Malam minggu kemarin, udara Bandung terasa lebih dingin karena sorenya habis hujan. Dengan kondisi seperti itu, selain minum wedang, rasanya perut ini ingin diisi dengan menu makanan yang spesial. Setelah memasak selama seminggu penuh, pas weekend kepingin dong sekali-kali makan yang spesial. Bosan, makan masakan sendiri :p
Eh, ternyata suami mengajak kami makan di luar. Sehati, hohoho.... Pilihan pun jatuh pada warung seafood langganan yang lokasinya berada enggak jauh dari rumah. Soalnya waktu itu sudah Maghrib, sudah waktunya perut untuk segera diisi :D Eh, ternyata warung seafood-nya enggak jualan.
Setelah berdiskusi, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Jalan Cihapit. Enggak apa-apa deh telat makan sebentar, karena kami akan makan malam di Kambing Bakar Cairo. Yeay! Udah lama banget saya pingin makan di sana. Sejak Kambing Bakar Cairo yang berada di Jalan Pelajar Pejuang pindah ke Jalan Cihapit, kami enggak pernah makan kambing bakar lagi.
Wuih, ternyata Kambing Bakar Cairo yang berada di Jalan Cihapit ini tempatnya kece banget. Luas, terdiri dari dua lantai. Tampilan tampak depannya pun terlihat mewah. Meskipun lahan parkirnya cukup besar, namun selalu penuh. Sampai-sampai kami harus parkir agak jauh dari sana.
Makan di Kambing Bakar Cairo, pesan apa lagi kalau bukan kambing bakar. Memang sih ada juga menu lain seperti kambing goreng, sate, sop, nasi goreng, dan lain-lain. Tapi saat itu saya sedang ingin melepas kangen dengan kambing bakar di sana yang lembut, enggak bau, dan rendah kolesterol.
Untuk ukurannya, kita bisa memilih ukuran small dengan berat 250 gr, ukuran medium dengan berat 350 gr, atau ukuran large dengan berat 500 gr. Sedangkan untuk jenisnya, kita bisa memilih paha, iga, atau punggung. Kalau paha, banyak dagingnya. Kalau iga, ada lemaknya. Dan kalau punggung, ada sumsumnya.
Tadinya saya mau memesan paha yang small. Namun karena paha yang small sudah habis, akhirnya saya ganti dengan punggung yang small. Sedangkan suami, memesan tongseng. Adapun minumannya, kami memesan Cappucino Float dan Orange Mango Smoothies with Boba.
Kambing Bakar Punggung Small - Rp 47.000 |
Kambing bakarnya disajikan di atas hot plate, dilengkapi dengan sepiring kecap, merica, dan cabai rawit. Dagingnya lembut, enggak perlu pakai pisau untuk memotongnya. Rasanya orisinal, enggak aneh-aneh. Cukup disiram sambal kecap dan disantap bersama nasi putih hangat saja sudah nikmat banget.
Tongseng - Rp 42.000 |
Tongsengnya juga enak. Dagingnya banyak dan lembut. Kuahnya gurih. Segar juga karena ada sayurnya, kol dan tomat.
Untuk minumannya, kalau Cappucino Float sih standar ya rasanya begitu. Yang unik itu Orange Mango Smoothies with Boba. Rasanya asam manis. Serta dilengkapi dengan boba, yang meletus di dalam mulut. Lucu dan segar.
Ayo, yang suka kambing tapi takut sama kolesterolnya, coba deh ke sini. Bukan hanya enak dan aman. Bahkan katanya Kambing Bakar Cairo ini kambing bakar terenak kedua se-Timur Tengah. Hmmm, tapi buat saya sih, terenak pertama :D
~~~
Kambing Bakar Cairo
Jalan Cihapit No. 35
Bandung
Nyaamm nyamm, aku juga doyan kambing, mbak. Tapi di sini adanya cuma sate sama tongseng :(
ReplyDeletesate kambing jg enak :D
Deletehemm.. kambing bakarnya nampak menggoda
ReplyDeleteTongseng paling huenak klo yg kecapnya pekat
ReplyDeletewah saya malah ga suka pake kecap :D
DeleteIshhh ngiler mak... aku suka kambing bakar tp gak bisa sering2 hohoho, setaun sekali ajah :))
ReplyDeletesetaun sekali, cmn pas idul adha dong? :D
Deletenyaman sekali tempatnya jadi pengen kesitu D:
ReplyDelete:)
DeleteWuaaahh menggoda selera nih kambing bakarnya.
ReplyDelete:D
Deletengiler sama jus nya :)
ReplyDelete:)
Deleteooh jadi kaya steak kambing ya :-)
ReplyDeleteenggak juga sih, soalnya kan ada tulangnya :D
DeleteMampir kesini pas siang-siang dan belum makan juga alhasil ngiler mak
ReplyDeletehihihi...
DeleteKalo pas saya pernah baca sih bukan daging kambingnya yang beresiko menyebabkan kena kolesterol, tapi jeroannya, itu pun kalo makannya berlebihan gitu. Saya mah gak pernah takut makan daging kambing, apalagi yang kaya diatas, enak banget keliatannya.
ReplyDeleteMakasih udah share :D
karena sering darah rendah, saya jg suka bgt mkn kambing... klo itu ngaruh ga ya?
Deletewah ternyata ada ya bu kambing rendah kolesterol *langsung pesen tiket ke Bandung*
ReplyDeleteadaaa :D
DeleteKambing bakar ??? Baunya gimana ituuu. Yg dimasak biasa aja baunya bikin pusing. Hiks. Ehtapi kalo sate aku suka deng. Hehehe
ReplyDeleteini mah ga bau :D
Deletekambing bakarnya kirain pakai bumbu barbeque seperti steak, ternyata pakai kecap.. tapi kayaknya enak tuh.. seperti gule kah aromanya
ReplyDelete?
aromanya lbh mirip sate sih :D
DeleteIni yg asal mulanya dari jakarta kan? yg di jkt sih aku prnh coba, kawasan melawai blok m.. dan emg enak ;D.. ga berasa bau kambing samasekali ya, saking mudanya daging kambing yg dimasak.. pas sih utk org2 yg ga suka kambing dgn alasan bau.. kalo yg inikan ga berasa bau kambngnya
ReplyDeleteiya di jakarta jg ada ya... tp setau saya pusatnya di jl. geger kalong bandung...
Deleteasyeeem... capucinonya sengaja di melerin gitu yah... :( jahat bikin pengen
ReplyDeleteups :D
DeleteAwalnya tak pikir kambing bakar itu sama dengan sate lho mbak hihi..ternyata cuma sama2 dibakar toh tapi untuk penyajiannya berbeda yaa, sate pakai bumbu kacang yang bakar pakai kuah :D
ReplyDeleteini jg ga pakai kuah, cmn pakai sambal kecap :)
Deleteoalaah, tak kira dagingnya dicampur dengan tongse..ternyata cuma disirami kecap toh hehe
Deleteiya, itu dua menu yg berbeda :D
Delete