Thursday, August 20, 2015

Menanamkan Sikap Anti Korupsi pada Anak

Sumber
Siapa yang benci sama koruptor?

Saya? Benci sekali.... Bagaimana tidak, karena ulah para koruptor, kita semua kena imbasnya. Akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan transportasi tidak dapat dinikmati oleh semua masyarakat karena dananya diembat oleh para koruptor. Sering lihat kan di televisi, ada anak-anak yang harus berjalan di atas jembatan rusak agar bisa belajar di sekolah yang jaraknya sangat jauh dari tempat tinggalnya? Seandainya uang korupsi yang jumlahnya trilyunan itu digunakan untuk membangun sekolah dan infrastruktur, tentu anak-anak tersebut tidak perlu mempertaruhkan nyawanya.

Ternyata kita, iya kita, bisa loh ikut memberantas korupsi. Beberapa waktu yang lalu, saya menghadiri sebuah acara Parenting Ramadhan di Bandung Indah Plaza. Penyelenggaranya yaitu komunitas A Cup of Friendly Tips (dari 123), bekerjasama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW). Temanya adalah "Menanamkan Sikap Anti Korupsi pada Anak". Keren banget. Sambil ngabuburit, dapat ilmu pengasuhan juga.

Teh Fani dari 123

Pembicara pertama yaitu Teh Selly Martini dari ICW. Sebelum masuk ke dalam materi, Teh Selly menjelaskan terlebih dahulu mengenai ICW. ICW berdiri sejak tahun 1998. Fokusnya kepada hal-hal yang berkaitan dengan HAM, keadilan, dan akses terhadap pelayanan publik. Adapun visinya yaitu memberdayakan masyarakat, agar suaranya dapat didengar oleh pemerintah. Kegiatannya di antaranya riset empirik dan ilmiah, serta capacity building dan advokasi.
Tembok Besar Tiongkok yang dibangun selama 3 dinasti, lumpuh pertahanannya hanya karena ada satu penjaga yang menerima suap.
Menurut Teh Selly, korupsi merupakan akar dari segala kejahatan. Apa saja yang termasuk korupsi itu?
  1. Merugikan keuangan negara
  2. Suap
  3. Gratifikasi
  4. Penggelapan
  5. Pemerasan
  6. Curang
  7. Konflik kepentingan

Karena korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa, maka pemberantasannya pun harus luar biasa pula. Kita tidak perlu menjadi anggota KPK untuk ikut memberantas korupsi. Pemberantasan korupsi bisa dimulai dari keluarga karena keluarga merupakan unit terkecil dari suatu negara/bangsa. Kenapa harus keluarga? Berikut alasannya.
  • Kewajiban moral
  • Masyarakat adalah korbannya
  • Kontrol sosial
  • Meningkatkan kualitas demokrasi
  • Meningkatkan kualitas pemerintahan
  • Masa depan bangsa terancam

Pemberantasam korupsi terdiri dari tiga tahap.
  1. Dirasakan (disadari)
  2. Diucapkan
  3. Dilakukan
Indonesia baru sampai pada tahap diucapkan. Masa sih? Iya. Buktinya masih ada yang membayar suap apabila ditilang, masih ada yang memakai jasa calo untuk menyelesaikan keperluannya, masih ada pejabat koruptor yang ketika keluar dari penjara malah disambut.
Oleh karena itu, untuk membentuk generasi yang berintegritas, ada sembilan nilai yang harus ditanamkan dalam keluarga.
  1. Jujur. Bukan hanya tidak bohong, tapi melakukannya dengan sungguh-sungguh.
  2. Peduli, amanah
  3. Disiplin
  4. Mandiri
  5. Tanggungjawab. Contoh: membuang sampah pada tempatnya, mencuci piring sendiri.
  6. Kerja keras. Contoh: orang tua tidak menyuap agar anaknya bisa masuk ke sekolah yang bagus.
  7. Berani
  8. Adil
  9. Sederhana. Contoh: orang tua tidak membelikan semua permintaan anak. Sederhana bukan berarti miskin dan kaya bukan berarti harus mewah. Sebagai orang tua, biasakan anak agar kebutuhannnya yang terpenuhi, bukan keinginannya.
Teh Khamsa dan Teh Selly

Kemudian, pembicara selanjutnya yaitu Teh Khamsa, seorang psikolog anak. Teh Khamsa menjelaskan bahwa social emotional merupakan bagian dari perkembangan anak yang harus distimulasi. Umur 2-3 tahun adalah tahap egosentrisme. Yaitu tahap di mana anak belum bisa membayangkan sudut pandang orang lain. Makanya, orang dewasa yang masih egosentris (kurang empati, egois, serakah, tidak bisa menunggu) berarti orang tersebut gagal move on :p

Pada dasarnya, setiap anak sudah mempunyai kebaikan yang tumbuh dari dalam dirinya. Namun untuk mengembangkan sikap integritasnya, harus didapatkan dari pengalaman yang diberikan melalui orang dewasa.

Berikut sepuluh karakter yang mendukung perkembangan moral anak.
  1. Pengendalian diri. Sifatnya kognitif, bukan dengan larangan tetapi melalui rutinitas. Contoh: kebiasaan bangun pagi
  2. Empati. Contoh: ketika ada teman yang membuat anak tidak nyaman, ajak anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, bahkan mencarikan solusi untuk temannya.
  3. Interaksi sosial
  4. Kepatuhan
  5. Keberhargaan diri. Contoh: mendengarkan pendapat anak.
  6. Kesadaran akan perilaku baik
  7. Penalaran moral
  8. Keinginan untuk menolong
  9. Kejujuran
  10. Kemampuan sosial

Untuk mengembangkan karakter tersebut, dapat dilakukan dengan sepuluh metoda pengasuhan.
  1. Pengarahan untuk perilaku baik. Tidak ada toleransi untuk nilai agama dan komunitas.
  2. Pengasuhan yang hangat
  3. Tuntutan yang jelas
  4. Pemberian contoh
  5. Proses demokratis
  6. Memfasilitasi pengertian akan situasi
  7. Mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan
  8. Membangun kepedulian
  9. Membantu anak mengendalikan emosi
  10. Menghargai anak

Acara ini kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Ada pertanyaan menarik yang disampaikan oleh salah satu peserta. Berikut pertanyaannya.
Keponakan saya mendapatkan SMS pemberitahuan dari gurunya bahwa di akhir tahun ajaran, lebih baik orang tua memberi hadiah berupa uang daripada berupa barang/bingkisan. Apa yang harus saya lakukan?

Dan ini jawaban dari Teh Selly.
  1. Selama tidak ada ancaman kepada siswa menyangkut dengan nilai, maka abaikan saja.
  2. Tetapi apabila sudah mengancam, laporkan. Dapat melalui www.lapor.go.id. Nama bisa anonim, yang penting jangan hilangkan bukti.
  3. Cari teman. Misalnya di persatuan orang tua murid.
  4. Ajari anak untuk mempunyai keberanian.
  5. Bagaimana kalau di-bully? Tetap percaya bahwa pasti ada yang akan membantu.
  6. Ingin menyampaikan terima kasih kepada guru/sekolah? Lakukan dengan cara yang terbuka. Tanyakan apa yang sedang dibutuhkan oleh sekolah, perbaikan WC misalnya. 
  7. Pindah sekolah? Memang merupakan solusi yang singkat, tapi tidak akan menyelesaikan masalah.

Yuk, kita berantas korupsi. Mulai dari diri dan keluarga kita sendiri. Demi generasi bangsa Indonesia yang lebih baik ;)

Foto bersama #BloggerBDG

41 comments :

  1. artikelnya ijin kopas ya bu, sangat penting untuk menerapkan pada anak-anakku sikap anti korupsi sejak dini, sebab jika ngga dari kecil sepertinya budayakorupsi sudah mendarah daging melekat pada anak negeri ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan copas seluruhnya Mang Lembu. kasihan dan hargai maha karya Mbak Nathalia yang cemerlang ini. Jika Mamang tertarik dengan post ini, untuk di review edite saja dikit dikit dari paragraf awal hingga bait isi dan sampai paragraf ending penutupnya. hhh :)

      Delete
    2. asal udah ijin dan nyebutin sumbernya sih, enggak apa2 lah ;)

      Delete
  2. menarik sekali jadi bahan parenting dan untuk diterpin langsung di rumah,
    sepuluh karakter yang mendukung perkembangan moral anak tsbt sudah disebutkan metodenya yang pas..
    terimakasih, sangat menambah wawasan
    semoga anak2 kita tidak menjadi koruptor

    ReplyDelete
  3. Ini harus diterapkan pada putra-putri kita, karena anakkita adalah masa depan kita

    ReplyDelete
  4. Coba kalau semua orang tua sedini mungkin menanamkan sikap anti korupsi pada anak saya yakin disaat anak anak kita jadi pemimpin nantinya tidak akan korupsi.

    ReplyDelete
  5. Bagus juga itu bu sehingga anak menjauhi sikap korupsi didalam kehidupannya.

    Jadi inget pas saya menanamkan anti korupsi pada siswa saya dikelas. Lalu hasil dari pemikiran mereka tentang dampak korupsi dibahas dalam blog hasilnya mereka paham apa akibat buruknya hehe

    ReplyDelete
  6. itulah kenapa saya suka sama kantin kejujuran di sekolah hehehe

    ReplyDelete
  7. bener ya mbak, harus sedini mungkin mengajarkan anak tentang kejujuran, biar negara kita nggak dihuni para koruptor...

    ReplyDelete
  8. bermanfaat sekali mbak artikelnya.. harus sedini mungkin diterapkan

    ReplyDelete
  9. memang sangat bermanfaat untuk menanamkan sikap anti korupsi sejak dini :D

    ReplyDelete
  10. Mengajarkan anak agar tidak melakukan tindakan korupsi di masa mendatang saat ia dewasa memang harus dimulai dari orangtua ya. Mulai dengan memberi contoh dengan melakukannya sendiri. Ya, kayak bangun pagi agar tidak telat ke kantor karena itu artinya korupsi waktu and so on... Good point, Lia!

    ReplyDelete
  11. dari diri sendiri, lalu kenalkan pada anak ya mbak

    ReplyDelete
  12. Semoga generasi masa depan Indonesia bisa bebas korupsi karena anak-anak sudah diajarkan untuk anti korupsi

    ReplyDelete
  13. inget dulu sering ngambil uang kembalian hehehehe buat maen PS

    ReplyDelete
  14. Acara yang keren. Sayang banget aku belom bisa ikutan... *ah sudah biasa* Hiks...
    Untungnya bisa tahu materinya dari sini. Catet, ah...

    ReplyDelete
  15. menanamkan sifat dan sikap jujur kepada anak adalah hal utama yang perlu dilakukan karena jika anak sudah jujur maka semua perilakunya akan baik juga.. namun begitu, peran serta orang tua sangat duperlukan, orang tua jangan hanya mengajarkan yang baik-baik kepada anaknya sedangkan orang tua itu sendiri enggan melakukannya..

    ReplyDelete
  16. menarik nih postnya. emang penting bgt buat orang tua ngasih pendidikan moral ke anak, gak sekedar ngasih, tapi juga ngajarin langsung :)

    ReplyDelete
  17. Sangat setuju sekali saya Mbak. Jika Orang Tua Menanamkan Sikap Anti Korupsi pada Anak nya agar kelak jika anak kita menjadi Pejabat atau jadi apapun juga cita citanya, jadi paham tentang korupsi, dan menjalankan mana yang hak dan mana yang bathil. ide cemerlang nih Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi makasih... ini bukan ide saya mas, saya hanya berbagi informasi ;)

      Delete
  18. Anak perlu contoh, bukan badge antikorupsi di baju seragamnya :D

    ReplyDelete
  19. betul ya, dan penting kiat juga menanamkan kejujuran dalam hal yang paling sederhana , seperti menyontek. Menyontek itu sudah membudaya di sekolah. kadang gurunya juga acuh atk acuh sama yang nyontek jadi peluang ini digunakan anak-anak untuk keseringan nyontek. Ini hal yang sederhaan tapi sangat sulit dilakukan, apalagi kalau ada anak yang melihat yang nyontek justru dapat nilai bagus, akhirnay dia akn meilih untuk menyontek. Dan peran ortu itu penting

    ReplyDelete
  20. Memang menanamkan kebiasaan bangun pagi selain bagus untuk membuat tubuh anak terasa segar juga berguna untuk melatih kedisiplinan sedari kecil

    ReplyDelete