Saturday, April 8, 2023

Sirop Obat untuk Anak? Aman!


Ibu mana yang enggak sedih saat melihat buah hati jatuh sakit? Apalagi jika obat yang seharusnya menyembuhkan, malah berisiko membuat anak sakit lebih parah, bahkan meninggal....

Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Yup, kita semua pernah merasakannya beberapa bulan yang lalu. Setelah kasus Covid-19 mulai mereda awal tahun 2022 lalu, muncul beberapa kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA), yang kemudian terus memuncak sejak bulan Agustus hingga Oktober. Sebagai seorang ibu, pastinya saya khawatir, tapi enggak tahu juga kan gagal ginjal akut pada anak ini disebabkan karena apa.

Baru lah ketika Kementerian Kesehatan mengeluarkan pernyataan untuk menghentikan penggunaan sirop obat pada bulan Oktober, saya mulai cemas. Enggak sampai panik sih, cuma ya parno aja. Rasanya kaget banget. Kok bisa sih obat yang beredar bebas di pasaran ternyata diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietelin Glikol (DEG) yang melebihi batas dan berbahaya untuk kesehatan anak?

Saya pun langsung memberitahu Rashya untuk enggak jajan dulu, makan makanan bergizi seimbang aja di rumah. Saya juga mencekoki Rashya dengan berbagai macam suplemen, mulai dari madu, jamu, vitamin, dan lain-lain. Pokoknya jangan sampai sakit, supaya enggak perlu minum obat!

Ketika Ibu Masih Parno

Tapi namanya juga manusia ya bukan robot, enggak mungkin lah enggak sakit. Apalagi anak TK seusia Rashya, mudah sekali tertular sakit dari teman-temannya. Akhirnya, Rashya pun sakit juga. Biasa lah, penyakit langganan balita, batuk dan pilek.

Untungnya, waktu itu BPOM sudah merilis:
  • Daftar sirup obat tanpa pelarut Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbiton, dan/atau Gliserin/Gliserol
  • Daftar sirup obat dengan pelarut yang mengandung EG dan DEG
  • Daftar sirup obat dengan pelarut yang aman

Tetapi berhubung masih parno, saya enggak mau membawa Rashya ke dokter. Biar lah perawatan di rumah aja, takut dokter meresepkan obat yang enggak aman. Namun ternyata hingga seminggu, batuk pileknya belum sembuh juga. Akhirnya ketika jadwal Rashya evaluasi terapi wicara sama dokter anak, sekalian aja deh memeriksakan batuk pileknya juga.

Dokter pun meresepkan obat untuk Rashya. Satu macam aja, tapi bentuknya sirop! Saya pun langsung bertanya pada dokter mengenai keamanan obat tersebut. Katanya aman. Tetapi karena belum puas, saya kembali menanyakan mengenai keamanan obat tersebut pada petugas farmasi. Katanya aman. Sayangnya saya masih belum percaya, sebelum pergi dari klinik, saya memastikan kembali status obat tersebut di website BPOM. Aman.

Beres? Enggak. Meski katanya aman, tetap aja saya enggak bisa tenang. Setiap hari saya selalu waspada, terutama mengecek urinenya. Alhamdulillah, betulan aman.

Ketika [Ternyata] Dokter Pun Masih Ragu-Ragu

Dua bulan kemudian (sudah masuk tahun 2023), Rashya sakit batuk pilek lagi. Kali ini bareng-bareng satu rumah. Kami berempat pun memeriksakan diri ke dokter sama-sama.

Rupanya obat untuk Rashya bentuknya puyer. Padahal daftar sirop obat yang aman sudah semakin banyak kan. Mungkin dokternya masih sangat berhati-hati. Saya pun enggak banyak berkomentar, mengamini keputusan dokter. Lebih aman lebih baik.

Tapi ternyata memberi obat puyer untuk Rashya enggak semudah itu, banyak dramanya. Mulai dari serbuk yang tumpah-tumpah, sampai Rashya yang enggak mau minum obat karena rasa dan teksturnya yang aneh. Belum lagi soal kehigienisannya. Jauh lebih praktis (untuk saya) dan lebih nyaman (untuk Rashya) minum sirop obat deh.

Perkembangan Terbaru Mengenai Keamanan Sirop Obat

Jadi sebenarnya bagaimana ya? Sudah benar-benar aman enggak sih mengonsumsi sirop obat? Untuk menjawab kebingungan masyarakat dan dokter anak perihal sirop obat ini, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) mengadakan Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman untuk Anak.


GPFI merupakan wadah komunikasi dan konsultasi antar sesama pelaku usaha farmasi dan juga antara perusahaan dengan pemerintah serta pihak-pihak terkait lainnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah produksi obat, distribusi obat dan pelayanan obat, yang berdiri sejak 1969.

Acara yang berlangsung di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, pada 21 Maret 2023 tersebut dihadiri narasumber sebagai berikut:
  1. KEMENKES: Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S. selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
  2. BPOM: Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
  3. IDAI: dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K) selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
  4. IAI: Apt. Noffendri Roestram, S.Si selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
  5. AKADEMISI: Prof. Apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar Farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung
  6. Artis/Momfluencer: Mona Ratuliu 

Seremoni Sirop Obat Aman

Lengkap ya, semua stakeholder terkait hadir semua.

Acara ini dipandu oleh Ivy Batuta dan Elfiano Rizaldi selaku Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia. Diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Andreas Bayu Aji selaku Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia. Kasus GGAPA ini sempat membuat Indonesia gonjang-ganjing. Untungnya semua stakeholder yang terkait bisa bergerak cepat.

Andreas Bayu Aji

dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K) selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia mengatakan bahwa GGAPA sudah ada sejak lama, sehingga perlu investigasi mengenai penyebabnya jika kasus yang terjadi hanya individual. Adapun pada kasus GGAPA masal tahun kemarin, beliau bercerita bahwa setiap menemui kasus GGAPA, dokter anak langsung stres. Bagaimana tidak, anak sehat (tanpa komorbiditas) yang datang ke rumah sakit dalam kondisi masih sadar, tiba-tiba drop meski sudah dilakukan dialisis (cuci darah).

Para dokter sempat berpikir bahwa GGAPA masal tersebut disebabkan oleh MIS-C, tapi ternyata tidak terbukti. Hingga pada bulan Oktober, terjadi juga kasus yang mirip di Gambia. Setelah berdiskusi dengan tim dokter Gambia, akhirnya terlihat titik terang bahwa penyebabnya adalah sirop obat yang mengandung EG dan DEG.

dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K)

Prof. Apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar Farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. EG/DEG merupakan cemaran yang dihasilkan dari Propilen Glikol dan Gliserin. Kedua bahan tersebut dapat ditemukan dalam berbagai macam produk farmasi, kosmetik, makanan, rokok elektrik, dan lain-lain. Fungsinya sangat banyak. Yaitu sebagai pengawet, antimikroba, desinfektan, humektan, stabilizer, kosolven, anti-caking, emulsifier, dan lain-lain.

Sebenarnya obat merupakan (satu-satunya) produk yang peraturannya paling ketat. Mulai dari bahan baku hingga menjadi obat di tangan pasien, prosesnya sangat panjang. Namun ada pihak tidak bertanggungjawab yang mengetahui celahnya dan memanfaatkan hal tersebut.

Perlu diketahui juga bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.

Prof. Apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D

Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S. selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa setelah mendapat laporan dari dokter anak mengenai kasus GGAPA, Kementerian Kesehatan selalu melakukan diskusi dengan berbagai pihak. Yang pertama yaitu berdiskusi dengan pakar MIS-C di Australia. Setelah berdiskusi dengan pakar GGAPA di Gambia, Kementerian Kesehatan pun langsung mengeluarkan surat edaran untuk menghentikan penggunaan sirop obat.

Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S.

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022, BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelurusan dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar. Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan.

Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, kini bisa dilihat di website /sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya. Hingga saat ini, sudah ada 616 produk sirop obat dari 61 industri farmasi yang telah memenuhi ketentuan dan aman digunakan selama mengikuti aturan pakai. Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan, dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu.

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm

Apt. Noffendri Roestram, S.Si selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia mengemukakan pengalaman apoteker dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu. Namun dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.

Apt. Noffendri Roestram, S.Si

Kemudian, Mona Ratuliu, mewakili ibu-ibu, mengaku merasa kerepotan ketika anak sakit tetapi tidak bisa mengonsumsi sirop obat. Biasanya ketika anak sakit merasa terbantu sekali dengan sirop obat, tetapi saat itu enggak bisa, jadi harus gendong-gendong dan begadang. Makanya beliau mengapresiasi sekali stakeholder terkait yang telah bekerja keras dan bergerak cepat selama ini.

Mona Ratuliu

Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia menutup dengan kesimpulan yang diambil dari hasil Dialog Interaktif Kesehatan ini.
  • Ada 2 faktor penyebab GGAPA. Yang pertama adalah GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut dan yang kedua adalah gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran. 
  • Dengan sudah dinyatakannya oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai.
  • Mengingatkan kembali kepada anggota GPFI agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).

Elfiano Rizaldi

Penutup

Berikut video rekaman Dialog Interkatif Kesehatan: Sirop Obat Aman untuk Anak bagi teman-teman yang ingin menyaksikannya secara langsung.


Adapun daftar sirop obat yang aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai dapat dilihat di https://www.pom.go.id/new/view/direct/sirup_obat_aman.

Jadi, enggak ragu lagi kan dengan keamanan sirop obat? Mari tutup artikel ini dengan pantun dari kedua pemandu acara.

Tarik tambang di Monas
Naik delman ke Matraman
Jangan ragu dan bimbang Moms
Sirop obat sudah aman

Ibu-ibu berlari ke bukit
Jangan lupa bercocok tanam
Jika anak-anaknya sakit
Jangan takut sirop obat sudah aman

82 comments :

  1. alhamdulillah kabar yang menggembirakan sekali untuk para ibu di seluruh Indonesia

    ReplyDelete
  2. Seneng banget sih sama informasi terbaru kalau obat sirup kini aman buat anak, soalnya sempat khawatir banget sejak banyak kasus anak meninggal gagal ginjal itu

    ReplyDelete
  3. Cakeep pantunnya yaa.. memang sungguh meresahkan saat itu, aku juga berkali2 update kabar obat sirop. Kayak nggak aman banget hidup inih karena merasa anak2 kan sering sakit setelah pandemik trus pasti minum obat sirop ya mba. Takut kejadian ke anak2.. alhamdulillah sekarang sirop obat aman, smoga nggak kejadian lagi kayak gini

    ReplyDelete
  4. Seneng banget ya mba akhirnya sirop obat anak udah dinyatakan aman, sekarang tinggal jd orang tua yg cermat buat update terus perkembangannya

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillaah kini kita ga was-was lagi. Anak-anak sudah bisa mengonsumsi obat sirop seperti biasanya. Semoga Kemenkes dan BPOM serta masyarakat sama-sama saling jaga dan memantau soal ini agar peristiwa kemarin tidak terulang lagi.

    ReplyDelete
  6. Sama dengan Rashya, anakku pas dikasih puyer, pusing akuutu, drama banget kan kasih obat bentu puyer itu. Syukurnya kini sirop obat sudah aman yaaa

    ReplyDelete
  7. Inget banget akhir tahun kemarin saat sirop tiba2 dihentikan peredarannya dan sempet ditarik di apotek2. Wah kacau tuh bikin emak2 galau. Mana anak2 kan ngga biasa minum puyer juga. Kasus gagal ginjal emang meresahkan. Untung sekarang udah aman. Pastikan ceki2 ke laman resmi BPOM dan ikuti anjran pemakaian.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah ya mak, sekarang sirop obat dinyatakan aman untuk anak-anak. Jadi kita sebagai orang tua gak bingung dan was-was lagi kalau anak sakit dikasih obat apa ya.

    ReplyDelete
  9. Mbakku juga sempat parno lho soal ini. Terus karena Sirop yang biasa dikonsumsi Bocil gak masuk daftar. Jadi lega. Sekarang makin lega kali ya karena udah dinyatakan aman juga

    ReplyDelete
  10. Mbakku juga sempat parno lho soal ini. Terus karena Sirop yang biasa dikonsumsi Bocil gak masuk daftar. Jadi lega. Sekarang makin lega kali ya karena udah dinyatakan aman juga

    ReplyDelete
  11. Jujur pas kasus itu aku hanya sekadar mengikuti, tanpa ikut meneliti daftar2 obat sirop yang aman. Ya karena anakku dari dulu susah minum obat, termasuk sirop. Jadi, pas heboh kasus sirup itu anakku malah mulai bisa menelan obat tablet. Tapi, tetap terbayang dong gimana kebingungan para ortu, lebih lagi kesedihan dan trauma ortu yg harus kehilangan anakknya gara2 cemaran zat di sirop ini. Semoga jadi pembelajaran agar tdak kejadian lagi kasus serupa ini.

    ReplyDelete
  12. Makasi sharingnya maaaak, pengumuman penting banget niiih.. Alhamdulillah sekarang dah engga ragu lagi dengan keamanan sirop obat.. dah lebih tenang ngasih sirop obat ke anak anak ya maaak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya... Mudah2an sehat terus, tapi kalau sakit engga khawatir ya...

      Delete
  13. alhamdulillah ya sekarang obat sirop sudah aman dikonsumsi jadi ibu nggak perlu khawatir lagi kalau anak sakit dan perlu dikasih obat

    ReplyDelete
  14. Sudah terbang nih kalau BPOM sudah merilia daftar obat apa saja yang sudah aman dikonsumsi buat anak anak. Karena bagaimanapun ini sempat meresahkan ya

    ReplyDelete
  15. Senangnya, sekarang sirop obat sudah aman
    Saat anak sakit, ibu tak perlu bingung lagi dalam mencari obat ya mbak

    ReplyDelete
  16. Akhirnya y.mba bikin lega sirop obat yg buat anak2 kita kalau tiba2 sakit sudah dinyatakan aman... Semoga aja gk ada lagi kasus baru yg bikin khawatir

    ReplyDelete
  17. nggak kebayang para dokter waktu itu juga sama paniknya kayak ortu2 ya. berusaha untuk selalu update info untuk para ortu juga. akhirnya berujung manis skrg ya mba. nice bgt kalau daftar2 obat siropnya jg di share yg udh layak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di websitenya bpom mak, sementara udah ada 600an obat dan terus bertambah...

      Delete
  18. Alhamdulillah obat sirup udah aman dikonsumsi oleh anak gak khawatir lagi ya bisa kena gagal ginjal akut, tapi ada baiknya lihat list obat apa aja yanga man dari list yang dikeluarkan BPOM juga ya

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah anak2 kalau sakit yang membuat drama berjilid jilid disaat minum obat.
    Nah kalau obat sirup masih mendingan kalau selain itu uwowww banget deh.

    ReplyDelete
  20. Idem mbak waktu itu ngejaga sekali biar anak2 gak sakit, eh sayangnya cuaca gak bersahabat akhir tahun kmrn jd pada sakit deh. Pas udah buang obat sirop buat nurunin demam jg krn takut berita2 GGAPA. Akhirnya ke dokter dapat puyer deh.
    Alhamdulillah kalau udah dinyatakan aman, semoga gak ada kejadian kek gini lagi di masa mendatang ya aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walah, sama sempat sakit juga ya...
      Aamiin, semoga enggak kejadian lagi...

      Delete
  21. Kasus gagal ginjal akut pada anak memang bikin hati para ibu khawatir dan takut. Alhamdulilah akhirnya ada titik terang dan solusi terbaik. Turut senang dan lega dengan kesimpulan bahwa obat sirop aman. Sehat-sehat semuanya.

    ReplyDelete
  22. Senang sekali karena sudah aman obat sirop
    Mamak enggak ada lagi kisah gelisah karena harus minum puyer
    Semua aman

    ReplyDelete
  23. Huhu aku jadi inget saat ponakanku sakit. Waktu itu adikku panik banget karena gak bisa ngasih sirop obat ke anak karena bahaya itu. Nyoba pake obat tablet dan puyer, gak bisa. Anaknya masih belom. bisa makan obat yang pahit. Akhirnya hanya bisa ngasih komoresan saja. Alhamdulillah ya sekarang obat sirop anak udah aman. Para orang tua yang punya anak kecil bisa bernapas lega.

    ReplyDelete
  24. Sebagai orang tua harus waspada banget ya soal ginian. Harus tahu info terupdate biar tahu apa yang sedang terjadi. Karena kesehatan anak itu yang utama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, enggak perlu khawatir berlebih tapi tetap harus waspada...

      Delete
  25. pengetahuan yang sangat diperlukan banget ketika nanti dikasih rezeki anak. apalagi pernah ada berita-berita yang mengumumkan beberapa produk sirup obat yang banyak dilarang beredar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, produk sirop obat yang berbahaya sudah ditarik dan produsennya diberi sanksi...

      Delete
  26. Alhamdulillah ya sekarang obat sirup sudah aman. Tapi semoga aja kita semua terutama anak2 selalu sehat, biar nggak usah minum obat.

    ReplyDelete
  27. Alhamdulilah kalau sudah aman, jadi tenang kalau harus kasih obat sama anak nih. Semoga anak-anak kita selalu diberikan kesehatan

    ReplyDelete
  28. Dengan adanya verifikasi ulang oleh BPOM dan adanya rilis obat sirup aman, orang tua jadinya tidak perlu ragu lagi untuk mengobati anak di kala sakit

    ReplyDelete
  29. Pentingnya informasi dan edukasi seperti ini digalakkan terus menerus. Soalnya kadang ibu-ibu suka ketakutan duluan apalagi jika infonya beredar dari grup WA, padahal belum tentu valid.

    ReplyDelete
  30. untungnya sekarang udah ada rilis daftar obat &/ sirop yang aman buat anak yaa, orang tua pasti was was banget pas rame berita obat sirop penyebab gagal ginjal anak, aku aja dengernya ngilu

    ReplyDelete
  31. Untungnya BPOM dan dinas terkait cukup gercep menanggapi hal ini. Menjelaskan dan menjabarkan mana saja sirop obat yang aman dan tidak.

    Jadi, kita para moms enggak khawatir lagi. Tapi, harus tetap waspada, harus memastikan bahwa sirop obat yang kita beli sudsh terdaftar di BPOM.

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah sudah aman, semoga tidak ada lagi oknum nakal yg membahayakan nyawa anak dengan mengganti kandungan obat dg bahan lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... Sanksinya harus berat ya supaya enggak ada oknum nakal lagi...

      Delete
  33. Selama ini takut bgt ya sama sirop, ujung2nya puyer dan drama minuminnya ke anak wkwkwk. Untung skg ada event begini yg dihadiri guest star yg memang mumpuni di bidangnya. Tinggal cari list BPOM yang aman aja :) no worry

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, orang tua dan dokter anak enggak perlu khawatir lagi ngasih sirop obat buat anak...

      Delete
  34. Angin seger buat para ibu2 yang punya buah hati ya. Karena perlu was-was juga memberikan obat sirup yang aman pada anak saat sakit, semoga bnyak ibu2 yg teredukasi dengan pnggunaan obat sirup yg aman ini.

    ReplyDelete
  35. wah kasus gagal ginjal akut tuh emang momok menakutkan banget sih ya buat para orang tua. apalagi ketika banyak obat yang distop dulu. untungnya sekarang sirop udah aman ya :D

    ReplyDelete
  36. bikin parno sih kasus obat sirup anak tercemar ini. alhamdulillah sekarang sebagian besar udah aman ya. saya save semua list yang di rilis BPOM terkait brand/merk obat sirup anak yang aman. biar gak bolak balik ngecek.

    ReplyDelete
  37. Happy banget nih saat tahu sirop obat aman soalnya anakku saat sakit selalu mintanya minum.sirop gk mau tablet apalagi puyer dah pasti dimuntahin smoga semua obat untuk anak2 aman ya

    ReplyDelete
  38. Dengan informasi ini jadi melegakan untuk para orangtua dalam memberikan obat sirup untuk keluarganya ya

    ReplyDelete
  39. Asli bikin panik, lha anak demam, batuk pilek, dikasih obat kok malah parah bahkan meninggal. Ternyata obatnya tercemar.
    Alhamdulillah sekarang udah aman yah, oknumnya pun udah diberi sanksi. Semoga tidak terjadi lagi. Pengawasan obat lebih ketat.

    ReplyDelete
  40. pelarangan obat sirup beberapa waktu lalu benar-benar bikin ibu-ibu panik. alhamdulillah saat ini obat sirup sudahh aman yaa

    ReplyDelete
  41. Kalau udah sesuatu yg menyangkut anak tuh pasti aja bawaannya was was tapi untungnya skrg obat udah aman ya, sudah diatasi oleh lembaga terkait

    ReplyDelete