Tuesday, August 27, 2024

Cerita Khitan Rashya


Alhamdulillah, Rashya sudah dikhitan.

Minta Sendiri

Berdasarkan pengalaman Jav dulu yang dramaaa banget pas dikhitan, saya sih santai, enggak membujuk atau memburu-buru Rashya supaya mau cepat-cepat dikhitan. Eh, melihat beberapa teman-temannya ada yang sudah dikhitan, Rashya jadi semangat kabita ingin cepat-cepat dikhitan juga.

Meski dari buku yang pernah saya bacakan untuk Rashya disebutkan bahwa khitan itu sakit sedikiiit, dia tetap bertekad kuat. Supaya dapat hadiah katanya, hadeuh.... Hadiahnya pun cuma meminta mobil monster remote control.

Ayah dan Yangki-Eninnya lebih semangat pula. Ya sudahlah saya mah ikut aja. Kalau dari segi umur sih, sama kaya Jav dulu, 7 tahun kurang sebulan.


Khitan itu paling enak dilakukan pas musim libur sekolah. Supaya anak bisa istirahat di rumah tanpa perlu bolos. Tapi ternyata bingung juga mencari jadwalnya, pahibut sama rencana liburan.

Khitan Ceria di Klinik Sehat Margasari

Akhirnya diputuskanlah khitannya hari Sabtu tanggal 6 Juli. Tempatnya yang paling dekat dari rumah, di Khitan Ceria Klinik Sehat Margasari. Dulu juga Jav khitan di sana.

Metode yang kami pilih adalah metode Clamp Plus Sealer. Kalau dulu Jav kan memakai metode Clamp aja, belum ada metode Clamp Plus Sealer. Nah, pas lepas clamp-nya tuh dramaaa banget. Jadi dramanya 2 kali, pas khitan dan pas lepas clamp.

Makanya, kali ini untuk Rashya kami memilih metode Clamp Plus Sealer, supaya dramanya cukup 1 kali aja. Tarifnya yaitu Rp 1.650.000. Tarif tersebut sudah termasuk:
  • Konsultasi sebelum khitan
  • Pemeriksaan sebelum khitan
  • Obat minum (antibiotik dan antinyeri)
  • Obat roket astronot (antinyeri)
  • Salep
  • Obat semprot (cairan antiseptik)
  • Celana khitan
  • Hadiah (mobil remote control)
  • Konsultasi setelah khitan
  • Kontrol setelah khitan
  • Sertifikat

Suami sudah mendaftar dari seminggu sebelumnya, namun baru booking jadwal satu hari sebelumnya. Untungnya masih bisa dapat jadwal pertama yang paling pagi. Supaya enggak lama menunggu, juga supaya Rashya enggak perlu mendengar atau melihat kalau-kalau anak-anak yang dikhitan sebelum dia menangis.

Pukul setengah 7, kami berempat plus Yangki dan Eninnya Rashya sudah tiba di klinik. Kami pun diarahkan untuk langsung menunggu di lantai 2. Sudah lama enggak ke Klinik Sehat Margasari, sekarang lantai 2-nya lebih luas dan terang. Tempat tunggunya pun lebih nyaman.

Dokternya sudah datang, sedang bersiap-siap. Baru setelah perawat tiba, saya dan suami dipanggil ke dalam ruangan. Dokter pun memberi penjelasan mengenai metode, risiko, fimosis, dan lain-lain.

Metode Khitan Clamp Plus Sealer

Jadi, metode Clamp Plus Sealer ini mirip seperti metode Clamp, penis dijepit dan dicetak memakai clamp. Bedanya, kalau metode Clamp, clamp-nya dipertahankan sampai 5 hari. Sedangkan metode Clamp Plus Sealer ini, clamp-nya langsung dilepas.

Kulup dipotong menggunakan pen sealer sehingga enggak ada pendarahan dan enggak perlu dijahit. Lukanya kemudian ditutup dengan liquid sealer sebagai pengganti jahitan.

Namanya tindakan medis pasti memiliki risiko. Kata dokter, risiko khitan ada 3. Mulai dari kepala penis putus, pendarahan, dan (kalau enggak salah) infeksi. Seram amat ya kepala penis bisa putus, huhuhu.... Tapi kalau memakai clamp insya Allah aman, karena selain membuat hasilnya lebih rapi, clamp ini menjadi 'talenan' juga supaya yang putus hanya kulupnya bukan kepalanya.

Setelah kami paham, Rashya pun dipanggil ke ruangan. Di dinding depan Rashya berbaring, ada televisi. Sebelum dimulai, Rashya diminta untuk memilih mau menonton apa di Youtube. Akhirnya dia memilih menonton game mobil tank yang dimainkan Mr. Cempreng.


Semuanya berjalan lancar dan ceria, sampai Rashya disuntik bius. Dia menangis menjerit-jerit. Bahkan meski biusnya sudah bekerja pun dia masih menangis.

Tahu kami saya khawatir, dokternya menenangkan. Katanya karakter anak itu berbeda-beda, kalau Rashya termasuk yang lebay, hadeuh....

Kata suami, dokter dan perawatnya sama dengan dokter dan perawat yang dulu menangani Jav. Cuma sekarang sudah lebih tenang dan terampil.

Prosesnya berlangsung selama sekitar 20 menit. Sebelum Rashya dipakaikan celana khitan, dokter menjelaskan cara perawatan luka di rumah. Enggak perlu kontrol ke klinik, cukup menunjukkan fotonya saja ke dokter melalui WA setiap 3 hari sekali.

Setelah semuanya selesai, perawat memberi Rashya hadiah mobil polisi remote control. Yeay....


Sambil menunggu obat yang dibawa pulang, kami foto-foto dulu di spot yang sudah disediakan. Tapi Rashyanya masih kelihatan sedih begitu, heuheu....


Oh iya, berhubung sebelum pulang sama dokternya sudah dikasih obat antinyeri lewat dubur, saya santai aja. Eh, tahunya sampai di rumah, efek obat biusnya sudah habis, Rashya menangis kesakitan. Buru-buru saya kasih makan dan obat. Meski begitu masih menangis terus, sampai ketiduran. Sejam kemudian bangun, alhamdulillah enggak sakit dan enggak menangis lagi.

Perawatan Luka di Rumah

Perawatannya cukup simpel. Selain minum antibiotik dan antinyeri (bila diperlukan), yaitu:
  • Memakai celana khitan. Untung ada tambahan 2 celana khitan bekas Jav, jadi enggak perlu membeli lagi.
  • Dioles salep di sekitar penis, 3 kali sehari.
  • Mulai H+2 lukanya disemprot cairan antiseptik, dibalut kasa steril, lalu didiamkan sambil ditekan-tekan selama 5-10 menit, 3 kali sehari.
  • Apabila buang air, cukup lap dengan tisu basah.
  • Mulai H+5 sudah boleh kena air.

Kata Rashya, dioles salepnya sih cuma terasa geli aja. Tapi yang dibalut kasa dan ditekan-tekannya itu loh, drama. Mana ayahnya di luar kota. Jadi deh saya linu sendiri. Kalau dulu Jav kan dirawat sama ayahnya.

Proses Penyembuhan

Meski tanpa pendarahan dan tanpa jahitan, namanya luka ya pasti butuh waktu untuk proses penyembuhan.

Hari H
Sakit di pagi hari aja, gara-gara telat minum obat antinyeri pas obat biusnya sudah enggak berkerja lagi. Bisa berjalan seperti biasa.

H+1
Enin dari Cimahi datang membawa tumpeng. Kami kumpul dan makan-makan di rumah. Rashya lari-lari, main ayunan, main bola sama sepupu-sepupunya.

H+2
Di bagian luka, keluar cairan kuning. Normal, namanya getah penyembuhan.

H+3
Batangnya bengkak. Di bagian luka, selain keluar cairan kuning, berdarah juga. Kalau disemprot memakai cairan antiseptik dan ditekan memakai kasa, sakit.

H+4
Batangnya masih bengkak, tapi agak berkurang. Di bagian luka, masih berdarah dan semakin banyak. Kalau disemprot memakai cairan antiseptik dan ditekan memakai kasa, masih sakit. Mulai terasa gatal.

H+5
Batangnya masih bengkak sedikit. Cairan kuning mulai kering, tapi masih berdarah dan semakin banyak. Kalau disemprot memakai cairan antiseptik dan ditekan memakai kasa, masih sakit. Masih terasa gatal.

H+6
Sudah enggak bengkak. Cairan kuning dan darah sudah kering semua.

H+7
Main ke pantai dan berendam di kolam air panas. Sepupu-sepupunya basah-basahan main air, Rashya ikut main air sedikit, yang basah kakinya aja.


H+8
Lapisan keringnya sudah ada yang lepas sedikit.

H+9
Lapisan keringnya sudah lepas setengah. Yang masih ada lapisan keringnya, sakit kalau disemprot memakai cairan antiseptik dan ditekan memakai kasa.

H+14
Lapisan keringnya sudah lepas semua. Hore!

Syukuran

Hari Minggu tanggal 4 Agustus, setelah selesai liburan dan Rashya beres adaptasi di sekolah dasar, kami mengadakan syukuran. Kebetulan bulan Agustus ini juga Rashya berulang tahun yang ke-7.


Bukan pesta besar, hanya pengajian mengundang ibu-ibu majelis taklim, bapak-bapak jamaah masjid, pejabat kewilayahan, saudara, dan tetangga sekitar. Tempatnya menumpang di masjid, malas beres-beres rumah, hehehe.... Sebagai tanda syukuran khitan, Eninnya membelikan roti buaya untuk Rashya.


Adapun untuk hidangannya, kami memesan dari Heni Catering, langganan dari dulu. Alhamdulillah meski sudah lama enggak pesan, rasanya masih sama, enak dan memuaskan. Camilannya ditambah rujak serut dan bakso patrol. 


Rashya juga kangen sama teman-teman lamanya, jadi mengundang teman-teman TK-nya untuk bermain bersama. Senang deh jadi sambil reunian. Untuk anak-anak, hidangannya memesan dari Wingz O Wingz, ayam goreng krispi berbumbu favorit Rashya. Ditambah snack dan suvenir permainan edukasi.


Penutup

Alhamdulillah, setelah khitan ini sudah tuntas sebagian kewajiban kami sebagai orang tua. Mohon doanya ya teman-teman, semoga Rashya menjadi anak saleh.

No comments :

Post a Comment