Friday, June 9, 2023

Review Bakso Tjap Haji

bakso tjap haji

Sabtu, 20 Mei yang lalu, saya menghadiri acara Sultan Dadakan JABAR di Cihampelas Walk. Pukul 1 acara press conferencenya sudah selesai. Saya pun langsung menghubungi suami, menanyakan posisinya berada di mana. Apakah mau makan siang di Cihampelas Walk atau di luar.


Ternyata ada teman kantor suami asal Jakarta yang lagi main di Bandung. Mereka janjian bertemu di depot Bakso Tjap Haji. Wuih boleh juga tuh, sudah lama saya penasaran sama bakso yang lagi viral ini.

Lokasi Bakso Tjap Haji

Bakso Tjap Haji ini lokasinya berada di Jalan Burangrang, pas banget di seberang Bakso Malang Enggal. Saya selalu lewat ke sana kalau pulang habis mengajar SHiNE Dance Fitness di VIP Studio Jalan Karapitan.


Setiap lewat ke sana rasanya kepingin mampir, tapi kok melihat tempat parkirnya penuh terus. Jadi malas tapi penasaran juga, memangnya seenak apa sih kok pengunjungnya bisa ramai terus begitu. Padahal waktu itu tuh Magrib menjelang Isya, hari kerja pula.

Gimana kalau Sabtu siang?

Ramai Terus

Benar saja, ketika kami ke sana, tempat parkirnya penuh. Kami pun diarahkan untuk parkir di seberangnya (Jalan Emong). Sementara suami menunggu temannya yang belum sampai di tempat parkir, saya dan Rashya duluan masuk ke dalam.

Ruangannya cukup luas. Di sebelah kanan depan, ada dapur terbuka yang memperlihatkan berbagai macam mi, bakso, dan lain-lain. Saya kira sistem pemesanannya sama seperti di tempat bakso malang, di mana pengunjung memilih sendiri isi mangkuknya. Tapi ternyata enggak.


Para pelayan berseragam putih dan merah marun terlihat sibuk. Ada yang menyampaikan pesanan, meracik bakso di dapur, membawa makanan dan minuman untuk pengunjung, dan lain-lain.

Waiting List

Saya berjalan terus masuk ke dalam, tapi semua meja terisi penuh. Bingung, saya pun bertanya pada salah satu pelayan. Ternyata saat itu memang belum ada meja yang kosong. Saya pun diarahkan untuk mendaftar waiting list pada pelayan berkaca mata yang berada di bagian depan.

Sambil menunggu (menunggu ada meja yang tersedia serta menunggu suami dan temannya), saya dipersilakan duduk di bangku di ruang semi terbuka sebelah kiri bangunan utama. Alhamdulillah nyaman dan enggak hareudang.

Di dekat situ ada kios terpisah yang pelayannya sedang menggoreng sesuatu. Aromanya harum banget, saya tebak sepertinya batagor. Tapi setelah dilihat lebih dekat, ternyata Bakso Goreng. Wah, harus pesan nih nanti.

Pemain Lama

Saat itu, saya juga memerhatikan plang di bagian depan. Di situ tertulis sejak tahun 1996. Loh, bukannya baru buka bulan September 2022 ya? Rupanya, setelah saya cek instagramnya, Pak Haji ini sudah menjadi produsen bakso sejak tahun 1996 loh. Namun memang baru membuka depot bakso tahun 2022 kemarin.

Tempat Reuni Warga Jakarta

Untungnya waiting listnya enggak terlalu lama. Beberapa menit setelah suami dan temannya datang, nama saya dipanggil. Lia, untuk 10 orang. Kami mendapatkan tempat di bagian belakang. Ada kipas angin yang berputar di atas kami, tapi karena saking penuhnya jadi enggak terasa terlalu berpengaruh.

Di meja sudah disediakan kertas menu. Ada banyak, jadi semua bisa langsung memilih, enggak perlu bergantian. Saya memesan Paket Bakso Spesial 4, Lidah Oseng Manis Pedas, dan Es Kelapa Kopyor. Sedih, Bakso Gorengnya sudah habis.

Kalau suami dan Jav, saya enggak tahu mereka memesan apa, soalnya susah mengobrolnya. Duduknya kan sebelahan, hadap-hadapan sama keluarga teman suami.


Sambil menunggu, pengunjung di meja sebelah dadah-dadahan dan menghampiri temannya. Bukannya sengaja menguping, tapi pembicaraan mereka terdengar jelas dan rupanya mereka sama-sama dari Jakarta. Sama kejadiannya dengan istri teman suami yang ketika masih waiting list menunggu meja, bertemu dengan orang tua teman sekolah anaknya. Jadi tempat reuni orang Jakarta nih, hihihi....

Sementara orang Bandungnya mah mungkin sama seperti saya. Seandainya enggak menemani teman dari luar kota, enggak akan datang ke sini kalau masih viral dan ramai. Malas antrenya. Pssst, Mie Gacoan aja saya belum pernah mencoba loh. Soalnya tiap kali lewat, masih terlihat antreannya panjang banget sampai ke luar gitu, heuheu....

Selera yang Dinanti

Oke, balik lagi ke Bakso Tjap Haji. Enggak perlu menunggu lama, sekitar 10 menit pesanan kami sudah tiba, dimulai dari osengan dulu, lalu baksonya, terakhir baru minumannya.

Pesanan saya, Bakso Spesial 4 berisi 1 bakso urat, 1 bakso cincang, 2 bakso halus, dan bihun. Bihun ini pilihan, bisa juga pilih mie atau soun. Kuah kaldunya bening. Tapi karena riweuh, saya lupa enggak request tanpa bawang goreng dan seledri. Jadi menambah pekerjaan, memindahkan bawang goreng dari mangkok saya ke mangkok suami, hiks....

Paket Bakso Spesial 4 (Rp 36.000)

Buat saya mah rasanya enak sih. Baksonya lembut. Saya paling suka bakso uratnya. Uratnya full, grenyel-grenyel, tapi enggak keras. Kuah kaldunya juga gurihnya pas. Ringan dan enggak bikin keblenger. Ditambah sambal, hmmm mantap.

Tapi menurut suami, kuahnya kurang oke. Yah, kami memang berbeda selera, dia mah sukanya kuah bakso kampung yang lekoh dan banyak lemaknya itu loh, heuheu.... Toppingnya pun dia mah pesannya Oseng Tetelan Manis Pedas.

Oseng Tetelan Manis Pedas (Rp 11.000)

Oh iya, ngomongin osengan, enggak lupa saya tambahkan topping Oseng Lidah Manis Pedas. Tekstur dan rasanya menjadi semakin kaya. Enggak terlalu pedas kok. Cuma karena baksonya berkuah, bumbu osengnya jadi larut bersama kuah bakso.

Oseng Lidah Manis Pedas (Rp 11.000)

Seandainya Bakso Tjap Haji ini hanya menjual bakso, meski kualitas baksonya memang juara, mungkin bagi saya nilainya ya biasa aja. Karena bakso enak di Bandung tuh banyak banget. Nah, dengan adanya topping osengan, membuat Bakso Tjap Haji menjadi spesial. Ini sih yang membuat saya ingin kembali lagi ke sini.


Osengannya bermacam-macam. Selain tetelan dan lidah, ada juga buntut, daging iris, tulang muda, babat putih, dan koyor dengan pilihan bumbu pedas, manis, gurih, atau kombinasinya.

Bagi yang harus makan nasi, ada Nasi Putih dan Soto Daging Sapi. Kebetulan waktu itu pencernaan Rashya sedang bermasalah. Tapi ditawarin makan nasi malah enggak mau, inginnya mie, bakso, dan ceker. Itupun cekernya kosong.

Oh iya, buat penggemar sumsum, bisa pesan Tulang Sumsum. Tinggal diseruput pakai sedotan, wuih mantap.

Tulang Sumsum (Rp 25.000)

Es Kelapa Kopyornya bagaimana? Enak, manis dan segar. Tapi karena datangnya belakangan dan saya sudah sibuk makan, jadi lupa deh enggak difoto.

Bagi-Bagi Hewan Kurban

Pembayaran dilakukan di kasir. Setelah membayar, suami kembali sambil membawa kupon yang harus diisi. Rupanya dalam rangka menyambut Idul Kurban, Bakso Tjap Haji mengadakan program Bagi-Bagi Hewan Kurban. Masya Allah....

Jadi, setiap pembelian 100 ribu bisa mendapat 1 kupon, berlaku kelipatan. Programnya berlangsung mulai tanggal 15 Mei sampai 23 Juni. Pengumumannya tanggal 24 Juni. Akan ada 4 pemenang yang bisa mendapatkan 1 ekor sapi dan 3 ekor domba. Bismillah, semoga rezeki kami. Aamiin....

~~~

Bakso Tjap Haji
Jalan Burangrang No.21
Instagram: @tjaphajibakso

No comments :

Post a Comment