Wednesday, June 30, 2021

Review Film: Yes Day

review film yes day

Directed by: Miguel Arteta
Produced by: Lawrence Grey, Ben Everard, Daniel Rappaport Nicole King Solaka, Jennifer Garner
Screenplay by: Justin Malen
Story by: Justin Malen
Based on: Yes Day by Amy Krouse Rosenthal
Starring: Jennifer Garner, Edgar Ramirez, Jenna Ortega
Distributed by: Netflix
Release date: March 12, 2021
Running time: 1h 29m
Genre: comedy, family
Label: 7+

~~~

Plot

Film ini bercerita tentang keluarga Torres. Yaitu sepasang suami istri, Carlos (Edgar Ramirez) dan Allison (Jennifer Garner), bersama dengan tiga anaknya, Katie (Jenna Ortega), Nando (Julian Lerner), dan Ellie (Everly Carganilla).

Cerita dimulai dengan adegan Allison muda yang selalu menjawab "yes" untuk semua hal baru dan menantang. Namun sejak menjadi ibu, dengan alasan untuk melindungi anak-anaknya, "no is the new yes". Ayo, adakah mamah-mamah yang seperti ini juga? Hehehe....

Bibit konflik mulai muncul ketika Katie meminta izin untuk pergi ke Fleek Fest bersama temannya, Layla. Jawabannya, tentu saja "no", Katie boleh datang ke Fleek Fest asalkan pergi bersama Allison. Membuat Katie kesal. Ya iyalah, bagi anak seumur itu, enggak cool banget deh pergi ke festival musik bareng sama mamah-mamah, hihihi....

Konflik pun semakin menajam ketika Carlos dan Allison menghadiri pertemuan guru dan orang tua. Katie dan Nando menunjukkan kemiripan dalam tugasnya. Katie membuat haiku (puisi Jepang) tentang Allison yang membuatnya seperti burung yang dikurung dalam sangkar. Sementara Nando membuat video tentang Allison yang seperti diktator.

Kocak banget. Tapi sebagai seorang ibu, saya sih ikut sakit hati. Bayangkan, Allison sudah mengorbankan kesenangannya, pekerjaannya, dan segalanya demi memberikan yang terbaik untuk ketiga anaknya. Namun anak-anaknya menganggap dia sebagai fun killer. 

Untungnya Allison bukan saya enggak sakit hati. Dia sadar bahwa sebenarnya dulu dia adalah orang yang menyenangkan. Dan sekarang pun dia bisa kembali menjadi seperti itu. Makanya, Allison setuju mencoba saran dari Coach Deacon (guru olahraga) untuk memberi Yes Day kepada anak-anak.

Sesuai namanya, Yes Day adalah hari di mana selama 24 jam anak boleh meminta apa saja dan orang tua harus mengiyakan. Namun tentunya dibarengi dengan beberapa aturan dasar ya, seperti enggak boleh meminta hal yang berbahaya dan ilegal.

Nando dan Ellie sangat antusias. Tetapi Katie pesimis, dia enggak percaya Allison mampu. Akhirnya Allison dan Katie bertaruh. Kalau Katie menang, dia boleh pergi ke FleekFest bersama temannya, tanpa pengawasan orang dewasa. Sedangkan kalau Allison menang, Katie harus pergi ke FleekFest bersama Allison.

Hari yang dinanti pun tiba. No gadget? Yes. Loncat di kasur? Yes. Makan es krim sampai kekenyangan? Yes. Pokoknya hari itu keluarga Torres menikmati kebersamaan dan berbagai kegiatan seru dan luar biasa.

Sayangnya, tiba-tiba keadaan menjadi di luar kendali. Keluarga Torres harus mengalami pertengkaran, ada yang masuk rumah sakit, hingga mendekam di penjara. Apakah Yes Day dapat membuat ikatan keluarga mereka semakin kuat? Atau malah justru menghancurkan?


Review

Yes Day adalah salah satu film yang saya tonton bersama Jav (10 tahun). Yup, ada beberapa film yang kami tonton selama libur kenaikan kelas tahun ini, mudah-mudahan bisa saya tulis semua review-nya. Untungnya saya menonton film ini bareng Jav. Karena kalau sendiri, jelas ini tuh bukan film yang saya banget.

Temanya unik, tapi eksekusinya terlalu berlebihan. Can't relate dengan permintaan anak-anak keluarga Torres. Make over? Boleh lah. Makan es krim sampai kekenyangan? Oke. Naik roller coaster? Hayuk. Tapi Kablowie (perang balon air) dan Nerd Party yang mengumpulkan banyak orang? Terlalu dibuat-dibuat.

Itu menurut saya. Namun melihat Jav cukup menikmati film ini dan banyak tertawa di beberapa adegan, saya pun jadi menurunkan ekspektasi dan mulai ikut hanyut dalam ceritanya.

Sumber: Goodreads

Oh iya, film ini diadaptasi dari buku anak yang ditulis oleh Amy Krouse Rosenthal dengan judul yang sama, Yes Day. Saya lihat, isi bukunya sih enggak se-riweuh filmnya. Namanya juga film keluarga ya, yang penting heboh dan menarik perhatian anak, hehehe....

Dari sisi tokoh dan pemerannya, saya hanya tahu Jenifer Garner. Seperti biasa, aktingnya keren. Kecuali ketika Allison berubah menjadi ibu yang menyenangkan, saya merasa kurang sreg. Usahanya untuk menjadi ibu yang fun terlihat berlebihan, enggak natural. Anak-anaknya sampai geleng-geleng kepala, hehehe....

Selain Allison, saya menyukai tokoh lain dalam keluarga Torres. Lebih manusiawi. Ada Carlos yang santai dan selalu dicintai anak-anak, Katie yang kalem dan ingin mandiri, Nando yang senang bereksperimen, dan Ellie yang polos. Semuanya diperankan dengan sangat baik oleh Edgar Ramirez, Jenna Ortega, Julian Lerner, dan Everly Carganilla.

Meski bergenre komedi, film ini ternyata cukup mengaduk emosi dan membuat mata berkaca-kaca. Salut dengan perkembangan karakter semua anggota keluarga Torres, serta bagaimana masalah yang terjadi saat Yes Day membuat hubungan mereka menjadi lebih baik. 

Adapun dari segi latar, melalui film ini keluarga Torres mengajak penonton untuk berpetualang di sekitar Los Angeles. Kota yang cerah dan menyenangkan, tetapi enggak memberikan pengaruh yang signifikan pada jalan cerita. Namun rumah yang hangat tanpa pagar dengan halaman yang luas, serta taman bermain Six Flags Magic Mountain, cukup memanjakan mata di tengah pandemi dan masa #dirumahaja.

Selain itu, kami juga menikmati soundtrack film ini. Didominasi lagu-lagu upbeat yang asyik dan ceria. Namun lagu yang masih terngiang terus di kepala yaitu Baby I Need Your Loving yang dinyanyikan H.E.R., Jennifer Garner, dan Jennifer Ortega di adegan klimaks.

"Baby I need your loving... Got to have all your loving..."
  

Rating

7/10

Walau ceritanya ringan, plotnya sederhana, dan ending-nya mudah ditebak, film ini cukup menghibur dan menghangatkan hati. Kami juga menemukan beberapa pesan moral yang tersirat dalam film ini.

Untuk mamah-mamah nih, meski sudah menjadi ibu jangan sampai kehilangan jati diri. Harus tetap fun. Plus, selama enggak berbahaya, enggak perlu terlalu banyak melarang. Biarkan anak belajar menerima risiko dari keputusannya.

Untuk adik-adik, percaya lah, kalau orang tua melarang, pasti ada alasannya.

Dan terakhir, namun menurut saya paling penting dan menjadi inti dari film ini. Untuk bapak-bapak, jangan biarkan istri mengambil peran ayah. Kalau kata ahli parenting, jangan menjadi ayah yang ada tapi seperti tiada.

Yup, jangan cuma 'main aman' seperti Carlos dan selalu menjadi good guy, sehingga membuat Allison selalu terlihat menjadi bad cop. Apalagi sesuai fitrahnya, justru ayah yang seharusnya berperan menjadi raja tega, sementara ibu berperan menjadi pembasuh luka.

"You don't need help from a Yes Day. What you need is a partner." (pernyataan Carlos kepada Allison)

Jadi, apakah film ini layak ditonton bersama keluarga? Yes.

~~~

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog Bulan Juni.
Tema: Film Keluarga


18 comments :

  1. Aku belum sempat nonton film Yes Day nih mba... sepertinya memang menarik yaa. seru kalau baca sinopsinya yaaa

    ReplyDelete
  2. Film-film di Netflix emang seru ya, apalagi untuk film bertema keluarga cocok untuk menemani kita bersantai saat weekend.

    ReplyDelete
  3. film film keluarga ini memang selalu menarik untuk ditonton ya mbak
    cocok untuk menghabiskan waktu akhir pekan di rumah

    ReplyDelete
  4. Belum nonton film Yes Day, tetapi setelah lihat reviewnya kayaknya menarik.

    ReplyDelete
  5. aku dah nonton juga ini filmnya.. layak banget dijadiin contoh jika memang orang tua terkadang selalu memaksakan kehendaknya terus yaa.. kali ini harus coba berdamai dengan cara berkata yess dan jalani semua berdasarkan kesepakatan bersama.. yang paling seru tuh pas makan es cream sekeluarga haha ampe kekenyangan gitu

    ReplyDelete
  6. Jenifer Garner...wah, selalu senang sama aktingnya.
    Pesan moralnya bagus..ini banyak terjadi sama mahmud, dulu begitu fun saat punya anak mulai jadi fun killer...NO all the way.
    Pasnih buat ditonton rame-rame serumah, karena ada yang bisa diambil hikmah sama anak-anak, bahwa emak-emak yang ngatur ini-itu pasti didasari alasan tertentu

    ReplyDelete
  7. Apalagi sesuai fitrahnya, justru ayah yang seharusnya berperan menjadi raja tega, sementara ibu berperan menjadi pembasuh luka.

    Haha seringnya memang malah kebalik ya. Emak yang ngomel ngomel tiap hari Bapak Bapak yang having fun sama anak anak.

    Nuhun teh reviewnya. Sudah tertarik nonton tapi belum sempat. Heuheu.

    ReplyDelete
  8. Wah thanks reviewnya mba..
    Bs jadi pilihan buat nonton sama anak2 juga nih.
    Film keluarga genre comedy yg jg pasti ada unsur edukasi n parentingnya

    ReplyDelete
  9. Baca ini terus berkaca pada diri sendiri. Iya sih, ada beberapa hal/keinginan yang saya tahan setelah menikah dan memiliki anak. Tapi saya berjanji pada diri sendiri, akan ada saatnya saya akan melakukan hal-hal itu lagi

    ReplyDelete
  10. Salah 1 yang buat males nonton film Hollywood, suka lebay. Mungkin takut sepi yang nonton. Alur cerita seperti ini seakan sudah jadi 'formula standar' sana :)

    ReplyDelete
  11. perlu ditonton minggu ini, mirip-mirip denganku hihihi dulu apapun boleh dan wajib dicoba tanpa takut tapi sejak punya anak, hmm mempertimbangkanya berhari-hari mba hehehe.

    ReplyDelete
  12. Aku banget nih Alisson. No is the new yes sejak menjadi ibu. jadi kepingin ngajak anakku nonton juga. walaupun utk usia 7 tahun ke atas, anak 6 tahun kayaknya worth it juga untuk menonton film Yes ini ya mba

    ReplyDelete
  13. Kebetulan nih lagi cari film buat anak-anak di rumah, mau akh cari filmnya

    ReplyDelete
  14. Film keluarga ini sungguh membuat kita berpikir sesudahnya yaa..
    Walau dibalut komedi, tapi deep thinking juga...

    Menjadi orangtua memang membutuhkan formula yang gak paten, tapi harus senantiasa belajar di sepanjang hidup untuk mendapatkan formula yang tepat untuk masing-masing anak.

    ReplyDelete
  15. aaahh jadi pengen nobar sama anak2 nih. udh lama banget gak movie day sama mereka. ini berarti ada di netflix ya mbak

    ReplyDelete
  16. Boleh juga nih rekomendasi film yang akan ditonton pas weekend aku suka film bergenre keluarga

    ReplyDelete
  17. Kayaknya nih film bagus ditonton bersama suami ya bun. Banyak pelajaran yg bisa dipetik. Saya pribadi setuju aja sih membiarkan anak melakukan apa saja. Tapi tetap saja harus diberi batasan dan anak juga harus tahu resikonya

    ReplyDelete
  18. belum pernah nonton filmnya mbak, padahal netflix ada. Boleh banget nih aku tonton. Baca reviewnya bagus.

    ReplyDelete