Saturday, April 8, 2017

Drama Telemarketing


Saya suka merasa dilema deh setiap mendapatkan panggilan telepon dari nomor yang enggak dikenal. Kalau enggak diangkat, takutnya penting. Seperti misalnya telepon dari kurir yang mengantar barang sedangkan sayanya sedang berada di luar rumah, atau bahkan dari seseorang yang akan memberi pekerjaan. Tapi kalau diangkat, eh... ternyata telepon dari petugas telemarketing asuransi yang biasanya menawarkan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. 

Bukannya saya menganggap remeh asuransi. Asuransi memang sangat penting, ibarat payung di musim hujan. Payung enggak dapat mencegah terjadinya hujan, tetapi payung dapat mencegah kita basah kuyup. Begitu pun asuransi. Siapa sih yang kepingin sakit atau mengalami kecelakaan? Meskipun sudah berusaha untuk selalu sehat, kalau sudah takdir ya kita enggak bisa mencegahnya. Namun dengan asuransi, kita enggak perlu memusingkan biayanya. 

Sayangnya, saya selalu merasa enggak nyaman setiap dihubungi oleh para petugas telemarketing asuransi. Ada beberapa kejadian, namun berikut beberapa yang saya ingat.

Contoh 1: Saya sedang berjalan kaki di Jalan Sekeloa menuju RSGM Unpad. Jalannya menanjak, tapi karena masih pagi jadi saya memutuskan untuk enggak menggunakan ojek, biar sekalian olahraga. Kemudian seorang petugas telemarketing asuransi menghubungi saya. Saya sudah berusaha menolak dan bilang sedang di jalan. Tapi dia enggak peduli, mencerecos mengenai produknya meskipun napas saya ngos-ngosan. Ketika dia menyadari kalau saya enggak menyimak, ya saya jawab saja "Kan tadi saya sudah bilang lagi di jalan." Dia pun akhirnya menyudahi pembicaraan.

Contoh 2: Saya sedang memasak di dapur. Kemudian seorang petugas telemarketing asuransi menghubungi saya. Saya sudah berusaha menolak dan bilang sedang masak. Tapi dia terus memaksa. Ya sudah, saya mengalah, menyalakan speaker membiarkan dia mencerecos mengenai produknya sambil sibuk mengiris bawang dan memotong sayur. Sama seperti contoh sebelumnya, ketika dia menyadari kalau saya enggak menyimak, ya saya jawab saja "Kan tadi saya sudah bilang lagi masak." Dia pun akhirnya menyudahi pembicaraan. 

Contoh 3: Saya sedang bersantai, tidur-tiduran sambil membaca buku. Kemudian seorang petugas telemarketing asuransi menghubungi saya. Saya enggak suka berbohong, makanya kali itu bersedia mendengarkan dia menunaikan tugasnya, menjelaskan mengenai produknya. Namun setelah selesai, dia langsung meminta alamat saya untuk keperluan pengiriman polis. "Polis? Mba sudah menanyakan kesediaan saya? Saya sudah bilang mau ikut?" Dia malah mengulangi keunggulan-keunggulan produknya dari awal sampai akhir. Rasanya kesal sekali. Saya sudah berusaha menghargai pekerjaan dia, tapi dia enggak menghargai keputusan saya. 

Makanya, jadi semakin dilema ketika dihubungi petugas telemarketing asuransi. Langsung menolak, dianggap enggak mau memberi kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan informasi produknya. Tapi mendengarkan juga, sesudahnya malah dipaksa.

Padahal, memilih asuransi kan enggak bisa sembarangan. Harus dalam kondisi yang nyaman agar bisa teliti dan mempertimbangkannya secara matang. Apalagi produk asuransi kan banyak sekali. Berikut hal-hal yang menurut saya perlu diperhatikan ketika memilih asuransi kesehatan:
  • Reputasi perusahaan asuransi. Sebisa mungkin kita harus pastikan bahwa perusahaan yang dipilih memiliki track record (pelayanan dan fasilitas) yang baik. 
  • Besar premi. Premi yang tinggi belum tentu memberikan fasilitas yang lebih baik. Oleh karena itu, sebaiknya kita juga memerhatikan nilai ekonomis yang akan diberikan. 
  • Prosedur klaim. Apakah menggunakan sistem penggantian (reimbursement) atau sistem provider (cashless). 

Supaya semakin mantap, langsung saja bandingkan semuanya. Yaitu dengan cara bandingkan asuransi online terbaik hanya di Pasarpolis.com. Lengkap. Bukan hanya menyediakan produk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, tapi juga asuransi kendaraan, asuransi properti, hingga asuransi perjalanan. Dan tentu saja nyaman, saya dapat memilih dengan santai di tempat dan waktu yang paling tepat sesuai kebutuhan. 


Kalau teman-teman, apakah pernah mengalami hal serupa dengan petugas telemarketing asuransi? Seandainya dihubungi lagi, saya sih akan langsung bilang "Oke nanti saya cek sendiri dan bandingkan asuransi online terbaik hanya di Pasarpolis.com," hihihi....

8 comments :

  1. Emang nyebelin tukang asuransi yg maksa2 gitu. Saya sih langsung jutekin aja :D

    ReplyDelete
  2. Memang bikin dilema ya Mbak. Itu juga tuh yang datang2 ke rumah. Kan gak enak nerimanya kalau kita lagi bete, lagi super ngantuk trus ada yang ngebel dan maksa masuk.

    ReplyDelete
  3. Memang itu kiat mereka, kesannya selalu memaksa dan merayu

    ReplyDelete
  4. bener suka males kalau ketemu telemarketer yang maksa ya..
    kalau lagi di jalan, langsung aka tothe point bilang dan aku matikan he.. he..

    ReplyDelete