat transportasi dan hobinya bermain sepeda. Toh, kalau lomba-lomba yang lain, Jav sudah ikut di sekolahnya. Karena selama 12-28 Agustus, setiap hari di sekolahnya diadakan Olimpiade Merah Putih. Lombanya bukan melawan teman-teman, tapi melawan diri sendiri :)

Akhirnya saya dan keluarga sepakat untuk mengikutkan Jav pada lomba sepeda hias. Tentu saja Jav sangat antusias. Sayangnya, meskipun sudah daftar sejak lama, tapi hingga hari Jumat kemarin kami belum berbuat apa-apa. Jangankan mulai menghias, menyiapkan bahan-bahannya saja belum. Saya sih tidak mau kalau hiasannya rumbai-rumbai biasa, terlalu mainstream :D Saya ingin menghias sepeda Jav dengan bentuk yang unik. Walaupun nanti hasilnya pas-pasan, yang penting beda.

Eh, kebetulan hari Sabtunya ada anak buah Papah yang bisa diberdayakan. Langsung deh suami dan Papah mencari contoh model mobil tank. Bahan-bahannya seperti dus, pipa, cat, dan stiker, semuanya menggunakan stok yang ada di rumah. Hasilnya, jauh di atas ekspektasi saya. Selanjutnya saya, suami, dan Papah tinggal menambahkan aksesori supaya lebih ramai :) Sebagai pelengkap, saya juga menyiapkan pakaian model army untuk dipakai Jav.

sepeda hias

Seperti yang sudah saya duga, Jav dan sepedanya menjadi pusat perhatian. Ketika Jav datang, dia langsung dirubung oleh anak-anak yang lebih besar. Bahkan mereka ikut mendampingi ketika Jav dan peserta sepeda hias lainnya sedang mengikuti karnaval di sekitar komplek. Menyuruh Jav untuk mengebut, supaya sepedanya bisa eksis di depan, padahal kan seharusnya pelan-pelan saja. Lucu, hihihi.... Alhamdulillah Jav juara 1. Tapi agak kecewa juga karena saingannya kurang asyik :D

Setelah itu, karena melihat teman-temannya mengikuti lomba mewarnai, Jav jadi ingin ikut juga. Akhirnya mendadak saya daftarkan. Awalnya sih semangat, tapi akhirnya hanya bertahan selama 15 menit. Ya lumayan lah, heuheu....

lomba mewarnai

Begitu juga dengan lomba-lomba di hari Seninnya. Awalnya Jav ribut ingin ikut lomba. Eh pas giliran lomba membawa kelereng menggunakan sendok, Javnya malah pulang ganti sandal. Pas giliran lomba memasukkan pensil ke dalam botol, Javnya malas. Tapi kebanyakan sih, pas tiba gilirannya,  malah hilang anaknya, main sepeda. Akhirnya Jav hanya ikut lomba memecahkan balon, itupun gagal. Hanya berhasil maju setengah jalan, gelap katanya :)) Tidak apa-apalah, yang penting seru-seruan saja.

memecahkan balon

Kalau teman-teman, bagaimana perayaan 17 Agustusnya? Di tempat saya masih banyak acara seru lainnya loh, jalan santai, lomba karaoke, dan pentas seni ;)

Sunday, August 16, 2015

Ikhlas Memaafkan Karena Allah

memaafkan

Ada yang pernah merasa sakit hati karena seseorang?
Atau malah ada yang sedang merasa sakit hati?

Saya pernah merasakannya. Dada ini terasa sesak. Hati pun serasa diremas-remas. Berlebihan? Mungkin. Sebenarnya yang saya rasakan itu seharusnya sudah kedaluwarsa sejak bertahun-tahun yang lalu. Tapi karena terulang lagi, yang dulu pun jadi diingat-ingat lagi. Menumpuk dan menunggu waktu untuk meledak.

Beruntung, beberapa waktu yang lalu saya mengikuti pengajian ibu-ibu POMG di sekolah Jav yang rutin diadakan setiap bulan dan diisi oleh Teh Sasa Esa Agustiana (owner sekolahnya Jav, istrinya Pak Aam Amirudin). Temanya cocok sekali untuk keadaan saya kala itu, tentang memaafkan.

Perempuan itu, sudah kodratnya memiliki jiwa kasih sayang dan jiwa pemaaf. Tapi namanya manusia, ada saja ujiannya. Apalagi kalau sudah berumah tangga, cobaan ekonomi lah, fitnah lah, dan lain-lain. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun pernah marah kepada Aisyah karena menganggap bahwa istrinya tersebut telah melakukan perselingkuhan. Tentu saja, itu tidak benar, fitnah. Tapi Nabi Muhammad SAW juga manusia yang mempunyai perasaan cemburu dan sakit hati. Sehingga beliau pun marah dan mendiamkan Aisyah sampai sebulan lamanya. Hingga Allah SWT menunjukkan kebenaran kepadanya.

Ya, sakit hati memang manusiawi. Tetapi menyimpannya terus-menerus tentu buruk bagi kesehatan, baik kesehatan jiwa maupun kesehatan raga. Tentunya, bisa mengurangi kecantikan juga. Jadi lebih baik memaafkan sajalah.

Apakah dengan memaafkan, lantas kita tidak akan sakit hati? Sakit hati sih iya, tapi sebentar saja, sembuhnya insya Allah akan lebih cepat.

Bagaimana cara untuk menumbuhkan jiwa pemaaf? Begini nih katanya....
  • Ingatlah sifat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Masa kita ciptaan-Nya, tidak?
  • Jiwa pemaaf harus diusahakan, walaupun orang yang membuat kita sakit hati tidak meminta maaf. 
  • Serahkan rasa sakit hati kita pada Allah SWT. Kalau dia yang membuat sakit hati tidak mau meminta maaf, ikhlaskan saja, biar Allah SWT yang mengurusnya.

Apapun masalah kita, akan lebih mudah apabila Allah SWT yang meng-handle. Termasuk ketika mempunyai masalah dengan orang yang kita cintai. Coba bandingkan, ketika orang yang kita cintai (anak, suami, orang tua, atau sahabat) dan orang yang tidak dikenal mengecewakan kita, tentu akan lebih terasa sakit ketika dikecewakan oleh orang yang kita cintai. Sedih sih wajar, tapi jangan sampai sakit hati berlebihan. Karena sakit hati yang berlebihan menunjukkan bahwa kita mencintai mereka secara berlebihan, melebihi cinta kita kepada Allah SWT. Ups.... Lebih baik kita maafkan, doakan, dan titipkan mereka kepada Allah SWT.

Jiwa memaafkan melibatkan hati, lisan, dan amalan. Memaafkan bukan berarti melupakan. Secara lisan mungkin kita sudah memaafkan. Tetapi bagaimana ketika kita teringat lagi lalu kemudian sakit hati lagi? Segera istighfar, connect lagi dengan Allah SWT, sehingga kita mendapatkan energi kembali untuk memaafkan. Itulah yang membedakan orang munafik dan orang beriman.

Begitulah.... Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang sedang sakit hati juga :)

Friday, August 14, 2015

Becoming an Urban and Regional Planner (Again)

urban and regional planner

Suatu hari, sekitar satu bulan yang lalu, tiba-tiba saya mendapatkan telepon dari  teman lama ayah saya. Sebelumnya saya sudah menebak, pasti ada hubungannya dengan pekerjaan. Ternyata... memang benar. Beliau mengatakan bahwa perusahaan konsultannya mengikuti tender dengan mencantumkan nama saya sebagai salah satu tim ahlinya. Pekerjaannya berhubungan dengan perencanaan wilayah dan kota, makanya mereka memakai nama saya. Dan... mereka berhasil memenangkan tender. Glek!

Logika saya langsung bekerja. Sejak melahirkan Jav empat setengah tahun yang lalu, saya (tiba-tiba) memutuskan untuk berhenti bekerja. Itu berarti selama empat setengah tahun juga saya tidak pernah lagi berhubungan dengan segala hal yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan kota. Pernah juga sih beberapa kali mendapat tawaran pekerjaan dari teman, tapi selalu saya tolak karena mengharuskan saya untuk melakukan survei lapangan dan presentasi di luar kota. Jadi, kalau bergabung dalam pekerjaan ini, saya khawatir tidak tahu akan melakukan apa :))

Tapi teman ayah saya itu meminta saya untuk membantunya. Saya jadi tidak enak juga untuk menolak. Lagipula, rezeki masa ditolak. Akhirnya, dengan berat hati saya menyanggupi untuk bergabung dalam pekerjaan tersebut.

Beberapa hari kemudian, saya pun mengikuti kick off meeting di tempat klien di salah satu lembaga pemerintah nonkementerian di Jakarta. Perasaan saya? Campur aduk. Kaget karena mengetahui bahwa buku-buku dan catatan kuliah saya tidak jelas keberadaannya. Bingung karena pakaian yang pantas untuk dipakai ke acara meeting di lemari saya sangat terbatas. Galau karena harus meninggalkan Jav. Sebal karena harus merasakan lagi macetnya Kota Jakarta di hari kerja.

Namun, yang paling mengganggu adalah rasa cemas karena di acara kick off meeting tersebut ada tiga orang kakak angkatan dari jurusan saya. Dengan kondisi otak saya yang benar-benar sedang blank terhadap dunia perencanaan wilayah dan kota, menemukan mereka berada di antara tim klien merupakan mimpi buruk T_T Untung waktu kuliah, saya ikut ospek dan cukup aktif di himpunan, jadi ketakutan saya sedikit berkurang :p

Sekarang, saya masih meraba-raba, kira-kira nanti keluaran dari pekerjaan ini bagaimana, metoda apa yang digunakan, dan data apa saja yang dibutuhkan. Yang paling membuat merasa merana sih karena sekarang saya tidak mempunyai akses terhadap artikel jurnal dan sumber data seperti ketika saya masih bekerja menjadi peneliti di kampus dulu :(

Hmmm, dinikmati saja lah. Karena ternyata menyenangkan juga berjibaku lagi dengan pembangunan dan pembiayaan infrastruktur, moda transportasi, kemacetan, pusat logistik, logistics performance index, RPJMN, Perpres, dan kawan-kawannya :)

Lagipula pekerjaan ini cukup fleksibel. Bahan-bahan pekerjaan sudah disediakan. Saya tinggal mengerjakannya di rumah. Rapat koordinasi seminggu sekali saja, itupun sambil membawa Jav. Alhamdulillah kemarin waktu diajak rapat koordinasi Jav bisa bermain dengan agak tenang. Main mobil-mobilan di meja, gambar-gambaran di papan tulis, bereksperimen dengan kursi, hingga memperhatikan layar dan bayangan yang dihasilkan dari proyektor :p

Tapi walaupun pekerjaannya fleksibel, tetap saja kan harus selesai. Lumayan menyita waktu, tenaga, dan pikiran juga. Apalagi, untuk mengerjakannya harus duduk di depan laptop. Tidak bisa seperti  membuat tulisan untuk blog yang dapat diselesaikan di ponsel sambil tidur-tiduran atau sambil mengawasi Jav bermain sepeda di halaman rumah. Makanya, sekarang ini saya kesulitan mencari waktu untuk blogwalking dan meninggalkan jejak di blog teman-teman. Manajemen waktunya masih berantakan :(

Tuesday, August 11, 2015

DIY: Toy Car Wash

toy car wash

Masih tentang hobi mainan mobil-mobilannya Jav nih. Jav ini suka banget mencuci dan merendam mobil-mobilannya di wastafel. Selain boros air, kadang Jav juga menggunakan tisu sehingga sering membuat pipa wastafelnya menjadi mampet. Nambah kerjaan ayahnya deh, hihihi....

Lelah juga melarang-larang Jav terus. Lagipula, terlalu sering melarang kan enggak baik untuk perkembangan anak. Imajinasi dan kreativitasnya bisa terhambat. Daripada terus begitu, lebih baik memfasilitasinya. Akhirnya saya berjanji pada Jav untuk membuatkannya car washing station bagi mobil-mobilannya.

Kebetulan saya pernah melihat contohnya di pagingfunmums.com. Bahan-bahannya simpel, memanfaatkan barang-barang yang tersedia di rumah saja.

Bahan:
  • Botol plastik bekas (saya menggunakan botol bekas yoghurt kemasan 1 lt)
  • Kain flanel (saya menggunakan dua warna, kuning dan cokelat, satu untuk tirai di pintu masuk, dan satu lagi tirai untuk pintu keluar)
  • Kertas (saya menggunakan kertas lipat warna hijau)
  • Gunting
  • Cutter
  • Pita perekat
  • Pita perekat dua sisi
  • Pulpen (untuk menandai potongan pada botol, serta untuk menulis di plang)

Cara Membuat:
  • Potong botol bekas menjadi dua bagian. Sisihkan bagian atasnya.
  • Potong berbentuk persegi di bagian depan dan belakang untuk dijadikan lubang pintu.
  • Potong kain flanel seukuran pintu, kemudian gunting bagian bawahnya.
  • Tempelkan kain flanel di bagian pintu, jadi tirai deh.
  • Tambahkan papan nama yang yang sudah diberi tulisan di bagian atasnya. Supaya enggak rusak ketika terkena air, saya menutup kertas tulisannya dengan pita perekat.


Car wash station pun siap digunakan. Hasilnya memang enggak terlalu rapi, hehehe.... Udah lama sih enggak berurusan dengan cutter. Namun bagi saya sih, mainannya selesai tanpa ada kulit yang terluka saja sudah bersyukur sekali :)


Versi permainannya bisa kering maupun basah. Kering juga udah asyik kok. Kalau mau yang versi basah, tinggal menambahkan sikat gigi, semangkuk air sabun, semangkuk air basah, serta lap kering. Dan tentu saja mobil-mobilan, jangan sampai ketinggalan, ya iyalah, hihihi.... Pilih mobil-mobilan yang terbuat dari plastik. Mobil-mobilan yang terbuat dari besi dan mobil-mobilan yang ada baterainya diamankan dulu yah :p Agar airnya enggak berceceran, dan main basah-basahannya enggak kebablasan, saya menyiapkan wadah agar mobil-mobilannya bisa becek-becekan juga.


Mobil-mobilan dan air, memang perpaduan yang cocok sekali untuk Jav. Dua hal itu memang kesukaan Jav. Jadi ketika digabungkan, ya Jav doyan sekali. Apalagi sekarang ini kan sedang musim kemarau nih, paling asyik memang main air. Segar dan wangi!


Jav anteng, bundanya cukup menemani sambil ngemil siomay :D

Friday, August 7, 2015

Review Ciroll dari Cireng Kamsia

Siapa yang suka cireng (aci digoreng)? Sekarang. cireng yang pada awalnya merupakan camilan tradisional ini banyak sekali macamnya. Ada cireng kampung seperti cireng polos dengan saus merah atau saus kacang. Ada juga cireng premium yang disajikan dan dikemas dengan lebih modern seperti yang banyak dipasarkan di media sosial dan dijual secara online. Sebagai penggemar cireng sejati, saya suka semua cireng, apapun jenisnya. Mulai dari cireng kampung hingga cireng premium, semuanya memberi kesan masing-masing yang dapat memanjakan lidah saya.

Salah satu cireng premium yang menjadi langganan saya yaitu Cireng Kamsia. Produknya terdiri dari Cireng Krauk dan Cireng Ngambang. Saya pernah kok membuat review-nya di blog ini. Tapi baru-baru ini, ada produk baru lagi nih dari Cireng Kamsia, namanya Ciroll.

cireng kamsia
Kebetulan, bulan Ramadhan kemarin, ada promo 2 bungkus Ciroll dan 1 bungkus Cireng Ngambang, harganya Rp 50.000 saja. Wuih, hemat banget. Cireng Kamsia memang sering mengadakan promo, rajin-rajin saja cek media sosialnya. Waktu itu, langsung dong saya pesan kepada adminnya melalui BBM. Di hari yang sama, pesanan saya pun sudah sampai di rumah.

Namun karena di bulan Ramadhan waktu ngemilnya sangat singkat, maka cirengnya baru sempat saya eksekusi beberapa hari yang lalu. Enaknya cireng ini, tahan lama, bisa disimpan hingga berbulan-bulan, asalkan disimpan di dalam freezer.

Kemasannya pun premium. Kedap udara dengan plastik yang tebal. Informasi yang tercantum di kemasannya cukup lengkap. Mulai dari logo halal, tanggal kedaluwarsa, komposisi, kandungan nutrisi, hingga saran penyajiannya.

kemasan cireng kamsia
Satu bungkus Ciroll berisi 6 buah cireng isi keju dan mayones. Apabila dilihat secara sepintas, mirip pempek lenjer, hihihi.... Untuk mengolahnya, cukup digoreng dalam minyak dengan api sedang selama 5 menit. Ciroll pun siap disajikan bersama mayonesnya. Sangat praktis :)

ciroll
Kalau dari segi rasa dan tekstur sih Ciroll ini sama dengan Cireng Krauk isi keju. Kulitnya renyah kriuk-kriuk, karena diberi balutan tepung panir kasar. Cirengnya kenyal dan gurih, enggak terlalu tebal tapi enggak terlalu tipis juga. Isi kejunya lembut dan padat, enggak pelit. Enak.... Kelebihan Ciroll ini apabila dibandingkan dengan Cireng Krauk isi keju adalah lebih mudah dimakan karena bentuknya yang lonjong. Sehingga ketika digigit, remahan tepung panirnya enggak terlalu berantakan.

ciroll keju
Dimakan tanpa mayones pun sudah enak, jadi kejunya terasa sekali. Tapi kalau mau mendapatkan rasa yang lebih kaya, cocol dulu dengan mayones yang rasanya manis asam. Berhubung saya sangat menyukai pedas, saya sih tambahkan lagi cocolannya dengan saus sambal. Makin asyik deh ;)

Wednesday, August 5, 2015

Alergi Obat: Mau Sembuh Malah Tambah Sakit

alergi obat

Lebih baik sakit gigi atau sakit hati? Saya sih enggak dua-duanya deh. Meskipun sakit hati jauh lebih menyesakkan dada, tapi sakit gigi juga ternyata sangat menyiksa. Sudah sebulan ini saya menderita sakit gigi karena ada gigi geraham yang berlubang. Sakitnya pertama kali muncul ketika bulan Ramadhan. Namun karena sedang puasa, saya tunda kunjungan ke dokter giginya sampai Lebaran.

Monday, August 3, 2015

Mengajak Balita Salat di Masjid

mengajak balita salat di masjid

Jav dan Masjid
Sudah ada yang kangen dengan suasana bulan Ramadhan? Dengan keberkahannya, rutinitas sahurnya, atau salat Tarawihnya? Kalau saya sih kangen banget salat Tarawih di masjid. Bagaimana enggak kangen, sejak ada Jav, saya enggak pernah lagi ikut salat Tarawih berjemaah di masjid.

Saya enggak pernah berani membawa Jav untuk ikut salat berjemaah di masjid. Soalnya sejak masih bayi, Jav tuh kalau menangis, suaranya kencang sekali. Pernah loh, Jav menangis pas tengah malam, esok paginya tetangga yang jaraknya tiga rumah dari saya cerita bahwa suara tangisan Jav terdengar sampai ke rumahnya :D Saya sendiri pernah juga sih samar-samar mendengar suara tangisan Jav dari rumah orang tua yang jaraknya lima rumah dari saya :)) Makanya, saya khawatir apabila ikut salat Tarawih berjemaah di masjid, tangisan Jav akan mengganggu jemaah lain.

Sesudah Jav agak besar, saya juga masih belum berani membawa Jav salat berjemaah di masjid. Soalnya anaknya aktif sekali, di mana pun dan kapan pun. Hobinya lari-lari, enggak kuat diam lama-lama, dan baru bisa tenang kalau sedang tidur atau sedang sakit, heuheu.... Alhamdulillah.... Tapi saya bukan tipe ibu yang bisa tetap santai ketika anaknya mengganggu ketertiban umum. Daripada mengganggu jemaah lain, lebih baik saya salat di rumah saja.

Mengajak Jav Salat Berjemaah di Masjid
Tetapi bagaimana pun, sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mengenalkan dan mengakrabkan anaknya dengan masjid. Kalau salat biasa sih sering, misalnya salat di musala atau di masjid saat sedang berada dalam perjalanan. Nah, kalau salat berjemaah, sebagian besar tanggungjawabnya dipegang oleh ayahnya Jav. Alhamdulillah, Jav selalu bersemangat kalau diajak ke masjid. Ketika mendengar suara azan, langsung wudu serta mengenakan peci dan sarung. Selama ini sih, ayahnya hanya bisa mengajak Jav salat Dzuhur dan salat Ashar berjemaah di masjid. Itupun kalau ayahnya sedang libur (hari biasa kan kerja) dan enggak malas. :p Kalau salat Shubuh, Javnya belum bangun. Sedangkan salat Maghrib dan salat Isya, ayahnya kebagian tugas menjadi imam.

Prinsip kami, mengenalkan dan mengakrabkan anak dengan masjid memang penting, tapi jangan sampai mengganggu jemaah lain. Makanya, kalau membawa Jav ke masjid, ayahnya Jav biasanya berbaris di saf paling belakang. Saya memang selalu mewanti-wanti Jav, bahwa masjid itu rumah Allah, jadi enggak boleh ribut dan lari-lari. Tapi namanya anak-anak, salat berjamaah sih ikut, tapi setelah rakaat pertama langsung salam. Dan selanjutnya... apa lagi kalau bukan lari-lari :)) Lari ke belakang, lalu lari lagi ke depan menghampiri ayahnya, begitu terus bolak-balik. Coba kalau Jav ikut ke masjid pas ayahnya jadi imam, pasti akan sangat mengganggu.

Salat Jumat Pertama Jav
Karena alasan itulah Jav belum pernah diajak salat Jumat. Nah, lebaran kemarin kan jatuhnya hari Jumat. Jadi, ketika bersilaturahmi di rumah adiknya Papah, sementara ibu-ibu mengobrol dan menikmati hidangan lebaran, bapak-bapaknya salat Jumat dulu. Ketika ayahnya pergi ke masjid, Jav sedang bermain bersama saudara-saudaranya. Saat menyadari bahwa ayahnya sudah pergi ke masjid, Jav langsung merengek ingin ikut. Agak repot juga membujuknya.

Rupanya omnya (sepupu saya) mengajak Jav ikut ke masjid untuk menyusul ayahnya. Tentu saja saya tolak. Pertama, saya khawatir Jav akan menangis apabila di masjid enggak bisa bertemu dengan ayahnya (salat Jumat di Masjid Raya Cipaganti kan ramai). Kedua, saya juga khawatir nanti Jav akan mengganggu omnya dan jemaah lain. Namun Mamah mengingatkan bahwa biasanya Jav menjadi lebih tenang dan lebih mudah diatur kalau enggak ada ayah-ibunya. Akhirnya saya pun membiarkan Jav pergi salat Jumat bersama omnya.

Ternyata perkiraan Mamah terbukti loh. Walaupun enggak bertemu dengan ayahnya, dan baru bisa bertemu pas bubar, Jav enggak menangis atau merengek. Ketika salat juga tenang dan enggak lari-lari. Jav ikut salat dan ikut mendengarkan khotbah sambil menghitung air conditioner yang dipasang di dinding masjid :D

Beginilah pengalaman saya dan suami dalam mengenalkan dan mengakrabkan Jav dengan masjid. Kalau teman-teman bagaimana? ;)

Jav 4 Tahun 7 Bulan


  • Semakin mudah akrab dengan saudara-saudara sebuyutnya. Pertama kali bertemu dan kenal sama saudaranya di acara silaturahmi keluarga besar akinya, Jav langsung berbaur dan bermain bersama anak-anak seusianya.
  • Masih semangat mencoba hal-hal baru. Acara silaturahmi keluarga besar akinya kan diadakan di Sumedang. Supaya kompak, semuanya kumpul dan berangkat bersama dari Cimahi menggunakan bus sewaan. Berhubung saya mah rumahnya di Ciwastra, jadi langsung saja berangkat sendiri ke Sumedang. Ternyata pulangnya Jav ingin naik bus dong. Dibujuk-bujuk enggak mempan, malah menangis semakin kencang. Akhirnya saya dan Jav naik bus, kemudian pindah lagi ke mobil pribadi sebelum masuk gerbang tol Cileunyi. Jav seneng banget naik bus :) Luas, bisa jalan-jalan, heuheu.... 
  • Semakin mudah akrab dengan teman-teman barunya. Waktu acara silaturahmi bersama teman-teman kuliah ayahnya, anak-anak lain mah nempel terus sama ayah, Jav sih cuek aja nimbrung di antara anak dan ayah yang sedang main. Akhirnya, anak itu malah jadi main terus sama Jav.
  • Masih selalu full energy. Masih di acara silaturahmi bersama teman-teman kuliah ayahnya. Kan ada gerobak dorong tuh. Awalnya, ayah-ayahnya yang dorong anak-anaknya. Tapi pegal juga, berat soalnya. Akhirnya malah Jav yang dorong-dorong. 
  • Bisa menasihati saudaranya. Saudaranya ini tukang jajan, jadi setiap ada pedagang asongan yang lewat, pasti langsung dibeli. Mulai dari makanan sampai mainan. Untungnya, Jav enggak ikut-ikutan jajan, dan justru ikut melarang. 
  • Semakin 'dewasa'. Saya: "Jav, kenapa remote TV-nya diselotipin?" Jav: "Supaya enggak dibuka-buka sama adik Jav." Padahal adiknya juga belum ada, hihihi.... 
  • Semakin jago nyetir. Waktu itu Jav main motor-motoran di sebuah arena permainan di Bogor. Persediaan motornya sedikit, tapi yang antri banyak banget. Akhirnya, pas Jav lagi main, lapangan yang harusnya bersih, malah penuh dengan anak-anak yang mengantri, ditambah lagi dengan ibu-ibu yang menemani anak-anaknya. Tapi Jav sih santai saja, ngebut sambil selap-selip di antara keramaian. Alhamdulillah enggak ada yang ketabrak sama Jav :D
  • Insya Allah semakin shaleh juga.